NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 ~ Bertemunya keluarga Oliya

Ken pun yang kewalahan kembali menelepon Nadira.

"Ke mana kamu? saya telepon ke mejamu tapi kamu tidak ada?"

"Sa—"

"Kembali keruangan saya!"

"Baik pak,"

Nadira pun mengakhiri komunikasinya dengan Ken.

"Ke mana?" tanya Nabila saat melihat Nadira berbelok arah tidak melanjutkan menuju kantin.

"Di suruh si bos," teriak Nadira sambil terus berjalan menjauhi Nabila.

Sesampainya di ruangan ... Nadira memasuki ruangan ken yang terbuka begitu saja tanpa mengucapkan salam dengan nafas yang tersengal-sengal dengan tangan memegang kedua lututnya.

Ken melihat Nadira hanya mengerutkan keningnya.

"Maaf ada apa ya Pak?" tanya Nadira sambil nafas yang masih tersengal-sengal akibat berlari.

"Duduk ...!" seru Ken dengan nada lembut.

Nadira mengikuti apa yang di katakan Ken tanpa banyak bicara. Dengan posisi Nadira duduk tepat di hadapan Ken.

"Di minum dulu airnya," ucap Ken kemudian.

Dengan rakus Nadira meminum air dalam gelas tersebut sampai tandas.

"Ngapain harus berlari seperti itu? kerja seperti itu hanya ada rasa lelah dan tidak akan bisa fokus, lain kali tidak perlu seperti itu lagi," ucap Ken tegas.

Nadira mengerutkan keningnya lalu memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Kenapa? ada yang salah dengan ucapan saya?" tegur Ken.

"Bapak itu tidak suka dengan yang leletkan? jadi saya berlari dari arah kantin kalau Bapak tahu agar bisa sampai di sini dengan cepat," keluh Nadira apa adanya.

"Takut di marahi?" tanya Ken dengan tatapan yang sulit di artikan oleh Nadira.

Nadira tidak mampu berkata-kata, dia terdiam seribu bahasa dengan mengalihkan matanya ke sembarang arah.

Tak lama dari itu datang seseorang dengan mengetuk pintu yang masih terbuka.

"Masuk!" seru Ken sambil menyiapkan beberapa lembar uang.

"Terimakasih," ucap Ken sambil memberikan uang kepada driver yang telah memberikan 2 tas besar kepada Ken.

Nadira menatap Ken yang tengah mengeluarkan sesuatu dari tas Tote bag.

"Makan dulu setelah itu barulah kita bekerja!" ujar Ken dengan memberikan box yang berisi makan siang yang berisi makanan yang sedang diinginkan Nadira.

Lalu Nadira pun membuka box tersebut.

"Wah ... ayam bakar ... terimakasih Pak Ken," ucap Nadira dan langsung menyambar daging ayam bakar tersebut.

"Cuci tangan dulu," cegah Ken sambil memegang tangan Nadira yang hendak mengambil daging ayam tersebut.

Nadira kembali menatap Ken dengan tajam, namun tanpa banyak protes dia berdiri lalu menuju wastafel hanya untuk mencuci tangannya.

Kembali setelah mencuci tangan Nadira hendak menyantap hidangan itu namun kembali di cegah Ken.

"Berdoa dulu Nadira Keisha Azzura ...," ucap Ken penuh penekanan sambil menggelengkan kepalanya.

Lalu Nadira menampilkan cengirannya lalu dia berdoa dan menyantap makanan tersebut tanpa ada protes lagi.

Setelah selesai makan mereka berdua kembali berkutat dengan berkas-berkasnya.

Di sisi lain ...

"Iya hallo Pah,"

Di sebrang sana melalui teleponnya menjelaskan sesuatu.

"Oh ok Pah,"

Komunikasi melalui teleponnya pun terputus.

"Yes ... nanti sore aku bakal ada pertemuan keluarga dengannya, yes bentar lagi aku akan menjadi bagian dari Xanderia," ucap Oliya dengan tersenyum bahagia.

"Lo bilang apa? bagian Xanderia?, bukannya itu keluarga besar pemilik rumah sakit ini?" tanya Vina penasaran.

"Lo kepo haha?" oliya tertawa renyah penuh bahagia.

"Jawab kenapa sih?" keluh Vina.

"Iya bokap gue ngajak gue makan bersama antar keluarga dan lo tahu, keluarga itu keluarganya Pak Ken," jelas Oliya bangga penuh kesombongan.

Vina hanya mengerutkan dahinya.

Baru segitu saja sudah seperti ini apalagi jika dia benar jadi bagian keluarga Xanderia bakal besar kepala tuh anak. Batin Vina menanggapi dalam hatinya.

Sore menjelang ... Nadira berpamitan lebih dulu kepada Ken karena iya harus menyetorkan jualan kepada ibunya Nabila.

Sedangkan Ken bergegas bersiap untuk menuju restoran yang di ucapkan ayahnya.

Sesampainya di restoran itu. Ken tiba setelah Frederick.

"Pesan dulu!" seru Frederick sambil memberikan menu kepada Ken.

"Tidak usah Dad, ada apa? cepatlah berterus-terang jangan bertele-tele," tolak Ken.

"Makanlah dulu, kenapa kau ini sepertinya malas bersama ayahmu sendiri," protes Frederick.

Tanpa mengucapkan apapun dengan hati dongkol Ken memesan nasi dan ayam rica.

Tak lama berselang itu datanglah Oliya beserta ayahnya.

Ini ternyata niat Dady mengundang saya. Batin Ken dengan jengah.

"Kenalkan Ken ini Om Ozy ayahnya Oliya," sahut Frederick memperkenalkan kepada Kendrick.

"Kendrick Om," ucap Ken sambil bersalaman.

"Cakep juga anakmu Rick, ga salah kita—" ucap Ozy terhenti dengan kode dari mata Frederick dengan mengarah ke arah Ken.

"Ya ga salah kita bertemu kembali setelah lama ini, anak secakep gini jauh berbeda sama bapaknya mana mungkin aku bisa mengenalnya jika tidak bertemu langsung seperti ini," kilah Ozy yang mengerti maksud Frederick yang berniat menjodohkan anak-anaknya.

Sedangkan Oliya menatap malu-malu ke arah Ken dan mereka pun makan bersama tanpa banyak berbicara. Mereka sengaja menyembunyikan niat mereka terhadap Ken karena takut Ken emosi dan menghindari makan bersama.

"Oh iya Dad, Om ... maaf saya harus segera pulang karena pekerjaan yang harus segera di selesaikan," pamit Ken.

"Nanti saja dulu Nak, kan kita baru bertemu, dan saya dengar Oliya magang di rumah sakit kalian kan, jadi kapan lagi kita bisa berbincang, Oliya dan kamu berbeda tempat pastinya kalian juga jarang bertemu," sanggah Ozy yang penuh harap kedekatan mereka.

Ken tersenyum namun dia tetap berpamitan dengan menyalami Ozy.

"Maaf Ozy anakku yang satu ini memang keras kepala, tapi begitulah dia," ucap Frederick merasa tidak enak saat Ken telah menjauhi mereka.

"Tidak apa, saya memaklumi anak zaman sekarang, betulkan Oliya?" tanya Ozy kepada Oliya yang sedari tadi menahan kekesalannya, berharap bisa bersama Ken lama nyatanya di luar ekspektasinya.

"Oh iya tidak apa-apa ko Paman," ucap Oliya penuh kebohongan.

Lihat saja Ken, mungkin lo bisa jauhi gue sekarang tapi lihat lain waktu, akan aku manfaatkan magang gue di rumah sakit itu. Batin Oliya.

Mereka pun menikmati makan malamnya tanpa kehadiran Kendrick.

Maunya apa Dady itu, bisa-bisanya ngejodohin gue sama anak macam Oliya, masih bagus Nadira daripada dia. Hmm ga bener ini lama-lama menyembunyikan identitas gue, tapi bagaimana caranya. Ah ... shiittt. gumam Ken dengan memukul Setir.

Di sisi lain ... Nadira berjalan kaki sambil mendorong motornya.

"Ra ... kenapa dengan motornya?" tanya Rayhan dengan memberhentikan mobilnya tepat di samping Nadira yang sedang mendorong motor.

"Nara lupa ga isi Bensin Pak," jelas Nadira.

"Bagaimana kalau motor kamu dititip di cafe depan saja, lalu ikut saya kita cari pom bensin terdekat," tawar Rayhan.

"Terimakasih banyak Pak," ucap Nadira dengan mendorong motornya menuju cafe tersebut yang tak jauh berada di hadapannya.

Bersambung...

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!