Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melupakan masa lalu
.
.
malam hari nya Amora dan Nadia keluar kamar mereka berdua akan makan malam bersama , Amora membawa oma nya itu ke cafe Villa di mana dulu di sana ia dan Maura sering bermain bersama saat mommy nya sedang bekerja
Amora dan Nadia duduk di sala satu kursi cafe yang menghadap langsung ke arah pegunungan yang sangat indah tetapi keindahan nya itu tidak terlalu terlihat dimalam hari, lampung - lampu di rumah para warga di pinggir gunung itu berkilau indah di malam hari.
Nadia sangat senang melihat nya " cantik nya " puji Nadia menatap dengan senang
Amora tersenyum melihat kebahagiaan di wajah oma nya itu
" oma mau makan apa " tanya Amora membuka buku menu yang ada di atas meja
" makanan apa yang paling enak disini oma ingin mencoba nya " tanya Nadia kepada cucu nya itu
" opor ayam di tambah dengan lontong nasi, oma mau " tanya Amora yang tau jika makanan itu lah salah satu makanan terfavorit di cafe ini
" oma mau sayang " ucap Nadia cepat, meskipun ia sering makan opor ayam di Mansion tetapi pasti rasa opor ayam disini berbeda .
Amora memanggil pelayan lalu memesan makanan yang oma nya ingin kan ia juga memesan sama seperti pesanan oma nya itu
" saya juga pesan, kopi hitam tanpa gula satu dan teh hangat satu gulanya jangan terlalu banyak, terus makanan ringan nya kentang goreng aja " tak lupa Amora juga memesan makanan penutup untuk nya dan untuk oma nya
" mohon di tunggu ya mbak " ucap pelayan itu lalu melangkah pergi.
ponsel Amora bergetar dan itu panggilan masuk dari daddy, dan dengan cepat Amora menjawab nya
" kenapa kamu tidak mengabari daddy, tau gak daddy tuh sangat khawatir " omel Shaka saat panggilan telepon itu sudah tersambung Amora sedikit menjauhkan ponsel nya dari telinganya
" Amora lupa daddy maaf " jawab Amora
" sekarang kamu dan oma ada di mana ? apa kalian baik-baik saja " tanya Shaka seperti ibu-ibu yang sangat khawatir dengan putri nya
Nadia merebut ponsel dari tangan cucu nya itu
" kami baik-baik saja, jangan terlalu banyak pertanyaan menganggu saja " kesal Nadia dan segera meng akhiri panggilan telepon dari putar nya itu
Amora hanya tersenyum melihat kekesalan di wajah oma nya " daddy memang sedikit cerewet apa lagi kita tidak memberi nya kabar " jelas Amora yang memang sudah terbiasa dengan ke cerewet daddy nya itu
pesanan mereka sudah datang, Nadia sangat bersemangat sekali untuk makan apa lagi ketika mencium bau opor ayam yang sangat menggugah selera itu
" enak sekali besok makan ini lagi ya " ucap Nadia saat sudah mencoba opor ayam dan lontong nasi itu
" oma tidak boleh keseringan makan santan begini, itu tidak baik untuk kesehatan oma " ucap Amora bukannya melarang tetapi ia sangat khawatir dengan kesehatan oma nya apa lagi saat ini Nadia belum sembuh total dari sakit mental nya.
" siap ibu dokter " ucap Nadia patuh ia juga tidak bisa membantah perkataan cucu nya itu apa lagi ini menyangkut kesehatan nya sendiri
" tau gak oma dulu aku lahir di kampung ini loh " ucap Amora , karena setau nya oma nya itu belum mengetahui banyak tetang masa kecil sang cucu, dan ia juga belum tau jika Amora mempunyai saudara kembar yang bernama Maura
" oh ya.... maaf sayang oma tidak bisa merawat mu waktu kecil, mungkin daddy mu sangat kerepotan " ucap Nadia merasa bersalah
Amora tersenyum " daddy belum menceritakan semua nya kepada oma ya " tanya Amora
" menceritakan apa ? " Nadia menatap serius cucu nya itu
Amora menarik nafas nya dengan dalam mungkin ini sudah saat nya oma nya itu mengetahui semua nya " tapi oma janji dulu sama Amora, jika Amora memberi tahu semua nya oma jangan marahi daddy nya Amora ya "
Nadia berfikir sejenak dan tak lama ia menganggukkan kepala nya " iya oma janji sayang "
Amora menarik nafas nya panjang lalu segera berbicara " dulu Mommy dan Daddy sempat berpisah pada saat Amora dan Maura belum lahir ke dunia "
" Maura ... siapa Maura ? " tanya Nadia bingung
" Maura itu saudara kembar nya Amora oma, tetapi Maura meninggal pada saat berusia empat tahun di malam ulang tahun kami, karena menderita penyakit jantung bawaan lahir "
Nadia semakin menatap serius cucu nya itu seraya menyuap makanan nya " dulu saya dan Maura tinggal di desa ini jauh dari Daddy, dan bahkan kami tidak tau siapa daddy kami, karena pada saat itu ada kesalah pahaman antara mommy dan Daddy , mommy memilih kabur dari Mansion daddy dan hidup di kampung ini jauh dari daddy "
" keterlalu Shaka itu kenapa dia menelantarkan istri dan kedua putri nya " kesal Nadia yang langsung meminum air putih nya karena makanan nya sudah habis tak tersisa lagi, matanya berkaca-kaca
" oma jangan marah... kan oma sudah berjanji kepada Amora " ucap Amora takut oma nya itu marah kepada sang daddy
" hhmm... lanjut kan sayang " ucap Nadia menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi
" tetapi pada saat mommy kabur, mommy tidak tau jika pada saat itu dia sedang hamil, " jelas Amora supaya oma nya itu tidak salah paham lagi
" apa boleh oma melihat foto kembaran mu Maura, " Nadia menatap Amora ia sangat ingin melihat almarhum cucu bungsu nya itu
Amora mencari foto masa kecil nya bersama dengan Maura dan memperlihatkan nya kepada Nadia
" ini aku dan ini Maura " ucap Amora, Nadia menatap serius dua gadis kecil yang cantik nan imut tersenyum ke arah camera
" kenapa Maura kurus sekali " tanya Nadia tanpa mengalihkan pandangannya dari foto itu
" itu karena Maura sakit oma, dan apa oma tau dimana tempat kami berfoto pada saat itu " tanya Amora
Nadia semakin memperhatikan foto itu seketika ia melihat ke sekeliling cafe dimana saat ini ia berada
" disini " jawab Nadia, dan dengan cepat Amora menganggukkan kepalanya seraya tersenyum
" dulu Mommy bekerja di cafe ini aku dan Maura setiap hari datang kesini " jelas Amora
" mommy mu sangat hebat nak, dan betapa bodoh nya daddy mu dulu tidak mencari keberadaan mommy mu " ucap Nadia dengan wajah bersalah nya, sebagai seorang ibu kandung dari Shaka Arnold Nadia merasa sangat bersalah .
meskipun bukan ia yang merawat Shaka tetapi tetap ia merasa sangat bersalah saat ini
" tapi lupakan saja semua nya oma lagian ini semua sudah menjadi masa lalu, yang terpenting sekarang oma sehat dan daddy juga sehat itu sudah cukup untuk Amora saat ini " jelas Amora mengelus lembut punggung tangan oma nya
kedua nya berpelukan angin malam berhembus meniup halus kulit putih kedua wanita yang berbeda usia itu.
.
.
.
