Cecil seorang anak brokenhome yang selalu di hantui dengan perasaan takut menikah. Ia bersahabat dengan Didit yang ternyata mendekati Cecil bukan hanya sekedar sebagai sahabat. Bukan semakin terkontrol, Rasa kecewa yang mendesak Cecil ingin menjauhi siapa pun yang ingin membantunya. Apa yang membuat Cecil semakin kecewa dengan didit? Bisakah Didit meluluhkan hati Cecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjamenanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gak bisa. Akuu..
Paginya, cek HP banyak chat.
Chat bunda " Cil. Kapan pulang ?"
Badanku lemes."kenapa bund ?"
Chat dari Gea kirim foto chloe.
Ku balas "miss youuu (emotikon hati) ".
Chat Mas Sony " Kapan bisa di telfon ? "
Ku balas " Chat dulu ya, Mas. Aku lagi gak enak badan "
Mas Sony " Mas, Kirim makanan ke Kosan,y ?"
Ku balas " Aku lagi gak di kosan. Kalau udah enak'an nanti aku kabari y "
Mas Sony " Ok, Semoga lekas sembuh "
Chat Sammy " ada temen istriku yang tertarik ke Didit. Jangan cemburu,Cil "
Aku bales " Aku tunggu undangan mereka "
Aku demam. Pesen bubur lewat ojek online. 15 menit dateng.
"Hari ini aku ga ke cafe." Chat ke beo.
Bunda chat " kata mama Didit, Didit mau dikenalin sama istrinya sammy "
aku balas " iyaa. Ntar kita dateng kalo dia nikah "
Aku berbaring buka aplikasi pesen ojek online mobil. Hanya pake kaos lengan pendek, jaket, celana panjang, sendal jepit aku nunggu depan kos. Yang muncul malah Didit.
"Kemana,Neng?" Sapa Didit
Aku ngliatin Dia "selamat yaaa"
Mobil yang ku pesen ada dibelakang mobil Didit . Aku masuk. Sampai di klinik, Aku daftar lalu menuju ke ruang tunggu. Didit duduk disebelahku.
"Selamat apa,cil?" Aku menoleh sesaat lalu main HP. Dia pegang dahiku " Kamu sakit " aku diem.
Dia ngetik, chat masuk ke HPku. "Kok diem ?"
Aku ngliat didit. "Semalem minum obat ga makan dulu. Takutnya siih karena itu." Dia natap aku "Sama kepikiran perpanjang cafe tapi Bunda minta Aku balik"
"Terus kenapa kamu bilang selamat?"
"Sammy mau ngenalin Kamu sama temen istrinya"
"emang sapa yang mau?" Tanyanya buat Aku bingung
"Dia maksa Aku kenalan dulu. Tapi Aku bilang udah ngejar lama, tau sisi buruknya,disetujui Ibunya. Ngapain Aku kenal sama orang lain?"
Aku palingkan wajahku, kepalaku tambah pusing
Ada notifikasi chat dari Sammy " Cil, cuma kamu yang bisa ngomong ke Didit"
Aku kasih lihat chatnya. Didit menelpon Sammy pakai HPku. Dia ngjauh dari Aku. Aku dipanggil dokter. Keluar dari ruangan, Didit belum muncul. Jalan ke arah apotik, Didit nyusul. HPku dikembalikan.
"Apa kata dokter?" Aku diem. Ambil obat
"Tunggu depan, Aku ambil mobil" Aku perhatiin bukan ke arah rumahku. Mobil masuk ke perumahan yang bukan kecil lagiii. Ini perumahan-perumahan hmmm... jangan bilang emaknya ada disini. Gerbang dibuka mobil masuk. "Ini rumah Siapa?" Didit turun dulu lalu membuka pintuku. Kita masuk. Ini 2x rumah didit .
"Pak, makannya udah siap. " didit ngangguk
"Mbak, ini Cecil." Aku salaman dengan ART Didit.
Eeeh? Ini Rumah Didit? Kami duduk di ruang makan.
"Mamamu mana,Dit?" Didit ambil lauk
"Dirumahnya"
HPku bergetar. Telpon dari David. Didit berdiri ngambil HPku "ada apa ?"
Dia balikin HPku. "Siapa itu cil ?" Aku mau berdiri tapi di tahan Didit. Didit balik ke kursinya
"oh, itu Didit. Kenapa.Vid ?"
"Dimana kosmu? Aku mau kirim makanan, bundamu bilang kamu lagi sakit."
"Aku mau ke rumah Bunda."
"Oh, kalau gitu. Boleh jenguk?"
"Maaf, aku mau istirahat"
Aku letakkan HPku dimeja.
"Mau ke rumah Bunda? Kenapa gak bilang kalau di rumahku?" Tanya Didit Sambil nerusin makan
"Dia bisa ngadu ke Bunda, kalau Aku lagi ke rumahmu"
"Memang Bundamu ga curiga kalo Dia sekarang ngadu ke Bundamu kamu mau ke rumahnya?"
"Aku udah chat kalo Aku dikosan, ga mau dijenguk siapapun" didit ngliat aku bingung
"Kok kamu jadi bohongin Bundamu?"
"Kamu mau Aku bilang kalau lagi di rumahmu? Bunda bisa mukul Aku. "
Kami selesai makan. "Ayoo" Didit nyuruh Aku ngikutin Dia ke lantai atas. "Kamu tidur aja disini"
Aku pengen balik. "Aku gak bakalan ngapa-ngapain"
Aku masih diem "Aku tidur dikamar lantai bawah"
"Kalau dikosan, kamu sendirian"
"Aku gak papa"
Didit nahan, pegang lenganku "Cil, kamu takut?"
"Ya udah Aku temenin di dalem" Dia mau masuk kamar.
HPku berdering. Bunda telpon "kamu dimana?"
Aku nglirik Didit ketakutan. Didit ambil HPku
"Halo tante. Cecil lagi sakit, jadi aku ajak ke rumahku. Gak papa.kan tante?" Didit ngliat aku senyum, gak lama
"DIDIIITTT, GAK BISAAA. PULANGIN AJA CECILL KE KOSAN." Teriak bunda dari balik telpon. Aku udah bayangin bunda bakalan mukul aku.
"Aaa kuu nginep cafe kok tante. Cecil disini sama mbak"
Bunda ngomel-ngomel di telpon. Didit bingung, garuk-garuk kepala. "Ini" didit nyerahin HPku.
Tangannya pegang dahiku "udah ga panas" Dia masih bingung "Kamu mau jalan-jalan. Ga?" Kasian abis diomelin Bunda. Mataku samar, kepalaku pusing. Udah gak kuat berdiri. Didit megangin lenganku
"Gak bisa.Cil. kalau Aku balikin Kamu ke kosan" aku mengangguk. Dia menuntunku masuk. Aku tidur disana
"Udah sanaaa." Dia berat ninggalin Aku
"Balik nih!" Aku berusaha duduk.
"Ok.. istirahat. Biar nanti malem makannya dianter kesini" Diaa nutup pintu. Baru aja mau tidur.
HPku berdering "Kamu dimana,Cil ?" Aku udah ga kuat mau ngomong sama bunda.
"Bund, ijin sehari aja Aku nginep rumah Didit. Besok Aku balik. Kamar udah Aku kunci kok."
"Kamu bener mau nikah sama Didit ?"
"Bund, yang dipikiri itu cafe. Gimana kalau Aku perpanjang kontrak cafe? Mereka bisa gak kerja kalau aku belum perpanjang sekarang."
"Ya ampuuuun... jadi kamu ini sakit gara-gara mikirin karyawan kamu?" Kepalaku sakit
"Bunda itu kasih waktu gitu, takut kamu hidup ya gitu-gitu aja. Gak mau kasih Bunda cucu. Kalau kamu dijagain Didit siih Bunda sedikit lega. Cuma kalau nginep berdua kayaknya Bunda keberatan. Didit itu kan cowok,Cil " aku tahu arahnya kemana
"Bunda, aku paham maksud bunda. Aku yakin Didit juga gak akan seceroboh dulu. Ok !" Aku mengakhiri telpon.
Didit berdiri dipintu bawa air minum. Dia duduk disebelahku membantuku minum obat. Aku kembali berbaring. Didit diam seperti bingung "Aku udah ngantuk." Dia pegang telapak tanganku memberiku kotak perhiasan.
"Aku udah gak ngerti caranya ngeyakinin kamu. Mamaku juga sudah kasih Aku waktu buat lupain kamu. Gak cuma Mamaku tapi Bundamu minta Aku lupain Kamu." Dia garuk-garuk bingung
"Boleh nggak Aku istirahat dulu?" Aku taruh kotak cincin di meja dekat obat. Didit pergi.
Mataku sedikit berat. saat ku buka jam menunjukkan pukul 11 malam. Aku langsung duduk, kompresan didahiku jatuh ke selimut. Didit mengambil kompresanku. Memegang dahiku.
"Mbak bilang kamu ngigau, nangis-nangis. pas Aku cek, demammu tinggi." Aku duduk lalu bersandar. Badanku lemes.
"Gara-gara Aku ya. Maaf yaa" Dia ambil kotak cincinnya. Aku diem.
"Aku cuma ngompres. Tidur aja" Aku cek dahiku, masih panas.
"Besok pagi kita ke rumahsakit"
"Kamu gak punya temen kuliahkah,Cil?"
"Kok setahunan Aku perhatiin, Kamu cuma mojok di cafe. Tenis. Nggym. Balik cafe."
Aku kaget, Dia setahun disini tapi gak nyapa atau tegur langsung
"Kalau emang kamu masih mikiri cafe, 2 karyawanmu bisa masuk ke cafeku yang akan buka. Tapi kalau memang karena Aku, maaf aku terlalu maksain."
Aku nunduk. "emm... Aku gak bisa nikah,Dit. Akuu.." Didit bantu aku berbaring. Kain kompresan di lebarin.
"Kambuh lagiii ni anak! Dah tidur!" Kainnya nutupin mataku.
"Aku ga mau denger. Kamu istirahat sekarang, besok baru periksa. Otakmu kayaknya ikutan gesrek!"
...****************...