NovelToon NovelToon
Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fega Meilyana

Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat dari Arka

Bukankah itu papa, Cathy dan tante Sisil?" Hanna tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya lagi kala ia melihat papanya yang sudah lama tidak bertemu.

Bohong jika ia tidak rindu, meskipun di hatinya kecewa dan marah namun dimatanya beliau tetaplah orang tua yang telah melahirkannya.

"Pa, aku kangen sekali. Apa papa masih ingat aku?" lirih Hanna.

Hanna hanya melihat papanya dari kejauhan. Tidak perlu bertemu, melihat dari jauh dan melihat papanya sehat saja sudah lebih dari cukup untuknya. Hanna masih terus mendengarkan dua keluarga tersebut berbicara.

"Hanung, bagaimana dengan perjodohan anak kita? Dulu sempat tertunda, sekarang mari kita laksanakan"

"Saya bagaimana Arka aja nan"

Arka mengerutkan dahinya, "kok Arka pa?"

"Iya nak, anak saya Cathy sudah lama menaruh hati dengan Arka"

"Maaf om, saya berterimakasih akan hal itu tapi saya tidak ada perasaan apapun terhadap Cathy". Jawab Arka dengan tegas

"Kan kalian bisa pendekatan dulu nak Arka, Cathy cantik loh, dia anak yang penurut". Sahut bu Sisil dengan maksa

"Tapi tante saya sudah punya perasaan dengan orang lain, saya sedang melakukan PDKT dengannya"

Adit terbelalak, mengingat ucapan mbak Dewi waktu itu.

"Jadi benar Arka menyukai Hanna". Batin Adit.

"Tapi kamu belum meresmikan kan dengan perempuan itu jadi yaudah saya masih ada kesempatan kan. Saya siap melakukan apapun supaya kita bisa bersama"

"Apaan sih nih cewe, udah ditolak masih aja. Gue kasih syarat yang susah aja biar dia kewalahan dan nyerah sendiri!". Batin Arka

"Oke, saya punya dua syarat"

"Apa itu ?". Cathy benar-benar antusias.

"Pertama saya suka sekali dengan menu masakan rumahan yang tadi dihidangkan jadi saya mau kamu bisa mengalahkan rasa makanan tersebut dan kedua, saya punya keponakan jadi kamu harus ambil hatinya, karna saya suka dengan gadis yang menyukai anak kecil".

Jelas Cathy kaget, ia sama sekali benci anak kecil karena menurut dia anak kecil itu menyusahkan dan apalagi harus memasak, hidup dia selama ini serba ada. Bahkan untuk nama bumbu-bumbu dapur aja dia tidak tau menahu.

"Bagaimana apa kamu sanggup?".

"Itu susah sekali nak Arka, terlebih Cathy selama ini hidup..."

Adnan belum selesai bicara namun Arka sudah memotongnya.

"Maaf om Adnan dan semuanya, saya bukan hanya mencari istri tapi juga ibu bagi anak-anak saya nanti. Saya rasa itu bukan syarat yang sulit. Karena sejatinya perempuan itu mengandung dan melahirkan. Saya suka perempuan dengan tutur kata yang lembut dan itu juga yang harus kamu ubah Cat, di kampus saya suka mendapat kabar bahwa kamu suka membully orang lain".

Arka tersenyum penuh kemenangan, ia tau bahwa Cathy bukanlah Hanna. "Jadi bagaimana Cathy, apa kamu sanggup?" sambung Arka.

"Aa-aku sanggup".

"Baik, saya kasih waktu kamu 1 bulan, kalau lebih dari itu kamu belum bisa tolong jangan pernah ganggu saya lagi"

"Sudah-sudah yang pasti sudah sepakat kan semua". Hanung mengalihkan pembicaraan. "Adnan, bukankah kamu masih punya anak gadis yang lain?"

Deg

"Kenapa Pak Hanung tau kalau papa punya anak yang lain lagi?"

Hanna sedari tadi masih mendengar pembicaraan mereka.

"Bagi saya anak satu-satunya saya adalah Cathy".

Dadanya terasa sesak mendengar langsung dari mulut papanya sendiri, nafasnya tercekat. "Jadi selama ini papa benar-benar tidak anggap aku anak lagi?".

Air mata itu akhirnya tumpah tanpa bisa ditahan lagi. "Pa, aku salah apa sama papa sampai papa tidak menganggap aku lagi".

Tanpa disadari, Arka melihat Hanna sedang di dapur. "Maaf semuanya saya permisi sebentar".

Arka melihat Hanna nampak sedih sambil sesekali mengusap air matanya yang jatuh.

"Hanna kenapa kamu disini? Kamu nangis?"

"Ah engga pak tadi saya kelilipan aja. Saya permisi". Hanna bohong, tidak mungkin ia akan jujur dengan Arka bahwa ia juga adalah anak dari Adnan.

"Tunggu, kamu mau kemana?"

"Saya pamit pulang pak, tolong sampaikan izin saya kepada Bu Ratna"

"Boleh saya antar?"

"Tidak perlu pak saya naik taksi online aja, sudah pesan".

Hanna langsung pergi tanpa ia sadar ponselnya tertinggal.

"Loh ini ponselnya ketinggalan, berati dia bohong. Kenapa aku merasa Hanna sedang menyembunyikan sesuatu ya". Gumam Arka.

Arka mengejar Hanna untuk memberikan ponselnya namun langkahnya terhenti ketika Hanna lagi berbicara dengan supir Pak Adnan.

"Non, non Clarisha kan?"

"Pak Danu?"

"Ya Allah gusti, non kemana aja, non apa kabar?"

Di dekar pagar rumah Arka mendengar percakapan mereka namun samar-samar.

"Non? Kenapa supir Pak Adnan manggil Hanna non, Clarisha?? Siapa dia?"

Arka tidak mau ambil pusing dulu, ia langsung menghampiri Hanna namun Hanna langsung berlari keluar pagar.

"Hanna tungu!"

Hanna tidak menggubris Arka, saat ini ia hanya ingin sendiri dulu, menenangkan hatinya yang kacau.

Arka balik ke carport, menyalakan mobil mewahnya lalu menyusul Hanna. Untungnya saja Hanna belum terlalu jauh. Arka menghadang jalan Hanna lalu ia keluar dari kendaraan roda empat tersebut.

"Pak Arka! Ngapain sih pak ngejar saya terus, saya mau pulang, saya mau sendiri dulu!"

"Kamu saya antar pulang! Saya tidak mau terjadi apa-apa sama kamu dijalan dengan keadaan seperti ini. Apalagi ini sepertinya akan turun hujan"

"Saya bisa pulang sendiri pak"

Hanna benar-benar keras kepala tidak ingin ikut Arka.

"Mau kamu yang masuk sendiri atau saya gendong kamu!!". Arka mengancam.

Hanna pun masuk ke dalam mobil. Entah kenapa Hanna menuruti perintah Arka, ia hanya tidak ingin berdebat lebih lama karena saat ini hatinya sedang tidak baik-baik saja.

Masih diruang tamu..

"Hem tante Arka kemana ya?"

"Tante juga tidak tau, mungkin Arka sedang istirahat"

"Tante bisa tidak ajarin aku masak?"

"Kalau masakan tadi itu bukan tante yang masak tapi calon istrinya Adit"

"Oh gitu ya tante, apa aku boleh minta tolong dia buat ajarin aku masak?"

"Urusan masak itu bisa nanti, ingat syarat yang lain juga". Timpal Adit.

"Iya aku ingat, hem yaudah anak kak Adit mana?"

"Sudah tidur!"

"Ya ampun adik sama kakak sama saja, dingin banget! Untung tampan!" batin Cathy.

"Yaudah Hanung kami permisi ya, terimakasih jamuannya"

"Iya sama-sama".

"Aku penasaran dengan siapa yang masak makanan tadi, rasanya sama persis. Ya Allah aku sebenarnya rindu dia". Batin Adnan.

****

Sepanjang perjalanan Hanna hanya diam, tidak mengeluarkan sepatah kata pun bahkan sesekali dia menyeka air matanya. Arka yang diam-diam memperhatikannya membiarkan Hanna tenang dulu, setelah itu baru ia menanyakan mengapa dia begitu sedih apalagi sampai menangis.

Selama ia kenal dengan Hanna, tidak pernah menunjukkan bahwa dia bersedih, dia selalu ceria seolah tidak ada beban. Melihat Hanna seperti itu membuat hati Arka merasa teriris, seperti dihantam sebuah benda tajam. Arka benar benar merasa sudah jatuh cinta dengan Hanna.

Arka tidak langsung mengantarkan Hanna pulang, karena matanya yang sembab bisa membuat orang rumah khawatir.

Arka membawa Hanna dimana tempat itu punya suasana yang tenang, nyaman dan indah.

"Loh pak, saya baru sadar, daritadi kita tidak sampai-sampai dan arah ini bukan arah jalan pulang ke rumah saya?"

"Memang bukan". Arka menjawab dengan santai

"Lalu kita mau kemana pak?"

"Sudah jangan protes, nanti juga tau!"

"Awas ya kalau Pak Arka macam-macam". Hanna mengancam.

"Kenapa memangnya kalau saya macam-macam?". Arka menggerakkan naik turun alisnya.

"Pak! Jangan bercanda yah".

"Sudah sampai! Ayo turun".

Hanna terkesiap melihat pemandangan indah di depannya. Hanna tidak menyangka bahwa Arka akan mengajaknya kesini.

Walaupun sudah malam tapi suasananya sungguh indah, Arka membawa Hanna ke cafe yang pemandangannya gunung, di sepanjang jalan masuk dihiasi lampu-lampu meneranginya sehingga walaupun dalam keadaan malam tetap menunjukkan keindahannya. Ditambah banyak bunga-bunga mekar di tamannya.

Arka yang melihat Hanna tersenyum kembali pun juga merasa lega, begitu teriris hatinya jika melihat Hanna sedih.

"Pak Arka kenapa membawa saya kesini? Ini indah banget pak"

"Saya hanya ingin melihat kamu tersenyum dan ceria kembali, saya tau kamu sedang bersedih. Kalau boleh tau kamu sedang masalah apa?"

"Tidak ada pak, saya hanya ingin sendiri. Melihat dua keluarga tadi saya hanya merasa terharu"

"Apa kamu mengenal keluarga om Adnan?"

Deg

"Tti-tidak pak, mana mungkin saya mengenalnya"

"Aku tau kamu berbohong Hanna, aku akan cari tau itu". Batin Arka

"Kamu masih sedih? Saya siap kok dengerin segala hal yang membuat kamu nangis tadi?"

"Sudah tidak pak, terimakasih ya sudah mengajak saya kesini". Hanna tersenyum 

"Bisa tidak jangan senyum gitu?"

"Loh kenapa, apa salah saya kalau tersenyum?"

"Bikin saya tambah jatuh cinta!" ucap Arka dengan pelan.

"Apa pak, saya tidak dengar"

"Kamu budeg!"

Arka pergi meninggalkan Hanna ke arah taman belakang

"Astaghfirullah. Dia ini kadang manis kadang jutek dan galak".

1
Rian Moontero
mampiiirr/Good//Good/
Rista Ismi Utami
Semangat 💪🏻
lontongletoi
🤣🤣🤣 saingn g tuh
lontongletoi
kenangan yng indah dn sulit untuk di lupakan 🫂
lontongletoi
wah wah hati2 ya Hanna jangan sampai ucapan mu jdi bumerang untukmu 🤣🤣🤣🤣
lontongletoi
ga tau aku yang ngeleg atau emng crtnya aga blibet kurang jelas ketika perkenalan keluarganya 🤣🤣 spertinya aku yang lagi loading Thor
Fegajon: maaf ya aku masih newbie, support terus ya 🙏🏻
total 1 replies
lontongletoi
mampir thor 💪
iqbal nasution
oke
lyPoppy
Wah, mantap!
🍧·🍨Kem tình yêu
Dijamin ngakak mulu!
Fegajon: terimakasih 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!