Tanpa Audy tahu, ia sudah masuk dalam jebakan Bibi dan sepupunya, hingga berakhir menghabiskan malam panas bersama seorang pria asing. Padahal Bibi dan sepupunya tahu bahwa Audy telah memiliki kekasih, tapi tetap saja tak menghalangi niat mereka sengaja merencanakan hal jahat pada Audy.
Belakangan baru Audy tahu, ternyata pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah Arion ayah dari Alex. Ternyata Alex kekasih Audy, diam menjalin hubungan dengan sahabat Audy.
Ketika Arion tahu bahwa Audy adalah wanita yang menghabiskan malam panas dengannya, pria itu tanpa ragu meminang Audy.
Dilema melanda Audy, Apakah ia akan menerima pinangan Arion? Padahal niatnya hanya demi membalaskan sakit hatinya. Ternyata tidak begitu sulit menumbuhkan cinta di hati Audy untuk Arion.
Bagaimana reaksi Arion setelah tahu niat Audy menerima pinangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara Lamaran part 1
Menjelang malam, setelah tadi siang Arion bertemu dengan Audy, ia meminta Alex untuk segera menemuinya di ruangannya yang berada di lantai tiga Mansion, Alex yang baru saja tiba, ia cukup penasaran.
'Ada apa ya Papah memanggilku ke Mansion? Apakah mungkin ada masalah serius yang ingin Papah katakan padaku? Apakah ini soal pernikahanku dengan Audy? Aaarrrkkkhhhh... Apa yang harus aku katakan kalau Papah membahas soal itu? Ini semua bisa membuatku menjadi gila! ' keluhnya dalam hati.
Dengan langkah yang pelan, akhirnya Alex menelusuri anak tangga menuju lantai tiga, dirinya benar-benar telah diselimuti rasa takut, ia pun sempat berpikir untuk berkata tak jujur jika memang benar yang di bahas adalah soal pernikahannya. walau bagaimanapun, ia harus mendapatkan perusahaan cabang yang berada di Bandung.
Setibanya di depan pintu, secara perlahan ia mulai mengetuk pintu, tangannya bahkan sampai gemetar karena takut, bagi Alex hal yang paling ia takuti adalah murkanya Papahnya terhadapnya.
Saat pintu di buka, Alex menyapanya dengan ramah namun sedikit gugup.
"Duduklah, Alex... Ada hal penting yang ingin Papah bicarakan padamu!" kali ini nada suaranya cukup lembut dan melempar senyum ke arahnya, Alex sempat di buat tercengang atas sikap Papahnya yang tak biasa.
'Sepertinya Papah sedang bahagia! Dari sikap dan raut wajahnya begitu terlihat! ' ungkapnya dalam hati.
Alex duduk pelan setelah sebelumnya menatap aneh Papahnya.
"Emmhhhhh... Sebenarnya ada hal penting apa yang ingin Papah bicarakan padaku?" Alex terkesan tidak sabar.
Kemudian Arion menghela napasnya dan memberikan sesuatu yang ia ambil dalam laci meja kerjanya.
"Ambil ini dan kau pelajari! Mulai besok kau akan aku berikan kesempatan untuk memimpin perusahaan cabang di Bandung, jika kau bisa membuktikan bahwa kau layak, maka Papah akan menyerahkan aset perusahaan di Bandung untukmu, tanpa syarat!" Arion sampai tersenyum menyeringai.
Alex serasa mimpi atas perkataan dari Papahnya yang diluar perkiraan. kedua bola matanya sampai berbinar.
"Pah, apa aku tidak salah dengar? Papah memberikan aku kesempatan untuk memimpin perusahaan cabang yang di Bandung? Papah tidak sedang bercanda kan?" Alex masih belum mempercayainya.
" Keputusanku sudah bulat dan tak bisa di gangguan gugat, maka dari itu, fokuslah bekerja dan bertanggung jawab untuk mengembangkan perusahaan cabang, jika kau mampu menaklukkannya, maka perusahaan pusat akan kau pimpin! " Arion berkata secara tegas.
Alex merasa sangat bersyukur atas sikap Papahnya yang tiba-tiba saja berubah menjadi baik dan peduli padanya.
"Selama dalam masa penilaian kinerjamu di sana, ponsel milikmu Papah sita, dan kau pegang ponsel ini saja! " paparnya sengaja melakukan hal ini.
" Kenapa Papah meminta ponsel milikku? " Alex terkaget tak percaya.
" Agar kau tidak bisa menghubungi para wanita yang menjadi kekasih mu, fokuslah pada perusahaan, faham kamu! " ucapnya secara tegas.
Pada akhirnya Alex Pasrah atas keputusan dari Papahnya, ia bergegas memberikan ponsel miliknya dan meraih ponsel pemberian Papahnya.
'Gak apalah, toh cuma ponsel doang, aku akan korbankan apapun demi bisa berada di posisi ini! ' gumamnya dala hati.
"Mulai besok pagi, kau segera pergi ke Perusahaan di Bandung, aku sudah mempersiapkan Seorang Assisten untukmu, jadi Papah harap kau tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini!" tegasnya.
.
.
Keesokan harinya
Dengan semangat empat lima, pagi-pagi sekali Alex yang diantar oleh seorang supir pribadi bergegas pergi menuju kota Kembang, Arion merasa lega karena rencananya untuk menyingkirkan Alex sementara waktu telah berhasil, Arion sengaja membuat Alex sibuk dan ia pun ingin tahu kemampuan putranya, sudah saatnya Alex fokus terhadap perusahaan dan menghentikan kehidupannya yang selalu berfoya-foya dan bermain perempuan, sungguh watak yang samasekali tak dimiliki olehnya.
Setelah kepergian Alex, Arion bergegas pergi menuju Perusahaan dan ia akan meminta bantuan sang Assisten untuk mempersiapkan segala keperluan prosesi lamaran dirinya terhadap Audy.
Jordy kaget bukan main ketika Tuannya memerintahkan dirinya untuk mempersiapkan semua itu secara mendadak.
'Ish... Tak bisakah Tuan memerintahkan semua ini jauh-jauh hari? Selalu saja mendadak, ck! ' Keluhnya dalam hati.
Pada akhirnya Jordy mempersiapkan apa saja seserahan yang harus di bawa menjelang acara lamaran.
Arion sudah tak sabar menunggu nanti malam, baginya tinggal selangkah lagi dirinya bisa memiliki Audy seutuhnya.
Arion tersenyum seorang diri di dalam ruangannya, rasa cintanya terhadap Audy begitu dalam, sama halnya Ketika ia mencintai terhadap mendiang istrinya.
🌿🌿🌿🌿🌿
Kediaman Audy
Tante Elsa dan Lordes masih belum percaya kalau malam ini calon suaminya Audy akan datang melamarnya, sedangkan Paman Ben, ia begitu penasaran akan sosok calon suami keponakan tersebut.
"Audy kau tidak sedang bercanda kan? Kau yakin kalau pria yang kau sebut seorang pengusaha kaya raya itu akan datang malam ini dan melamar mu?" tanya Paman Ben untuk memastikan.
Audy sampai mendesah kasar karena keluarga Pamannya tak percaya padanya, mereka selalu saja meremehkannya.
"Untuk apa aku berbohong, Paman! Tak ada gunanya, aku mengatakan yang sebenarnya, oleh sebab itu aku ingin mempersiapkan acara makan malam yang spesial untuk menjamunya!" jawabnya untuk meyakinkan.
Kemudian sang Paman menanyakan kembali siapa sosok calon suaminya itu.
"Pokoknya rahasia, nanti juga setelah Paman bertemu dengannya, pasti Paman mengenalnya!" Audy begitu percaya diri.
Sedangkan Bibi Elsa dan jiga Lordes, keduanya terlihat cemas, bahkan wajahnya sampai terlihat pucat. Audy yang menyaksikannya secara langsung, ia malah tertawa kecil.
'Kenapa aku begitu puas sekali melihat ekspresi mereka yang seperti itu! Bagaimana jika sampai mereka tahu bahwa calon suami ku adalah Arion Abhimanyu, seorang pengusaha sukses yang memiliki perusahaan cabang hampir di setiap kota besar di negeri ini, aku yakin mereka akan syok, Ha.. Ha.. Ha.. Ha!'tawanya dalam hati.
.
.
Arion mulai merasakan gugup, ia yang duduk di kursi jok belakang terlihat gelisah dan tak bisa diam posisi duduknya, Jordy yang melihat Tuannya bersikap seperti itu, ia malah serasa ingin tertawa.
'Yaelah, Tuan sudah seperti pria yang pertama kalinya melakukan acara lamaran seperti ini, padahal ini kan acara lamaran keduanya Tuan! ' gumamnya dalam hati.
Akhirnya empat mobil mewah bergegas pergi menuju rumah Audy, Arion membawakan seserahan cukup banyak dan tentunya memiliki nominal yang tak main-main, ia juga sudah menyiapkan perhiasan dan juga uang mahar yang fantastis untuk Audy.
Sedangkan Audy sendiri, ia terus melihat jam di dinding, kali ini penampilannya begitu cantik dan anggun, Audy sengaja memakai gaun indah untuk menyambut calon suaminya.
Kemudian Bibi Elsa dan Juga Lordes datang menghampiri.
"Mana calon suamimu hah? Ini sudah lewat dua puluh menit dari waktu yang sudah kau tentukan, jangan-jangan kau memang telah membual dan berkhayal? Ha.. Ha.. Ha.. Ha!" Elsa tertawa begitu puasnya, begitu pun dengan Lordes, ia mengikuti jejak ibunya.
Sedangkan Paman Ben, ia malah terlihat cemas, dan mulai meragukan Audy.
Tak lama akhirnya yang ditunggu pun tiba, empat mobil mewah kini berjejer di depan halaman rumah Audy.
Bibi Elsa dan juga Lordes sampai tercengang dibuatnya, padahal barusan mereka berdua mentertawakan Audy dengan puasnya.
Sedangkan Paman Ben, ia sampai tak berkedip ketika melihat empat mobil mewah berada di halaman rumah.
Audy, Paman Ben, Bibi Elsa dan juga Lordes, mereka berempat menuju teras rumah untuk menyambut kehadiran calon suaminya Audy.
Beberapa pengawal mulai berjejer saat pintu mobil yang posisinya ada di bagian tengah telah di buka, saat Arion keluar dari dalam mobil, Paman Ben, Bibi Elsa dan juga Lordes, ketiganya di buat syok tak percaya, bahkan bola mata mereka sampai melotot seperti mau copot.
'rasakan kalian semua, aku bukanlah seorang pembual, nikmatilah sesat lagi masa-masa kehidupan seperti di neraka, karena aku akan menuntut balas atas perbuatan kalian, Ha.. Ha.. Ha.. Ha! ' Batinnya tertawa puas.
Bersambung...
🌷🌷🌷🌷🌷
apakah arion junior sdh ada di rahim audy,,jd penasaran,,,lanjut kak othor 😘
lanjut kak othor quh,,💪😍