jamZay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Follow IG : admiensyauqie
Follow Tiktok: Uqiee1280
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
"Cepatlah bawa mobilnya Rey, Jeny sudah menunggu!" Zay gusar karena dia sedikit terlambat, apa lagi Jeny sudah menghubungi dirinya berkali-kali, bahkan pesan pun banyak dari wanita itu.
Tidak lama mobil Zay sudah sampai di bandara, dia bergegas turun dan segera berjalan cepat untuk menemui Jeny, dari kejauhan dia melihat siluit Jeny, Zay lebih mempercepat jalannya, agar segera sampai.
Mereka berpelukan dan saling memberi kecupan sayang, "Kenapa telat sekali, waktunya hanya sisa 10 menit Zay" Rajuk Jeny sambil menghentakkan kakinya ke lantai, dia bersedekap tangan dan membuang wajahnya.
Zay hanya terkekeh, dia mengacak rambut Jeny dan kembali membawa wanita itu kedalam dekapannya, "Maaf sayang, jalanan macet sekali dan aku juga sedikit kesiangan, apa kamu naik taksi kesini nya tadi?"
"Iya! Habis nunggu kamu lama Zay, bisa tidak sampai aku kesini nanti, dan penerbanganku akan gagal" kesal Jeny.
Tidak lama kemudian suara panggilan terakhir terdengar di ruang tunggu keberangkatan, memberitahukan bahwa pesawat ke Australia akan segera berangkat, mau tidak mau keduanya kali ini harus terpisah, sebenarnya Zay sudah meminta Jeny untuk menggunakan jet pribadi nya, namun Jeny tidak mau, dan lebih suka naik pesawat komersial.
"Sering seringlah kunjungi aku ke sana ya Zay, karena kalau tidak, maka aku akan sangat merindukanmu dan bisa saja ada pria yang siap menggantikan mu nanti" kata Jeny sengaja menggoda kekasihnya itu, sebelum mereka berpisah.
"Tentu saja sayang, semoga aku gak sibuk, dan bisa sering mengunjungimu disana, dan jangan coba-coba cari gantinya" Zay memberikan ciuman sedikit panas di bibir kekasihnya itu, sebelum berlalu dari sana, tanpa ada malu sedikitpun.
"Tunggu aku disana sayang, sampai urusan dengan Nona Nugroho usai, maka aku akan menjemputmu ke Australia, dan kita akan menikah" gumam Zay yang masih melihat Jeny, wanita itu melambaikan tangannya, sedangkan Zay hanya membalas dengan senyuman terbaiknya.
"Kita akan kemana tuan muda?" Tanya Rey yang kini sudah berada dalam mobil bersama tuan mudanya, dia menatap Zay dari kaca spion depan, dan terlihat pria itu tengah melamun, "tuan!"
"Ck... Sepertinya kamu belum tua Rey, jadi tau kita akan kemana dan ini jam apa" balas Zay sambil memejamkan matanya.
Rey hanya mampu menarik nafasnya panjang dan menghembuskan-nya.
Tidak lama mobil itu telah sampai di depan kantor, setelah penjaga keamanan membuka pintu mobil, Zay pun segera keluar.
"Selamat pagi tuan muda" sapa penjaga keamanan itu, Zay hanya mengangguk dan berlalu dari sana, diikuti Rey dibelakangnya.
"Kita ada pertemuan siang nanti tuan, dan klien kita kali ini meminta anda langsung untuk bertemu" lapor Rey yang kini sudah duduk bersama tuan mudanya.
Zay memeriksa isi berkas, dan sedikit membaik setelah melihat keuangan yang mulai normal, "apa Angga sudah dibereskan?" Zay lupa bertanya karena akhir-akhir ini pria itu sibuk, hingga lupa dengan Angga yang sudah menghabiskan banyak sekali uang kantor.
"Sudah tuan, dan kini dia telah di asingkan, dan di tinggalkan oleh istri-nya"
Zay hanya tersenyum sinis mendengar kabar itu, karena Angga pantas mendapatkan balasannya, begitulah pikir Zay Darmawangsa.
Ting... Ponsel Zay berdering, dia melihat, dan tertera disana, istri tuan Darmawangsa.
"Ada apa mamah menelponku, ah sungguh malas, pasti tidak jauh-jauh dari putri Tuan Nugroho itu" gumam Zay, dia membiarkan saja tanpa ada niatan mengangkat-nya.
Rey yang melihat itu merasa heran, tapi dia juga tidak ingin ikut campur, dari pada dia lagi nanti yang kena.
"Angkat Rey, dan katakan kalau saya sedang meeting."
"Ck..baru saja mau pergi dari sini" gumam Rey sambil meraih ponsel tuan mudanya.
datangnya hidayah juga mutlak kuasa Allah
Setiap manusia punya masa lalu.
Tidak akan ada yang tahu bagaimana masa depan seseorang
Bisa jadi masa lalunya ada seorang cassanova atau mafia sekalipun
tapi
who knows akan masa depan seseorang
barangkali saja masa depannya dia adalah seorang ulama ternama
😁😁
Jika masa lalunya adalah cassanova
maka mungkin melalui jeni ... ashoka bisa menjadi pemuja cinta yang setia
😎😎😎
Who knows