REINKARNASI??!
Percaya atau tidak percaya Lexia seorang wanita tangguh anggota SatCOBRA yang harus mati ditembak mati oleh musuhnya yang tidak lain adalah adik tirinya sendiri.
"Pesan terakhir? "
"Cepat bunuh. "
Dua tembakan tepat terkena jantung Lexia membuatnya seketika menghembuskan napas terakhirnya.
"Selamat jalan kakak." seringainya
Alih-alih bertemu dengan Tuhan, Lexiajustru bereinkarnasi ke sebuah Kerajaan bernama Aqualiors dan parahnya harus menempati raga seorang Putri yang lemah bernama Luciana . Putri Luciana yang memiliki seorang kembaran bernama Lauren namun, adiknya itu ternyata diasingkan karena kerajaan menganggapnya sebagai aib Kerajaan.
"Itu albino bukan penyakit! "
"Jika aku menang, menikahlah denganku."
"Kau curang. " gertaknya
Cerita sendiri, dilarang keras plagiat dalam bentuk apapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZAHRALIA15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 : Let's play the game, my Queen
...Happy Reading...
...*...
...*...
...*...
...Paviliun Bintang...
Paviliun Bintang merupakan paviliun termewah yang yang mulia raja Gilbert bangun sebagai hadiah pernikahan untuk yang mulia ratu Adellia ibu pangeran Albert , Emilio dan Luciana .
Semenjak tuduhan perselingkuhan yang dilakukan ratu Adellia, paviliun yang mempunyai taman bunga berbagai rupa itu jatuh ke tangan Selir agung Adriana. Tak sampai bergantinya musim , selir agung Adriana diangkat menjadi ratu di kerajaan Aqualiors karena desakan bangsawan kubu selir Adriana yang saat itu dipimpin oleh ayahnya sendiri .
Karena raja Gilbert saat itu baru saja menduduki tahta, sangat berbahaya jika bangsawan yang menopang kekaisaran menarik dukungannya terhadapnya .
Tak berdaya , Raja pun tak punya pilihan lain selain menerima pernikahan yang diajukan.
Sementara selir kedua yaitu selir Desiana juga naik tahta menjadi selir agung menggantikan selir Adriana.
Ratu Adellia? Karena perilakunya yang tidak baik dan merusak nama kerajaan, dengan terpaksa ratu Adellia dicabut dari jabatannya dan berpindah menjadi selir biasa.
Kejam?
Ya Luciana akui pemerintahan kerajaan jauh lebih kejam daripada pemerintahan berbasis kepresidenan. Mereka bersaing bukan dengan orang lain namun dengan keluarga mereka sendiri.
Siapa yang tidak ingin menguasai seluruh negara?? Jelas mereka menginginkannya dengan bagaimanapun caranya.
Banyak sekali musuh dalam selimut, itu yang membuatnya kacau. Masyarakat hanya bisa melihat luarnya, jika mereka mengetahui seluk beluknya dijamin mereka bahkan tidak akan mau menginjakkan kakinya di dalam kerajaan.
Sementara di suatu ruangan, sang ratu tengah menikmati secangkir wine di tangannya,menyesap dan menegurnya dengan penuh kenikmatan.
"Yang mulia , ini adalah kesempatan yang bagus untuk anda. " ucap pelayanan tua dengan menunduk hormat.
Sementara sang ratu tengah menikmati secangkir wine di tangannya,menyesap dan menegurnya dengan penuh kenikmatan.
"Tentu saja . Aku tidak menyia - nyiakan kesempatan ini . Begitu kaisar pergi esok , aku ingin kau menyiapkan semuanya , " ucapnya tersenyum miring.
"Baik yang mulia. "
Malam kian larut . Angin dingin menerpa wajah ratu Adriana yang masih duduk di depan jendela , setia menunggu kedatangan seseorang .
Ratu Adriana selalu menunggu kehadiran raja Gilbert sambil menikmati segelas wine.
Harapan kosong , ia tahu itu hanya angan . Raja Gilbert tidak pernah menginjakkan kakinya di kediaman Bintang setelah kasus yang membawa nama baik keluarga nya.
Walau begitu , tak bosan ia tetap berandai-andai. Bagaimanapun sekarang ia adalah ratu di seluruh kerajaan, Adriana tak butuh cinta yang ia butuhkan adalah kekuasaan.
Tanpa cinta pun Adriana berhasil menarik raja Gilbert untuk bersamanya.
"Cinta adalah kelemahan semua orang. " ucap Ratu Adriana tersenyum penuh arti.
Malam ini adalah malam kedua Luciana mendekam di balik jeruji besi . Sejauh ini Luciana masih belum ada niatan untuk kabur atau membuat penghuni istana kembali tercengang .
Dipandanginya belati yang diberikan oleh pangeran Emilio , kalau dirinya tidak malas rasanya ia ingin membuka gembok pintu yang sudah dilahap karat itu . Itu akan sangat mudah baginya.
"Sampai kapan mereka menahanku disini ?" keluhnya kesal .
Bosan, itu yang Luciana rasakan. Beberapa detik berikutnya senyuman tipis tersungging di bibirnya. Ekspresi ketika ia berhasil memikirkan hal yang menarik untuk dilakukan.
"Tuan prajurit !!! Tuan prajurit !!! Bisakah kalian kemari sebentar ?!" teriak Luciana dari balik jeruji .
Gema suaranya sampai ke telinga . prajurit yang tengah berjaga sambil bermain kartu semacam kartu remi namun berbeda di pintu masuk penjara . Tak berselang lama , dua orang prajurit datang dan membungkuk hormat pada Luciana .
"Kalian lihat itu ? " tanya Luciana sambil menunjuk lampu yang ada di belakang kedua prajurit .
Disini pengap dan petang hanya ada 1 lampu gantung di setiap 2 jeruji . Serentak keduanya menoleh kebelakang heran . Seringai tipis terpatri di bibir Luciana.
"Lihat ... Ada sesuatu di lampu itu ... Lihatlah cantik sekali! !Lihat lebih teliti , dia berputar-putar...lihat lebih detail lagi jangan mengalihkan pandanganmu!"
Kedua prajurit itu sangat fokus mengamati lampu menggantung disana.
"Bagus kalian akan melihatnya jika lebih teliti lagi.. "
Saat Luciana merasa mereka telah terhanyut , menunggu momen yang pas kemudian menjentikkan jarinya.
"Tidur !! "
Perlahan tubuh prajurit bersender di balik jeruji tempatnya dikurung.
Perlahan Luciana menutup kelopak mata kedua prajurit itu , dengan lembut ia berkata , " Tidurlah ... Tidur lebih dalam lagi ... Lebih dalam .... Lebih lelap ... Kalian tidak akan bangun sebelum mendengar suaraku , kalian tidak akan ... "
Bruk*
Kedua prajurit itu ambruk dan tertidur disana.
Hipnotis adalah salah satu dari sekian banyak cara yang ia kuasai , dan ia hanya sekali gagal melakukannya. Waktu mencobanya kepada panglima mereka.
Luciana menarik beberapa kunci yang saling terikat di pinggang salah satu prajurit penjaga.
"Dapat!!"
Sehalus mungkin Luciana mencoba satu persatu kunci di tangannya . Setelah 10kali gagal , kunci kesebelas mengakhiri pencariannya .
Sejenak ia melirik dua prajurit yang mendengkur di lantai penjara , setelah memastikan keduanya benar - benar tertidur lelap , tanpa suara Luciana melangkah keluar .
Tidak terlihat kerisauan di wajah kotor Luciana , ia sudah tahu jadwal para prajurit itu berkeliling atau sekedar lewat . Beruntungnya , prajurit hanya berkeliling saat dini hari saja.
Itu berarti Luciana mempunyai banyak waktu untuk bersenang - senang . Jika ditanya mengapa ia tetap akan kembali ke penjara , itu semata - mata hanya untuk melihat sampai mana kaisar akan membuat putrinya menderita .
"Yang mulia ratu Adriana, haruskah aku melakukan hal menyenangkan untukmu sekarang? "
Temaram cahaya pelita di lorong - lorong lengang istana mengiringi langkah halus Luciana . Terhitung tidak ada penjaga yang menyadari keberadaannya.
Penjaga disana hanya bermain kartu untuk tetap menjaga matanya agar tetap terjaga, tanpa menghiraukan sekitar.
Luciana merapatkan tubuhnya ke dinding kala melihat dua orang prajurit penjaga berkeliling di sekitar dapur paviliun Bintang.
Luciana kesini hanya ingin bersenang-senang dengan seseorang.Seseorang yang berhasil memiliki paviliun ini dari pemilik sebelumnya.
Tak
Sebuah batu kecil sengaja ia lemparkan untuk memancing mereka . Saat seorang prajurit pergi memeriksa sisi kiri dapur , dengan penuh kekuatan Luciana meninju pelipis prajurit yang tinggal . Tanpa sempat mengeluarkan suara , prajurit tersebut jatuh tak sadarkan diri .
Tinjuan yang akurat akan membuat otak berayun dengan keras ke lapisan tengkorak , alhasil korban akan pingsan . Hal yang sama juga terjadi pada prajurit yang baru saja kembali setelah memeriksa sisi kiri dapur .
"Pedang mereka hanya sebuah hiasan. "
"Bagaimana bisa mereka menjaga istana dengan ketahan lemah sepeti ini?? Siapa sebenarnya panglimanya, dia pasti orang yang sangat bodoh. "
Disinilah ia sekarang , menatap deretan wine yang tersusun rapi di lemari belapis emas yang menjulang tinggi . Dengan cekatan Luciana mengambil beberapa botol wine itu dan menuangnya ke dalam dua teko perak besar.
"Ini akan sangat menyenangkan, ratu ku.." seringai Luciana
Keamanan disini sangat rendah jika ia menilai maka Luciana akan memberikan level -10 untuk kemanannya. Tidak hanya pemimpin, pengikut dan bawahannya saja sama-sama bodoh.
"Tapi tidak apa, ini justru membuat pekerjaan ku jauh lebih mudah. "
Luciana menatap sebuah botol kecil sangat kecil seperti sebuah gelas mainan berbie. Namun jangan salah sangka dengan isinya, karena gelas itu berisi cairan yang bisa membuat seseorang tersiksa.
"Let's play the game,my Queen. "
...To be Continued......
...MOHON KESADARAN NYA UNTUK LIKE, VOTE, COMENT, BERI HADIAH DAN FOLLOW JUGA YA. ILY3...
semangat thor