NovelToon NovelToon
Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Status: tamat
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Tamat
Popularitas:808.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Morata

Apakah pengorbananku tidak ada artinya? Luna, untuk apa kamu pertahankan lelaki seperti itu? lebih baik tinggalkan dia! Seluruh keluarga besar Luna sudah meminta Luna untuk meninggalkan Suaminya Bram yang tak pernah menghargainya sebagai seorang istri.

Hingga Luna menyaksikan langsung pengkhianatan sang suami. Bahkan dengan terang terangan suaminya bercumbu mesra dengan wanita lain di depan mata Luna. Apakah Luna akan mampu bertahan? yuk simak ceritanya di " Pengorbananku di hargai Pengkhianatan."

origina by Morata
Ig sihalohoherlita
FB. Nolan s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP

Vanessa terlihat tersipu malu, dengan kedua pipinya merona dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Bram. Bram mengelus rambut hitamnya dan mengecup pucuk kepalanya. Dia pun memejamkan matanya menikmati perlakuan Bram. Kecupan Bram berpindah di kedua pipinya hingga membuat hasrat Bram meningkat. Dan ingin melakukan lagi kegiatan yang mereka lakukan kemarin. Yang membuat Bram pulang larut malam.

Kruk....

Kruk....

Kruk...

"Ah, suara perutku. Cacing di dalam Sepertinya tak bisa diajak kompromi.

"Kamu lapar ya, Mas? tanya Vanessa tersenyum jari lentiknya mengelus pipi Bram. Bram mengangguk.

"Ya udah kita makan dulu, yuk."

"Tunggu sebentar aku ganti baju dulu ya." ucapnya. lalu masuk ke kamarnya.

Tak Berapa lama, ia melenggang keluar kamar dengan tampilan cantik.

"Ayo Mas, kok malah bengong?" ucapnya mengagetkan Bram

"Oh iya, sayang." jawab Bram gelagapan.

"Kenapa ngeliatin aku seperti itu, Aku cantik ya?" kelakarnya menggemaskan.

"Kamu cantik Vanessa." sahut Bram mengangguk dan mencolek pipinya.

Mereka sampai di sebuah rumah makan lesehan. Menu di sini terkenal enak jadi Bram mengajak Vanessa ke sini.

"Mas Bram!" teriak seseorang Memanggil nama Bram, saat baru saja tiba dan memarkirkan mobilnya. Seketika Bram membalikkan badan. Bimo rupanya. Mereka pun bersalaman

"Mau makan di sini Mas? Hai, Mbak Vanessa." tanyanya sekaligus menyapa Vanessa yang berada di sampingnya.

"Ya, iyalah, mau makan. Masa mau tidur di sini. Kamu sendirian Bim?" sahut Bram sedikit Ketus menanggapi pertanyaan konyol Bimo.

"Iya Mas, aku ke sini karena emak pengen ayam bakar, ini mau pulang!"ucap Bimo menunjukkan satu kantong plastik di tangannya.

"Oh iya, Bagaimana kabarnya Ibu Maryam? tanya Bram basa-basi

"Alhamdulillah sehat Mas, Ya udah aku pulang dulu ya Mas, Mari Mbak Vanessa." pamit Bimo.

"Okey hati-hati Bim." seru Bram saat dia melihat motor Bimo dan berlalu menjauhi mereka.

Bram dan Vanessa pun masuk ke dalam rumah makan dan menikmati suasana menjelang malam ini. Mereka berjalan bergandengan mesra. Vanessa seperti tidak ingin jauh-jauh dari Bram. Ia sudah terpesona dengan ketampanan Bram." batin Bram bangga.

Mereka duduk ditemani alunan musik dan Vanessa memesan makanan untuk mereka bersantap malam.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Vanessa mengajaknya berfoto selfie. Tak Berapa lama, makanan pesanan mereka datang. Ayam bakar dan beberapa menu lainnya tersaji di meja. Bram langsung menyantap dengan lahap, karena memang perutnya sudah lapar. Begitu juga dengan Vanessa.

Setelah selesai makan, Bram segera membayar ke kasir. Mereka kembali pulang ke rumah Vanessa. Disepanjang perjalanan, Bram ingat tadi Bimo mengangkat ponselnya apa dia tengah mengambil foto mereka? atau memang dia ada perlu lain dengan ponselnya? Ah, biarkan sajalah." batin Bram menebus rasa khawatir Itu.

Akhirnya mereka sampai di rumah Vanessa waktu menunjukkan jam 08.00 malam.

"Biarlah aku pulang agak larut, malam ini. Toh aku juga sudah kirim pesan pada Luna. Aku Masih Ingin berduaan dengan Vanessa. Bram kembali duduk di sofa. Vanessa masuk ke kamarnya.

Bram menyesap kopi yang tadi dibuatkan Vanessa. Tak Berapa lama Vanessa keluar dari kamar dengan pakaian yang tipis dan aroma parfum yang wangi ia duduk di samping Bram. Senyum dan menjatuhkan kepalanya di dada bidang Bram. Bram mendekatkan wajahnya, namun ia menghindar dan berdiri menarik kedua tangannya.

"Kita lanjutkan di kamar yuk." ucapnya dengan kedipan matanya. Bram mengangguk tersenyum.

Mereka melakukan hubungan layaknya suami istri. Toh juga sebentar lagi Bram akan menikahi Vanessa. Pikirnya saat sedang panas-panasnya.

Tiba-tiba.

Brakkkk!

Suara pintu terbuka dengan kerasnya membuat Bram kaget Bukan main, matanya membulat sempurna dan jantungnya berdegup kencang, seakan ingin lompat dari tempatnya. Saat tahu siapa yang datang dan membuka kamar itu.

****

"Kamu ada ide berlian apa Desi?" tanya Luna cepat dengan rasa penasaran dan Desi kembali tersenyum.

"Kita akan menangkap basah mereka Lun." ujarnya menatap

"Caranya bagaimana?" tanya Luna yang masih bingung dengan ide Desi.

"Mas Bram biasanya pulang dari kantor jam berapa?

"Sekitar jam lima sore." jawab Luna.

"Jam lima sore kita akan ke kantor dan kita akan mengikuti ke mana Mas Bram pergi. Jika benar ia akan bertemu dengan Vanessa, kita akan menangkap basah mereka hingga mereka tak akan bisa berkilah."

Luna mengangguk, menyetujui ide Desi.

"Tapi bagaimana dengan Khairul?" tak mungkin kan, aku bawa Khairul untuk ikut serta melihat kelakuan ayahnya." ucap Luna. Desi terlihat berpikir. Bola matanya sesekali memutar ke atas mencari solusi.

Luna memang tak punya sanak saudara di sini. Luna asli dari daerah Sumatera dan ikut sama Bram ke kota Jakarta. Sedangkan kedua orang tua Bram sudah lama meninggal.

"Hmmm, Khairul kita titipkan dulu saja gimana?"ucapnya menemukan solusi.

"Hmmm, titipkan ke mana ya? Luna sejenak berpikir.

Kemudian Luna teringat kalau anak sepupu Bimo itu akrab dengan Khairul. Mereka pun kerap main bersama. Dan anak sepupu Bimo dan suaminya pun baik kepada Luna dan Khairul. Mereka pasti tak akan keberatan jika Luna menitipkan Khairul.

"Khairul kita titipkan dulu sebentar, kepada Bimo dan sepupunya. Biar dia main bersama di sana. Anak sepupu Bimo seumuran dengan Khairul dan Meraka akrab." jawab Luna atas pertanyaannya sendiri.

"Okey, kita akan jalan nanti."Luna mengangguk.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

1
Diah Susanti
kalau nasi udah jadi bubur, tinggal tambahin suwiran ayam ama temen temennya, lalu disantap/Grin//Grin//Grin//Grin/
Hersa
👍🏻
Sri Agustin
koq byk kata yg ga nyambung...bingung bacanya🙂
Dewi Dama
bingung baca nya cerita nya di ulang2
Dewi Dama
buka pintu putar konci kok harus di jelasin. juga thoorrr
Dewi Dama
sakit hatiiii...bangat y..mb...
Dewi Dama
kenapa sih g.cerai aja...
Dewi Dama
seruh nihhh
Mamadut
dasar suami benalu...
Lina Suwanti
suka salah nama yaaa
MyOwnVerse✨
Secara keseluruhan ceritanya bagus, bahkan ada banyak pembelajaran hidup yang bisa di ambil dari cerita ini. Namun, manusia tidak pernah lekang dari kesalahan dan kekhilafan. Maka dari itu Saya disini ingin memberi sedikit catatan untuk Author, yang mana Saya harapkan bisa membantu dan bermanfaat.

- Dari setiap bab mulai dari Bab 1 hingga Bab 104 selalu ada kesalahan dalam penulisan, mau itu dari kesalahan ejaan, nama tokoh, tanda baca, dan lainnya.
- Dalam timeskip yang diberikan Saya merasa ada kesalahan dalam perhitungan waktunya. Seperti di bagian timeskip tiga tahun setelah Maya wisuda, di cerita di tuliskan bawah Luna sedang berada di kantor bersama Khairul dan Luna mendapatkan pesan dari Mala. Namun di teks berikutan di kisahkan bahwa setahun setelah Maya wisuda, Vanessa menerima undangan digital dari Maya untuk hari pernikahannya. Namun, di hari pernikahan Luna dan Mala (±tiga tahun setelah Maya wisuda), Maya masih belum menikah. Dan ada timeskip lain yang Saya rasa memiliki masalah serupa.
MyOwnVerse✨: Terkhusus Author, Saya menuliskan ini bukan maksud hati untuk menjatuhkan, namun untuk mengingatkan dan memberi masukan. Sekali lagi, manusia tidak pernah luput dari kesalahan, Saya mengapresiasi karya yang Author tuliskan. Saya tahu menuliskan cerita tidak semudah membalik telapak tangan, maka dari itu Saya berharap Author bisa terus menumpahkan imajinasi dan inspirasi Author ke dalam cerita novel dan karya-karya yang Author yakini mampu membangkitkan kebahagiaan Author.

Terima kasih Author atas karyanya, sukses selalu dan terus semangattt
total 1 replies
Lina Suwanti
si ulet bulu senyum.....dia pikir Bimo itu kaya n pemilik perusahaan padahal punya pamannya Luna
Lina Suwanti
maaf kak,,agak bingung baca 2 bab terakhir.....bukannya Desi dtg sdh pukul 07.30 malam yaa kok Desi n Luna mau nangkap basah dgn ngikutin Bram pulang kerja pukul 5 sore 🙏🏻🙏🏻
Nur Halima
Luar biasa
Rismawati Damhoeri
menyedihkan..
Rismawati Damhoeri
memang kamu bodoh Bram...
Rismawati Damhoeri
memang begitu rasanya Bram...
Rismawati Damhoeri
yah begitu luna, biarkan suami sama pelakor cuma modal burung doang....
Anifa Anifa
novel jelek nggak bermutu
Heni Setianingsih
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!