NovelToon NovelToon
Mu Yao: Hidup Kembali Di Dunia Yang Berbeda

Mu Yao: Hidup Kembali Di Dunia Yang Berbeda

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Seira A.S

Mu Yao, seorang prajurit pasukan khusus, mengalami kecelakaan pesawat saat menjalankan misi. Secara tak terduga, ia menjelajah ruang dan waktu. Dari seorang yatim piatu tanpa ayah dan ibu, ia berubah menjadi anak yang disayangi oleh kedua orang tuanya. Ia bahkan memiliki seorang adik laki-laki yang sangat menyayanginya dan selalu mengikutinya ke mana pun pergi.

Mu Yao kecil secara tidak sengaja menyelamatkan seorang anak laki-laki yang terluka parah selama perjalanan berburu. Sejak saat itu, kehidupan barunya yang mendebarkan dan penuh kebahagiaan pun dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seira A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Manusia Salju

Cuaca makin dingin. Tepat di hari pertama bulan dua belas penanggalan Imlek, salju besar akhirnya turun juga! Ini adalah salju pertama yang benar-benar "serius" sejak musim dingin datang. Sebelumnya cuma salju tipis yang langsung mencair keesokan harinya, jadi nggak terasa seperti salju sungguhan.

Pagi-pagi sekali, begitu Liu-shi membuka pintu rumah, ia langsung melihat salju besar turun seperti bulu angsa yang berterbangan. Seluruh desa seketika berubah jadi dunia putih berselimut salju. Salju menari-nari di udara, ringan dan anggun seperti bulu malaikat. Rumah-rumah, pohon, dan jalanan tertutup lapisan salju tebal—serasa masuk ke dunia dongeng!

Liu-shi bergumam, "Katanya kalau salju turun besar, tahun depan bakal jadi tahun yang penuh rezeki. Semoga benar ya." Ia lalu menyapu salju di depan pintu dan masuk ke dapur untuk mulai masak. Tapi baru sebentar, salju turun lagi dan halaman depan udah putih semua lagi.

Seperti biasa, Muyu dan adiknya bangun pagi-pagi buat latihan pagi. Tapi karena salju turun deras, mereka batal latihan. Muyu pun bantu ibunya masak di dapur, sedangkan adiknya, Muxiao, asyik menggambar di tanah pakai ranting pohon.

Menjelang siang, salju mulai reda. Sekitar setengah jam kemudian, salju benar-benar berhenti, dan matahari pun muncul perlahan. Walau musim dingin, sinar matahari terasa hangat di kulit.

Orang-orang dewasa di desa mulai keluar membersihkan salju di depan rumah masing-masing. Anak-anak juga berhamburan keluar rumah, nggak peduli dingin, asyik main di luar. Karena nggak banyak mainan, anak-anak desa paling suka main petak umpet atau perang salju begitu salju berhenti. Mereka berlarian sambil tertawa, saling lempar bola salju. Bahkan ada yang main tanpa sarung tangan! Anak-anak itu seakan nggak merasa dingin, suasana jadi penuh keceriaan.

Dulu, Muda Muyu dan adiknya hampir nggak pernah ikut main seperti itu. Kakaknya sibuk cari kayu bakar untuk dijual supaya bisa makan, sementara si adik masih kecil dan mereka juga nggak punya baju hangat. Mereka cuma bisa ngeliatin anak-anak lain main.

Sekarang, setelah makan kenyang dan pakaiannya juga udah cukup hangat, Muxiao nggak tahan lagi cuma jadi penonton. Dia menatap kakaknya sambil merajuk, “Kak, kita main di luar yuk?”

Muyu sebenarnya nggak tertarik sama sekali. Permainan anak-anak itu menurutnya kekanak-kanakan banget. Tubuhnya boleh sembilan tahun, tapi jiwanya adalah perempuan dewasa umur dua puluh delapan tahun. Tapi melihat tatapan memohon adiknya, hatinya jadi luluh juga. Kalau di dunia modern, anak-anak seusia Muxiao pasti disayang, dimanja, punya makanan, pakaian, dan mainan. Nggak kayak sekarang…

Muyu mengelus rambut adiknya dan tersenyum, “Oke deh, kakak temenin Xiaoxiao main.” Lalu dia menggandeng tangan adiknya keluar rumah.

Ayah mereka, Mu Lao Da, memang rajin. Begitu salju mulai reda tadi pagi, dia langsung nyapu halaman. Sekarang halaman rumah mereka udah bersih, salju yang disapu ditumpuk di pojok taman kecil di belakang.

Di halaman rumah keluarga Niu Er yang luas, beberapa anak udah sibuk bikin manusia salju. Mereka main dengan heboh dan antusias. Muyu dan adiknya ikut mendekat. Muyu cuma berdiri di samping, nonton mereka.

Muxiao langsung bergabung bantu bikin manusia salju. Wujud dasar manusia salju itu udah jadi—badannya bulat besar, kepalanya juga bulat dan langsung ditaruh di atas badan. Anak-anak sedang hiasin kepala dan badannya.

Seorang anak nemu dua batu abu-abu gelap, satu besar satu kecil. Batu-batu itu jadi mata manusia salju. Lalu anak lain patahin bonggol jagung kecil dan naruhnya di bawah mata sebagai hidung. Si bungsu keluarga Niu bahkan masuk rumah ambil beberapa biji jagung dan menempelkannya di bawah hidung. Satu biji kecil di atas, dua biji besar di bawah, jadilah bentuk segitiga sebagai mulut.

Muyu sampai bengong lihat hasil karya anak-anak ini. Manusia salju bisa dibuat sekreatif ini? Tapi… mulut itu bisa makan nggak ya? Belum habis berpikir, tiba-tiba manusia salju itu “tumbuh” dua telinga. Yang satu pakai kayu berbentuk seperti gelendong benang, yang satu lagi pakai lempengan kayu setengah lingkaran.

Muyu makin heran. Telinga kok beda bentuk kanan-kiri? Mata besar sebelah dan kecil sebelah sih masih masuk akal… tapi telinga? Eh, ternyata belum selesai!

Muxiao memandangi wajah manusia salju itu sebentar, lalu berlari ke suatu tempat. Nggak lama dia balik lagi bawa dua lembar daun dan segenggam serat jagung. Dua daun itu ditaruh di atas masing-masing mata—daun pohon poplar untuk mata besar dan daun elm kecil untuk mata kecil. Hasilnya mirip kayak dua kipas mini yang menjuntai. Muyu sampai pengen ketawa lihat karya seni adiknya. Kreatif banget!

Lalu dia lihat Muxiao membagi serat jagung jadi tiga bagian kecil, lalu ditancapkan di atas kepala manusia salju itu. Karena seratnya pendek, dia tancapkan agak dalam. Jadilah tiga untaian rambut berdiri di kepala manusia salju itu. Muyu langsung ngakak, “Lho, kok mirip banget sama tokoh Sanmao dari komik Sanmao Si Anak Jalanan! Hahaha!”

Anak-anak lain langsung tepuk tangan kagum lihat karya Muxiao. Mereka teriak-teriak heboh dan Muxiao pun ikut tertawa senang. Karya mereka belum selesai. Mereka keliling halaman cari batu-batu kecil buat dijadiin kancing di badan manusia salju. Disusun dari atas ke bawah, total ada enam batu. Walau katanya angka empat dan enam nggak cocok dipakai barengan, anak-anak ini cuek aja, yang penting seru.

Lalu ada yang menancapkan sapu tua di sisi kiri si manusia salju dan sekop kecil setengah patah di sisi kanannya. Sekilas jadi mirip kayak lagi siap kerja!

Anak-anak berdiri melingkar mengamati. Masih ada yang kurang nggak, ya? Tiba-tiba cucu kepala desa nyeletuk, “Ibu suka pakai bedak merah kalau ke pasar, kelihatan cantik banget. Lihat deh, wajah manusia salju ini pucat banget. Aku ambil bedak ya!” Lalu dia lari pulang dan nggak lama balik lagi sambil bawa sedikit bedak di tangan. Muxiao bantu olesin bedak itu ke pipi si manusia salju. Hasilnya… beneran jadi hangat dan lucu!

Muyu jadi ikut semangat. Dia ambil ranting dan menggambarlah di badan manusia salju itu. Dalam beberapa goresan, jadilah gambar seperti jas hujan anyaman alias suo yi. Anak-anak teriak kegirangan, “Kak Muyu keren banget! Cantik banget jas hujannya! Sekarang manusia saljunya nggak kedinginan lagi!”

Muyu ikut tertawa sambil muter-muter keliling si manusia salju. Lalu ia menatap wajah manusia salju itu yang aneh tapi lucu, dan entah kenapa dia merasa si manusia salju ini seperti hidup—seolah tertular tawa anak-anak di sekitarnya, dia pun ikut senyum lebar, memperlihatkan tiga gigi jagung kuningnya. Matanya kecil sipit lucu, alisnya menunduk lembut, pipinya merona, rambutnya tiga untai berdiri tegak.

Wajahnya mirip banget sama kakek bandel yang doyan kerja tapi juga kocak!

Muyu pengen banget mengabadikan momen ini. Kalau ini difoto dan diunggah ke media sosial, pasti dapet seribu lebih likes deh!

1
Aisyah Suyuti
baguss
Seira A.S: makasih kak
total 1 replies
The first child
semangat terus nulisnya thor..
Seira A.S: makasih kak
total 1 replies
Andira Rahmawati
lanjut thorr...semangat....
Seira A.S: insyaallah kak
total 1 replies
Andira Rahmawati
coba punya ruang dimensi atai sistem..
Seira A.S: gak punya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!