Tidak ada yang tahu pasti bagaimana takdir telah di gariskan. Almira Kanaya tidak sengaja menumpahkan jus milik salah seorang pria yang bernama Hafiz Muhammad Adnan.
kejadian tak terduga tersebut ternyata menarik keduanya dalam hubungan abstrak yang cukup membuat hati mereka porak-poranda bak rollercoaster. penasaran? mari simak kisahnya.
note : cerita ini murni dari tulisan author dilarang untuk di coppy paste, jika terdapat maka akan berusan dengan undang-undag hak cipta. ☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hikma Arzam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18. Nantangin
Angeline baru saja selesai mandi, gadis ini kecapean sebab setiap mengunjungi kantor Hafiz dia tidak pernah di izinkan lagi untuk bisa masuk dan bertemu Hafiz.
Angeline berjalan mendekat ke arah meja makeup nya meraih ponsel di atas nakas. ia berniat untuk menghubungi Hafiz, ingin bertanya kenapa pria itu menghindari nya. namun notif update Instagram dari Aisyah muncul, karena penasaran ia membuka story itu dan hatinya mendadak panas saat melihat ada Almira di kumpulan keluarga Hafiz.
"cih, jadi ini alasan Hafiz tidak mau bertemu denganku, hum liat saja" ujarnya. ia bergegas memakai pakaiannya yang sudah di sediakan oleh pelayannya di atas kasur. berkunjung ke rumah pria itu sepertinya adalah ide yang menarik. ia ingin membuat gadis yang di cintai oleh Hafiz secara ugal-ugalan itu sadar diri dan mundur.
"halo pak sediakan mobil saya, lima menit lagi saya akan keluar" ucap Angeline setelah menghubungi supirnya.
Cinta menurut Angeline adalah salah satu hal yang harus ia perjuangkan. jika ia kalah setidaknya ia sudah melakukan berbagai macam upaya untuk mendapatkan nya. Angeline terbiasa menang, terbiasa dipenuhi keinginan nya sehingga ia tidak mau apa yang di incar olehnya tidak ia dapatkan.
...----------------...
Setelah selesai makan malam yang canggung kini Haya dan Almira berada di taman, Hafiz masih sedikit berbincang dengan kedua orang tua mereka dan orang tuanya mengenai masalah kontrak.
"aku benar-benar nggak nyangka ya sama abang, kenapa nggak dari kemarin abang jujur kalau Kak Hafiz itu adalah kakak bermasker yang nyebelin" ucap Almira serius sambil menatap Haya.
Haya menggaruk kepalanya yang mendadak gatal sesaat "kan kamu nggak nanya" balasnya simple.
"nggak nanya sih iya, tapi seharusnya abang jujur. aku berasa bodoh tau kak" rutuk Almira.
"yang penting sekarang sudah tau kan, jadi bagaiamana?" Tanya Haya yang mulai penasaran dengan rasa adiknya ini.
"ya masih sama, rasa itu nggak bisa hilang hanya dengan sekedip mata kan bang but aku akan berusaha buat nggak tertarik"
"yakin?" jawab Haya sambil menaikan alisnya satu saat menatap Almira.
"akan ku coba"
"mencoba untuk apa?" kali ini yang menimpali adalah Hafiz, pemuda dengan lesung pipi dan tatapan teduh itu ikut bergabung bersama mereka.
Almira menarik nafas gusar, seharusnya hatinya tidak galau seperti ini, di depannya hanya Hafiz pria idamannya dulu sekarang bukan. itu menurut nya tapi kembali lagi perihal hati itu teka teki.
"kamu kalau mau gabung permisi dulu kek" sela Haya yang merasa terganggu.
"ups sorry"
"lupakan soal tadi, kak Hafiz saya ingin bertanya?" ucap Almira setelah berkelahi dengan ke gugupan nya.
"Silahkan Al"
"kak, mengapa.... " baru saja hendak bertanya mobil Angeline membunyikan klakson. perempuan itu mengeluarkan sedikit kepala nya ke luar kaca jendela mobil.
"Hafiz, boleh bertamu kan? penting nih"
Satpam yang berjaga langsung membukakan pintu pagar saat Angeline meneriakan nama majikannya.
Mobil Angeline masuk dengan mulus diikuti oleh tatapan tidak mood Almira dan juga Haya, sementara Hafiz menahan kesal, baru saja ia bersikap charming di depan pujaannya manusia pengganggu itu muncul. kalau saja Angeline tidak sakit mungkin Hafiz dengan sangat tega akan mengusir nya.
Angeline keluar dari mobil, tanpa perlu basa basi lagi dengan orang tua Hafiz yang asik bercengkrama di ruang tamu, gadis berhijab hijau soft itu memutuskan langkah menuju ke taman yang sekarang lagi di tempati oleh calon pacar dan juga saingannya.
"hallo semuanya, maaf menganggu ya" sapa Angeline ramah kemudian mengambil duduk tepat di samping Almira.
"memang mengganggu" ucap Almira spontan.
"ups sorry, kamu cantik banget kenalin saya Angeline" ujar Angeline seraya menyalurkan tangannya.
Almira tersenyum kikuk lalu meraih tangan Angeline menjabat dengan tegas. "Almira kanaya panggil saja Almira our Al"
"nama yang cantik" puji Angeline.
"thanks" mereka berdua melepaskan genggaman tangannya masing-masing. Almira memasang ekpresi julid menatap Haya. sungguh ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi nya didepan orang yang ia tidak suka.
"kamu kenal Haya juga?" tanya Angeline lagi.
Hafiz dan Haya melongo pertanyaan yang hanya akan membuat Angeline malu. kenapa gadis ini tidak pada intinya saja.
Ingin sekali Hafiz berbicara namun ia masih di tahan oleh Haya lewat kode tangan.
Almira berbalik menatap sinis Angeline. "iyaa kenal banget malah" balasnya.
"oh sama Hafiz juga dong berarti ya"
"hmm" balas Almira singkat terus terang ia malas, moodnya jadi buruk sekarang.
"semoga berjodoh ya dengan Haya, kalian cocok dan mirip" lanjut Angeline lagi.
"pfft" Haya menahan tawanya sementara Almira sudah kepanasan, putri Indonesia ini sebagian ternyata suka mendokan tanpa tau fakta duluan ya.
"Haya itu abang kandung saya Angel wajar mirip" balas Almira ketus.
Haya sudah tertawa. "Angeline kamu kalau ngomong tanya yang lengkap dulu napa"
"ohh maaf-maaf kirain kalian beda nggak sedarah" balas Angeline.
"liat baik-baik Angeline mereka itu mirip mana ada orang mirip pacaran" timpal Hafiz yang juga merasa lucu.
"kalau kamu doain saya berjodoh dengan Hafiz mungkin fine-fine saja" tambah Almira menggoda sedikit perempuan di samping nya ini tak mengapa kan?
Hafiz senyum menahan salting sementara Angeline langsung menunjukkan wajah aslinya. "nggak" balasnya tegas menatap tajam Almira.
Angeline mendekat ke kuping Almira lalu berbisik "dia adalah calon jodoh saya, kamu jangan macam-macam apalagi jadi pelakor, sadar diri itu perlu"
"oh ya" balas Almira tidak takut.
"oh iya, Hafiz aku kesini mau ambil laporan hasil pemeriksaan dokter yang tadi ketinggalan di mobil kamu adakan ya?" oke permainan pertama Angeline mulai.
"bukannya saya pulang duluan?" tanya Hafiz bingung.
Almira tertawa pelan. "kelupaan ya tapi kok yang punya mobil nggak merasa?
"iss Hafiz kok kamu lupa sih" ujar Angeline manja seraya mendekat ke arah Hafiz, Haya yang peka langsung berpindah tempat duduk ke samping Al-Mira.
"kamu lupa dokter Arfa tadi nitipin berkasnya ke kamu, katanya janji bakal temanin aku kemanapun kok pas di depan Almira kamu lupa sih" lanjut Angeline lagi dengan manja.
Sumpah tiga orang yang mendengarkan ucapannya itu merasa jijik terlebih Almira yang rasanya ingin muntah saja. ia sakit hati iya, tapi kecentilan Angeline diluar batas.
"mama dan Ayah lama banget sih bang" ucap Almira bete.
"kenapa Almira, kita ngobrol dulu" timpal Hafiz. pemuda itu menghiraukan ucapan manja Angeline.
"ya Allah Hafiz, kamu lebih perduli in dia dari pada aku yang bentar lagi sekarat?" protes Angeline.
"kamu bisa ambil sendiri, kunci mobil saya minta sama Aisyah" balas Hafiz dingin.
"oh kasiannya, kak nggak apa-apa soalnya mbak Angeline bentar lagi sekarat" ucap Almira sarkas.
"Al nggak boleh gitu" Haya mengingat kan agar sikap kurang ajar adik nya ini tidak keluar.
"liat Haya, Hafiz Almira malah doain aku sekarat" ucap Angeline mulai playing victim.
"oh mau di doain mati ya?" Almira malah menambah ucapannya. bodo amat soal sakit hati, ia tidak suka Angeline.
"kamu kok ngelunjak sih, iri ya karena Hafiz dekat sama saya?" balas Angeline dongkol.
"dih ngapain orang dia juga belum nikah sama kamu"
Deg. ucapan Almira terasa tajam menusuk hati Angeline, Haya sudah merapatkan jari-jarinya ke bibir adiknya menggeleng pelan memohon untuk sudah jangan keluar batas.
Hafiz langsung berdiri ia tidak mau Almira semakin emosi karena gadis itu mending sekarang ia ambilkan saja map hasil pemeriksaan dokter timbang jadi perang dunia terlebih lagi gadis pujaannya marah.
Namun yang di tangkap Almira lain lagi. ia merasa Hafiz memang lebih peduli dengan Angeline dari pada dirinya. ya wajar si, dia kan bukan siapa-siapa noted bukan siapa-siapa.
"silahkan ambil map kamu, saya tidak punya urusan yang lebih lagi dengan kamu, dan tolong segera pulang" ujar Hafiz dingin.
Hafiz kesal. karena di antara mereka harus ada Angeline, gadis ini perusak suasana tapi ia terikat janji untuk selalu menemai perempuan ini.
"Bella jangan gitu lah."
ceritanya keren banget seriuss😁✨✨
jangan lupa mampir di karya aku ya thor. terimakasih