Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 ~ Ada rahasia ~
Leon keluar dari pusat perbelanjaan setelah dia mendapatkan barang yang dia inginkan,dan dia kembali kedalam mobil karena dia harus kembali ke perusahaan tuannya.Sejenak Leon mengingat kejadian tadi,dia sangat yakin jika wanita dan Eva calon istri tuannya adalah orang yang berbeda.
"Sepertinya aku harus menyelidiki ini,disini pasti ada yang tidak beres." Ucap leon sebelumnya dia sudah menyelidiki Eva calon istri istri tuannya dia seorang wanita yang liar dan angkuh wanita yang suka bermain dengan banyak pria dan tuannya Charles Anderson mengetahui akan hal itu.
****
Rebecca menatap wajah dan penampilannya di cermin besar,dia tidak menyangka wajahnya bisa secantik itu,apalagi tubuhnya yang di balut gaun mewah dipadu dengan sepatu yang begitu bagus,Rebecca sangat mengangumi kehebatan para pekerja salon itu yang bisa merubahnya benar-benar cantik hari ini.
"Nona apa anda suka penampilan anda yang sekarang?
"Hmm,siapa sih mbak yang nga suka menjadi cantik,semua wanita pasti menyukai itu." Jawab Rebecca,dan pada saat itu nyonya Rini juga masuk kedalam dan sangat pangling melihat penampilan dari Rebecca,bahkan kalau bisa di bilang dia jauh lebih cantik di banding dengan putrinya Eva.
"Sudah,sudah puas menatap dirimu yang baru di depan cermin,ingat jangan lupa siapa dirimu dan jangan pernah terbuai akan kenikmatan yang akan kamu dapatkan selama setahun ke depan nya."Ucap Rini dengan tatapan tidak suka.
"Baik nyonya." Rebecca mengikuti langkah kaki nyonya Rini masuk ke dalam mobil,setelah itu mereka mengantar Rebecca ke sebuah restoran yang sudah di beritahu oleh Leon sebelumnya kepada mereka.Nyonya Rini juga duduk di sana dia ingin menunggu kehadiran Charles Anderson,dia ingin bersikap seperti ibu yang menjaga anaknya dengan baik.
"Lama sekali mereka,seharusnya mereka sudah sampai." Omel nyonya Rini,Rebecca hannya bisa diam,jantungnya terus berdebar dia takut jika penyamarannya akan di ketahui oleh keluarga kaya itu.Tidak beberapa lama dua orang pria datang menghampiri mereka,melihat sekejap penampilan Charles membuat Rebecca semakin gugup,
"Selamat datang calon menantuku,penampilanmu hari ini membuatku sangat takjub." Rini selalu memuji Charles setinggi gunung sehingga pria itu merasa jijik dengannya.Charles menatap ke arah Rebecca yang selalu menunduk,dia sedikit heran menatap wanita itu karena tidak seperti biasanya yang menyambutnya dengan senyum murahannya.
"Apa Tante akan menemani kami makan di sini?" Tanya Charles,dia merasa tidak nyaman jika calon mertuanya harus menemaninya terus menerus.
"Oh...oh,tidak ini juga aku mau kembali,aku hannya menemani putriku ini,tadi dia tidak mau menunggumu sendirinya di sini,maklum dia kan wanita baik-baik." Ucap Rini salah tingkah,mendengar ucapan Rini,Charles hannya bisa tersenyum kecil,
"Kamu terlalu memuji putri murahan mu ini?" Batin Charles.Rini langsung keluar meninggalkan Rebecca di sana sendirian,sebenarnya dia sangat khawatir Rebecca membuta kesalahan kecil yang membuat keluarganya hancur.
"Semoga dia bisa melewatinya dengan baik,rasanya aku sedikit khawatir,ayo pak pulang." Ucap Rini,dia juga tidak mungkin menemani Rebecca di sana bersama calon menantunya yang ada Charles ilfil dengannya.
Rebecca tidak tau harus berbuat apa,dia terus diam tanpa melakukan apa pun,sementara itu Leon di yang berdiri di samping mereka berdua semakin yakin wanita itu bukanlah Eva.Walaupun Mereka jarang bertemu dengan Eva,dia dia tau persis dengan sikap Eva,dia angkuh dan sombong sementara yang ada di sini terlihat sedikit pemalu.
"Apa kamu akan terus menundukkan wajahmu,bukan kah kamu sudah biasa berhadapan dengan banyak laki-laki,bahkan tidur dengan pria yang berbeda-beda sudah hal yang biasa bagimu,bukan kah begitu nona Eva?" Jantung Rebecca semakin berdebar dan dia salah tingkah,dia bingung harus mengatakan apa kepada pria yang ada di hadapannya.
"A_aa...Ya...Tuan,aku_ak...
"Ada apa denganmu,apa kamu terlalu gugup untuk berhadapan denganku,Minggu depan kita sudah menikah dan keinginanmu untuk menjadi nyonya Anderson akan terkabul apa kamu sangat bahagia?" Charles mencengkram dagu Rebecca dengan sangat kasar,dia menatap mata wanita seketika Charles merasakan sesuatu yang aneh di dalam hatinya.
"Lebih baik kita makan saja,aku juga sudah lapar." Charles mengalihkan pembicaraan dia tidak ingin Rebecca tau jika dia juga gugup pada saat mata mereka saling menatap barusan.
Sepanjang makan malam,mereka terlihat diam satu sama lain,Charles merasa wanita ini sangat jauh bedanya dari wanita yang sudah beberapa kali dia temui,wajahnya memang sama persis tapi tidak dengan sikapnya yang jauh berbeda,
"Secepat itukah wanita ini berubah," Batin Charles.Setelah mereka selesai makan,Charles mengantar Rebecca untuk kemabli ke rumah keluarganya,walaupun tidak ada hal yang spesial hari ini,tapi tatapan Rebecca malam ini sanggul membuat jantungnya berdebar sangat hebat.
"Ingat besok aku akan menjemputmu untuk fitting baju pernikahan kita,"
"Baik tuan." Jawab Rebecca,dan kali ini dia semakin merasa aneh dengan sikap wanita ini karena Eva tidak pernah memanggilnya tuan.
Charles langsung kembali pulang menuju rumahnya setelah dia mengantar rebecca sampai ke tangan orang tuanya,dia tidak mau singgah karena dia begitu malas jika harus bertemu dengan calon mertuanya yang terlalu pintar menjilat.
Sepanjang jalan Leon dan Charles hannya diam,Charles masih merasa aneh dengan sikap Rebecca,karena tidak biasanya Eva yang dia kenal bersikap kalem dan sopan begitu.
"Leon....Kamu merasa tidak kalau wanita itu sedikit aneh?"
"Aku juga merasa tuan,apa perlu aku menyelidikinya tuan?"
"Tidak perlu,jika dia memang berpura-pura polos yakinlah,sebentar lagi kita akan tau sikap aslinya."Charles menolak tawaran Leon,walaupun sebenarnya dia sudah mulai menyelidikinya dengan pelan-pelan.
Nyonya Rini menarik tangan Rebecca dengan kasar menuju kamarnya,lalu mendorongnya ke atas ranjang.
"Cepat buka pakaian itu brengsek,kamu tidak pantas memakai itu,kamu pantasnya memakai pakaian sampah seperti ini." Rini melempar sebuah baju daster ke wajah Rebecca.
"Sudahlah ma,jangan bersikap kasar seperti itu,ingat nasib kita sekarang ada di tangan dia." Rini langsung menarik tangan suaminya lalu membawanya ke kamar mereka,
"Mas,aku tidak suka kalau mas terlalu membela dia,apa hebatnya dia hingga nasib kita harus berada di tangannya,dia juga sangat menikmatinya,biasanya dia hannya makan makanan sampah disini dia bisa menikmati hidup yang begitu mewah." Ucap Rini,rasanya sangat berat hatinya memberikan kemewahan putrinya ke pada wanita itu.
"Seandainya Eva tidak hamil mungkin semuanya akan berjalan dengan baik." Ucap Rini,dia begitu kesal kepada putrinya,karena tidak bisa menjaga diri dengan baik.
*** bersambung***