KEMBALINYA SANG DEWA KULTIVASI

Setelah beberapa saat keadaan kembali sunyi, kini tak ada seorang pun yang membuka mulut mereka lalu tak lama kemudian Liu Fei turun dan menghampiri Bai Changyi. Bai Changyi hanya diam dan tidak bergerak sama sekali sambil menatap datar ke arah Liu Fei. Melihat hal ini Liu Fei hanya dapat menghela nafas kemudian berdiri tepat di depan Bai Changyi.

"Nak, ku dengar tadi kau mencari seorang guru kan?" Liu Fei merogoh hanfunya , nampaknya ada sesuatu yang sedang ia cari. Kemudian Bai Changyi menganggukkan kepalanya menandakan bahwa apa yang di katakan oleh Liu Fei itu benar.

"Baiklah! Ini, mulai sekarang kamu adalah muridku! Murid dari Liu Fei" Liu Fei memberikan sebuah giok yang memancarkan aura yang sangat kuat, kemudian Bai Changyi mengambil Giok tersebut dan menatap gurunya lekat.

"Anda memberikan Giok spiritual kepada saya? Bukankah ini hanya di berikan kepada murid kepercayaan saja? Bagaimana bisa Anda memberikannya kepada saya? bagaimana jika saya menyalahgunakan Giok ini?" Bai Changyi menyerahkan kembali Giok tersebut, karena mau bagaimanapun juga masih belum waktunya bagi dirinya untuk menerima Giok spritual itu. Namun... Bukannya mengambil Giok itu kembali Liu Fei justru menggelengkan kepala erat.

"Benda yang sudah di berikan tidak bisa di ambil kembali" usai mengatakan hal ini Liu Fei menghilang, Bai Changyi hanya dapat menerima pemberian pertama gurunya itu.

"Akhirnya... Setelah 1000 tahun aku mempunyai guru kembali" Perasaan senang bercampur sedih kini memenuhi wajah Bai Changyi, ia senang karena akhirnya mendapatkan guru namun... Ia juga sedih karena dulu dirinya harus kehilangan guru yang begitu ia sayangi.

"Semoga saja, kali ini semuanya tidak sama dengan kehidupan yang lalu. Aku tidak mau kehilangan orang-orang yang berharga bagiku lagi" Gumam Bai Changyi, entah sejak kapan ia juga mulai peduli kepada Klan Bai bagian utama/dalam ia benar-benar tidak ingin terjadi sesuatu kepada keluarganya itu. Apalagi mengingat wajah mereka yang begitu khawatir saat terjadi ledakan di kamar Bai Changyi.

Pluk....

Bai Shilin menepuk bahu Changyi pelan dan mengajaknya untuk pergi ke perpustakaan, bukannya tanpa alasan Bai Shilin membawa Bai Changyi ke sana namun... Ini sudah saatnya bagi Bai Changyi untuk mempelajari jurus rahasia keluarga Bai yang mana hanya anggota keluarga bagian dalam lah yang dapat menggunakan jurus ini.

Dengan senang hati Bai Changyi mengikuti Bai Shilin dan mereka pun pergi ke perpustakaan, sesampainya di sana Bai Changyi melihat begitu banyak buku dan setiap buku di selimuti oleh aura-aura yang berbeda.

"Semua buku di sini ternyata di lindungi oleh spirit ya?" Ujar Bai Changyi sambil melihat-lihat buku yang ada di sekitarnya, sementara itu Bai Shilin sedang mengambil beberapa buku untuk ia baca.

"Ya, begitulah! Kau carilah sendiri buku itu jika memang berjodoh aku yakin kalian akan bertemu" Bai Shilin duduk di salah satu kursi yang kosong dan mulai membaca buku yang tadi ia bawa, sementara itu Bai Changyi berjalan menyelusuri semua bagian Perpustakaan dan mencari buku yang di maksud oleh Bai Shilin kakaknya itu. Setelah beberapa saat akhirnya Bai Changyi tidak menemukan apapun dan berakhir duduk di sebuah sudut perpustakaan.

Lalu Bai Changyi mulai melatih basic kultivasi miliknya, ia sedang mengecek apakah ada meridian yang rusak atau bagaimana? 5 menit kemudian Bai Changyi menghentikan aktivitasnya dan berdiri dari duduknya itu.

"Hm.. Syukurlah! Ternyata tidak ada masalah pada basic kultivasi maupun meridian ku, sebelumnya aku sempat panik karena khawatir meridian ku akan cacat karena aku sudah menggunakannya padahal belum saatnya aku menggunakan kekuatan tenaga dalam. Apalagi aku baru saja masuk ke tahap awal" Bai Changyi menatap sekeliling dan betapa terkejutnya ia saat melihat ke atap ada sesuatu yang bercahaya di sana. Setelah itu Bai Changyi memulai langkah ringan dan dengan cepat mengambil sesuatu yang bercahaya itu dan ternyata benda itu adalah buku.

"Buku? Apakah ini buku yang di maksud oleh Bai Shilin? Buku ini? Kelihatannya sudah sangat lesu tapi... Kita tida bisa menilai sesuatu hanya dari luarnya saja kan?" Bai Changyi membuka buku tersebut dan lagi-lagi ia di buat terkejut dengan isi buku itu, isi buku itu benar-benar lengkap! Mulai dari teknik pernapasan sampai jurus-jurus yang langka pantas saja Klan Bai selalu menempati posisi pertama ternyata inilah alasannya.

"Hah... ternyata tidak rugi juga menjadi anggota klan ini, ya.. Walaupun aku harus memulai semuanya dari 0 lagi, coba saja jika aku berada di dalam tubuhnya Bai Shilin pasti akan lebih mudah." Bai Changyi sedikit menyayangkan reinkarnasinya, ia sebenarnya sangat kecewa karena bereinkarnasi menjadi Bai Changyi. Karena pada dasarnya Bai Changyi tidak memiliki Basic kultivasi dan di cap sebagai Sampah masyarakat. Dan jika mengingat hal ini benar-benar membuat Bai Changyi marah, kini ia semakin jauh dari kata Balas dendam!

"Sialan! Sungguh sial sekali!" Bai Changyi menyimpan buku itu kemudian pergi menghampiri Bai Shilin yang sedang membaca buku.

"Oh? Kau sudah datang Changyi? Bagaimana? Kau berhasil mendapatkannya?" Bai Shilin begitu antusias ia benar-benar menaruh harapan yang sangat besar kepada adiknya itu.

Kemudian Bai Changyi duduk di kursi yang berada di depan Bai Shilin dan menganggukkan kepalanya. Kini raut wajah bahagia benar-benar tergambar pada wajah Bai Shilin, ia sangat bahagia karena akhirnya sang adik berhasil mendapatkan apa yang ia mau.

"HAHAHAHA! MEMANG SESUAI DENGAN DUGAANKU! KAU MEMANG YANG PALING JENIUS DI SINI!" Bai Shilin Menepuk-nepuk pundak Bai Changyi dengan tertawa, sementara itu Bai Changyi sedikit bingung dengan kata-kata Bai Shilin. Sebenarnya apa maksud dari perkataan Bai Shilin? Apakah dulu Bai Changyi sebenarnya adalah seorang jenius? Ya.. Jika memang benar seperti itu maka sangat masuk akal bila ia di ganggu habis-habisan oleh orang-orang dari klan cabang.

Karena mau bagaimanapun juga keberadaan Bai Changyi ini benar-benar musibah bagi mereka, karena peluang anak-anak mereka untuk menjadi pemimpin klan menjadi sangat sedikit. Dan hal ini lah yang menyebabkan mereka semua sampai nekat menaruh racun yang bisa merusak meridian jika di gunakan secara terus-menerus. Dan inilah yang terjadi kepada Bai Changyi.

..."Jika mengingat semua itu memang sudah paling benar bagi diriku untuk menyerap racun itu dan mengendalikannya" Bai Changyi merasa sedikit lega dengan apa yang ia lakukan. Jika ia telat sedikit saja bisa-bisa nyawanya benar-benar terancam tak hanya itu semua dendam yang ia pendam selama ini tidak akan pernah terbalas!!!...