NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjelang Lamaran

Naresh masih menatap dirinya di cermin. Dia sudah rapi. Anehnya di pantulan itu dia malah melihat bayangan Nathalia yang sedang mengh i sap bibirnya dengan mata terpejam. Saat itu Naresh memang terus menatapnya. Menatap wajah yang biasanya angkuh tapi kini tampak menyerah pas rah. Saat itu tangannya sudah sangat pas memeluk pinggang gadis itu, sayangnya tidak dia lakukan.

Naresh belum pernah terobsesi dengan perempuan sampai seperti ini. Setelah delapan tahun berlalu, setelah hampir bisa melupakan Nathalia, ternyata sekarang sia sia. Gadis itu ternyata masih bercokol di hatinya. hingga dalam sekali bertemu dia bisa lost control.

Mungkin karena sekarang dia sudah bisa mensejajarkan dirinya dengan Nathalia. Beda dengan yang dulu.

Naresh menghela nafas panjang.

Ponselnya yang bergetar membuyarkan ingatan Naresh yang membuatnya selalu terjaga di tengah malam.

Naresh meraih ponselnya. Dari Abian, sepupu gadis itu. Pupil mata Naresh membesar, ternyata laki laki ini mengirimkan nomer ponsel Nathalia.

Pasti kamu belum punya, kan. Seenggaknya ini yang bisa aku lakukan untuk nebus kesalahan aku dulu

Naresh tersenyum. Dia mengetikkan kalimat balasan.

Thank's.

Dia memang belum punya. Naresh sudah menelusuri klien klien grup Airlangga Wisesa, tapi dia tidak menemukan nomer Nathalia. Hanya nomer perusahaan dan nomer asistennya.

Dia juga belum tau, apakah ada grup alumni SMAnya dulu, karena belum ada yang mengaddnya untuk masuk grup.

Dia sangat berterimakasih pada Abiyan walau ulahnya sudah membuatnya berprasangka buruk selama delapan tahun ini.

Naresh langsung menyimpannya. Dia menuliskan nama yang spesial untuk gadis angkuh itu. *My*heart. Naresh tersenyum lagi sambil membayangkan reaksi Nathalia saat mengetahuinya.

"Sudah siap berangkat?"

Naresh ngga sadar papanya sudah berada di dekatnya. Mungkin saat dia sedang membaca atau membalas pesan dari Abiyan, papanya membuka pintu kamarnya. Kalo menyangkut Nathalia, semuanya bisa saja terjadi. Ingatan yang blank dan pendengaran yang berubah tuli.

"Papa mau tanya, tapi ngga dijawab juga ngga apa apa." Papanya tersenyum maklum.

"Tanya apa, pa?" Naresh menatap papanya tenang. Dia tau, sejak menemukannya, papanya sangat berhati hati menjaga perasaannya.

"Hubungan kalian sudah sedekat apa sampai kamu tau warna favorit Nathalia?" tanya Sandi-papanya dengan wajah sumringah.

Naresh terdiam, ngga nyangka hal ini akan membuat papanya bertanya padanya secara khusus.

"Dulu kami sekelas selama tiga tahun. Jadi aku tau barang barang yang dia miliki, pa. Semua yang dia punya selalu berwarma lembut. Tas, kotak pensil, pulpen, pensil, sampul buku...." Naresh mengenang.

Tanpa dia sadari papinya mengamatinya.

"Semuanya, semua yang dia punya berwarna lembut," senyun Naresh.

Padahal dia angkuh dan keras kepala, batinnya menahan tawa.

Papanya mengangguk angguk mengerti

"Oma sudah membelikan hadiah untuk Nathalia yang warnanya sesuai permintaan kamu."

Naresh tersenyum.

"Terimakasih, pa."

Papanya menganggukkan kepalanya lagi.

Berdua mereka meninggalkan kamar Naresh menuju ruang tamu. Opa dan omanya sudah menunggu dengan banyak seserahan di atas meja.

Naresh mendekat. Benar kata papanya, oma dan opa membelikannya sesuai dengan warna yang dia katakan.

"Terimakasih, oma, opa."

Keduanya tersenyum.

"Ya, sayang." Oma mengembangkan senyum bahagianya. Begitu juga opa.

Keduanya bahagia karena cucunya sudah mau melamar seorang gadis.

"Kita pergi sekarang," ucap omanya dan beberapa pengawal datang untuk membawakan hadiah hadiah seserahannya yang akan diberikan pada Nathalia.

Jantung Naresh berdegup kencang.

Semoga kamu suka. Nathal, batinnya. Sayangnya dia ngga tau apa yang benar benar Nathalia suka dan inginkan.

*

*

*

Mereka tetap menggunakan hotel yang sama dengan acara pernikahan Fadel dan Karla. Karena masih ada tenggat waktunya, selain itu hotel ini juga milik keluarga Airlangga Wisesa.

Hanya saja mereka akan menerima tamu istimewanya di bagian ruangan yang terpisah.

Nevia sempat bercanda dengan Nathalia yang tampak lebih pendiam

"Nathal, kenapa kamu terlihat sangat tegang?" tanya Adelia berbisik. Dia dapat merasakan kegugupan kembarannya.

"Kaki kamu masih sakit, Nathal?" tanya Karla karena melihat jalannya yang masih terpincang pincang.

"Nanti minta dipijat sama Naresh lagi," kekeh Nevia meledek membuat Nathalia merengut. Sepupu sepupunya yang lain tergelak.

Nggak akan ada pijat pijat lagi, batinnya mengomel.

"Nathal, kali ini kalo kamu dipijat lagi sana Naresh pasti langsung dinikahin," cuit Ayra membuat mereka tambah tergelak.

Nathal menatap satu persatu sepupunya dengan tatapan kesal yang amat sangat. Tapi ngga bisa dipungkiri kalo degupnya berkali kali cepat dari biasanya. Padahal Naresh belum datang, tapi mendengar nananya sudah menimbul efek yang luar biasa bagi jantungnya.

Ingatan ci uman panas itu membayang lagi di pelupuk matanya. Itu ci uman pertamanya tapi dilakukan pada momen yang ngga tepat. Dan yang memalukan dilakukannya saat menangis dengan eyeshadow dan maskara yang luntur. Itu penampilan terburuknya.

Pasti dalam hati Naresh mengejek penampilannya. Menyebalkan, rutuk Nathali dalam hati.

Dia juga ngga tau, kenapa dia masih membenci Naresh. Rasanya mau marah saja jika mengingatnya.

Laki laki itu ahli modus sekarang. Pasti banyak perempuan yang tertipu dengan modusnya, batin Nathalia menyimpulkan dengan yakin.

*

*

*

"Abangku ganteng banget," puji Chesna ketika melihat Milan sudah keluar dari kamarnya. Mereka bersiap untuk pergi melamar calon kakak iparnya

Milan terkekeh. Dia juga sudah memastikan penampilannya tadi.

"Kita pergi sekarang?" tanyanya dengan senyum lebar tersungging di bibirnya.

Mamanya-Jeni mendekat dan merapikan jasnya.

"Jangan nakal lagi, Milan," pesan maminya penuh makna.

"Ngga mungkin dia berani nakal lagi, mam. Mau memangnya jadi rujak?" ejek Chesna sambil tertawa, mengejek abang tersayangnya

Milan juga tertawa ngakak. Papanya-Edgar menepuk pundaknya agak keras.

"Jangan memalukan, papa."

Milan malah tambah tergelak.

Apa dia memang sebrengsek itu? batinnya ngga percaya dengan penilaian keluarganya sendiri selama ini.

Semoga Nevia ngga berpikir begitu, harapnya dalam hati.

Malam ini langit sangat cerah dengan dipenuhi banyak taburan bintang.

Langit aja merestui niatnya, batin Milan yang diliputi rasa bahagia yang tak terkira.

Teringat lagi janji Nevia yang mengijinkannnya untuk menci umnya, setelah berani membicarakan hubungan mereka pada orang tuanya. Dia sudah ngga sabar untuk merealisasikannya lagi.

"Bang, kadang aku mikir kalo abang pake ilmu pelet buat dapetin Kak Nevia," tawa Chesna berderai. Dia hanya bercanda. Abangnya memang penuh kejutan. Tiba tiba minta dilamarkan. Kak Nevia lagi calonnya. Tentu mereka sekeluarga kaget tapi bercampur senang.

"Sembarangan kamu," tawa Milan membantah.

"Abangmu ini juga berkelas, loh," sambungnya lagi.

Chesna tambah tergelak mendengar bantahan kakaknya. Begitu juga kedua orang tuanya.

"Mama juga sempat berpikir begitu," celutuk maminya di sela tawanya.

"Aku belajarnya sama papa, ma," jawab Milan asal.

""Enak aja," bantah Edgar ngga terima. Tawa mereka makin berderai.

1
anggita
satunya reflek, yg satu lagi sigap.. klop lah👌👏
Diyah Saja
hadohhh naresssssh kok gituuuuuu seeee kesel ah 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤯🤯🤯
mely
mantap
Paksi Winatha
bnr bgt tuh dari kemarin pas up jg gitu thour seharus ny kn sandi 🤔🤔🤔🤔harap lbh diperhatikan lgi thour typo masih bnyk yg berterbangan dmn² n tetep💪💪💪💪💪💪/Determined//Determined//Determined//Determined/ ya bikin critanya ????/Drool//Drool//Drool//Drool//Grin//Grin//Grin//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Rahayu Ayu
Heran deh dua-duanya pada egois,
membohongi perasaan masing-masing,
nyesek tau pas Naresh bilang Nathal bukan prioritas nya lagi,
Duh Naresh Naresh...ga takut apa doa emak" online, di doain bucin akut sama Nathalia baru rasa.
Kak Rahma, bikin Naresh menemukan buku Diary nya Nathal, 8 th yg lalu, biar setidaknya Naresh sedikit mengerem ucapannya yg bisa menyakiti Nathal
Elizabeth Zulfa
𝙠𝙣 𝙯𝙜 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙩𝙥𝙞 𝙥𝙖𝙨 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙤𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣𝙢𝙪 𝙙𝙞𝙖𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙧𝙨𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙝𝙖𝙢... 𝙝𝙖𝙙𝙚𝙚𝙚𝙘𝙘𝙘𝙝𝙝𝙝
𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙠𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙖𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙯𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙤𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙣𝙞𝙨 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙠, 𝙖𝙥𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙣𝙣𝙩𝙞 𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪...
𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙟𝙣𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙙𝙚𝙘𝙝 𝙏𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙨𝙖𝙙𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙨𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙚𝙛𝙛𝙤𝙧𝙩 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙢𝙚𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙢𝙧𝙚𝙠𝙖
Zea Rahmat
kok edgar
Rahma AR: typo .....
total 1 replies
Zea Rahmat
duhh nareshhhh km kan pinter... masa pelupa klo km pernah nolak tiket konser dr nathall
P Sitti
ayahnya naresh namanya siapa sih thor,, shandy apa edgar
Rahma AR: ayah naresh , sandy.... typo...
total 1 replies
🟢 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Okey kita lihat apakah Nathaniel bkn prioritas Narles lagi
Om Ocong Ngasih iklan
Lusi Hariyani
nah gmn nich crt setelah pernikahan akankah cekcok trs atau gmn nich jd penasaran
Susma Wati
naresh lupa kalau dia yang pertama nolak nathalia nonton konser bareng, gak nyadar dia yang melakukan kesalahan awal dia
Susma Wati
edgar tuh nama paparnya Milan bukan ya??
Rahma AR: iya... typi.... adoooh byk banget y....
total 1 replies
Tri Handayani
naresh meskipun mulutmu berkata tidak tapi hati dan tubuh kamu tdk bisa berbohong.
Tri Handayani
sekarang kamu bilang bukan nathalia prioritasmu tapi suatu saat dia jadi segalanya buatmu sampe bucin akut.
Tri Handayani
pernikahan udah d depan mata tapi kalian masih saja mementingkan ego masing-masing.
Sabrina Rahmadini
itu ayahnya naresh nama siapa sandy apa edgar
Rahma AR: ayah naresh.sandy
total 1 replies
partini
ego tingkat dewa mereka berdua
Bunda Keisha
sama² mempertahankan egonya.. pdhl sama² cinta tp tdk mau mengakuinya.. gemes banget sich.. /Heart/
Aisyah
hati2 naresh. .
semangat ya nathali 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!