Follow IG author : arafaq_9
Jangan lupa like dan komentarnya ❤
Ketika Jordan Rodriguez, seorang pria tampan dan kaya yang dikenal sebagai pria yang tak terkalahkan dalam bisnis dan hubungan, bertemu dengan Grace, seorang wanita muda yang penuh dengan ambisi dan keinginan untuk sukses, keduanya langsung terseret dalam kisah cinta yang liar dan penuh gairah. Namun, di balik pesona dan kebahagiaan yang tampaknya sempurna, terselip rahasia gelap yang mengubah segalanya.
Seiring hubungan mereka berkembang, Jordan mulai menunjukkan tanda-tanda kecemburuan dan posesif yang tidak wajar. Jordan menyembunyikan identitas yang sebenarnya, terkait dengan masalalunya yang gelap dan berbahaya.
Saat rahasia terkuak, Grace harus memilih antara melarikan diri dari kegelapan yang mengancam atau mempertaruhkan segalanya demi menyelamatkan hubungan mereka. Dalam pergulatan antara cinta dan ketakutan, Grace menghadapi pilihan yang sulit. Yang akan mengubah takdir mereka selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arafaq_9, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKU MERINDUKANMU
***
Apartemen Jordan, 01.00 AM.
Grace meletakkan sepatunya, gadis itu baru saja sampai di apartemen setelah pulang dari club. Grace melangkah ke dalam kamar, gadis itu menghidupkan lampu kamar.
Deg!
Grace terkejut, tubuhnya terjingkat saat menemukan sosok Jordan duduk di bibir ranjang dengan penampilannya yang sangat menawan.
Tiga kancing kemejanya yang terbuka, dan rambutnya yang sedikit acak-acakan.
Grace menghembuskan nafasnya pelan, gadis itu menetralkan rasa terkejutnya.
"Kau sudah pulang, Jordan? Apa kabar? Kau mau aku siapkan air panas atau apa?" tanya Grace, namun Jordan tidak menjawab. Yang ada pria itu terus menatap ke arah Grace.
Grace mendesah, karena tidak mendapatkan respon dari Jordan. Gadis itu melangkah menuju kamar mandi, ia masuk ke dalam kamar mandi dan berniat menguncinya. Namun tidak bisa ketika Jordan masuk menyusulnya.
"Jordan, ap ... hhmmpppttthhhhh," Grace tidak dapat melanjutkan ucapannya saat Jordan melumat bibirnya dengan rakus, dan mengarahkan tubuhnya ke belakang hingga menabrak dinding kamar mandi.
Kini tubuh Grace terperangkap oleh dinding, dan tubuh kekar Jordan. Kedua tangannya pun sudah terkunci di atas kepalanya.
Sementara Jordan, pria itu terus melumatnya dengan rakus, dan menuntut. Tangan kanannya bergerak merayap di tubuh Grace, membuat Grace terkejut sekaligus meremang.
Lama Jordan menyesap, dan memangut bibirnya hingga bengkak. Setelahnya Jordan melepaskan bibir Grace, pria itu mengusap jejak salivanya di sekitar bibir bengkak Grace.
"Aku merindukanmu, Grace," bisik Jordan, pria itu membenamkan wajahnya pada curuk leher Grace.
Grace terdiam, gadis itu sibuk menetralkan deru nafasnya hingga tidak memperdulikan ucapan Jordan, dan hal itu membuat Jordan menggeram.
"Kau mendengarkanku, Grace?" tanya Jordan dengan suara yang serak, dan penuh penekanan.
"Hm, apa?" tanya Grace berpura-pura.
"Fuck! Kau memang harus di hukum, Grace." Jordan kembali menyerang bibir bengkak Grace, membuat gadis itu terkejut. Namun detik berikutnya ia turut membalas ciuman Jordan.
Kedua tangannya mengalung indah di leher kekar Jordan, sementara bibirnya terus menyesap dan memangut bibir Jordan. Kini keduanya saling melumat, menyesap, dan membelit satu sama lain.
Hingga setelahnya Grace melepaskan ciuman keduanya terlebih dahulu, Jordan mengerang. Pria itu nampak belum puas, dan ingin kembali menyerang Grace. Namun Grace bergerak menjauh.
"Stop, Jordan. Aku mau mandi, bisakah kau keluar dahulu?"
Jordan menaikkan sebelah alisnya, pria itu menatap datar Grace.
"Kau mengusirku? Seriously, Baby?"
Grace menghembuskan nafasnya pelan, gadis itu menggeleng.
"Aku tidak mengusirmu, hanya saja aku ingin membersihkan tubuhku sebentar. Jordan," kesal Grace, rasa kesal yang memupuk di benaknya seakan ingin ia luapkan. Namun ia tahan agar Jordan tidak merasa besar kepala.
"Kau bisa mandi tanpa mengusirku, Baby. Bahkan kita bisa mandi bersama, hm." Jordan menaik turunkan alisnya membuat Grace menatap jengah pria itu.
"Tidak, aku tidak mau mandi bersama. Karena aku tau hal itu akan memakan waktu yang lama, dan pastinya tidak akan hanya mandi," ujar Grace dengan berani.
Jordan mengeraskan rahangnya, pria itu menatap tajam ke arah Grace. Aura mendominasinya kembali terasa, membuat Grace menjadi gugup.
Gadis itu melangkah mundur ketika Jordan melangkah mendekat ke arahnya, Grace terus melangkah mundur. Hingga hampir saja ia terjatuh ke belakang, beruntung Jordan merengkuh pinggangnya terlebih dahulu.
"Ada apa denganmu, Baby? Kenapa kau jadi seberani ini, hm? Aku merindukanmu, Grace,"
"Tidak, kau tidak merindukanku. Tetapi kau rindu kehangatanku! Iya bukan?" ketus Grace, Jordan terkekeh.
"Yeah, kau benar. Baby, aku merindukan milikmu yang sempit dan hangat,"
Glek!
***