CINTA UNTUK ZAHRA
Hari masih pagi, selesai menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim pagi ini Zahra langsung ke dapur menyiapkan sarapannya, Zahra sedikit terburu - buru dalam menyiapkan sarapan dan bekal yang akan di bawanya nanti ke tempat kerja, walaupun di RS tempatnya bekerja mempunyai. fasilitas yang lengkap, salah satu nya Kantin untuk mempermudahkan petugas dan pengunjung rumah sakit untuk mencari makanan, Zahra tetap memilih membawa bekal sendiri untuk makan siangnya nanti, Zahra bukannya pelit untuk dirinya , apa lagi dengan gaji yang di terima selama bekerja di rumah sakit tersebut bisa di katakan lumayan besar untuk dirinya.zahra tergolong orang yang suka dengan makanan rumahan dari pada pesan makanan di luar kecuali jika ia tidak sempat membuat bekal.
" Lagi apa Ra" Arumi teman satu kos dengan Zahra menegurnya sambil mengambil air minum di dispenser dan meminumnya sambil berdiri.
Zahra melihat Arumi minum sambil berdiri geleng - geleng kepala " kalau minum usahakan duduk rum Jagan sambil berdiri gitu, Sunah rasul loh,lagi pula minum sambil berdiri itu nggak baik untuk kesehatan" Tegus Zahra, Arumi cengengesan di tegur Zahra
" Lupa Ra "
" Kebiasaan deh" Zahra masih sibuk dengan aktifitasnya memasukkan bekalnya ke kotak bekal makanan yang akan di bawanya pagi ini
" Buat siapa Ra?" Arumi mantap heran " bukannya hari ini kamu libur ya" tanya Arumi lagi
" Aku masuk shift pagi hari ini rum, tadi kak meli telpon aku minta tolong menggantikan shift nya pagi ini,dia nggak bisa masuk karena anaknya demam"
" Loh bukannya kita udah janjian ya Ra mau ke moll hari ini sekalian nonton" protes Arumi
" Ke moll dan nontonnya pulang aku kerja aja ya rum, habisnya aku nggak tega juga sama kak meli anaknya kan lagi sakit rum"
" yaaaaa nggak jadi seharian dong ke moll nya " jawab Arumi kecewa. memang hari ini Arumi dan Zahra berencana akan pergi ke moll,nonton dan shoping karena mereka hari ini sama - sama libur.
" Maaf ya rum, tapi aku janji pulang cepat biar kita bisa nonton ya" Zahra merasa tidak enak dengan Arumi karena dia yang menggantikan meli pagi ini membuat rencananya dengan Arumi jadi kacau.
" Janji ya, pulangnya cepat,jangan keluyuran dulu"
" Iya aku janji" Zahra memajukan jari kelingkingnya ke arah Arumi sambil tersenyum, Arumi menautkan jari kelingkingnya di jari Arumi seperti itulah kebiasaan mereka klau. sudah membuat janji, sedikit kekanak - Kanakan memang,tapi begitulah mereka
" Ok, aku mandi dan siap - siap dulu ya rum, soalnya udah siang tamunya nanti telat" Arumi mengacungi jempolnya ke arah Zahra sambil tersenyum
"Oya rum, itu aku udah lebihkan sarapannya buat kamu, dimakan ya" Zahra berlalu dari dapur menuju kamarnya untuk mandi dan siap - siap berangkat kerja
" Makasih Ra,kamu tahu aja kalau aku lagi lapar.... wkwkwkw" teriak Arumi sambil ketawa
" Tau lah, kamu soalnya kamu kalau lapar pasti resek "
".hahahahahahaha........" mereka tertawa berbarengan
Tidak menunggu lama Arumi langsung menyantap nasi goreng seafood bikinan zahra dengan lahap,selain lapar Arumi juga ketagihan dengan masakan Zahra yang menurutnya sangat enak itu
Tak lama kemudian Zahra muncul di ruang makan dengan rapi dan siap - siap berangkat ke rumah sakit tempat ia mencari nafkah,
" aku berangkat ya rum, assalammualaikum" Zahra mengambil tempat bekal yang sudah di siapkan nya tadi
" ok,hati - hati di jalan ya, waalaikumsalam"
Zahra menuju ke parkiran motornya dan mulai menghidupkan Scoopy kesayangannya itu dan membawanya melaju menuju ke tempat kerjanya.
Sesampainya di rumah sakit Zahra langsung memarkir motornya di tempat parkir khusus karyawan, dengan sedikit terburu - buru Zahra menuju mesin absen untuk mengambil absen di mesin absen tersebut dan sedikit berlari kecil Zahra membawa langkah kakinya ke loker karyawan untuk mengganti bajunya dengan seragam kerjanya. karena sesuai peraturan rumah sakit petugas tidak boleh memakai seragam kerja dari rumah untuk mencegah penyebaran kuman penyakit yang ada di rumah sakit agar tidak terbawa ke rumah.
Setalah di rasa semuanya sudah siap dan rapi,zahra langsung menuju ke unit tempat nya bekerja,
" Selamat pagi semua" sapa Zahra ramah pada teman - temannya
" Pagi Ra, loh kamu bukannya hari ini libur ya Ra?" Adel menatap Zahra bingung
" Aku gantikan kak meli Del,tadi pagi kak meli telpon aku katanya anaknya sakit"
"oooooo" Adel mengangguk kepalanya paham
" udah overan belum Del, aku nggak telat kan?"
" Belum Ra, aku juga baru sampai kok"
" Syukurlah, aku pikir udah telat " jawab Zahra
Tak menunggu lama overan shift pun dilakukan, Zahra menyimak overan dengan serius takutnya nanti terjadi kesalahan dalam overan.setalh overan dan ditutup dengan pembacaan doa bersama sebelum memulai pekerjaan,semua team bergerak ke tempatnya masing - masing sesuai pembagian pasien yang di di pegang oleh petugas masing - masing
" Kamu pegang bed berapa Ra?" Adel menghampiri Zahra yang sedang fokus dengan file pasien yang di pegangnya
" Ini bed tiga dan empat Del" Zahra masih fokus baca file pasiennya, sambil melihat perencanaan tindakan yang akan di berikan ke pasiennya tersebut.
Adel melihat pasien pegangan Zahra, " yang pasang ventilator ini ya Ra? tanya Adel lagi
" iya del " jawab Zahra singkat
" kamu pegang pasien yang mana" balik Zahra bertanya ke Adel
" itu bed satu dan dua Ra" jawab Adel
" eh Ra, itu bukannya anak yang orang tuanya meninggal di tempat saat kecelakaan itu ya" tanya Adel lagi
" iya Ra, kasihan ya,mana keluarganya belum ada yang datang melihat lagi"
" iya Ra,kasihan ya,semoga aja dia cepat sembuh ya Ra"
" Amin "
Zahra menatap pasiennya dengan sendu, ia yang selama ini merasa memiliki keluarga yang tidak beruntung, ternyata ada lagi yang tidak beruntung dari nya saat ini, seorang anak kecil harus kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah insiden kecelakaan maut. dan sekarang dia harus berjuang antara hidup dan mati di bantu alat bantu nafas ventilator
" Semoga kamu cepat sembuh ya dek" ucap Zahra sambil mengelus kepala anak tersebut dengan lembut
Zahra yang saat ini bertugas di unit PICU sesuai dengan sertifikasi yang di milikinya sering merasa sedih melihat penderitaan anak - anak tersebut, tak jarang ia selalu membandingkannya dengan dirinya sendiri.
Zahra yang ceria membuat orang berfikir hidupnya sangat nyaman ,bahagia dan berlimpah kasih sayang dari keluarganya,padahal kenyataannya justru sebaliknya, ayah yang tidak peduli dengannya dan ibu nya begitu sangat membencinya , apa lagi kakaknya yang selalu mencari - cari kesalahan Zahra sehingga Zahra kecil tak jarang sering sering mendapat perlakuan yang tidak baik dan makian dari ibunya.
jika mengingat semua itu Zahra sering merasakan sesak di dadanya, Zahra cepat - cepat membaca istighfar dan kembali fokus kepekerjaaannya, Zahra ingat janjinya dengan Arumi yang akan pergi nonton sore ini, zahra cepat - cepat menyelesaikan pekerjaan agar bisa pulang tepat waktu.
Tak terasa jam kerjanya berakhir juga, setelah overan dengan shift sore Zahra buru - buru ke loker ganti baju dan langsung pulang ke kosnya,tak lupa sebelum ke parkiran Zahra mampir dulu untuk absen pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken Thor
mampir yaa
2023-08-18
0