Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Membiarkannya Pergi
Arabella menatap wajah Aarav dengan saksama, dia merasa pria itu lebih lembut dibandingkan dengan sebelumnya.
Namun dia kembali teringat kejadian mengerikan tadi sehingga air matanya bercucuran lagi dan Aarav menyeka nya dengan jari-jari tangannya.
"Aku ingin pulang... " Ucap Arabella dengan suara yang gemetar.
"Jika kau pulang maka ibu tiri mu akan menjual mu kembali, apa kau mau?" Ucap Aarav lembut sembari mengelus pipi cabi wanita itu.
Arabella menggelengkan kepalanya. "Tidak! Aku tidak mau." Ucapnya.
"Makanya, kau lebih aman tinggal disini mulai sekarang." Ucap Aarav.
"Aku juga tidak ingin tinggal disini, disini sangat menakutkan." Ucap Arabella gemetar dan mengigit bibir bawahnya untuk menahan tangisnya.
*shi* bibirnya sangat menggoda* batin Aarav melihat kearah bibir Arabella.
"Kau tenang saja, tidak ada yang akan menyakitimu disini dan apa yang kau lihat hari ini, tidak akan terjadi lagi. " Ucap Aarav lembut.
Atabella terdiam lalu menatap wajah Aarav dengan tangan meremas sprei. "Siapa kau sebenarnya?" Tanya Arabella mencoba memberanikan diri.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku! Yang jelas aku orang yang tidak akan pernah menyakitimu!" Ucap Aarav penuh dengan keseriusan.
"Kenapa kau membunuhnya?" Tanya Arabella.
"Karena dia pantas mendapatkan nya." Ucap Aarav.
"Apa kau biasa membunuh orang seperti yang dilakukan oleh kepala pelayan tadi?" Tanya Arabella.
"Aku membunuh orang yang memang pantas dibunuh, seperti pelayan tadi. Dia seorang penyusup yang ditugaskan untuk memata-matai tempat ini." Jelas Aarav.
"Kau ternyata lebih kejam dari ibu tiriku." Ucap Arabella yang kini menatap serius wajah pria itu.
"Jangan samakan aku dengan wanita itu." Ucap Aarav tidak suka jika dirinya disamakan dengan ibu tiri wanita itu.
"Kapan kau akan membiarkan aku pergi dari sini?" tanya Arabella yang masih bersikeras untuk pergi.
"Tidak akan pernah." Seru Aarav sembari mengambil gelas yang berada diatas nakas dan memberikan nya kepada Arabella.
"Minumlah!" Ucap Aarav kembali lembut.
Arabella menatap bingung Aarav, lalu ia pun mengambil gelas itu dan meminumnya. Setelah itu Aarav kembali meletakkan gelas tersebut.
"Istirahatlah, aku akan keluar sebentar!" Ucap Aarav lembut dan mengelus kepala Arabella dan lalu mencium puncak kepalanya sebelum pergi.
Arabella hanya mematung diatas kasur tersebut karena perubahan sikap Aarav kepadanya, membuat dirinya bingung.
Aarav berjalan menuruni anak tangga dan masuk ke ruang kerjanya yang berada di lantai bawah. Di dalam sudah ada Shen yang sedang menunggu nya.
Shen berdiri di depan meja kerja bos nya. "Duduklah!" Seru Aarav yang sudah duduk di sofa ruangan itu.
Shen pun duduk di kursi seberang bos nya. "Kau sudah membereskan nya?" Tanya Aarav.
"Sudah bos, Dia dari wolves. Apa perlu kita habisi mereka sekarang?" Tanya Shen yang sudah menggebu ingin menghabisi klan mafia itu.
"Tentu saja karena mereka sudah berani mencari gara-gara dengan kita!" Seru Aarav menyeringai.
"Tapi sebelum itu, perintahkan pelayan untuk memindahkan pakaian Arabella ke kamar ku. Mulai sekarang dia akan tidur disana!" Perintah Aarav kepada Shen.
Aarav benar-benar duplikat Arthur yang keras kepala dan pemaksa😁.
"Kau sudah sangat yakin bos?" Tanya Shen untuk memastikan keputusan bos nya tersebut.
Aarav yang sedari tadi memangku dagunya dengan salah satu tangannya, menatap asistennya itu dengan serius. "Aku sangat yakin dengan keputusanku ini!" Jawab Aarav.
"Baik bos." Jawab Shen.
"Tunggu... Apa mereka tahu mengenai keberadaan nya?" Tanya Aarav dengan kening yang berkerut.
"Tenang saja bos. Tidak ada informasi apapun yang bocor!" Seru Shen.
"Hmm.. Bagus." Ucap Aarav.
BERSAMBUNG.