NovelToon NovelToon
Dark Chaser

Dark Chaser

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kei L Wanderer

Dark Chaser, sebuah organisasi sekaligus profesi rahasia yang dibuat oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk menyelesaikan berbagai kasus tidak lazim dan aneh, yang mungkin ada hubungannya dengan makhluk selain manusia.

Ini adalah kisah William Blackbell, seorang Dark Chaser sekaligus ketua tim dalam menjalankan tugasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Provocation

William berjalan mengikuti Igor dengan tenang. Karena sebelumnya diingatkan oleh Meppy dan juga merasakan sedikit keanehan dari lelaki tua tersebut saat pertama kali melihatnya, dia memilih untuk mengamatinya dengan seksama.

Igor tampak seperti lelaki tua yang aneh, tetapi ada kejanggalan jika memperhatikannya dengan baik.

Pertama, meski wajahnya tua dan penuh keriput seperti kulit pohon, tetapi matanya tampak tajam. Sama sekali tidak terlihat seperti mata orang biasa.

Kedua, meski terlihat alami, postur berjalan agak membungkuk tersebut tampaknya agak dibuat-buat.

Ketiga, walau tubuhnya terlihat kurus, tetapi tangannya tampak kuat. Terlebih lagi, tampak bekas kapalan pada beberapa tempat di tangannya.

Setelah memperhatikannya dengan seksama, William merasa kalau Igor semakin misterius. Sama sekali tidak seperti tukang kebun, justru terlihat seperti veteran tua yang telah mengalami pertempuran berkali-kali.

Pertanyaannya adalah-

‘Kenapa pensiunan tentara memilih bekerja sebagai tukang kebun dan bersembunyi di tempat seperti ini?’

Mata William menyipit. Sambil terus menghisap rokoknya, dia bergumam pelan dengan nada tak berdaya.

“St Roseweiss Academy benar-benar membuka mata. Bukan hanya kebanyakan guru merasa takut dengan murid, bahkan merasa rendah diri, ternyata seorang tukang kebun juga pensiunan tentara. Benar-benar luar biasa.” Pria muda itu menghembuskan asap rokok.

Igor yang awalnya berjalan tanpa mempedulikan William berhenti. Dia menoleh ke arah pria itu dengan mata tajam. Lelaki tua tersebuh kemudian berjalan ke arah William sambil bertanya, "Apa yang kamu inginkan, Bocah?”

“Eh? Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Maaf!” William memiringkan kepalanya, tampak bingung.

Igor mengulurkan tangan, mencoba meraih pria muda di depannya.

Saat itu, William mundur satu langkah, memutar tubuhnya lalu menendang bagian atas tubuh Igor. Namun, ternyata lelaki tua itu memiliki refleks cepat, langsung mengangkat tangan kiri untuk menangkis tendangan yang bisa mengenai kepalanya.

William melompat mundur beberapa langkah. Ketika mendarat, dia memasang ekspresi bersalah sembari berkata, “Maaf! Itu refleks. Sama sekali tidak sengaja.”

Sebagai seorang veteran, mustahil Igor tidak mengetahui kebohongan William. Berbeda dengan penampilan malas, ogah-ogahan, dan berbicara tanpa nada yang jelas seperti sebelumnya, semua tingkah seperti bingung, terkejut, dan menyesal jelas hanya topeng belaka.

“Aku mungkin akan percaya jika tangan kirimu tidak langsung memegang pistol,” ucap Igor dengan suara serak.

William yang tampak merasa bersalah menyipitkan matanya. Setelah tadi mendarat, tangan kirinya langsung meraih pistol di sisi kiri pinggangnya, bersiap untuk menerima balasan atau serangan Igor. Namun, lelaki tua itu benar-benar tenang.

“Apakah ada yang salah dengan menjadi tukang kebun?” tanya Igor dengan suara serak.

“Maaf?” William agak bingung.

“Atau mungkin bagimu, menjalankan hobi di hari tua seperti ini adalah sesuatu yang salah? Haruskah aku terus menjilat orang-orang berpangkat tinggi untuk hidup lebih nyaman?” Igor kembali bertanya dengan suara serak.

Mendengar itu, mata William menyipit. Meski apa yang dikatakan Igor tidak salah, karena ada cukup banyak veteran yang memutuskan untuk menjalani kehidupan damai setelah pensiun, tetapi dia masih merasa ada yang janggal.

‘Lelaki tua ini agak merepotkan.’

Walau memiliki jabatan ‘ketua tim investigasi khusus’, bukan berarti William akan menggunakan jabatannya dengan cara salah.

Pria itu bisa saja menangkap Igor karena dicurigai telah melakukan kejahatan. Namun, dia sangat yakin itu tidak berguna karena tidak ada bukti yang memadai. Terlebih lagi, setelah kontak singkat, William menyadari kalau Igor tidak mudah dihadapi.

Kalaupun tertangkap, lelaki tua itu pasti tidak menjawab pertanyaan dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan terus-menerus dengan berbagai alasan. Pada akhirnya, dia tetap akan dikeluarkan karena tidak ada bukti yang meyakinkan.

Terlebih lagi, William juga tidak yakin kalau Igor adalah pelakunya. Namun, dia cukup yakin kalau lelaki tua tersebut menyadari sesuatu.

Masalahnya adalah-

‘Bagaimana caranya membuat lelaki tua itu mengatakan semuanya?’

Pada saat memikirkan sebuah cara, William tiba-tiba mendengar suara kepakan sayap. Melihat seekor merpati yang terbang mencarinya lalu berkicau dengan panik, dia tampak terkejut.

‘Apakah terjadi serangan? Kami jelas baru tiba, seharusnya pelaku memilih untuk bersembunyi alih-alih menyerang. Ini berbeda dari dugaanku!’

Saat memikirkan itu, William menoleh ke arah Igor. Mengetahui kalau lelaki tua itu tampak tenang seolah tidak mengetahui apa-apa, dia akhirnya berkata, “Sepertinya terjadi serangan, dan itu tidak dilakukan oleh binatang buas. Aku akan pergi untuk memeriksanya.”

“Kalau begitu periksa saja. Aku akan menyusul. Tulang lama lelaki tua ini tidak sanggup untuk dipaksa berlarian,” balas Igor.

‘Apakah lelaki tua itu barusan tersenyum?’

William merasa kalau sebelumnya Igor tersenyum, tapi tidak terlalu jelas. Jika diperhatikan, lelaki tua itu masih cemberut seperti biasa.

Tidak lagi menunda waktu, William langsung berlari menuju ke tempat merpati itu terbang. Tak lama kemudian, dia akhirnya tiba di tempat tujuan.

Tempat itu berada di belakang gedung pengajaran, tidak terlalu jauh dari dua asrama laki-laki dan perempuan.

Di sana, tampak sosok yang terbaring di tanah dengan luka di perut dan darah mengalir di lantai.

Tidak terlalu jauh darinya, sekitar belasan meter, tampak siluet yang berdiri dengan tenang. Mendengar suara kedatangan William, sosok itu menoleh. Sepasang mata hijau dengan pupil vertikal seperti binatang buas memandangnya dengan tenang.

Tanpa sedikit pun keraguan, William langsung mengambil pistol, membidik, lalu menembaknya.

Dor! Dor! Dor!

Siluet tersebut menghindari tembakan William, lalu melesat ke taman dan menghilang dengan cepat.

Pada awalnya William ingin mengejar, tetapi akhirnya berhenti dan segera bergegas menuju ke arah korban.

Setelah mendekati, dia menyadari kalau korbannya adalah Mathias, salah satu pengganggu yang berada di kelas Mr Nolan.

William memeriksa dan merasa agak lega ketika melihat pemuda itu masih hidup. Hanya pingsan karena luka cukup parah dan kehilangan banyak darah. Dari ponsel yang tergeletak tidak jauh darinya, tampaknya orang itu sedang menelepon ketika diserang.

William langsung membalut luka Mathias untuk menghentikan pendarahan. Dia kemudian segera menelepon ambulan, lalu Erick.

“Aku telah menelepon ambulan! Korban serangan kehilangan banyak darah dan perlu dilarikan ke Rumah Sakit! Kamu, panggil yang lain dan segera kumpulkan mereka. Hubungi juga dokter sekolah!” perintah William dengan tegas.

Setelah memberi perintah, William segera membawa Mathias menuju UKS untuk menerima perawatan pertama. Memastikan dia selamat sebelum ambulan datang menjemputnya.

Saat ini, dia diam-diam mengeluh karena akademi elit ini tidak terlalu menonjolkan unit kesehatan mereka. Sama sekali tidak ada mobil untuk mengirim murid yang terluka ke Rumah Sakit di kota.

William ingin langsung membawanya dengan van, tetapi kondisinya cukup buruk. Lukanya perlu dirawat terlebih dahulu agar tidak terjadi kecelakaan ketika dipindahkan.

Saat itu, dia tiba-tiba mengingat siluet pelaku penyerangan yang tampaknya menunggu dengan tenang. Seolah-olah, orang itu memang sengaja tidak langsung membunuh dan menunggu respon dari tim investigasi.

Yakin kalau dirinya bisa melarikan diri dengan aman.

‘Sebuah provokasi, ya? Menarik. Ini benar-benar menarik.'

Mata William menyipit, ekspresinya berangsur-angsur menjadi lebih dingin. Tampaknya sedikit marah karena dianggap remeh oleh pihak lawan.

>> Bersambung.

1
Hijau Muda
gk tau knp suka bngt Sma semua karya mbak key L😭😭😭....gk bisa move on ....
Aini_Via
Kenapa harus maling sih😂😂
wardo.oishi
sejauh ini menarik....
.
lanjut
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Phoenix
semangatt revisinya Thor,
Just Nokk
🔥🔥
.
sehat sehat thor
Phoenix
Semangaatt Thor, ttp fokus,maaf kebanyakan komen.. bukannya mau menggurui atau sok tau... tp bw gw sayang aja cerita yg bagus keganggu sedikit Typo.../Pray/
Phoenix
kata double Thor...
Phoenix
Thor... Typo Thor..."tunggangan" ?? "menangis" ? ...
Luthfi Afifzaidan
tetap sehat n semangat thor
Luthfi Afifzaidan
lanjut up
Luthfi Afifzaidan
lanjut
.
mantap
Phoenix
Thanks Up nya Thor../Watermalon//Watermalon//Watermalon/
Phoenix
njiirr ....ternyata Theodore & Jean hanya Pion pemirsahh.., tak segampang itu buat main tebak-tebakan sm Author...wkwkwk...
Phoenix
HAH ?? Nolan ??! WTH????!!! 😲🤯
.
lanjut
.
nanggung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!