Marcella anak dari pasangan Sandra dengan Michael di mana Marcella bekerja sebagai dokter.
Ketika dirinya di kirim di kota tua tanpa sengaja Marcella terlempar ke dunia jaman dulu di mana dirinya pernah membaca novel dengan judul : Putri Marcella dan Putra Mahkota.
Banyak orang istana menginginkan kematian putra mahkota termasuk pemilik tubuh. Hingga akhirnya Putri Marcella menyesali perbuatannya namun sudah terlambat karena dirinya mati bersama Putra Mahkota di tangan dua orang yaitu suami dan juga saudara angkatnya di mana mereka diam- diam menjalin hubungan.
Hingga Marcella masuk ke dalam pemilik tubuh untuk membantu pemilik tubuh untuk membalaskan dendam. Apa misi Marcella berhasil ? Ikuti yuk novelku yang terbaru.
Noted :
Tolong jangan di boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update agar novel ini dapat bab terbaik. Terima kasih banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Kesepakatan
"Ini namanya suntikan obat bius di mana Aku akan menyuntikkan ke paha Putra Mahkota." Jawab Putri Marcella menjelaskan.
"Untuk apa di bius?" Tanya Putra Mahkota penasaran.
"Aku ingin menjahit luka Putra Mahkota dan jika tidak di suntik obat bius maka Putra Mahkota akan merasakan sakit ketika kulitnya Aku jahit." Jawab Putri Marcella menjelaskan.
Sambil berbicara Putri Marcella menepis tangan Putra Mahkota lalu menyuntikkan jarum suntik ke paha Putra Mahkota. Setelah selesai Putri Marcella mengambil jarum dan benang jahit, lagi-lagi Putra Mahkota menahan tangannya.
"Mengapa Aku belum pernah melihat pengobatan ini sebelumnya? Lebih baik singkirkan itu semua!" Perintah Putra Mahkota sambil berusaha untuk bangun namun di tahan oleh Putri Marcella dengan menggubakan tangan kirinya.
"Putra Mahkota, jangan bergerak. Bagaimana jika jarum ini, Aku tidak sengaja menyentuh akar keturunan Putra Mahkota dan tentunya mempengaruhi warisan keturunan Putra Mahkota?" Tanya Putri Marcella sambil memperlihatkan jarum jahit dengan menggunakan tangan kanannya karena tangan kirinya masih menahan tubuh Putra Mahkota.
"Saya tidak mau bertanggung jawab jika hal itu terjadi." Sambung Putri Marcella.
"Kamu itu seorang gadis tapi mengapa kamu berbicara seperti ini? ... (menjeda kalimatnya) ... Sangat vulgar." Ucap Putra Mahkota sambil memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Jawab Putri Marcella sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Putra Mahkota menjahit membutuhkan kosentrasi jadi Aku minta agar Putra Mahkota lebih baik berhenti bicara dan jangan membuat kosentrasiku menjadi buyar." Pinta Putri Marcella.
"Kamu ..." Ucapan Putra Mahkota terpotong karena Putri Marcella menggerakkan jarum jahitnya.
Putra Mahkota menatap kesal ke arah Putri Marcella yang sedang tersenyum penuh kemenangan. Membuat Putra Mahkota mendengus kemudian memalingkan wajahnya ke arah samping.
Putri Marcella kemudian menjahit luka Putra Mahkota yang terbuka lumayan lebar setelah beberapa saat Putri Marcella sudah selesai mengobati luka Putra Mahkota. Putri Marcella kemudian menaikkan celana Putra Mahkota hingga ke pinggang lalu duduk di sampingnya.
"Sudah selesai dan sekarang berdirilah." Ucap Putri Marcella.
Putra Mahkota hanya terdiam namun melakukan apa yang di suruh Putri Marcella. Putra Mahkota sangat terkejut ketika dirinya berjalan tidak merasakan sakit sama sekali terlebih ketika menyentuh bekas lukanya membuatnya menatap ke arah Putri Marcella.
"Benar-benar tidak sakit lagi, bagaimana kamu bisa melakukannya?" Tanya Putra Mahkota penasaran.
"Kalau ingin tahu duduklah di sebelahku." Jawab Putri Marcella sambil menepuk ranjang yang ada disebelahnya.
"Aku tidak terlalu ingin tahu." Ucap Putra Mahkota sambil memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Baiklah." Jawab Putri Marcella dengan nada cuek.
Putra Mahkota yang mendapatkan jawaban Putri Marcella langsung menatap ke arah Putri Marcella. Kemudian berjalan ke arah ranjang lalu duduk di sisi ranjang Putri Marcella.
"Ilmu medisku sangat langka di dunia itu karena Aku belajar di bawah bimbingan pertapa ulung yang bernama (menjeda kalimatnya) ...petapa sakti seribu bayangan." Jawab Putri Marcella dengan suara berbisik tepat di telinga Putra Mahkota.
"Petapa sakti seribu bayangan, Aku belum pernah mendengarnya." Ucap Putra Mahkota sambil berdiri dengan wajah salah tingkah.
'Maaf, Aku tidak bisa memberitahumu kalau pengobatanku ini sebenarnya adalah pengobatan modern yang ada di jamanku.' Ucap Putri Marcella dalam hati.
"Malam ini kamu sudah menyelamatkan Aku bahkan jika kamu tidak menyembuhkan lukaku, Aku akan membalas budimu. Apa yang kamu minta dariku?" Tanya Putra Mahkota.
"Karena Aku ingin menyembuhkan racun yang ada di tubuh Putra Mahkota bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?" Tanya Putri Marcella.
"Kesepakatan apa?" Tanya Putra Mahkota penasaran.
harusnya buat si Marcella ini ngasih racun yg mrngahncurkan muka si adik tiri tanpa ketauan dong. sesuatu kejahatan akan berbalik. kebaikan pun akan berbalik. buat dong hancur tug muka si adik tiri.
heran. ujung2 tar hukumnya ala kadarnya doang. bayangkan si putri Marcella dihukum cambuk sampe menderita eh setelah tukar tubuh si adik tiri cuma dpt 10 cambukan
capedeee
.