NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:601.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hai_Ayyu

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Mirip Bara

Pagi itu Robi membacakan jadwal Bara dengan penuh semangat dan wajah yang penuh senyuman. Kebahagiaan begitu terpancar dari wajahnya.

Hal itu membuat Bara jadi tanda tanya.

"... itu semua jadwal anda hari ini." Ucap Robi masih dengan senyum bahagianya.

"Ada apa denganmu?" Tanya Bara. Jarang melihat asistennya begitu.

Robi menggeleng. "Aku tidak apa!"

"Aku terus melihatmu tersenyum. Apa ada hal menarik yang terjadi tadi malam?" Tanya Bara kembali.

"Aku sudah bertemu dengan wanita itu. Dan ia benar wanita asli!" Ucap Robi dengan bangga. Ia tidak zonk seperti yang dikatakan kedua temannya.

Bara mengangguk. Baguslah jika begitu. Jika memang benar wanita yang seperti temannya harapkan.

"oh iya, Bar. Apa kau mau ku kenali dengan temannya?" Tanya Robi. Ia ingin mengenalkan Bara dengan Aura. Keduanya sama-sama sedang sendiri.

Bara menatap tajam. Ia sudah tidak berminat pada wanita. Wanita itu hanya makhluk yang jago membuat patah hati.

"Dia juga cantik dan-"

"Stop!" Bara menaikkan tangannya. Ia tidak mau mendengar kelanjutannya. "Aku tidak mau! Jadi kau tidak perlu repot-repot!"

"Mau sampai kapan kau terus begini? Si Mia sudah bahagia dengan pernikahannya. Bahkan yang kudengar ia telah memiliki 2 orang anak. Dan kau? Masa begini saja? Tenggelam dalam masa lalu!" Ucap Robi. Bara masih trauma dengan wanita. Tapi tidak bisa seperti itu juga. Bara harus hidup dengan semestinya.

"Robi!" Tekan Bara tidak senang. Temannya satu itu malah membahas mantannya. Wanita yang paling dibencinya.

"Apa salahnya coba kau kenal dengan wanita lagi? Kau juga berhak bahagia, Bara!" Robi masih juga berucap menyadarkan Bara. Temannya harus mencoba membuka hati lagi pada wanita lain.

"Aku belum kepikiran seperti itu!" Ucap Bara memberi alasan. "Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan!"

Robi melihat Bara dengan wajah aneh. Alasannya sangat tidak masuk akal. Karena banyaknya pekerjaan, katanya? memang kapan perusahaan ini tidak ada pekerjaan?

"Atau kau coba cari kenalan di aplikasi saja. Aku saja dapat juga!" Robi menyarankan mengikuti jejaknya. Walaupun sebelum mengenal Lili, banyak juga kenalannya. Beberapa wanita yang tidak jelas dan banyak modusnya. Tapikan akhirnya ia menemukan satu yang cocok dan sesuai hatinya.

Bara menggeleng. Ia tidak mau melakukan itu. Mengenal wanita lewat aplikasi, yang benar saja.

Robi pun meraih ponsel Bara.

"Mau apa kau?" Bara tidak senang ponselnya dipegang Robi. Ia akan merampasnya.

"Diam dulu kau, Bar!" Robi menahan tangan Bara. Ia mendownload aplikasi itu di ponsel temannya.

"Kembalikan ponselku!" Pinta Bara.

Robi menyuruh Bara untuk diam dan santai di boncengan.

"Kubuat namamu di sini, Bara." Robi menekan-nekan ponsel tersebut. Ia mendaftarkan temannya itu.

Bara mendengus. Robi memang suka seenaknya.

"Usia... 33 tahun. Ternyata kau lebih tua dariku!" ledek Robi.

"Kita cuma beda bulan saja!" Sanggah Bara cepat. Ia sudah melewati tanggal lahirnya, sementara Robi, 2 bulan lagi baru genap usianya sama dengan dirinya.

Robi hanya tertawa-tawa saja. "Foto yang mana ya?"

"Jangan!" Tolak Bara. "Jangan pasang fotoku!"

Bara tidak mau wajahnya terpampang di aplikasi itu. Mau ditaruh di mana wajahnya nanti, jika ada rekan bisnisnya yang melihatnya ada di aplikasi itu.

"Ya sudah, foto ini saja!" Robi pun mengambil satu foto yang lain.

"Kenapa kau malah memoto sepatuku?" Tanya Bara heran. Robi agak aneh.

"Katamu nggak mau wajahmu terlihat. Jadi ya sepatumu saja!" Jawab Robi santai. Ia terus menekan-nekan ponsel itu.

"Ok selesai. Ini!" Robi mengembalikan ponsel Bara. "Coba-coba saja kenalan dulu, mana tahu ada yang cocok!"

"Aku tidak akan mempergunakannya ini!" Bara meletakkan ponsel di atas meja. Biarkan saja aplikasi itu ada di ponselnya. Lagian ia juga tidak memasang foto aslinya. Jadi aman lah. Nama Bara kan banyak di dunia nyata.

Robi mendengus. Sudah dibuatkan, malah tidak mau mempergunakan.

"Terserahmu lah, Bar! Tapi saranku, coba saja! Anggap saja cari teman-teman cerita!"

"Malas!" Tolak Bara kembali.

Dengan menggerutu Robi pun keluar dari ruangan Bara.

\=\=\=\=\=\=

Aura membereskan meja kerjanya. Jam kantor telah berakhir. Ia akan bersiap pulang.

"Aura..." panggil Lili sambil menghampiri dan memeluk lengannya.

"Kenapa kau? Kesambet?" Tanya Aura melihat Lili dari mulai bangun tidur terus memasang senyum mengambang sampai sekarang. Begitu bahagianya setelah bertemu dengan pria kenalannya itu. Bahkan tadi malam sepertinya Lili teleponan sampai tengah malam.

"Ishh!" Lili cemberut. Ia sedang bahagia malah dibilang kesambet.

"Robi mengajakku bertemu lagi!" Lili mengatakan sambil tersenyum. Rasanya tidak sabar bertemu pria itu lagi.

"Ingat jaga dirimu! Jangan macam-macam! Dan..." Aura mengingatkan. Ia seperti seorang emak-emak yang menasehati anaknya.

Lili mengangguk patuh. Ia menurut saja. Aura memang sering sekali menasehatinya, bahwa sebagai wanita harus bisa menjaga diri dan kehormatannya.

Usia mereka menang sama, tapi sikap Aura lebih dewasa. Apa mungkin karena Aura sudah pernah menikah?

Aura memang mengatakan jika dirinya menikah muda. Mengatakan bahwa dia adalah seorang janda. Bercerai karena ketidakcocokan di antara keduanya.

Aura tidak menceritakan, jika ia diceraikan di malam pertama pernikahannya. Biarlah itu jadi rahasianya saja. Jadi rahasia di antara dirinya dan Evan.

"Itu dia!" Lili melambaikan tangan di parkiran. Pria itu juga melambaikan tangan padanya.

Lili membawa Aura menghampiri pria itu.

"Hai..." sapa Robi tersenyum lebar. Ia berbinar melihat Lili.

"Hai juga!" Jawab Lili malu-malu.

"Aku akan mengantar kalian pulang." Ucap Robi. Ia tadi sengaja kabur dari Bara. Membiarkan pria itu lembur sendirian. Karena ia ingin melakukan pdkt dengan kenalannya itu. Jika terus lembur, kapan dia ada waktu?

Lili mengangguk. Dan Robi membukakan pintu mobil untuknya.

"Aku ada urusan. Kalian pergilah dulu!" Ucap Aura beralasan. Ia tidak mau menjadi nyamuk di antara mereka.

"Urusan apa?" Tanya Lili tidak jadi masuk, melihat ke arah Aura.

"Aku akan kembali ke dalam. Ada pekerjaan yang belum kuselesaikan. Bisanya aku malah lupa!" Alasan Aura.

"Tapi..."

"Sudahlah, kau pulang duluan saja!" Ucap Aura menyuruh Lili masuk ke dalam mobil dan temannya itu menurut.

"Bang Robi, titip Lili ya. Tolong diantar sampai rumah!" Ucap Aura dengan wajah serius.

"Baiklah!" Robi mengangguk. Ia akan mengantar Lili sampai ke rumah dengan aman.

"Bang, jangan macam-macam dengan Lili! Atau aku akan mengkulitimu hidup-hidup!" Ancam Aura sambil berbisik.

"I-iya! Aku pria baik-baik kok! percaya padaku!" Jawab Robi jadi gugup. Sorot mata Aura tajam sekali.

"Aku masuk dulu! Lili... sampai ketemu di rumah!" Aura melambaikan tangan pada temannya, lalu berlalu pergi.

Robi pun masuk ke dalam mobilnya. Sambil memasang sabuk pengamannya, ia mengingat ancaman Aura. Sorot mata tajam wanita itu, mengingatkannya akan ekspresi seseorang.

'Kenapa mirip Bara?'

.

.

.

1
Reza Muna
Luar biasa
Royani Arofat
dasar g peka
test terts
itu namanya flying victim, merasa sebagai korban, siapa yg salah siapa tp minta tanggung jawab ke orang lain. orng seperti ini gak akan pernah ngaku salah, selalu merasa jadi korban
test terts
Luar biasa
susanti Tri
lili blum nikah thor...😭😭....lnjut mpe punya anak semuanya..trs anakny besti an gtu....😥
susanti Tri
lili juga blum nikah..kasihn thor...😔😔😥
sherly
boncapnya hanya segitu Thor? buat penasaran inimah judulnya
sherly
makannya nasi goreng plus telur mata sapi terus ya baraaa...
sherly
beneran si barabere nih, ada aja akalnya ... hahahhaha
sherly
masa sih, cinta dr Belanda luuu
sherly
hahaha kena dehlu baraaaa
sherly
rajanya lebay nih bara ..hahahah
sherly
bara bere dah punya rencana eh gagal deh
sherly
si Robi nih bukannya di ajak omong si lilinya kasi tau kondisimu jgn sampai lili kabur
susanti Tri
ko gitu..hrusny mpe aura melahirkn..dan evan juga mngikhlskn....udh move on dan istri evan bgitu baik jd evan bisa mnyayngi istri n benar" move on...
sherly
mia dan Evan sama gilanya.... sama2 tukang haluuuuui
sherly
gelo kamu Evan dah jadi mantan baru lu kejar2
susanti Tri
ko masaknya nasi goreng trus.si aura...gk bisa yg lain apa...
sherly
si Evan nih cocoknya dikirim ke luar angkasa aja bandel kali dikasi tau malah ngeyel...
sherly
hahahaha somplak nih bara, tdnya romantis akhirnya ngakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!