NovelToon NovelToon
Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:567.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hafizoh

Ibrahim anak ketiga dari pasang Rendi dan Erisa memilih kabur dari rumah ketika keluarga besar memaksanya mengambil kuliah jurusan DOKTER yang bukan di bidangnya, karena sang kakek sudah sakit-sakitan Ibrahim di paksa untuk menjadi direktur serta dokter kompeten di rumah sakit milik sang kakek.

Karena hanya membawa uang tak begitu banyak, Ibrahim berusaha mencari cara agar uang yang ada di tangannya tak langsung habis melainkan bisa bertambah banyak. Hingga akhirnya Ibrahim memutuskan memilih satu kavling tanah yang subur untuk di tanami sayur dan buah-buahan, karena kebetulan di daerah tempat Ibrahim melarikan diri mayoritas berkebun.

Sampai akhirnya Ibrahim bertemu tambatan hatinya di sana dan menikah tanpa di dampingi keluarga besarnya, karena Ibrahim ingin sukses dengan kaki sendiri tanpa nama keluarga besarnya. Namun ternyata hidup Ibrahim terus dapat bual-bualan dari keluarga istrinya, syukurnya istrinya selalu pasang badan jika Ibrahim di hina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Selama hamil Arumi selalu ingin tidur, padahal sebelum hamil Arumi sangat jarang tidur siang tapi entah mengapa sekarang Arumi mudah lelah dan selalu mengantuk. Seperti saat ini, Arumi tak tahan untuk memejamkan kedua matanya.

Tapi ini masih pagi, Arumi tidak mau jadi lemas karena terus menerus tidur. Arumi pun bangkit dan memilih ke dapur hendak membuat kue untuk suaminya, di lihatnya bahan-bahan yang ada di dapur dan syukurnya semuanya lengkap.

Rencananya Arumi ingin membuat pisang, apalagi pisangnya sudah matang. Suaminya sangat suka dengan kue, makanya Arumi begitu semangat untuk membuatnya. Setelah itu Arumi mencampurkan semua bahan, lalu memasukan adonan ke dalam cetakan.

Lanjut di masukan ke dalam kukusan yang sudah di panaskan tadi, saat ini Arumi membuat bolu kukus. Hanya 30 menit bolu kukus pun matang, Arumi mengeluarkan bolu kukus dari panci dan aromanya langsung bahkan bentuk bolunya sangat bagus.

Sambil menunggu bolunya dingin, Arumi mencuci alat-alat yang tadi di pakainya. Setelah itu Arumi memindahkan bolu ke wadah untuk di bawa ke kebun, dengan senang hati Arumi menuju kebun sembari menenteng wadah yang berisi bolu.

Sesampai di kebun Arumi melihat suaminya sedang berbincang dengan seorang wanita, tapi Arumi tak melihat jelas siapa wanita itu. Dari cara suaminya tersenyum dan si wanita tanpa canggung memukul lengan suaminya meski suaminya sedikit menghindar, sepertinya mereka saling kenal.

"Mas" panggil Arumi, Ibrahim terkejut melihat kehadiran istrinya lalu Ibrahim menghampiri istrinya dan meninggalkan wanita itu.

"Kenapa kesini, sayang?"

"Memangnya gak boleh? Bukannya Arumi juga kesini tidak apa-apa" jawab Arumi dengan kesal sembari melirik ke arah wanita yang sejak tadi memperhatikan Arumi dan suaminya

"Bukan begitu, sayang. Mas justru senang kamu kesini, kamu kan lagi hamil Mas gak mau kelelahan" ujar Ibrahim sembari mengelus pipi istrinya

"Bilang saja kalau Mas gak mau Arumi ganggu, mentang-mentang lagi ngobrol sama seorang wanita" Arumi pura-pura memasang wajah cemberut, sebenarnya Arumi bukan tipe wanita pencemburu hanya saja feelingnya tak enak terhadap wanita itu.

"Loh siapa yang bilang kamu ganggu? Mas sama sekali tidak terganggu kok"

Ibrahim berkata dengan wajah panik, Ibrahim begitu takut istrinya marah hanya karena salah paham dan cemburu. Wanita itu langsung berjalan menghampiri Ibrahim dan Arumi, wanita itu juga menatap Arumi dengan pandangan tidak suka.

"Ada apa, Mas?" tanya Wanita itu dengan suara yang lembut, Arumi justru mual mendengar suara yang di buat-buat mendayu.

"Gak ada apa-apa!!! Oh iya, kenalkan ini Arumi istri saya" Ibrahim merangkul pinggang Arumi

"ISTRI? Jadi beneran Mas Ibrahim udah menikah?" Wanita itu terlihat kaget

"Iya saya sudah menikah, sebentar lagi juga akan menjadi seorang ayah" ujar Ibrahim dengan wajah yang terlihat senang

"Kenalkan nama saya Dela, mantan Mas Ibrahim"

Dengan percaya diri wanita itu mengulurkan tangannya kepada Arumi, Arumi mengernyitkan keningnya ternyata wanita itu mantan suaminya bahkan Arumi baru tau kalau suaminya memiliki mantan.

"Bukan, sayang. Dela bukan mantan Mas, kamu tau kan kalau kamu wanita pertama yang bikin Mas jatuh cinta"

Ibrahim mencoba menjelaskan pada istrinya kalau Ibrahim tak memiliki hubungan apapun sama Dela tapi Arumi hanya diam saja, Arumi masih menunggu reaksi dari wanita yang bernama Dela itu.

"Loh kok gitu, Mas. Kamu malu punya mantan yang cantik seperti aku" ujar Dela dengan wajah di tekuk

"Ck, ternyata kamu hanya mengaku-ngaku saja" ucap Arumi yang sudah muak mendengar suara yang terus mendayu

"Saya tidak mengaku-ngaku ya, kami memang pernah pacaran"

"Jangan di dengerin, sayang. Kami hanya dekat sebatas teman tidak lebih, itu pun karena Dela tetangga Mas pertama kali kesini" jelas Ibrahim

"Cuma temen ngaku mantan, bangun Mbak dari alam mimpi" kata Arumi sinis

Kemudian Arumi menarik lengan suaminya untuk menjauh dari Dela, Dela berteriak tak terima dengan perkataan Arumi barusan. Namun Arumi tak peduli, Arumi terus menarik lengan suaminya sampai ke pondok yang memang ada di kebun milik suaminya.

"Jelaskan, buat apa wanita itu kemari?" tanya Arumi dengan wajah datar dan dingin

"Mas gak tau, sayang. Tiba-tiba dia datang, tidak ada hal yang serius. Jangan marah ya, Mas beneran tidak ada hubungan apapun kok sama dia. Kamu percaya kan sama Mas?"

Ibrahim memasang wajah melas, Arumi menarik napas panjang lalu menghembuskan secara perlahan. Arumi tak boleh memikirkan wanita itu, saat ini Arumi sedang hamil jadi harus selalu bahagia.

"Baiklah tapi Arumi gak mau Mas dekat-dekat dengan Dela, Arumi cemburu"

"Duh gemes banget lihat istri Mas lagi cemburu"

Ibrahim tersenyum sembari mencubit pipi istrinya, Arumi mengadu kesakitan akibat cubitan suaminya meski sebenarnya bohong. Ibrahim langsung memeluk istrinya, sembari mengatakan makin cinta pada istrinya.

"Jangan marah, ya. Mas tidak punya hubungan apapun dengan Dela, Mas cuma cinta sama kamu karena kamu cinta pertama dan terakhir Mas"

Hati Arumi meleleh mendengar kata-kata cinta dari suaminya, Arumi pun memberi peringatan pada suaminya untuk tidak dekat-dekat dan jangan mau ketemuan lagi dengan Dela. Dengan patuh Ibrahim mengangguk, sambil berjanji.

"Ohh iya, kamu bawa apa tuh?"

"Astaghfirullah, Arumi hampir lupa. Tadi Arumi buat bolu pisang, kesini mau kasih bolu buat Mas dan yang lain"

Arumi membuka wadah yang berisi bolu, di rumah tadi sudah di potong berapa bagian oleh Arumi. Jadi tinggal di susun saja, apalagi di pondok itu memang ada beberapa piring sehingga Arumi tak perlu repot-repot membawa dari rumah.

"Nah ini buat, Mas. Yang ini buat karyawan Mas"

"Wah ini pasti enak, gimana Mas gak makin cinta? Istri Mas sangat pintar menyenangkan perut Mas"

Ibrahim memakan bolu pisang buatan istrinya kemudian Ibrahim tersenyum dan Arumi juga ikut tersenyum bahkan kedua pipinya tampak memerah, Arumi sangat bersyukur di temukan dengan laki-laki sepertinya suaminya ini.

Sehabis magrib Arumi dan Ibrahim pergi ke rumah ibunya, Arumi ingin melihat bagaimana wajah Laras ketika di tangkap polisi. Arumi tak sabar, bahkan meminta suaminya untuk mempercepat laju motornya. Tentu saja Ibrahim tidak mau, takut kenapa-napa.

Rumah ibunya sudah mulai terlihat, Arumi juga melihat keramaian di sana. Tidak jauh dari rumah ibunya ada mobil polisi, Arumi sudah bisa menebak kalau polisi hendak menangkap Laras. Dan benar saja, Arumi melihat Laras di giring oleh polisi sembari terus memberontak.

"Saya bukan maling, saya ini orang kaya jadi tidak mungkin saya maling" teriak Laras dengan sangat kencang

1
Christina Hartini
semoga Arham bisa berubah sifatnya gk seperti ibu dan Arka kakaknya
Christina Hartini
untungnya Arumi dan Ibrahim tegas jangan kasih tambahan lagi, kelihatan kl matre calo Arham, biar dirasakan ibunya dan saudara lainnya nanti
Christina Hartini
tahu bisa ngasih sapi dan kambing, dipikirnya uangnya banyak, enak saja meski banyak ya GK untuk ibunya, kucuriga kakaknya yg ngompori ibunya
Christina Hartini
sombong banget Laras, moga gk bisa punya anak beneran
Anonymous
k
Junet Net
Luar biasa
Simba Berry
bagus ceritanya
Simba Berry
k3napa harus ada korban thor untuk m3ndapatkan anak.apalagi korban itu bos dan keluarganya sendiri.sungguh miris membacanya.
Silvi Vicka Carolina
gak saadar diri .parah
Rikaz Damha Kin
Luar biasa
Atma Inatun Nikhma
terima kasih....
happy ending juga....
cerita yg bagus
Atma Inatun Nikhma
Lumayan
zahara naura
Luar biasa
zahara naura
Lumayan
Alis 01
bagus banget
Anonymous
k
Afif Mujahidin
Luar biasa
Edy Sulaiman
Awas Ibrahim daerah sono main dukun, cinta ditolak dukun bertindak...hhh
Edy Sulaiman
oh Ibrahim ada diPagaralam itubnyak kebon kopi disana thor.
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): iya kk, tempat bapak mertua author pagaralam dan punya kebun kopi
total 1 replies
Heny
Minta kok maksa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!