NovelToon NovelToon
Kode Biru : Serangan

Kode Biru : Serangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fandy Pratama

Ramon tokoh utama dalam novel ini ingin berbagi hasil karnyanya di media sosial, karena dia memiliki jiwa seni yang tinggi. Namun pengetahuan Ramon mengenai internet terbatas, dia seperti kebanyakan orang pada umumnya menggunakan internet untuk kebutuhannya saja. Ramon mendapati banyaknya serangan cybercrime, sehingga dia menyadari bahwa ada sekelompok orang yang menjadikan dirinya sebagai target berbagai macam bentuk peretasan, yang sangat amat merugikan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fandy Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7 Pesan misterius kedua a.k.a DDoS Attack Part II

Setelah berbincang dengan Juan, Ramon ingin pergi ke suatu tempat, Ramon ingin membeli perlengkapan rumah tangga, yang mana tempat itu cukup jauh dari apartementnya, sehingga dia memutuskan untuk pergi ke sana menggunakan motor pribadinya.

Ramon bersiap menganti pakaiannya, dan mengkunci semua pintu apartementnya lalu menuju tempat ia meletakan motornya. Dia menuju tempat parkir dengan menggunakan lift, beruntung saat Ramon sudah didepan lift tersebut salah satu lift menunjukan arah panah bawah dengan angka sembilan belas diatasnya. Artinya lift tersebut akan turun dan saat ini ada di lantai sembilan belas.

Ramon segera menekan tombol panah bawah di depan lift tersebut, dan segera ketika lift tersebut tiba di lantai Ramon enambelas, pintu lift tersebut terbuka. Ramon segera menaiki lift tersebut, saat itu hanya ada dua orang pria sedang berbincang-bincang.

Ramon melihat kesebelah kiri lift tersebut dan segera menekan tombol B1, artinya Ramon akan menuju lantai basement satu atau paling bawah dari gedung tersebut, sedangkan lift disana hanya tombol satu, mungkin mereka akan turun di lantai satu atau lobby dari gedung tersebut.

Dan benar saja ketika lift itu tiba di lobby tersebut, salah satu dari mereka keluar dari lift, lalu salah satunya lagi menekan tombol B2 atau lantai basement dua. Hanya beda satu lantai dengan tujuan Ramon. Ketika tiba dilantai B2 pria yang lain segera keluar dari lift, dan pintu lift kembali tertutup, lalu lift tersebut kembali turun ke lantai B3 tujuan Ramon.

Jina Apez tak sengaja berada di lantai dasar tersebut, saat itu sedang melihat-lihat motor Ramon, yang sedang di parkir di lantai tersebut. Oh ini motor Ramon, dia melihat keseluruhan- nya. Tak berapa lama pintu lantai Basement terbuka, Jina melihat Ramon. Segera dia bersembunyi dan pergi, karena dia tau Ramon akan menggunakan itu untuk pergi ke mengguna- kan motor yang diparkirnya itu.

Setelah tiba di lantai B3 Ramon segera keluar dari lift tersebut, dan menutu lokasi tempat parkir motornya, blok L, karena lokasinya sangat dekat sekali dengan lift, Ramon cukup ke arah kiri setelah keluar lift lalu Huruf L besar tertampang di depan wajah Ramon. Iya melihat motor Nmax berwarna hitam miliknya dengan plat B1611FNB, segera Ramon menuju kesana dan menaikinya.

Ketika dijalan saat itu cukup berbeda dengan hari biasanya ya, pertama Ramon mendapati lampu merah pertama duh macet lagi jalanan malah kena lampu merah lagi, Ramon segera melihat rambu lalu lintas sana dan ada angka berwarna merah bertuliskan dua belas artinya Ramon harus menunggu dua belas detik agar dia bisa berjalan. Kemudian ada lampu merah kedua, kali ini duapuluh detik, Ramon kembali menunggu sekitar dua puluh detik agar dia bisa berjalan kembali.

Setelah melewati itu ada sebuah perbaikan jalan, tetap Ramon berhasil melewatinya karena dia menggunakan motor beruntung dia, jika menggunakan mobil dia harus mengantri empat kilo panjangnya atau sekitar dua belas mobil, karena Ramon menggunakan motor dia juga cukup gesit dia berhasil melewati itu bahkan mobil paling depan pun walaupun sudah berada di jalan sempit itu tetapi Ramon berhasil menyalipnya.

Setelah melewati perbaikan jalan tersebut, Ramon melihat ada genangan air yang mana seluruh mobil tak mampu melewatinya, beruntung Ramon menggunakan motor hingga dia bisa melewati genangan air tersebut, akibat meluapnya sebuah sungai di samping itu, jika Ramon berdiri mungkin sekitar semata kakinya.

Lalu sekitar dua puluh delapan menit akhirnya Ramon tiba di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kotanya, dan segera menuju lantai basement tempat parkir motornya. Ramon mendapatkan sebuah tempat parkir kosong, dan di depan itu ada tulisan Q, dan benar saja itu dekat sekali dengan pintu masuk pusat perbelanjaan tersebut.

Ramon membeli barang kebutuhannya dan teringat jalanan hari ini macet ada perbaikan jalan dan sungai meluap. Beruntung dia bisa tiba lebih cepat, walaupun memang agak memakan waktu. Tidak berapa lama handphone Ramon berdering, Ramon segera melihat itu, ternyata dia mendapatkan telfon masuk dari Juan.

"Iya yan kenapa?"

"Gw mau nanya gimana jaringan lo, udah stabil?"

"Gw abaikan yan, karena gw ada keperluan lain jadi gw gak pake itu."

"Oh begitu."

"Memang kenapa mon?"

"Gw pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli keperluan gw yan."

"Oh jadi ini lo lagi dijalan atau udah sampe di sana?"

"Udah disini, duh jalanannya macet banget yan."

"Kenapa emangnya mon?"

"Gw keluar rumah kena lampu merah dua kali, terus ada penyempitan jalan, dan gw ambil rute yang mana ada sungai meluap lagi, tapi untung cepet juga cuma dua puluh delapan menit gw udah sampai."

"Iya sih untung banget gak nyampe dua tahun, tapi gak nyampe-nyampe, haha.."

"Ah dasar lo yan bisa aja."

"Emang tanggap lo ya mon."

"Iya dong, ngapain gw harus ada dijalanan dua tahun lamanya gak nyampe-nyampe tujuan gw yan."

"Iya bener-bener."

"Emang ada gerangan apa telfon yan."

"Ini mengenai DDoS attack yang lo alami mon."

"oh iya kenapa yan."

"Ya sama seperti jalanan tadi ibaratnya nih kendaraan lo untuk ke pusat perbelanjaan itu adalah pertukaran data paket di internet mon."

"Iya terus."

"Jadi misal lo mau buka halaman website pasaraku.com atau lo lagi unduh atau unggah file dari diapelakunya.net itu sama kaya lo lagi pergi dari rumah menuju pusat perbelanjaan itu atau dari komputer lo sebagai komputer client menuju komputer server pasaraku.com dan diapelakunya.net"

"Iya yan itu gw udah ngudeng, lalu,"

"Ketika lo ke pusat perbelanjaan tadi kan ada macet, jalanan rusak, sampai banjir kan."

"Nah itu yang menganggu perjalanan lo gak? "

"Ganggu banget yan."

"Gangguan itu contoh dari DDoS attack yang bikin lo lama nyampe ke pusat perbelanjaan itu, sedangkan internet bikin jaringan lo lemot atau bahkan tidak terkoneksi sama sekali."

"Oh begitu yan."

"Iya mon."

"Gw tau jalannya seperti itu, gak jadi pergi ke pusat perbelanjaan ini yan." Ujar Ramon yang sempat berkurang mood-nya saat dia pergi ke pusat perbelanjaan tersebut, ternyata disepanjang perjalanannya ada banyak gangguan.

"Itu maksudnya dari DDoS attack pengen buat lo gak sampe tujuan atau gak kesana mon."

"Ngeselin juga dong ya. Seandainya Jika memang harus kesana tetapi jalannya seperti itu gimana ya, yan? Jika di jalan beneran gw bisa ambil rute lain, atau pake motor biar lebih gesit."

"Yaps, intinya lo harus menghindari gangguan itu kan."

"Iya yan gimana, jika di internet?"

"Tergantung Mon, DDoS attack ini ada banyak macam sumbernya dan penyebabnya bisa disebabkan oleh hacker atau memang ada malware yang terpasang di komputer lo."

"Jadi ada dua macam sebab yan, kalau malware emang contohnya apa?"

"Lo tau trojan, itu sifatnya hampir sama seperti DDoS attack itu, tapi parahnya kalau itu sengaja di pasang oleh peretas yang mana tidak hanya membuat jaringan lo melambat tetapi bisa hal lainnya."

"Terus gw harus gimana yan?"

"Ya lo harus menghentikan semua paket yang tidak diakui atau tidak dikenal, sedangkan di jalan lo harus menghindari jalan-jalan bermasalah tersebut."

"Iya yan caranya bagaimana yan."

"Banyak sih mon caranya, mulai dari menggunakan vpn hingga antivirus untuk mencegah hal itu."

"Tapi jangan seneng dulu karena ada antivirus yang rentang bisa di cari celahnya untuk di retas oleh para peretas itu mon, apalagi buat yang menggunakan internet aktif banget."

"Duh serem lebih serem dari hantu deh yan."

"Makanya update mon, setidaknya tau informasinya."

"Jika lo sudah paham mengenai port di komputer, lo bisa block langsung port yang menjadi biang keladi dari sih sumber DDoS attack itu."

"Tapi baik itu ulah malware atau peretas sekalipun yang sudah di block pasti akan mencari port lain untuk diserang, karena ada total enam puluh ribu port di sebuah komputer artinya ada kemungkinan lima puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan lagi yang akan di serang, ketika satu port sudah di block."

"Duh yaampun celahnya gede banget."

"Iya makanya block yang tidak penting dan hanya buka yang memang lo gunakan saja."

"Iya bener juga ya."

"Umumnya port yang digunakan itu port 80 http dan port 443 https. Selain kedua port itu block aja, jadi ibarat rumah pintu rumah lo ada enam ribu lebih pintu itu kalau terbuka semua pasti diserang mon."

"Maksudnya rumah gimana ya?"

"Rumah itu ya komputer lo, sedangkan jalan raya seperti kendaraan yang lo gunakan atau seperti jaringan internetnya."

"Wah serem juga ya yan."

"Hari gini internet udah banyak yang pake bahkan gak bisa hidup pake internet, cuma jika hal seperti itu saja tidak paham suatu hari hal buruk bisa menimpa, setidaknya mencegah lebih baik kan."

"Bener juga yan."

Setelah Ramon berbincang dengan Juan di telfon, Ramon kembali melanjutkan kegiatannya di supermarket tersebut yaitu belanja keperluannya. Setelah itu Ramon kembali ke apartemennya. Dia menuju parkir dan mencari motornya lalu segera dia menaiki itu dan menuju kerumahnya. Karena dia tahu ada jalan yang rusak tersebut maka dia berusaha menghindari jalan-jalan tersebut yang mana lebih lancar dan lebih cepat.

*******

Ramon membuka pintu apartementnya dan meletakan barang belanjaannya di meja, saat itu membeli baygon karena banyak sekali nyamuk ketika malam hari, lalu Ramon juga membeli sabun, sikat gigi, pengharum ruangan, peralatan mandi, cuci piring serta baju.

Setelah itu Ramon membuka kembali laptop-nya untuk melanjutkan kerjaannya, setelah dia mengetahui penyebab dari serangan itu, Ramon segera menindaklanjuti permasalahannya mengenai melambatnya jaringan internet milik Ramon tersebut. Untuk mencegah hal itu dia mendengar salah satu saran Juan yaitu menggunakan vpn. Ramon segera melakukannya, dia searching mengenai vpn yang baik dan penggunaanya.

Ramon mengetikan di layar pencariannya apa itu vpn, lalu Ramon mengklik web paling atas dari hasil pencarian itu. VPN adalah virtual private network atau jaringan pribadi virtual, adalah layanan koneksi yang memberikan anda akses ke website secara aman dan pribadi dengan mengubah jalur koneksi melalu server dan menyembunyikan pertukaran data yang terjadi.

Cara kerjanya vpn akan mengenkripsi atau mengkunci jaringan, sehingga ketika kita menjelajahi suatu website terlebih dahulu kita melewati atau terenkripsi terlebih dahulu melalui server vpn. Jika kita tidak menggunakan vpn maka koneksinya akan langsung tanpa enkripsi.

Kembali handphone Ramon berdering, segera Ramon melihat handphone-nya. Sebuah panggilan masuk kembali dari Juan, dan segera Ramon mengangkatnya.

"Hai mon udah selesai belanjanya."

"Udah Juan kenapa?"

"Sekarang dimana? Di apartement kenapa?"

"Lo udah paham kan dengan masalah tadi mengenai DDoS attack itu?"

"Iya yan, ini gw coba searching mengenai itu gw mau coba pake vpn aja yan."

"Vpn itu fungsinya akan memfilter apa aja yang masuk di komputer lo, dan beberapa vpn yang bagus sudah menyediakan fasilitas untuk menutup port yang menjadi sasaran dari DDoS attack, beberapa juga memiliki fasilitas hanya membuka port yang umum dipake aja mon."

"Berarti lebih baik gw pake vpn aja,"

"Eits vpn juga ada kelemahan mon, dan gak menjamin akan seratus persen memblok semuanya."

"Lalu bagaimana lagi yan."

"Karena komputer lo di pake pribadi bukan buat server lo juga bisa mon gunain semacam firewall."

"Apa itu yan?"

"Aduh itu aja gak tau Mon." Juan hanya tersenyum, Ramon sempat terbingung mendengar suara tawa Juan.

"Umumnya itu sudah disediakan oleh beberapa sistem operasi tergantung sistem operasi yang lo gunakan juga, karena itu banyak macamnya."

"Cuma beberapa firewall yang bagus sudah menyediakan fasilitas untuk menutup port tertentu hingga ip address tertentu. Jadi setidaknya lebih aman mon."

"Bagaimana itu yan maksudnya?"

"Jadi di komputer lo harus di amanin, lo harus punya filter mana yang bisa masuk sama mana yang harus diabaikan. Dengan firewall ini buat semacam aturan untuk memblok ip address atau port tertentu bahkan mengizinkan port dan ip address tertentu saja."

"Iya jadi komputer gw harus punya filter awal dulu pintu mana dan apa saja yang bakalan gw izinkan masuk dan tidak, sebagai perlindungan satu."

"Yes mon, terus ketika lo berinternet lo juga harus punya filter ke dua pake vpn. Yang mana itu juga bisa memfilter mana yang boleh masuk dan mana yang gak dari pintu itu, begitu perlindungan berikutnya."

"Saya paham sekarang."

1
Miss Troublemaker
Pas di bagian sini, nongol iklan diskon beneran dong. /Facepalm/
Ai
Ceritanya menarik, sesuai sama realita saat ini
Ai
Semangat, Thor /Smile/
Ai: Dukung juga karyaku ya
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir /Smile/
total 2 replies
Zeyn Seyi
🥰🥰
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir /Smile/
total 1 replies
Abu Yahya Badrusalam
Suka banget sama cerita ini, thor!
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir
total 1 replies
Dòng sông/suối đen
Kekuatan kata yang memukau, gratz author atas cerita hebat ini!
Fandy: Thanks, terus baca ya sampai episode terakhir.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!