NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 13

Di taman kanak-kanak, suasana pagi itu dipenuhi dengan semangat anak-anak yang sedang belajar menulis cerita pendek. Setiap anak sibuk dengan imajinasinya, menciptakan kisah-kisah yang unik dan menarik. Di sudut kelas, Key tampak asyik duduk di kursinya, fokus pada buku tulisnya. Jari-jari kecilnya lincah menari di atas kertas, menulis cerita tentang seekor serigala dan dua bayi kembar.

Serigala dalam cerita Key diberi nama seperti victor, sedangkan dua bayi kembar itu diberi namanya dan saudara kembarnya, Kayla. Key tertawa cekikikan saat menulis bagian di mana serigala ayahnya selalu kalah oleh anak laki-lakinya yang pintar. Dalam cerita itu, serigala ayahnya digambarkan sebagai sosok yang bodoh dan tidak mampu menandingi kecerdikan anaknya.

Sementara itu, di meja yang bersebelahan, Kayla tampak berbeda. Ia hanya mencoret-coret buku tulisnya dengan nama "Jennie". Pikirannya melayang, memikirkan berbagai hal yang membuatnya penasaran. Kayla selalu ingin tahu apakah benar Jennie adalah nama ibu mereka. Dimana ibunya sekarang? Mengapa ia meninggalkan mereka? Apakah rumor itu benar, bahwa ibu mereka membenci mereka bahkan ayah mereka? Banyak sekali pertanyaan yang berputar di kepala Kayla, membuatnya sulit untuk fokus pada tugas menulis cerita.

Miss Lika, guru yang baik hati dan penyabar, memperhatikan Kayla yang tampak tidak bersemangat. Ia berjalan mendekati meja Kayla, lalu melihat bahwa buku tulis Kayla hanya dipenuhi coretan-coretan nama tanpa ada cerita yang ditulis.

"Kayla, apa kamu tidak mau mengerjakan tugas lagi?" tanya Miss Lika dengan lembut, menatap Kayla dengan penuh perhatian.

Kayla mendengar suara Miss Lika dan segera membaringkan kepalanya di atas meja. "Kepala saya pusing, Miss," bohongnya, berharap bisa meninggalkan kelas.

"Apa Kayla ingin ke ruang kesehatan atau ingin Miss telpon orang tua Kayla?" tanya Miss Lika sembari mengusap lembut rambut Kayla. Matanya yang lembut menunjukkan kekhawatiran yang tulus terhadap anak didiknya.

Kayla mengangkat kepalanya perlahan, menatap Miss Lika dengan mata yang sedikit sayu. "Kayla hanya ingin ke ruang kesehatan, Miss," jawabnya.

Mendengar percakapan itu, Key segera bangkit dari kursinya dan berjalan menuju meja Miss Lika. Ia menyerahkan buku tulisnya yang sudah penuh dengan tulisan cerita pendek. "Miss, tugas saya sudah selesai. Jadi biarkan saya yang membawa Kayla ke ruang kesehatan," kata Key dengan suara yang penuh semangat.

Miss Lika menundukkan kepalanya agar sejajar dengan Key, menatapnya dengan penuh pengertian. "Tak apa, Key. Miss bisa menghantarkan Kayla ke sana," ujar Miss Lika lembut, mencoba meyakinkan Key.

Namun, Kayla yang duduk di samping Key tampak tak terima. "Aku ingin ditemani Key," ujarnya tegas, tak bisa diganggu gugat.

Seisi kelas kini memperhatikan mereka. Aurora mengangkat alis dan berpikir bahwa Kayla hanya mencari perhatian. Miss Lika menyadari situasi itu dan akhirnya mengalah. "Baiklah, Key. Kamu boleh menemani Kayla ke ruang kesehatan. Tapi, pastikan kalian kembali ke kelas setelahnya, ya."

Key mengangguk dengan antusias, sementara Kayla terlihat lebih tenang. Kedua anak kembar itu keluar dari kelas, berjalan perlahan menyusuri lorong sekolah. Key dengan penuh perhatian menggandeng tangan Kayla, memastikan saudarinya merasa aman.

Setelah mereka sedikit jauh dari kelas, Kayla tiba-tiba melepaskan tangan Key. "Lepaskan, aku hanya berpura-pura agar bisa keluar dari tempat jelek itu," ujarnya dengan nada sinis.

Key terkejut mendengar pengakuan Kayla. "Ada apa, Kay? Apa kau masih memikirkan ucapan Daddy semalam?" tanyanya, suaranya mencerminkan kekhawatiran dan ketidakpahaman.

Kayla menghela napas panjang, tatapannya menerawang jauh. "Aku tidak tahu, Key. Aku ingin tahu apakah benar Jennie itu nama Mommy kita, dan apakah benar nenek adalah penyebab Mommy pergi meninggalkan kita," ujarnya sambil berjalan menuju taman sekolah yang teduh dan sepi.

Key mengikuti langkah Kayla dengan pandangan penuh empati. Ia tahu betapa beratnya perasaan Kayla tentang ibu mereka. "Apa bedanya kalau itu memang nama Mommy? Dia tidak akan kembali bersama kita," katanya tegas.

Kayla berhenti sejenak, lalu menatap Key dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Aku tidak peduli, Key. Biarpun dia membenci kita atau memang tidak menginginkan kita, aku akan berusaha membawanya pulang," ujarnya dengan suara yang bergetar.

Key menatap punggung Kayla yang menjauh darinya. Dia tidak habis pikir dengan keinginan kuat saudarinya itu. Dalam hatinya, ia merasakan kepedihan yang sama, tetapi ia lebih realistis tentang situasi mereka.

Kayla duduk di salah satu bangku taman, menghela napas dalam-dalam. Key menghampirinya dan duduk di sampingnya, merasakan beban yang sama beratnya.

"Apa kau benar-benar menginginkannya?" tanya Key dengan hati-hati.

Kayla menatap Key dengan mata yang penuh harapan dan kesedihan. "Iya, aku Sangat ingin dipeluk dan merasakan kasih sayang Mommy. Paling tidak sebelum aku tiada, Key," jawab Kayla, suaranya nyaris berbisik.

Key merasa hatinya hancur mendengar kata-kata terakhir saudarinya. "Kau tidak akan mati, jadi jangan berkata seperti itu, mengerti?" ujar Key dengan tegas, lalu memeluk Kayla erat-erat, mencoba menyalurkan kekuatan dan keberanian yang ia miliki kepada saudarinya.

"Pulang sekolah ada jadwal pemeriksaanmu, dan aku yakin kondisimu pasti sudah membaik," tambah Key, berusaha memberi harapan kepada adiknya. "bukankah aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu."

Kayla diam sejenak dalam pelukan Key, merasakan kehangatan dan dukungan dari saudara kembarnya. "Terima kasih, Key," katanya akhirnya, suaranya lebih tenang. "aku hanya ingin merasakan kasih sayang seorang ibu walaupun itu sulit dan tidak mungkin."

Key mengangguk, melepaskan pelukan dan menatap mata Kayla dengan tegas. "aku adalah kakakmu dan aku akan menuruti semua keinginanmu,aku berjanji."

Kayla tersenyum tipis, merasa sedikit lebih lega.

Di kantor yang luas dengan dinding kaca yang memberikan pemandangan kota yang sibuk, Victor duduk di mejanya yang penuh dengan dokumen. Matanya lelah membaca setiap lembaran dokumen tentang rencana pembangunan pusat perbelanjaan besar yang sedang ia rancang. Tugas utamanya saat ini adalah mencari investor dan perusahaan Korea yang mungkin mau bekerja sama dengannya.

Meskipun tidak sebesar Kim Group, Victor berharap bisa menemukan perusahaan yang cukup kompeten untuk membantu mewujudkan visi pusat perbelanjaannya. Ia membutuhkan mitra yang mampu membangun dengan standar tinggi dan teknologi terbaru, seperti yang ia bayangkan.

Satu per satu dokumen perusahaan ia baca dengan seksama, namun sejauh ini tidak ada yang mendekati kualitas Kim Group. Setiap penilaian menunjukkan kekurangan yang signifikan, baik dari segi modal, teknologi, atau pengalaman. Victor merasa frustrasi, memijit pelipis kepalanya untuk meredakan ketegangan. Otaknya serasa ingin meledak karena tekanan pekerjaan yang terus menghimpit.

Tiba-tiba, suara dering telepon memecah keheningan. Victor meraih telepon di meja dengan cepat, berharap ada kabar baik. Namun, ternyata panggilan itu dari rumah sakit. Seorang perawat menginformasikan bahwa dokter ingin bertemu dengan Victor untuk membahas kondisi seorang wanita yang dirawat di sana.

Victor mengangguk pelan, meski si perawat tidak bisa melihatnya. "Baik, saya akan ke sana saat ada waktu," jawabnya singkat sebelum panggilan itu terputus. Ia menatap ponselnya dan melihat jam.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!