Kanaya Syifa Pratama, seorang gadis cantik berasal dari desa. Bercita-cita ingin menjadi seorang bidan, merantau ke kota untuk kuliah mewujudkan mimpi.
Tapi takdir berkata lain, ia di jebak oleh pacarnya sendiri sampai dirinya hamil. Semua mimpi yang sudah ia bangun hancur begitu saja, bahkan bukan hanya itu Syifa juga harus menerima perlakuan kasar dari ibu mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah R Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 08
Setelah menelfon Riko, dia langsung menuju parkiran untuk menemui Riko di tempat yang mereka janjikan.
Lima menit kemudian mobil Alfin berhenti, dia melihat kalau Riko sudah sampai duluan, Alfin langsung keluar dari mobilnya dan langsung menuju ke dalam rumah tempat mereka bertemu.
"Ko apa yang harus aku lakukan ?" tanya Alfin langsung duduk di depan Riko
"Hei tenanglah !, bagaimana aku tau caranya, kalau kamu tidak memberi tahu aku penyebabnya" ucap Riko
"Syifa, dia sangat terpukul dengan kelakuanku saat itu, bahkan dia sangat membenciku" jelas Afin sambil menunduk
Riko pun bangkit dari duduknya dan langsung memaki Alfin.
"Gue sudah bilang Alfin, kalau perbuatan Lo itu salah, jelas Ayifa sangat terpukul, dia merasa hancur Fin, gue sudah menjelaskan semuanya, tapi apa ? Lo bilang itu tidak apa-apa" jelas Riko dengan emosi.
"Terus saat ini gue harus bagaiman Ko ?, gue gak mau dia membenci gue. Gue sudah berjanji kalau seandainya dia hamil gue akan bertanggung jawab" ucap Alfin frustasi
"Hei Alfin Adrian, coba Lo pikirin lagi !, iya Lo dengan mudahnya berbicara seperti itu, tapi apa orang tuamu akan menerima semuanya, gue tau papa dan mama Lo seperti apa"
Riko benar-benar sangat emosi, Alfin memang sangat egois dia hanya memikirkan keadaannya tanpa tau apa yang akan terjadi selanjutnya, Riko langsung keluar meninggalkan Alfin, karena berbicara padanya percuma Alfin tidak akan perduli.
___________________
Sebulan kemudian Syifa dan Novi lagi makan bakso di tempat biasanya, tapi tiba-tiba Syifa sangat mual, bahkan saat mencium aroma bakso saja sudah sangat membuat Syifa ingin muntah terus tapi dia tahan..
Setelah pulang ngampus Syifa mengajak Novi untuk mampir ke apotik, saat itu dia ingin membeli tes pack, Syifa ingin memastikan pirasatnya ada apa dengan perubahannya saat ini.
Usai membeli apa yang dia perlukan, Syifa dan Novi langsung pulang kekosan, saat akan memasuki kamar mandi untuk mengecek nya Syifa sangat takut, tapi Novi berusaha untuk menguatkan.
"Udah kamu tes aja Fa !, dan ingat apapun hasilnya kamu harus kuat ya !" ucap Novi sambil mengelus pundak Syifa.
Syifa pun mengangguk dan langsung berlalu masuk kekamar mandi, setelah 15 menit di kamar mandi Syifa keluar dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, Novi yang tau arti dari tangisan Syifa langsung memeluk nya dengan erat.
"Vi bagaimana ini ?, apa yang harus aku jelaskan sama ayah Vi ?, aku gak mungkin menutupi ini semua ?" Tanya Syifa sambil menangis di pelukan Novi.
"Kamu yang sabar ya Fa !, ini sudah menjadi takdir kamu, kamu harus kuat Fa! " ucap Novi
"Alfin harus tau tentang ini, bentar aku hubungin Alfin dulu" Ucap Novi dan langsung mengambil hp dan menelfon Alfin
"Halo fin, kamu lagi apa ?" tanya Novi basa basi.
"Enggak lagi ngapa-ngapain kok Vi, emang nya ada apa ?" tanya Alfin balik
"Fin, Syifa hamil" ucap Novi
"APA ?" Teriak Alin dengan lantang
Setelah menelfon Alfin, Novi kembali mendekati Syifa, Novi tau kalau saat ini Syifa sangat hancur.
"Fa kamu yang kuat ya!!" ucap Novi sambil mengelus punggung Syifa, ia pun merasa sakit saat melihat sahabat baiknya seperti ini.
"Aku harus gimana Vi ? masa depan ku hancur, cita-cita yang aku impikan sirna" balas Syifa sambil menangis bahkan mata nya kini sudah bengkak karna terus menerus menangis.
---------
Sementara di tempat lain saat ini Alfin lagi bersama dengan Riko, setelah mendapat telfon dari Novi, - Alfin mengajak ketemuan Riko di tempat biasa.
"Bagaimana ini Ko ?? apa yang harus gue lakukan??" tanya Alfin dengan gelisah
"Iya mau tak mau Lo dan Syifa harus nikah" jawab Riko dengan santai
"Gue tau soal itu, tapi gimana caranya gue menjekaskan ke mama dan papaku" tanya Alfin lagi
"Itu urusan Lo, Gue sudah bilang dari awal kalau gue tidak mau ikut campur" jelas Riko.
Mendengar jawaban dari Riko, akhirnya Alfin pergi meninggalkan Riko dia ingin pulang dan menjelaskan semuanya pada kedua orang tuanya, dia tidak mau kalau Syifa semakin menderita karna ulahnya.
15 menit kemudian Alfin sudah sampai di kediamannya, dia langsung berlari masuk ke dalam rumah sambil berteriak memanggil sang Mama.
"Mama, -maaaaaa" teriak Alfin
Mendengar teriakan dari anaknya, Julian dan Eva keluar dari kamar kemudian mendekati Alfin.
"Ada apa Alfin ?kenapa kamu teriak-teriak ?" tanya Julian
"Ma - Pa ,/Alfin mau nikah" ucap Alfin seketika.
Julian dan Eva kaget mendengar hal itu, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba anaknya minta nikah.
"Apa yang kamu katakan Fin?, kenapa kamu minta nikah?, kamu itu baru kuliah dan baru selesai semester 1" ucap Eva
"Ma maafkan Alfin !, aku khilaf ma aku menghamili anak orang, dan Alfin harus bertanggung jawab dia mengandung anak Alfin ma" jelas Alfin dengan menunduk.
"Apa" pekik Julian terkejut "bagaimana bisa Alfin, siapa perempuan itu" tanya Julian lagi
"Namanya Syifa Pa, dia anak yang baik, ini memang salah Alfin ma" jawab Alfin lagi
"Baiklah papa akan menikahkan kalian tapi dengan satu syarat pernikahan kalian tidak boleh di sebarkan, dan tidak boleh ada orang yang tau" jelas Julian dan langsung meninggalkan Alfin.
Alfin sedikit lega, walaupun dia nikah secara sembunyi tidak apa-apa.
_____
Sementara di kosa Novi terus memberi semangat, Novi juga sudah menghubungi Yati agar datang kekosan nya, mungkin beberapa menit lagi mereka akan tiba dan benar saja di depan kosan sudah terdengar mobil berhenti, Novi pun langsung kedepan membuka pintu.
"Assalamualaikum" ucap Yati
"Walaikum salam tante" jawab Novi
"Ayo masuk Tan, Syifa dikamar" ajak Novi lagi
Yati dan suaminya langsung masuk menemui Syifa di kamar , di lihatnya Syifa yang terus menangis dengan mata yang sudah membengkak.
"Syifa kamu kenapa nak ?" tanya Yati
"Cerita sama Om dan Tante" ucap Rahman suaminya Yati
Syifa langsung memeluk tantenha, dia menangis di pelukan Yati.
"Hiks-hiks Maafkan Syifa tan !, Aku gak bisa jaga diri, maafkan aku" ucap Syifa dengan nada bergetar
"Jelaskan sama tante nak ! ada apa sebenarnya ?"
Karena tak mendapat penjelasan dari Syifa akhirnya Yati dan Rahman menyuruh Novi untuk menjelaskan, awalnya Novi takut tapi karna desakan dari Rahman akhirnya Novi pun menjelaskan apa yang terjadi sama Syifa.
Rahman dan Yati pun terkejut, sedangkan Syifa semakin takut.
"Syifa apa benar kamu hamil sekarang ?" tanya Yati dengan tegas.
"I--iya tan" jawab Syifa takut
Plaaaaaaak.
Sebuah tamparan mendarat di pipi Syifa, Yati sangat emosi dengan kejadian ini, Yati memegang pundak Syifa sambil menggoyangkan tubuh Syifa.
"Apa yang kamu lakukan Syifa ? apa kamu gak mikirin keadaan orang tua kamu ?, Ayah kamu banting tulang untuk menyekolahkan kamu, tapi ini balasan dari kamu hah" ucap Yati dengan amarah yang sudah ke ubun-ubun
"Maafkan syifa tante !" balas Syifa sambil menunduk, rasa bersalahnya semakin besar.
"Sudah dek !, kasian Syifa lebih baik kamu hubungi abang supaya mereka langsung berangkat kesini, masalah ini harus segera selesai" jelas Rahman sambil memeluk Yati agar amarahnya sedikit berkurang.
Mendengar perkataan dari suaminya, Yati segera menghubungi Hairun, sebenarnya dia tidak tega untuk memberi tahukan kabar buruk ini tapi tetap saja Abang nya adalah orang tua kandung Syifa jadi mereka berhak tau keadaan Syifa saat ini.