CINTA UNTUK ZAHRA

Dengan dongkol Zahra pergi dari restoran itu, niat awalnya mau belanja jadi batal,karena insiden di restoran tersebut telah merusak suasana hati dan mood Zahra untuk bersenang - senang hari ini.

Zahra memutuskan untuk pulang ke kosnya.dan memilih menghabiskan waktunya untuk nonton drama Korea saja di kosnya.

Zahra tidak mau lagi memikirkan masalahnya dengan Rio dan Naira. Zahra berusaha untuk melupakan semua kenangannya dengan rio terutama cinta nya pada rio ,Zahra bertekad untuk move on dari Rio, Zahra mempunyai prinsip secinta apapun dia sama seseorang ,tapi Zahra tetap berpikir secara logika, baginya untuk apa mempertahankan suatu hubungan jika orang itu sendiri yang tidak mau mempertahankan dirinya.

dalam perjalanan pulang ke kosnya , tiba - tiba Zahra berobah pikiran, Zahra membelokkan motor kesayangannya ke arah sebuah taman yang berada tidak jauh dari posisinya saat ini.

taman itu terlihat masih sepi, mungkin kerena hari yang masih siang menuju sore, jadi belum banyak yang mau main ke taman tersebut, terlihat hanya ada beberapa orang remaja yang sedang berkumpul di sana yang masih menggunakan seragam sekolah dan beberapa pasang muda mudi yang sedang berkencan di sana.

Zahra memarkir motornya di dekat parkiran, kemudian menuju ke sebuah bangku kosong ya ada di sana. Zahra mengehampaskan tubuhnya di bangku kosong itu , hampa itulah yang di rasakannya saat ini.

Zahra menarik nafas berat, ada kesunyian yang di rasakannya saat ini dalam hati nya,. tak jauh dari tempatnya Zahra duduk, ada sepasang muda mudi yang sedang bercanda ria saling menggoda pasangan masing - masing.

Zahra tersenyum miris melihat adegan pasangan yang sedang kasmaran itu, hayalannya Zahra kembali kemasa lalunya bersama Rio. Zahra dan Rio sering menghabiskan waktunya kala sore di taman ini. mereka saling bercanda, saling menggoda dan selalu berburu jajanan yang ada di taman ini dengan suka cita.

begitu banyak kenangan yang mereka buat di taman ini salah satunya janji Rio yang akan memperkuat hubungan mereka dalam sebuah kata suci yang berbentuk keluarga nantinya.

" Ra, aku janji akan segera meresmikan hubungan kita dalam bentuk pernikahan, tapi beri aku waktu ya Ra,paling tidak sampai tabungan ku cukup untuk meminang kamu" Rio menggenggam tangan Zahra dan menatap Zahra penuh harap

" tapi janjilah pada ku, klau kamu tidak akan meninggalkan ku sampai saat itu tiba ya Ra, aku mohon" ujar Rio lagi,Zahra menatap Rio mencari kesungguhan dalam ucapannya, tapi Zahra tidak menemukan ke bohongan dalam ucapan Rio barusan , Zahra melihat kesungguhan di mata itu, lalu Zahra menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

" makasih Ra, makasih sudah mau bersabar menunggu aku Ra" Rio tersenyum senang melihat Zahra menganggukkan kepalanya .,Zahra membawa tangannya Zahra yang di genggamnya ke arah bibirnya dan mengecup lama tangan itu.

" I LOVE YOU , zahra " ucap Rio bahagia " sampai kapan pun hanya dirimu yang ada di hati ini, hanya kamu seorang Zahra Amalia , itu lah janjiku ku pada mu Zahra " ucap Rio lagi sambil membawa tangannya Zahra ke dadanya.

Zahra merasa terharu dengan janji yang di ucapkan oleh Rio pada nya, ada kebahagian yang di rasakan Zahra saat mendengar janji itu, Zahra tersenyum terharu " I LOVE YOU TOO " jawab Zahra hari

Zahra menengadahkan matanya yang sudah mulai berair lagi, tiba - tiba kenangnya itu kembali menggoreskan luka di hati Zahra, luka yang sudah ada, kembali tergores oleh sebuah kenangan yang tak seharusnya di ingat lagi.

" kenapa begitu sakit dan sulit untuk melupakan mu kak.aku benci kamu kak, mana janji yang udah kamu ucapkan dulu kak, kenapa harus kak Naira yang jadi pilihan mu kak " gumam Zahra pilu.air mata itu kembali mengalir di pipi mulus Zahra tanpa bisa di bendung lagi, Zahra memejamkan matanya berharap bayangan itu cepat menghilang dari ingatannya.

" aku tahu kamu pasti berada di sini Ra" tiba - tiba Zahra mendengar seseorang menyebut nama nya, Zahra merasa sangat mengenal suara itu, suara yang tidak ingin di dengarnya untuk saat ini,Zahra membuka matanya pelan, dan menatap orang yang ada di depannya saat ini

Zahra menghapus air matanya kasar. Zahra tidak mau orang tersebut melihat kerapuhannya saat ini, " untuk apa kamu ke sini " tanya Zahra ketus dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

" Untu menemui mu Ra " jawab Rio singkat, ya orang yang ada di depan Zahra saat ini adalah Rio. Rio berniat ingin menjumpai Zahra dan menjelaskan semuanya yang Bun sempat di jelaskan ke Zahra, karena Zahra tidak mau mendengarkan penjelasan Rio malam Rio malam itu.

Rio merasa yakin bahwa Zahra pasti ada di taman ini saat ini, karena Rio sangat tahu setiap Zahra mempunyai masalah ,pasti Zahra akan pergi ke taman ini. Rio sangat hafal tempat yang bakal di tuju Zahra bila hati nya tidak baik - baik saja, klau bukan pantai pastilah taman. pernah Rio bertanya kenapa dua tempat itu yang di pilih Zahra untuk menenangkan dirinya, dan Zahra menjawab bahwa deburan ombak di pantai dan kenyamanan taman yang hanya mampu menyihir hatinya yang sedang gundah , makanya Rio Begitu yakin kalau Zahra bakal ada di taman ini saat ini.dan ternyata dugaan Rio tidak salah.

di taman itu memang ada Zahra, yang Rio tidak kuasa menahan gejolak di hatinya saat melihat air mata itu, ya Rio melihat Zahra yang menangis dalam diamnya. melihat itu Rio sangat merasa sakit di hati nya, Rio tidak sanggup gadis yang Samapi saat ini masih di cintainya itu terluka hati nya, apa lagi Rio sadar luka itu dialah penyebabnya .

" boleh aku duduk di sini Ra " Rio minta izin untuk duduk di bangku yang kosong di samping Zahra, tapi tidak ada jawabannya dari Zahra

setelah tidak juga mendapat izin dari Zahra, Rio memberanikan diri untuk duduk di bangku kosong tersebut. Rio menatap Zahra dengan segudang rasa bersalah nya saat ini.jujur dari hati kecilnya Rio masih mencintai gadis yang berada di sampingnya saat ini, sedikitpun tidak ada niat di hati Rio untuk berpaling dari Zahra, cinta nya pada Zahra sangatlah besar. tapi apa mau di kata, Rio tidak bisa menolak permintaan orang tuanya. sebagai anak laki -laki satu - satunya Rio harus menuruti permintaan orang tuanya ,jika tidak namanya yang akan di coret dari kartu keluarga dan dari daftar alih waris di keluarganya .

" maaf ...." lagi - lagi kata itu keluar dari mulut Rio denag penuh penyesalan .Zahra masih diam

" aku harus menjelaskan semua ini Ra, aku tahu kamu tidak akan mau mendengar dan menerima penjelasan dan alasan ku Ra, tapi aku tetap harus menjelaskan semua ini sama kamu, jadi aku mohon tolong dengarkan penjelasan aku kali ini Ra" ujar Rio memohon kepada Zahra untuk dapat mendengarkan penjelasannya, Rio menatap Zahra yang masih tidak mau menatapnya dan masih bertahan dengan kebungkamannya.

Rio menarik nafas berat sebelum memulai bicara lagi " aku tidak bisa menolak permintaan orang tua ku untuk menikah dengan Naira Ra, orang tua ku sudah menjodohkan aku dengan Naira, jika aku menolak permintaan mereka maka nama ku akan di keluarkan dari kartu keluarga dan di coret dari alih waris, bukannya aku tidak pernah mencoba untuk menolaknya Ra, sudah pernah aku coba untuk menolak permintaan mereka yang akhirnya ayah ku masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya kumat.aku terpaksa menerima semua ini Ra. sebenarnya sebelum pulang kampung kemaren aku ingin memberi tahu kamu soal ini Ra, tapi aku berpikir akan mencoba untuk menjelaskan lagi kepada keluarga ku dengan harapan mereka paham dan mengerti bahwa aku hanya mencintai kamu Ra, tapi maaf aku nggak berhasil, penolakkan ku malah membuat penyakit ayah ku kambuh Ra, dengan berat hati aku akhirnya menerima pemintaan keluarga ku, tapi jujur aku masih mencintai kamu Ra, hanya kamu yang ada di hati ku saat ini Ra, sampai kapan pun" Rio menghentikan ucapannya ,Rio menatap Zahra sendu, Rio berharap Zahra mau mengerti posisinya saat ini.

mendengarkan penjelasan Rio, Zahra merasa makin sedih dan sakit hari, Zahra mengakui, selama ia menjalin hubungan dengan Rio memang selalu mendapat penolakkan dari keluarga Rio, orang tua Rio tidak pernah merestui hubungan mereka, pernah Zahra menyerah untuk mendapatkan restu dari orang tua Rio, tapi Rio selalu meyakinkan Zahra bahwa semua akan baik - baik saja, Rio selalu mengajak Zahra untuk berjuang bersama , dan itu selalu di buktikan oleh Rio yang selalu memperjuangkannya kepada orang tuanya. dan sejauh ini Zahra bertahan hanyalah karena Zahra melihat kesungguhan Rio pada nya.

Tapi sekarang semuanya sia - sia, perjuangan mereka sudah dikalahkan dan di menangkan oleh keinginan orang tua Rio yang tidak bisa di tawar lagi. sakit ya sangat sakit Zahra rasakan saat ini .

lagi - lagi Hanay air mata yang bisa mewakili rasa sakit itu, Zahra tidak bisa menghentikan air mata itu , Zahra tidak tahu harus berkata apa lagi saat ini , tidak mungkin kan ia memaksakan kehendaknya pada orang tua Rio , dan lagi Zahra tidak mau melihat Rio jadi anak durhaka.

" tapi kenapa harus kak naira kak" akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari bibir Zahra.

Rio menundukkan kepalanya " orang tua ku sudah berencana menjodohkan aku dengan Naira bersama ibu mu Ra" jawab Rio pelan hampir tidak terdengar, tapi terdengar jelas oleh Zahra.

Zahra menarik nafas dalam, Tampa di kasih tahu pun Zahra sudah bisa menebak apa yang terjadi, ini pastilah permintaan Naira, karena Zahra tahu bahwa Naira sangat menyukai Rio dari mereka SMA , Zahra, Naira dan Rio sekolah di SMA yang sama , Naira yang saat itu sedang kasmaran dengan kakak kelasnya yaitu Rio,tapi usaha Naira mendekati Rio kandas saat Zahra masuk ke SMA yang sama dengan Naira saat itu, Rio anak kelas dua belas saat itu, jantuh cinta pada Zahra anak kelas sepuluh dan cinta mereka pun bersambut. Naira yang saat itu duduk di kelas sebelas sangat membenci Zahra karena sudah mengambil gebetannya. mulai saat itu kebencian Naira pada Zahra makin menjadi, tidak hanya di rumah, di sekolah pun Zahra selalu mendapat perlakuan semena - mena dari Naira , dan selalu Rio yang membelanya dan menguatkan Naira saat itu.

" Ra berjanjilah kamu akan menunggu ku Ra " ucap Rio tiba - tiba setelah sekian detik keheningan melanda mereka ,Zahra kaget dan menatap Rio bingung