Dua orang yang tidak saling mengenal satu sama lain telah dijodohkan semasa kecil oleh kedua orang tua mereka masing–masing. Davin Syaputra, berusia 23 tahun, bersifat dingin, cuek tampan dan disukai banyak kuam hawa sedangkan si wanita cantik berusia 18tahun Donna Vania kusuma dan sudah mempunyai kekasih yang dicintainya.
Akankah cinta tumbuh di antara mereka, apalagi Vania sudah mempunyai seorang kekasih.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Maryana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Delapan
Davin pun mematikan Laptopnya dan memasukan ke dalam tas dan beranjak dari kursinya
“mau kemana ?” Tanya rava Davin yang ditanyakan itu langsung memandang Rava.
“kampus”Ucap Davin dan Rava pun mengikutinya dan mengambil laptopnya juga.
Dan mereka berdua berangkat kekampus. Sesampainya di kampus, Denis dan Arya juga baru turun dari mobil mereka masing – masing mereka semua ke ruang dosen pembimbing skripsi mereka. Setelah Davin selesai, Davin melihat jam belum jam 12 dia menelpon Rava menanyakan keberadaannya dan ketika dain tau dimana rava dimana dia mengikutinya. Sesampainya sudah ada denis dan arya.
“gimana beres?”Tanya Rava.
“ udah, tinggal daftar ujian paling dua minggu lagi ujian.”ucap Davin
Rava, arya dan Denis pun sama mereka semua telah disetujui tinggal ujian saja
“kita daftar sama-sama saja”ucap Rava
Dan mereka semua setuju untuk ujian sama – sama dan bercanda serta bercerita tentang apa saja. Davin pun melihat jam lalu mengirim pesan untuk Vania menanyakan posisinya karena davin tau vania udah pulang sekolah.
“gue balik duluan ada urusan keluarga… Rav, lu mau bareng pullang ?” Tanya davin
“gue balik sendiri ajha “ ucap Rava.
Davin pun balik pulang duluan dan tak lupa memberikan uang pada rava.
***
Pulang sekolah, Rissa dan Letta udah minta ijin sama orang tuanya untuk hari ini pulang telat. Jemputan Vania sudah ada dan mereka sepakat naik mobil jemputan Vania dan Rissa tidak di jemput supir sedangkan motor Letta di bawa oleh Indra atas permintaan Letta.
“Ndra kamu pake motorku ajha Yach.. Van bisa kamu sama Indra.” Tanya Letta yang ingin memberikan kesempatan untuk mereka bicara. Vania menggeleng kepala.
“Maaf lett.. ga bisa kita sama – sama saja.” Ucap Vania
Letta dan Rissa tak mau memaksa Vania yang masih bingung dengan perubahan Vania
“ tapi nich satu anak lama bangat belum keluar ya “ tanya Rissa. Vania hanya menggeleng kepala melihat Rissa yang seperti ini. Merekapun melihat Diva yang keluar.
“Maaf kak keluar telat” ucap Diva dan menyalami Vania, Letta dan Rissa sedangkan Indra dia hanya mengangguk kepala.
“Kesambet apa kamu Di, Salamin kita” ucap Letta tersenyum Diva pun juga tersenyum.
“mengapa beda Yach salaman sama kak Letta dan Kak Rissa beda sama Kak Vania habis Salamin tangannya pingin peluk kak Vania. ”ucap Diva dalam hati dan memandang Vania
“Mengapa aku ingin peluk Diva Yach” batin Vania dan juga memandang Diva.
“ayo kak “ ucap Diva. Vania hanya mengangguk.
“lebih baik aku duduk di depan”batin Vania.
“kak nanti ikut mobil Yach” ucap Diva
Mereka pun masuk mobil. Vania di depan sama supir dan Letta, Rissa serta Diva di belakang. Indra mengikuti mobil Vania dari belakang.
“pa damar kita ke restoran xxx ya” ucap Vania.
“baik Non” jawab pa damar
Didalam mobil Vania duduk bersandar dan memandang kaca spion untuk memandang Indra.
“maaf dra, aku memang masih saying sama kamu tapi kita ga jodoh” batin Vania dan air mata Vania jatuh di pipi dengan cepat Vania menghapus air matanya jangan sampai ketahuan kalau dia menangis. Tapi Diva tahu itu dan Vania merasa Diva memandang dia dan Vania balik Memandang Diva dan kenyataannya memang benar Diva sedang memandang dia.
Dengan cepat Vania tersenyum tipis ke Diva tapi tatapan Diva ke Vania seolah-olah bertanya kakak kenapa. Vania melihat tatapan Diva dengan cepat dia paling mukanya ke depan menghindar tatapannya. Ketika sampai di restoran xxx sebelum semua turun vania minta pa damar pulang .
“pa pulang ajha nanti Ka Davin yang jemput saya pulang” ucap Vania
“baik non.” Jawab pa damar
Di restoran karna Diva sudah kasih kabar ke mamanya kalau mereka dalam perjalanan ke restoran. Karena itu Ayu Uda di depan restoran. Mereka semua turun dari mobil dan Indra dari motor Letta. Letta, Indra dan Rissa berjalan menghampiri Ayu duluan tapi Diva menarik tangan Vania untuk berhenti sebentar. Dan mereka berhadapan.
“kaka kenapa menangis tadi di mobil”tanya Diva mengecilkan suaranya supaya semua tak dengar.
Vania hanya menggeleng tapi dia sudah tak tahan dadanya terasa sakit dengan pertanyaan Diva dan butiran air mata udah di airmatanya langsung tumpah. Diva yang melihat itu langsung memeluk Vania.
“Kaka kenapa? “tanya Diva yang masih memeluk Vania
“ada apa ini sayang, Di” tanya Ayu melihat Diva memeluk Vania
Vania menghapus airmatanya cepat dan melepaskan pelukan, Vania balik Memandang Ayu seketika Ayu kaget. Vania menyalami ayu
“kamu kenapa “tanya Ayu
Vania hanya menggeleng kepala dan ayu yang tak dapat jawaban malah memandang Diva meminta jawaban dari anaknya tapi Diva hanya mengangkat bahu tanda tak mengerti.
“ya udah masuk yuk nanti ceritanya di dalam” kaya Ayu.
“Diva ganti baju lalu ke dapur bilang pelayan siapkan makanan yang tadi mama pesan” ucap ayu
“Baik ma “ kata Diva
Ketika masuk restoran dan ayu mengantar mereka ke meja yang ayu sediakan untuk anak dan Kaka kelasnya.
Vania tau Indra dari tadi melihatnya tapi Vania pura -pura tak tahu dan tak lama kemudian handponenya bergetar dan dia melihat ada dua pesan dari davin.
‘van, kalau uda pulang kasih kabar ingaat kita ke butik’
‘udah pulang sekolah kan, udah di restoran atau masih di sekolah?' begitu pesan dari Davin.
‘udah kak, Bisa setengah jam lagi baru jemput’ balas Vania
Dan Vania menaruh handponenya di saku sekolah kembali.
“Maaf ma boleh aku ke belakang” ucap Vania
“biar mama antar pake di ruang Mama Aja” ucap ayu.
“Ada yang mau ikut sekalian“tanya ayu. Mereka hanya menggeleng. Ayu mengantar Vania ke kamar mandi di ruangannya. Dan Vania langsung masuk ke kamar mandi dan ayu nunggu di mejanya sambil membaca laporan Keuangan restoran.
Ceklek.
Ayu menoleh Vania yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandi. Ayu berdiri menuju Vania dan menarik menuju sofa yang ada diruangannya
“ duduk disini dulu mama mau tanya boleh?” tanya ayu dan Vania mengangguk.
“boleh ma” kata Vania
Dan mereka duduk di sofa yang berdua dan Ayu memegang tangan Vania lalu memandangnya
“ boleh mama tau Vania kenapa tadi dan mengapa mata sembab gini, Vania nangis“ tanya ayu yang membuat Vania kaget dan Vania memandang ayu dengan sesak didada karna dia memikirkan perjodohan sekaligus Putusnya dia sama Indra karena dia masi mencintai Indra. Vania yang merindukan sosok Ibu merasa sangat tersentuh dengan pertanyaaan Ayu dan airmatanya langsung menetes lagi. Ayu yang melihat vania menangis langsung menarik Vania ke dalam pelukannya dan Vania hanya diam tapi bahunya bergetar dia menangis.
“menangis kalau itu membuat enakan di dada” ucap ayu masih memeluk Vania. Dan Vania memeluk erat ayu dan menangis di pelukan ayu.
“andai mama ayu mamaku.. Tapi kenapa nyaman di pelukannya, ” batin Vania.
“ada apa dia nangis kenapa hati ini begitu sakit melihat Vania menangis dan terasa memeluk anak sendiri” batin Ayu tak terasa air mata jatuh dipipi ayu
lama kemudian Vania melepas pelukan.
“Maaf ma “ ucap Vania yang kaget melihat Ayu menangis.Ayu hanya menggeleng kepala.
“Maaf ma udah membuat mama sedih” ucap Vania Dan Vania melihat keanehan pada mama ayu.
“Ma.. mama kenapa” tanya Vania hati-hati walau masih sedih tapi dia heran sama Ayu mama Diva
“Maafkan mama” jawab ayu lalu menghapus air matanya.
“Ma ga salah saya yang salah yang membuat mama menangis kaya gini”ucap Vania
“Mama ga papa, hanya teringat sama kakaknya Diva yang entah di mana sekarang” ucap ayu tanpa sadar.
“Mmama… “
Cowok= SISWA