Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap di rumah Mertua.
Keesokan harinya.
Semalam Hantara baru dapat memejamkan matanya pukul empat dini hari, sehingga membuat pria itu bangun terlambat.
Setelah siap dengan stelan jas lengkapnya Hantara segera keluar dari kamarnya. baru saja hendak menuruni anak tangga pria itu sudah di suguhkan pemandangan istrinya yang nampak rapi, padahal hari ini jadwal rutin Gita of kerja.
"Bukannya hari ini kamu libur??." dengan gaya sok tidak peduli Hantara bertanya, saat duduk di meja makan.
"Saya kangen sama Akila." jawab Gita jujur, karena sudah seminggu terakhir ini ia tak mengunjungi anak sambungnya itu.
"Sampaikan salamku pada Putri cantikku!!." kata Hantara pada Gita yang berjalan menuju kamarnya untuk mengambil tas jinjingnya.
Saat hendak menyuap sesendok makanan ke mulutnya Hantara terkejut saat ponsel Gita yang di letakan di atas meja makan bergetar, tanda notifikasi pesan masuk di aplikasi hijau milik istrinya.
Rasa penasaran membuat selera makan Hantara hilang seketika.
Hantara memandang ke arah Kamar Gita untuk memastikan situasi aman ketika ia membuka pesan di ponsel istrinya.
"Selamat pagi." Hanya sebuah kata selamat pagi saja, mampu membuat mood Hantara berubah drastis. sebenarnya bukan kata selamat pagi yang membuat moodnya berubah, namun pengirimnya yang membuat mood Hantara berubah. pesan yang di kirim oleh kontak yang di beri nama Dr Atala Mahendra.
Hantara segera mengembalikan ponsel Gita di tempat semula, saat mendengar langkah dari arah belakang.
"Saya akan ikut bersamamu." Gita mengeryit heran dengan ucapan suaminya, bukan tanpa alasan, saat ini pria itu telah siap dengan stelan jas lengkapnya itu artinya Hantara akan berangkat ke kantor, tetapi mengapa sekarang pria itu berkata ingin ikut bersama dengannya.
"Bukankah Anda hendak berangkat ke kantor??." Gita kembali bertanya untuk memastikan.
"Tidak, lagi pula hari ini saya tidak ada kerjaan di kantor, jadi kesempatan untuk bertemu dengan Putriku." jawab Hantara dan Gita pun nampak manggut-manggut.
Keduanya bersiap menuju rumah orang tua Hantara, namun baru saja masuk ke mobil Gita teringat sebuah boneka yang kemarin dibelikannya untuk Akila ketinggalan di apartemen. Gita turun dari mobil kembali ke apartemen untuk mengambil boneka yang ketinggalan.
Sementara Hantara menunggu di mobil. saat menunggu tiba tiba ponsel Hantara berdering, ternyata Armada yang menghubunginya.
Entah apa yang di katakan Armada di seberang telepon.
"Cancel semua jadwal meeting untuk hari ini!!." yang jelas seperti itu jawaban Hantara, Sesaat sebelum mematikan sambungan telepon, karena Hantara melihat Gita yang telah melangkah mendekat.
***
Akila sangat bahagia dengan kedatangan Gita.
"Ibu tidak perlu repot-repot membawa hadiah, ibu datang menengok saja Akila sudah bahagia." gadis kecil itu memeluk erat tubuh Ibu sambungnya, dari raut wajahnya nampak jelas kerinduannya pada sosok Gita.
Gita menemani Akila bermain, sementara Hantara masuk ke dalam kamarnya yang berada di rumah kedua orang tuanya.
Setelah masuk Hantara memastikan jika pintunya telah terkunci, sebelum ia memimpin rapat via Online.
Beberapa saat yang lalu Armada mengirim sebuah pesan yang mengatakan ada salah satu meeting hari ini yang tidak bisa di cancel, itulah mengapa Hantara mengunci pintu kamar sebab ia harus segera memimpin meeting penting bersama investor asing.
Hantara tak ingin ketahuan oleh Gita jika sedang memimpin rapat, karena tadi ia berbohong saat mengatakan tidak ada pekerjaan penting hari ini.
Dua jam kemudian, dari arah luar Hantara dapat mendengar suara putrinya yang bergerak mendekati arah kamar. untungnya Hantara baru saja usai memimpin meeting dan telah melipat kembali laptopnya kemudian melangkah untuk segera membuka pintu.
"Ayah ngapain sih di sini, lama banget?? dengan cerewetnya Akila mencecar ayahnya.
sementara Gita hanya tersenyum saat melihat tingkah putrinya yang semakin cerewet.
"Ayah tidak lagi ngapa ngapain kok sayang, ayo sayang kita makan siang ayah sudah lapar nih." Hantara menggenggam tangan mungil putrinya dengan di ikuti Gita di belakang langkah keduanya.
Setelah memutuskan untuk pindah ke apartemen, ini kali pertama mereka bisa makan siang dengan Formasi lengkap. bahkan Renata yang biasanya selalu sibuk mengurus bisnis salonnya kini memiliki waktu ikut makan siang bersama.
Obrolan Hangat begitu terasa di tengah tengah keluarga Adipura Sanjaya, Gita yang telah lama tidak merasakan kehangatan keluarga kini bisa merasakannya setelah menjadi bagian dari keluarga itu.
Gita jadi kembali berpikir, Jika saja saat itu Lesmana tidak mengalami kecelakaan mungkin saat ini dirinya lah wanita yang paling bahagia di dunia ini. memiliki suami yang penyayang serta keluarga dari pihak suami yang begitu sayang padanya. namun sayangnya saat ini Gita belum merasakan poin pertama, yaitu kasih sayang dari sang suami, Hantara.
Pertanyaan ibu mertua menyadarkan Gita dari lamunannya.
"Sayang apakah sudah ada tanda tanda jika Akila akan segera memiliki adik??." Gita hanya menanggapi pertanyaan ibu mertuanya dengan sebuah senyum, senyum yang terkesan di paksakan.
"Jangankan untuk mengandung anaknya mas Tara, sekamar dengan Gita saja mas Tara tidak Sudi." tentu saja itu hanya berani di katakan Gita di dalam hatinya, karena tidak ingin memperkeruh keadaan. Gita tak ingin mengatakan yang sebenarnya pada ibu mertuanya karena tidak ingin Hantara semakin benci padanya.
Sebab sebulan yang lalu tepatnya di saat pertama kali menginjakkan kaki di apartemen, pria itu mengatakan jika Gita merupakan pembawa malapetaka di dalam kehidupan adiknya, Lesmana.
Malam harinya.
Hantara dan Gita di minta ibunya untuk menginap di sana.
Nyonya Merina yang melihat putranya duduk termenung di sebuah kursi yang berada di tepi Kolam berenang, datang menghampiri Hantara.
"Ibu." Sapa Hantara ketika menyadari kedatangan nyonya Merina.
"Sebagai seorang ibu, ibu bisa merasakan jika hubungan kalian tidak seperti yang kalian perlihatkan di hadapan kami. mungkin kamu belum bisa menerima kehadiran Gita di dalam hidup kamu nak, tetapi kamu harus ingat bagaimana pun sekarang gadis itu sudah menjadi istri kamu. sudah sepantasnya sebagai seorang istri Gita mendapatkan kasih sayang dari kamu sebagai seorang suami, lagi pula istri kamu masih sangat muda dan cantik tidak menutup kemungkinan ada pria di luar sana yang mengaguminya, karena belum tahu jika dia wanita bersuami. di mata agama dia memang telah sah menjadi istri kamu, tetapi jangan lupa di mata hukum negara Gita adalah wanita single. sebab kamu belum mendaftarkan pernikahan kalian ke kantor urusan agama. dengan begitu kamu memberikan ruang untuk seorang pria lain untuk bisa mendekati istri kamu, meski Gita tidak menginginkan hal itu." dengan kalimat panjang kali lebar nyonya Merina memberikan nasehat pada putranya.
Hantara hanya diam dengan wajah datarnya saat mendengar wejangan ibunya, meski saat ini hatinya mengatakan jika apa yang di katakan ibunya memang benar adanya.buktinya malam itu kecantikan sang istri mampu membius para tamu undangan yang menghadiri pesta perayaan yang di adakan di perusahaan miliknya.
pdahal alur cerita ny seru loh😁🙏