NovelToon NovelToon
Sistem Pengetahuan

Sistem Pengetahuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Kebangkitan pecundang
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: tompealla kriweall

"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"

***

Tahun 2222 Masehi.

Kecanggihan teknologi telah mengubah kehidupan manusia bukan hanya satu atau dua, tapi secara keseluruhan. Tatanan kehidupan juga tidak lagi sama, karena manusia sudah ketergantungan akan teknologi - termasuk pendidikan.

Semua gedung sekolah telah lama tutup, tidak ada aktivitas untuk proses belajar mengajar. Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang membutuhkan ilmu pengetahuan agar tidak bodoh?

"Kau punya uang? Beli pengetahuan! Karena di dunia ini, pengetahuan dapat diperjual-belikan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tompealla kriweall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Masalah Kucing

[Ding Ding]

[Selamat pagi, Master. Apa kegiatan untuk pagi ini?]

"Seperti biasanya. Aku akan pergi ke pabrik Satelit, menyelesaikan pekerjaan yang sudah hampir selesai."

[Apakah ada kendala yang dihadapi?]

"Sejauh ini belum ada. Tapi, uji coba sedang dilakukan beberapa kali dan belum berhasil 100%. Mungkin satu atau dua kali percobaan akan berhasil sempurna, lalu siap diluncurkan."

[Apakah Master mendapatkan hasil yang lebih besar dari Bos, David Himam Rifaldi?]

"Tentu saja. Pak David bahkan memberiku banyak fasilitas dan kemudahan sehingga aku tidak perlu lagi keluar biaya apapun. Aku juga akan dibayar dengan bayaran termahal daripada tim-nya."

[Itu sudah sepantasnya dia lakukan, sebab Master adalah sumber pengetahuan yang memberinya banyak keuntungan.]

"Nah, itulah keistimewaan aku sekarang."

Reo sudah mulai bersikap sombong, seakan-akan dialah orang yang sangat penting sehingga dapat melakukan apa saja yang bisa dilakukannya. Dan David tidak akan pernah bisa menolak kemauannya.

Mantan OB itu sadar, jika uang memang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Itulah sebabnya, banyak orang yang berlomba-lomba untuk bisa mendapat uang dengan berbagai cara. Tidak peduli jika itu menggunakan cara yang "licik" sekalipun.

Banyak orang tua yang mati-matian bekerja demi mendapatkan uang untuk kehidupan keluarganya, apalagi konsumerisme masyarakat yang semakin meningkat di semua kalangan usia - khususnya anak-anak yang tidak tahu seberapa beratnya orang tua mereka untuk bisa mendapatkan uang.

[Apakah Master tidak ingin mengembangkan pengetahuan sendiri?]

"Ya, aku tahu jika aku bisa mengembangkan segalanya sendiri. Tapi dunia ini tidak semudah itu tanpa adanya modal."

Begitulah pemikiran Reo, sebab pada kenyataannya memang orang-orang yang cerdas tidak mampu melakukan apa-apa tanpa adanya dukungan modal.

[Master bisa menjadi lebih dari yang sekarang, jika Master mampu mengembangkan pengetahuan untuk mengendalikan para pemilik modal seperti David Himam Rifaldi.]

"Pembuatan satelit sudah 98%, tinggal 2% selesai. Setelah ini, aku akan melakukan pengembangannya sendiri tanpa mengikutsertakan orang lain," gumam Reo pada saat gladi bersih.

Satelit yang dibuat Reo dan tim kali ini, digunakan sebagai alat pendeteksi pemakai Chip Cemer. Tapi untuk kedepannya, Reo punya keinginan yang lebih besar, yaitu pengembangan satelit itu sendiri supaya bisa digunakan sebagai alat bantu pendeteksi semua pergerakan makhluk hidup, bahkan semut sekalipun.

Hal ini akan membuat kehidupan manusia juga terkekang, termasuk orang-orang kalangan - karena ini akan dimanfaatkan Reo untuk meraup keuntungannya sendiri. Ia ingin lepas dari "cengkeraman" David Himam Rifaldi.

Dalam teknologi satelit yang berperan penting dalam mengatasi isu-isu lingkungan dan perubahan iklim akan dialihfungsikan. Data yang dikumpulkan oleh satelit dapat digunakan untuk memantau deforestasi, kebakaran hutan, dan perubahan tutupan lahan secara lebih akurat, juga akan digunakan sebagai alat pemantau kesejahteraan makhluk hidup itu sendiri.

"Aku merasa kasihan melihat kucing-kucing liar yang kurus karena kekurangan makanan. Dengan satelit ini, mereka bisa mendeteksi di mana bisa mendapatkan makanan dengan mudah. Juga supaya mereka bisa mencari tempat untuk membuang kotoran sehingga tidak mengganggu penciuman."

[Master bisa membuat sensor untuk kucing yang diletakkan pada kalung. Ini bisa dihubungkan ke satelit supaya aktif dan memudahkan fungsi sensor tersebut.]

"Ya. Aku akan mengembangkannya itu setelah satelit ini 100% selesai."

[Tetap, Master. Setelah ini Master bisa membuat alat sensor untuk kucing, agar kucing-kucing tersebut bisa lebih mandiri dan tidak menggantungkan rasa belas kasih manusia yang sudah menghilang.]

Reo mulai berpikir dengan ingatannya yang kembali memberikan berbagai pengalamannya saat pergi dan pulang kerja, waktu dirinya masih menjadi OB.

"Baiklah. Aku memang sering melihat kucing-kucing liar itu kurus kering, bertengkar dengan sesama kucing liar sehingga badannya banyak luka. Kucing-kucing liar itu juga suka buang kotoran sembarangan sehingga baunya mengganggu indera penciuman. Bahkan, kotorannya itu juga kadang terinjak kaki secara tidak sengaja."

[Selamat bekerja, Master. Tuangkan segala ide dan gagasan yang ada selagi Sistem Pengetahuan bisa diandalkan.]

"Tapi aku mau uang yang banyak untuk melakukan berbagai macam percobaan itu," ujar Reo mengingatkan Sistem Pengetahuan, bahwa ia masih memiliki kekurangan - yaitu keterbatasan modal.

[Master bisa mengumpulkan uang dari hadiah Sistem Pengetahuan, juga dari hasil penelitian dan pengembangan satelit. Master juga bisa menjual Chip Cemer tanpa harus terikat dengan lembaga manapun.]

"Ah, ya! Itu benar," seru Reo.

Sekarang Reo ingat, jika ia memiliki kemampuan untuk melakukan pemasangan Chip Cemer pada siapa saja. Dan itu bisa dimanfaatkan oleh Reo untuk mendapatkan keuntungan dari mereka yang ingin memasang Chip Cemer padanya.

[Selamat bersenang-senang, Master.]

[Ding Ding]

Reo tersenyum sendiri mengingat percakapannya dengan Sistem Pengetahuan, barusan. Ia akan melakukan arahan dari Sistem Pengetahuan secara sistematis, satu persatu supaya tidak mengekploitasi tenaganya.

Hal ini dilakukan Reo, karena setiap selesai melakukan apa-apa yang mengunakan ilmu pengetahuan, membuat tubuhnya sedikit melemah.

"Aku harus bisa mengatasi efek samping dari penggunaan Sistem Pengetahuan. Kalau bisa, aku akan mengembangkan obat atau suplemen untuk masalahku ini."

Setelah beberapa saat kemudian, Reo pergi ke kamar mandi. Ia akan bersiap-siap untuk berangkat ke pabrik pembuatan satelit, sebab hari ini adalah pengujian yang terakhir guna peluncuran roket yang akan membawa satelit itu sendiri.

***

"Hai, ilmuwan gadungan! Berhenti!"

Reo tidak menggubris panggilan kasar yang diucapkan oleh seseorang. Ia tahu betul siapa pemilik suara tersebut.

"Biarkan saja, Sean. Lama kelamaan juga dia capek dan pergi dengan sendirinya." Reo mencegah Sean - pengawalnya, saat ingin menoleh untuk memberikan pelajaran pada Charles.

Panggilan kasar tadi memang dilakukan oleh Charles. Pemuda itu tidak pernah bosan mengejek dan menekan mental Reo, meskipun sudah diperingatkan oleh Sean berkali-kali. Bahkan, papanya sendiri - David, juga sudah memperingatkan supaya tidak mengganggu Reo.

Tapi sepertinya Charles tidak bisa mematuhi perintah papanya, bahkan semakin membenci Reo - sebab Reo mendapatkan segala kemudahan dari papanya.

"Heh, tidak usah pura-pura budek! Kalau kamu gentle, ayo kita duel!" tantang Charles begitu langkanya sudah sejajar dengan Reo.

"Charles. Aku tidak pernah ada urusan denganmu setelah kegagalan di laboratorium pada waktu itu. T-api ... karena kamu gagal mendapatkan pemasangan Chip Cemer dengan memori lebih besar, bagaimana kalau aku yang memasangnya untukmu?"

Charles memiringkan kepalanya mendengar tawaran tersebut. Ia memang belum memasang Chip Cemer baru, sesuai yang diinginkannya.

Setelah berpikir sejenak, Charles akhirnya membuka suara untuk memberikan jawaban. "Ok, tapi aku mau yang memori besar, bukan hanya 50 GB. Tapi 100 GB. Bagaimana?"

"Deal!" Reo tersenyum tipis melihat Charles yang terlihat antusias.

"T-api ..."

Sean, yang berdiri di samping Reo terdiam di saat melihat tangan Reo memberikan isyarat padanya supaya tidak bicara apapun pada Charles.

"Kita bisa melakukan pemasangan Chip Cemer setelah aku selesai di pabrik Satelit. Kamu yang menentukan tempatnya," kata Reo memutuskan.

"Ok. Aku akan mengirimkan pesan padamu nanti siang. Aku mau cari tempat yang paling nyaman, hahaha ..."

Pemuda itu tertawa mengejek, berpikir bahwa Reo tidak mampu membayar tempat. Padahal pemasangan Chip Cemer dari Reo, bisa dilakukan di mana saja tanpa harus dilakukan di laboratorium seperti waktu itu.

'Heh, aku akan membunuhmu, Reo San Aron. Dasar jongos tidak tahu diri!' batin Charles, yang sudah merencanakan sesuatu.

***

"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"

1
Aerik_chan
2 iklan buat authornim
Aerik_chan
imajinasinya diluar bmkg nih authornim/Casual//Casual/
Elisabeth Ratna Susanti
like plus kopi 👍
Elisabeth Ratna Susanti
keren banget 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi 👍
Ling Indra
.
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 😍
Aerik_chan
1 iklan buatmu kak
Aerik_chan
berarti otaknya bisa diprogram dong...wow...thor agak laen emang idenya....
Elisabeth Ratna Susanti
mantap 👍
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
Elisabeth Ratna Susanti
kreatif banget authornya 😍 salut 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kopi untuk misi pertamanya
ghaitsaa
nggak enak nih hidup zaman ini, temen ngeteh sama robot bisa bisa nih, bukan ama pacar 🤭
TK: Hahaha 😅
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
iklan untuk Reo👍
Elisabeth Ratna Susanti
pasti cakep nih Rio
Elisabeth Ratna Susanti
wah, dunia robot, ya😍
Elisabeth Ratna Susanti
wah, Author yang satu ini memang keren banget banyak idenya dan top semuanya.....salut😍😍😍😍 like and favorit ❤️
TK: thank you, Thor 😍
total 1 replies
Terra Chi
Semangat up 💪🏻

salam jempol, thor ...
From a Bodyguard to be a Wife
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!