NovelToon NovelToon
The Final Entity Never Regrets In Reality

The Final Entity Never Regrets In Reality

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Keluarga / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: RiesSa

"Namaku ya..."

Siapa nama dari tubuh gadis yang Kumasuki ini? Apa maksud dari semua mimpi buruk sebelum aku masuk ke tubuh ini? Lalu suara yang memanggilku Himena sebelumnya itu, apakah ada hubungannya denganku atau tubuh ini?

"Vıra...panggil saja aku Vıra." Jawabku tersenyum sedih karena membayangkan harus menerima kenyataan yang ada bahwa aku di sini. Benar, inilah Kenyataanku sekarang.

Semua tentangku, dia, dan tragedi pengkhianatan itu, akan terkuak satu-persatu. PASTI....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RiesSa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah Awal

Sekarang adalah saatnya.

Hufft… Aku berjalan bersamaan dengan seorang pengawal untuk mengawalku ke lapangan menggantikan pelayan Pangeran Badver. Pengawal yang sedari awal pesta selalu membuntuti Pak Looqe. Matanya yang biasa selalu menatap tanpa cahaya hari ini terlihat yang paling hidup daripada yang lain. Dia adalah anggota YMIRR terakhir, Mystletoe.

“Apa kau sudah mendapatkannya?” Tanyaku tanpa menoleh.

“Sudah.” Mystletoe memberiku sebuah sampel darah di atas kertas kecil. Aku melihatnya dengan seksama.

“Bagus, sekarang kau temui Pangeran Badver dan jagalah dia bersamamu sebagai penggantiku. Ini, aku kembalikan sampel darahnya. Laporkan ke Pangeran Badver semuanya telah siap.” Perintahku.

“Baik.” Jawab pengawal tersebut meninggalkanku.

Mystletoe, anggota ke lima sekaligus terakhir dari kelompok YMIRR. Dia adalah pria yang lebih tua 5-7 tahunan dariku, dan yang paling berbahaya dari kami semua. Sebab setengah dari darah yang mengalir di dalam tubuhnya saat ini adalah milik ibylis berkepala kambing bernama LOS. Kalau di dunia sebelumnya dulu mungkin aku bisa menyebutnya sebagai iblis Baphomet. Kemampuan yang Ia dapatkan dari darah ibylis itu adalah sebuah kutukan yang mampu memberikan efek yang sama antara tubuhnya dengan target kutukannya. Efek yang didapatkan dari darah ibylis tersebut ialah setiap saat tubuhnya selalu bisa kembali normal dengan pengorbanan nyawa dari targetnya.

Mystletoe sejak awal eksperimen memang sudah direncanakan untuk mati setiap misi yang ada. Pikirannya telah dirusak dan dia sekarang hanyalah sebuah boneka yang siap digunakan untuk dibunuh dan dibunuh lagi. Akan tetapi, aku tahu satu hal. Meski pikirannya telah hilang, hatinya tetaplah hidup. Dia selalu mengepalkan tangan kiri saat melaksanakan tugasnya untuk mati. Hanya tangan kirinyalah yang tetap tidak teraliri oleh darah ibylis. Maka dari itu sehari sebelum misi ini dilakukan, aku memberinya minum darahku langsung setelah menyayat tangan sendiri. Efek AURA yang ada dalam darahku tersebut setidaknya bisa sedikit mengembalikan rasionalitas pikirannya yang kosong, dia sekarang bisa mengeluarkan isi hati yang terpendam lama.

Sehari sebelum misi dari Teer…

[“Wolf, tolong bebaskan aku dari semua ini… rasa sakit yang berulang-ulang, ilham api penghukuman, s-semua itu terus menghantuiku… selalu. Bantulah aku agar bisa pergi dengan tenang.” Ucap Mystletoe dengan nada datar tanpa ekspresi, setiap kata yang dia utarakan terasa sangat sedih meski dengan wajahnya yang kaku.

“Sabarlah Mys, untuk sekarang itu mustahil. MANA pengikat ular di leherku ini akan aktif bila aku mengancam Teer dan Badver secara langsung ataupun tidak.” Jawabku.

“Lalu, lalu apakah aku akan terus…” Mystletoe menunduk kecewa.

Aku menepuk pundak pria yang berbagi pengalaman pahit denganku setahun itu. “Aku memang tidak bisa membebaskanmu, kamu sendirilah yang akan melakukannya. Namun bila saat itu tiba, maka ceritamu akan berakhir temanku. Apakah kamu masih mau?”

Mystletoe mendongak menatapku tetap tanpa ekspresi. Diam. Hanya saja entah kenapa aku tahu satu hal. Kalau semisal dia masih mempunyai ekspresinya sekarang, dia pasti membuat raut muka seperti orang yang mendapatkan harapan terbesar dalam hidupnya.

“Ya, ya… A-apa yang harus kulakukan Wolf? Kalau itu untuk membebaskanku dari belenggu ini, apa pun akan kulakukan. Meski itu nyawaku.” Kata Mys yang masih dengan nada datar bagaikan robot jadul.

“Saat kita besok melaksanakan misinya, kau berikan sampel darah target kita kepadaku dulu, setelah itu ikuti saja intruksi sesuai rencana misi. Serahkan sisanya padaku, akan kupastikan salah satu dari kedua biadab itu akan pergi bersamamu. Kamu perlu mati setidaknya dua kali Mys. Kematian pertamamu untuk membebaskanku. Setelah aku bebas, aku bisa mengontrol sepenuhnya jantungku dan memaksa darahku yang mengalir di tubuhmu untuk membersihkan darah ibylis itu. Tapi aku tetap tidak bisa menghilangkan MANA pengikat di tubuhmu, karena itulah kamu pasti tetap mati meski telah bebas. Setelah kematian pertamamu aku akan membangkitkan sedikit AURAku di tubuhmu untuk membunuh Si Biadab di sampingmu nanti. Dengan begitu kau bisa ikut membawanya bersama, tenang saja… rasa sakit untuk kematian kedua tidak akan terasa karena tubuhmu sudah mati di kematian pertama. Namun kalau kamu rasa ini terlalu berat, tidak apa-apa Mystletoe. Aku juga tahu bagaimana rasa sakit diambang kematian, membayangkan dirimu yang selalu merasa-”

“Tidak, aku sangat menerimanya. Aku mohon lakukanlah saudariku, Wolf.” Potong Mystletoe cepat.

Aku tersenyum sedih dalam pelukan dengan rekan seperjuanganku selama setahun tersebut. Perasaan yang campur aduk karena membayangkan kalau besok aku tidak dapat melihatnya lagi.

“Tenanglah saudaraku, aku pasti akan membebaskanmu dan yang lainnya dari tangan para ibylis berwajah manusia itu. Pasti!”]

Selama seharian penuh aku tetap terjaga agar efek dari AURA di tubuh Mystletoe tetap ada. Karena bila sampai aku tertidur maka rencana ini akan gagal total.

Apakah Adis tahu? Tidak. Semakin sedikit yang tahu, semakin baik.

Bicara soal rencana dari Badver dan Teer, mereka ingin aku melawan Pak Looqe saat duel ini berlangsung. Ditambah dengan bantuan Giant, aku harus bisa membuat tragedi dalam duel ini sehingga tidak ada yang menduga-duga. Kecelakaan palsu. Aku harus merusak pelindung yang membuat Pak Looqe imun dari MANA. Di saat itulah peran Mystletoe akan dimulai sehingga kematian Pak Looqe terlihat seperti kecelakaan murni.

Dan sekarang…

Di atas lapangan yang tertutupi medan pelindung pembatas, aku melihat Raja Oevin dan Ratunya duduk di atas balkon bangunan istana. Disertai Pangeran Badver, Thorlad, Looqe, dan ksatria utama kerajaan lainnya yang berjejer rapi di samping mereka berdua. Tidak lama kemudian undian pun dimulai, bola nama itu menggelinding…

Duk!

“Pangeran Looqe!” Teriak penjaga pembaca bola.

Hebat sekali Adis, bisa mengeluarkan nama itu dari sekian acak kemungkinan yang ada di undian. Dia sekarang menyamar menjadi penjaga istana yang memutar roulette tersebut berkat Pangeran Badver yang membantu penyusupannya ke istana.

Pangeran Looqe turun dengan gagah dari atas balkon istana. Lihatlah dia sekarang, pria yang kukenal humoris dan selalu sayang keluarganya, berubah jadi sosok patirotik sejati. Jubah hijau gelap yang berkibar terkena angin, sinkron dengan seragam resminya yang hitam gelap. Dia berdiri di sampingku ikut menghadap ke arah balkon, mengeluarkan pedang masing-masing ke depan. Kami berdua memberi salam hormat ke Raja, kemudian saling bersitatap empat mata. Kami menyatukan pedang kami ke atas lalu menurunkannya ke bawah hingga menyentuh tanah.

“Sebelum dimulai, berkenankah engkau menjawab satu pertanyaanku Pangeran Looqe?” Tanyaku pelan.

Pak Looqe mengangguk. “Silahkan ksatria muda.”

“Apakah sebuah janji masih tetap berlaku meski pernah teringkari?” Tanyaku lagi.

“Tidak ada janji yang teringkari selama mereka masih berusaha sungguh-sungguh untuk menepatinya, bahkan jika waktu yang dibutuhkan cukup lama dalam prosesnya. Hanya kata khianatlah yang merusak janji tersebut. Selama hatinya yang paling dalam punya keinginan untuk menepati, selama itu pula janjinya masih terus berjalan.” Jawab Pak Looqe tegas.

Aku dan Pak Looqe berbalik saling menjauhi.

Suasana terasa sunyi dan tegang di antara kami, menunggu siapa yang akan memulai langkah pertama. Aku tidak bisa meremehkan Pak Looqe sekarang, tidak dikondisinya yang sangat prima. Dulu mungkin dia tidak kuat karena luka yang dimiliki, tapi sekarang berbeda. Bahkan pemimpin bandit yang dulu membuatku kesulitan untuk melawan mungkin hanya seperti anak kecil baginya sekarang. Karena dia salah satu dari ksatria utama kerajaan yang berdiri di atas ksatria lainnya di seluruh Ingrid.

Tubuh dari ayah angkatku itu mengeluarkan cahaya hijau menyala pertanda dia menggunakan energi hidupnya, energi yang keluar dari setiap makhluk hidup yang bernama AURA. Persis seperti AURA jantung Garuda yang kumiliki ini. AURA setiap orang berbeda-beda dan semakin lama menggunakannya akan menimbulkan efek kelelahan batin. Bila terlalu banyak menggunakannya maka orang tersebut bisa sampai ke keadaan mati suri. Di beberapa kasus bahkan bisa sampai mengakibatkan seseorang mati total.

Di lain sisi keuntungan yang didapatkan saat menggunakan AURA adalah kemampuan mereka meningkat dalam berbagai hal. Baik itu kecepatan berpikir, ketanggapan reaksi, ketajaman indera, ketahanan tubuh, bahkan bisa melihat dunia lain untuk sesaat bila telah sampai di titik kontrol AURA tertentu. AURA juga mewakili warna dan identitas seseorang karena setiap orang tidak memiliki AURA yang sama. Seperti sidik jari, sekilas terlihat sama tapi jika lebih teliti maka akan terlihat perbedaannya.

Huuft…

Tarik nafas, tahan, keluarkan perlahan. Akan kugunakan sedikit AURA dari jantungku untuk membagi fokus ke empat arah. Duel, Giant, Mystletoe, dan ke tubuhku sendiri. Lebih tepatnya ke MANA pengikat bersimbol ular di leher ini. Jangan sampai ularnya tahu kalau aku sengaja menahan diri agar tidak melukai Pak Looqe.

Prok!

‘Dia hilang!?’

TRANG! Tanganku reflek menepis sebuah kilat di depanku.

TRANG! TRANG!

Sraak…!!!

Sangat merepotkan sekali! Aku terdorong mundur ke belakang menahan semua serangannya. Dia sangat cepat hingga setiap satu-dua gerakannya lolos dari tangkisanku.

Krack!!! ‘Oh tidak!’ Hampir saja serangannya mengenai topeng logamku dan membuatnya retak, aku melemparkan satu pisau di pinggangku ke tanah.

Booom…!

Refleks Pak Looqe mundur sesaat dan memperhatikan ulang situasi saat pisau kecil itu meledak di hadapannya.

“Akh!” Simbol ular di leherku sedikit menjalar. Ular ini sepertinya mulai tahu kalau aku tidak serius dalam duel.

AURA bewarna emas kemerahan menjalar keluar dari tengah dadaku, membuat sensitifitas dan responku naik hingga titik aku dapat mendengar omongan bisik-bisik para bangsawan di luar lapangan. Mereka berciut-ciut menyebalkan tentang duel ini cuma pertarungan sepihak. Tentu saja ini bukan hal baik bagiku, kalau sampai Badver tidak puas dan mengendalikan tubuhku lewat Si Ular, maka semua rencanaku akan gagal.

Apa boleh buat, aku harus serius sepertinya. ‘Maaf kalau setelah ini sedikit menyakitkan Pak Looqe.’

Tap!

TRANG!

Mata pedangku beradu dengan gagang tombak milik Pak Looqe, dia terlihat terkejut dengan perubahan tempo yang ada.

TRANG!

“Gerakan ini…” Gumamnya tertegun.

Kali ini situasi terbalik dan dialah yang berada dalam situasi bertahan. Kupaksa dia terus mundur hingga sampai di titik di mana Giant akan melakukan tugasnya.

Duk!

Sekarang!

Seketika muncul gempa besar yang membuat para penonton panik. Perhatian Pak Looqe teralihkan ke arah di mana runtuhan gedung yang jatuh menimpanya. Aku segera menusuknya tepat di kristal anti-MANA. Kristal itu pecah dan bertepatan itu pula gedung di atas kami jatuh.

“Looqe….!!!” Teriak suara Thorlad dan Raja Oevin di luar. Suasana berubah panik dan pertandingannya dihentikan.

Sraak…

“Ukh…” Pak Looqe mengedipkan matanya dan siuman.

“Kamu tidak apa-apa Pak tua?” Tanyaku.

“….!?” Dia tertegun dengan mulut terbuka.

“Situasi kita tidak cukup baik sekarang. Hahahaa…” Ucapku dengan suara berat.

“Wajah ini, s-suara ini… V-vira?! Darah? Perutmu Vira!?” Serunya terkejut melihat perutku yang tertusuk sebuah pecahan kaca besar karena melindungi di atasnya.

Ya, tadi aku sempat berada di ambang kematian sekali lagi gara-gara kaca ini. Seperti yang kuduga, darah dari ibylis LOS bahkan sanggup mengutuk mati MANA pengikat simbol ular dan hidupku. Untung saja AURA dari jantung Garuda beraksi dan menyelamatkanku saja di detik-detik terakhir, jadi hanya MANA pengikat yang bersimbol ini saja yang hilang. Akhirnya aku sudah bebas dari status budak! Aku menyingkirkan terlebih dahulu puing batu yang kutahan dengan tangan kanan lalu mencabut perlahan pecahan kaca di perut. Sakit sekali… sialan.

Tidak ada yang bisa aku lakukan selain duduk menunggu lubang di perut regenerasi. Tapi yang tidak kusangka adalah kutukan dari Mystletoe bahkan bisa menembus imun tubuh ini secara penuh, membuatku mampir menyapa sebentar kematian sebelum ditarik pulang paksa sama AURA jantung Garuda.

“Lukamu! Kita harus segera ca-”

“Tidak apa-apa, luka seperti ini akan sembuh sebentar lagi.” Potongku menolak.

“Bagaimana bi-”

“Pak Looqe.” Aku menatap dengan sungguh-sungguh.

“Umh… baiklah, tapi apa ada hal yang bisa kulakukan untukmu?” Tanyanya serba salah.

Aku tersenyum simpul. “Pak Looqe, percayakah kamu dengan semua yang kulakukan tidak peduli alasannya?”

Pak Looqe diam dan tersenyum sambil mengusap kepalaku. “Kau tahu Vira, sejak saat pertama kamu menyelamatkanku di sungai waktu itu, aku selalu percaya dengan apapun yang kamu pilih. Kamu adalah keluargaku, Vira. Jadi lakukanlah apa yang kamu percayai dan kembalilah dengan selamat. Aku mohon dengan sangat!”

Ya… dia tetap sama seperti dulu. Orang yang sudah kuakui sebagai ayah angkatku. Hahahaa… “Baiklah, tiga hari lagi apa kamu bisa menjemputku di dekat perbukitan Folg, kali ini aku akan berusaha memenuhi janji yang kita buat dulu.” Pintaku dan dia mengangguk mengiyakan.

Sekarang tinggal masalah Mystletoe. Segel ular telah hilang dan akhirnya aku bebas dari kendali para bedebah itu. Aku memfokus ke darahku yang ada di tubuh Mys dan memberinya kesempatan sesaat. Dia punya waktu beberapa detik sebelum kematiannya datang kembali.

‘Mys! Sekarang!’ Batinku ke darah milikku yang ada di tubuh Mys.

“Akhirnya… akhirnya aku bebas! Bebas! Terima kasih, aku benar-benar berterima kasih, Wolf. Selamat tinggal saudariku, serahkan sisanya padaku ini.” Balas suara Mys yang muncul di kepalaku.

Beberapa detik kemudian terdengar teriakan histeris di luar sana. Teriakan pertanda rekan kami itu telah berangkat duluan. Dia membawa Pangeran Badver bersamanya ke tidur abadi. Satu telah hilang, kini tinggal satunya lagi.

“Akan kupastikan semua ini berakhir Mys, aku berjanji.” Gumamku sedih ingin meminta maaf. Tapi untuk sekarang ada yang lebih penting.

Saatnya keluar.

BRAAK…!

Aku bersiul panjang dari atas puing-puing memanggil seluruh anggota YMIRR. Perintah mundur. Kecuali… ah… dari kejauhan tubuh kaku Mystletoe tersenyum tipis untuk pertama dan terakhir kalinya. Aku membungkuk memberi penghormatan terakhir untuk dia yang telah menyelamatkan kami. Mystletoe adalah pahlawan kami, para anggota YMIRR.

‘Maafkan aku Mys, aku tidak dapat membawa tubuhmu pulang.’

Kami kabur secepat mungkin keluar istana dan menghilang di hutan bersalju berkat bantuan dari anggota YMIRR ke-4, Hide, yang pandai membuat ilusi. Untuk Adis, dia memilih tinggal di tempat karena sepertinya masih ada yang perlu Ia lakukan. Pria itu sendiri telah memberiku kode agar kabur terlebih dulu saat aku kontak mata dengannya.

Esok harinya aku memberi perintah ke anggota YMIRR untuk menyamar jadi orang desa biasa untuk sementara. Tentu saja mereka menurutiku karena kondisinya sama seperti Mystletoe, pikiran mereka hilang. Aku sendiri segera berkemas dan pergi ke laboratorium Teer sebelum pesan kematian Pangeran Badver sampai ke telinga para peneliti. Tepat sekali badai salju tengah turun deras, dengan begitu beritanya bisa terhambat.

Berbekal pedang besar yang bertengger pada punggung, aku menerobos badai salju tanpa henti. Semua harus usai!

Tap…Tap…Tap…

1
RiesSa
Menyala gan
Hakim Zain
Menyala abangkuh!
Hakim Zain
Bagus thor
Hakim Zain
Nice
Linda Ika Widhiasrini
up gan
Linda Ika Widhiasrini
Doppelgangerkah? mirip banget
Linda Ika Widhiasrini
Up Thor
RiesSa: Siap, terima kasih
total 1 replies
Linda Ika Widhiasrini
lanjut thor
fayefae
penulisannya bagus thorr, aku mampir yaa, kalau berkenan boleh mampir balikk. semangat terusss
RiesSa
Terima kasih
👑Queen of tears👑
dalam bangettt ini thor /Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!