NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Jika kau tidak menginginkan pernikahan ini, aku siap untuk meninggalkan segalanya bersamamu.

-Dion

Tanpa bicara apapun, Lyra langsung meremas surat itu dan membuangnya ke tempat sampah. Beberapa saat kemudian, prosesi pernikahan akhirnya dilaksanakan. Lyra memaksakan untuk tersenyum di hari bahagianya.

Janji itu akhirnya terucap, Adrian melingkarkan cincin di jari wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Setelah ciuman pertama mereka sebagai suami istri, suara tepuk tangan dari tamu undangan memenuhi ruangan.

"Tidak adil! Kenapa pesta pernikahan Lyra bisa semegah ini? Dan kenapa orang tua Dion harus memilih pesta pernikahan dengan tema intimate?" batin Safira melirik Lyra dengan sinis.

Kini keduanya telah resmi menjadi suami istri. Seisi gedung bersuka cita menyambut hari bahagia mereka, terkecuali Dion. Ia adalah satu-satunya orang yang tidak tersenyum sepanjang pesta pernikahan itu.

Tak terasa, hari mulai menggelap. Prosesi pernikahan pun telah selesai dan kedua mempelai telah mengganti pakaiannya. "Sayang ... mama sudah memesan kamar di hotel X untuk kalian. Kalian boleh langsung ke sana," ucap Bu Olivia seraya menyelipkan beberapa helai rambut milik Lyra ke kuping.

Lyra tertunduk, pipinya merona saat menerima perlakuan hangat dari ibu mertuanya. "Terima kasih, Mama."

Mata Safira melotot ketika mendengar ucapan mertua Lyra. "Hotal X? Maksudnya hotel X yang terkenal di kota ini?! Kenapa dia selalu mendapatkan hal terbaik?!" batinnya, tangannya mencengkram erat dress putih yang menutupi tubuhnya.

"Kalau begitu kami pamit, ayo sayang." ujar Adrian menarik tangan Lyra. Jari-jari mereka saling bertaut, seolah sedang memperlihatkan kemesraannya pada orang-orang yang ada di sana.

Setelah keduanya tiba di dalam mobil, suasana langsung berubah menjadi dingin. Keheningan mulai merayap di antara keduanya. Hanya deru dari mesin mobil yang setia menemani perjalanan.

Sesampainya di hotel, Adrian dan Lyra mulai memainkan sandiwara sebagai pasangan suami istri yang harmonis. Lyra menggandeng lengan Adrian hingga sampai di kamar yang telah dipesan.

"Aku akan memesan kamar lain," ucap Lyra saat melihat hanya satu double bed yang ada di dalam kamar.

"Tidak perlu, bisa gawat kalau kita berpapasan dengan salah satu teman mama. Aku akan tidur di sofa. Jangan khawatir, aku tidak akan menyentuhmu selama kau tertidur," ucap Adrian melepas jaket dan menggantungnya pada tempat yang telah disediakan.

Lyra memutar bola matanya seraya menghela napas panjang. "Kurasa dua tahun kedepan akan lebih berat untukku."

*

*

*

"Dion, kau tahu? Hari ini aku sangat bahagia, Lyra akhirnya menikah dengan Adrian." Safira mengelus perutnya beberapa kali, sudut bibirnya terangkat ke atas.

"Karena akhirnya tidak ada lagi yang perlu ku khawatirkan. Dengan statusnya sekarang, sulit baginya untuk mendekati Dion lagi."

Dion hanya terdiam, pandangannya fokus pada jalanan di malam hari. "Dion, bagaimana kalau kita juga pergi berlibur?" tanya Safira, tangannya bergerak liar mengelus paha Dion.

"Safira tolong. Aku sedang menyetir. Bicara soal berlibur, apa liburan baru-baru ini belum membuatmu puas? Kita menghabiskan banyak biaya untuk liburan itu, Safira ...," jawab Dion, rahangnya mengeras seolah otot-otot wajahnya ikut menegang.

Refleks wajah Safira berubah menjadi masam. "Tapi pesta pernikahan kita tidak semegah Lyra. Pasti masih ada dana yang tersisa untuk kita gunakan, kan?"

Dion menghela napas, "Safira, dengar. Pesta pernikahan kita memang tidak megah. Tapi uang yang kukeluarkan untuk bulan madu tidak sedikit. Beberapa bulan lagi anak dalam kandunganmu akan lahir, dan aku juga harus memikirkan soal masa depannya."

"Kau barusan bilang apa? 'yang kukeluarkan'? Apa maksudmu, Dion? Kau menganggapku beban? Apa salahnya membawa pulang beberapa oleh-oleh?"

"Safira, aku sangat lelah sekarang. Kumohon jangan sembarangan menarik kesimpulan."

Safira terdiam, pandangannya tertunduk menatap lututnya. Tak lama isakan tangis mulai terdengar. "Baiklah. Beri aku beberapa waktu, aku akan mengembalikan uang yang kugunakan selama berlibur."

Amarah dalam diri Dion tersulut, ia segera menepikan mobilnya. Dadanya kembang kempis, tangannya mencengkram erat setir mobil. "Berhenti menyulut emosiku, Safira! Kau benar-benar—"

"Apa?! Kau berani membentakku sekarang?!"

Dion menatap Safira dengan bengis. Bibirnya bergerak, melontarkan beberapa kata yang mampu membuat Safira tertegun. Dadanya terasa sesak seperti ditimpa oleh sekarung penuh kerikil ketika mendengar kalimat itu keluar dari mulut Dion.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!