NovelToon NovelToon
Beloved Idol

Beloved Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romansa
Popularitas:69.9k
Nilai: 5
Nama Author: Suci Aulia

Benci jadi cinta, atau cinta jadi benci?

Kisah mereka salah sejak awal. Sebuah pertemuan yang didasarkan ketidaksengajaan membuat Oktavia harus berurusan dengan Vano, seorang idol terkenal yang digandrungi banyak kalangan.

Pertemuan itu merubah hidupnya. Semuanya berubah dan perubahan itu membawa mereka ke dalam sebuah rasa. Cinta atau benci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lamaran

Okta pikir Vano akan berbohong tentang lamaran yang diucapkan cowok itu lusa kemarin. Dia kira Vano bilang begitu cuma supaya dia tidak mempublish ini ke media.

Ternyata dia salah.

Hari ini tepat pukul 10.00 mobil cowok itu sudah terparkir di depan gedung Apartemennya. Untung Okta sudah siap-siap, dia juga sudah mengabari keluarganya bahwa hari ini seseorang yang dia akui sebagai 'pacar' akan datang melamar.

Ayahnya sempat kaget, apalagi saat tau bahwa orang itu bukan Irfan, seorang laki-laki yang dia ketahui 2 tahun ini sedang dekat dengan putrinya. Untung Okta pinter ngeles, jadi keluarganya bisa sedikit percaya.

Perempuan itu masuk ke dalam mobil Vano dengan setengah berlari dari lobby menuju area parkir. Membawa serta Milo dalam gendongannya karena tetangga yang biasa dia titipi anjing itu mendadak hari ini harus keluar kota.

"Jangan lari!!. Kasian anak gue yang ada di perut lo"

Okta sedikit tersentak saat Vano berseru dari dalam mobil yang kacanya di buka. Dia tidak turun, takut terliput wartawan. Yang jadi perhatian Okta adalah kata 'Lo-Gue'. Ohh ternyata cowok itu mau sok akrab dengannya. Oke, Okta juga bisa jadi SKSD.

Perempuan itu menyengir, memperlambat langkah kakinya sebelum paduka marah lagi. Dia berjalan kearah kursi samping kemudi, hari ini Vano memang menyetir sendiri. Dia duduk di kursi, memakai seatbelt lalu meletakkan Milo di atas pangkuannya.

"Anjing lo?" tanya Vano sembari melirik kearah anjing berbulu cokelat lebat yang sedang menatap penuh binar kearahnya.

Okta tersenyum simpul, "Iya. Namanya Milo" Vano hanya mengangguk menanggapi.

Perjalanan mereka diiringi oleh lagu The Boys yang baru dirilis bulan lalu. Disetel dengan volume kencang. Sialan, untung kuping Okta udah kebal karena dia sendiri kalo lagi memutar musik bisa lebih kenceng dari orang hajatan.

Begitupun Milo, anjing itu tenang-tenang aja sembari mendusel-duselkan kepalanya di perut Okta.

"Gue gak nyangka kalo lo orang Surabaya, gue kira asli Jakarta" Vano memulai pembicaraan biar gak canggung. Gimana pun dia harus mulai melakukan pendekatan kepada orang yang akan dia nikahi dalam waktu dekat ini.

"Eh btw ini gue manggilnya 'lo-gue' gapapa kan?. Gak terbiasa manggil 'aku-kamu' sih, tapi kalo lo gak nyaman biar gue manggil 'aku-kamu' juga gapapa. Gue biasain"

Okta mesem, panggilan bukan masalah yang besar untuknya. Asal gak dipanggil monyet dia gapapa.

"Santai aja, sih. Gue juga sama kayak lo kok, gak biasa ngomong alus ke orang" perempuan itu menjawab. Vano tersenyum simpul menanggapi, cewek yang asik.

"Soal pertanyaan lo tadi, gue emang asli orang Surabaya. Tapi waktu kuliah gue udah mulai disini, jadi logatnya udah orang JKT banget sih sampe banyak yang nggak ngeh kalo gue bukan orang sini"

Obrolan mereka nyambung karena pada dasarnya Okta ini adalah orang yang supel dan sangat ekstrovert. Dia suka ngobrol, sangat tidak tahan kalau diantaranya dan orang lain tidak ada obrolan.

Dan hari itu Vano mengetahui banyak hal tentang Okta. Tentang kehidupan cewek itu 7 tahun ini di Jakarta sendirian. Dia salut, baru kali ini dia bertemu perempuan semandiri Okta.

Perjalanan mereka hanya butuh waktu beberapa jam. Mobil Vano berhenti pekarangan Rumah Okta yang lumayan luas. Cowok itu turun dari mobilnya lalu membukakan pintu mobil untuk Okta biar romantisan dikit. Okta sedikit tersentak, wajahnya kaget setengah hidup saat artis yang dia idolakan mau membukakan ointu mobil untuknya.

Mimpi apaan lo Ta!!.

****************

Ini adalah kali kedua Vano merasakan kegugupan hebat di dalam hidupnya. Saat dia ikut audisi menjadi artis dulu, dan sekarang saat dia harus berhadapan dengan orang tua Okta.

Tangan Vano terasa panas dingin, lehernya bahkan terasa sangat panas apalagi saat Fandi-ayah Okta menatapnya setajam silet.

Okta duduk di seberang Vano bersama Hana-ibunya di sampingnya. Sedangkan Fandi duduk di sofa single paling ujung. Membiarkan Vano duduk sendirian dan merasa terintimidasi.

"Masih ingat pulang kamu Ta?" pria itu menyindir kearah putrinya. Okta meringis ngeri, dia sudah menduga kalau orang tuanya tidak akan memaafkannya semudah itu.

"Okta minta maaf Yah, lagian Okta kedana kan buat ngejar karier bukan buat hal yang gak bener" dia mencoba membela diri. Ayahnya cuma bisa mendengus, mau seberapa banyak dia mencerca Okta ini memang anak yang keras kepala. Selalu punya jawaban untuk membenarkan tindakannya saat ini.

"Jadi kamu mau melamar anak saya?" Fandi bertanya dengan tegas. Vano menelan ludahnya susah payah, kenapa ruangan ini terasa begitu pengap untuknya.

"Iya, Om" sahut Vano yakin.

"Apa pekerjaan kamu?" pria paruh baya itu bertanya sembari membenarkan kaca matanya. Sebagai seorang ayah dia tidak mungkin memberikan putrinya kepada seorang laki-laki yang masa depannya tidak jelas. Dia saja berusaha mati-matian membuat anak perempuannya bahagia, masak dia mau membiarkan putrinya diajak susah oleh laki-laki lain.

Itu bodoh namanya.

"Saya seorang penyanyi"

Melihat wajah kurang puas yang ditunjukkan ayah Okta membuat Vano mengernyitkan dahinya bingung. Ini masak orang tua Okta tidak mengenalnya?. Seorang Geovano Davichi?. Artis yang punya kekayaan bersih ratusan milyar.

"Penyanyi?. Mana mungkin saya memberikan putri saya sama laki-laki yang penghasilannya tidak tetap. Kamu yakin bisa mencukupi kehidupan putri saya?" tukas Fandi dengan ketajaman lidah yang lebih dari ribuan silet.

"Ayah..." Okta menyela dengan nada tidak suka, merasa tidak enak pada Vano. Tapi mau gimana lagi, ayahnya tidak akan menanggapi ucapannya saat ini.

Mau tidak mau Vano jadi agak kesal. Dia tidak semiskin itu hey!!.

"Om gak usah khawatir. Saya akan jamin kehidupan Okta selama menjadi istri saya. Saya akan mencukupi kebutuhannya lahir batin dan saya jamin putri om gak akan merasa kekurangan" dia menjawab tidak kalah tegas.

"Punya apa kamu sampai kamu yakin bisa membahagiakan anak saya?" pria itu tidak berhenti sampai disitu. Masih mececar Vano dengan pertanyaan menguji iman.

"Saya punya pulau pribadi, tabungan 35 trilliun, usaha di berbagai kota, saya punya penghasilan ratusan juta tiap bulannya, saya juga punya penghasilan royalti dari menciptakan lagu", oke anggap aja ini pamer harta.

"Dengan kesadaran penuh saya berjanji akan membuat hidup Okta bahagia bersama saya. Om bisa pegang janji saya ini".

Fandi tersenyum simpul menanggapi, merasa terkesan dengan keberanian Vano.

"Jadi gimana, Bun?" pria itu beralih bertanya pada istrinya. Hana yang dari tadi diam di samping Okta tersenyum senang karena diberi kesempatan bicara.

"Sebelum itu, saya punya syarat buat kamu. Kamu bisa penuhi?" perempuan itu bertanya dengan wajah sok serius. Padahal Okta tau itu cuma pencitraan. Aslinya mah ibunya ini cerewet.

"Apapun bakal saya penuhi" Vano menjawab sambil tersenyum simpul.

"Saya punya empat syarat. Yang pertama, istri gak pernah salah. Yang kedua, kalau istri salah, balik lagi ke syarat yang pertama. Ketiga, mertua gak pernah salah. Yang keempat, kalo mertua salah, balik lagi ke syarat yang ketiga. Gimana, kamu sanggup?"

Vano menahan diri buat gak misuh-misuh. Calon mertua gini amat. "Saya sanggup" sahutnya kemudian.

Fandi tersenyum puas, ditepuknya bahu Vano beberapa kali. "Lamaran kamu saya terima. Jadi kapan hubungan kalian diresmikan?"

"Minggu depan"

Mata Okta membulat lebar saat Vano membuat keputusan sendiri tanpa konfirmasi dulu kepadanya. Mana ayahnya asal iya-iya aja. Dia gak punya kekuatan untuk membantah.

*************

Sore harinya Vano kembali ke Jakarta sendirian karena Okta dipaksa untuk tinggal sampai hari H nanti. Padahal dia sudah menawari untuk menginap sampai besok pagi tapi Vano menolak

Pernikahan mereka diadakan minggu depan yang akan diselenggarakan di salah satu gedung yang ada di Surabaya. Acara pernikahan diselenggarakan secara privat dengan hanya mengundang kerabat dan sahabat terdekat, sesuai permintaan kedua mempelai.

Okta mengantar Vano ke depan saat cowok itu pamit kembali ke Jakarta untuk mengurus semuanya.

"Gue pulang dulu. Baik-baik disini, gak usah stress atau pun mikirin yang aneh-aneh. Percayain semuanya ke gue, gue bakal urus semuanya" Vano memberi pesan sebelum pergi yang ditanggapi Okta dengan senyuman.

"Iyaaa"

Cowok itu lalu membungkuk, mensejajarkan badannya dengan perut Okta yang masih rata. Dia mengusapnya pelan.

"Daddy pulang dulu ya Baby, baik-baik di perut Mami kamu. Jangan nakal yaa"

Okta terkekeh geli, ternyata gini rasanya diperhatikan seorang artis.

"Apaan sih, Mami-Daddy" kekeh perempuan itu denga mata menyipit.

"Kan bagus, pokoknya nanti gue mau dipanggil daddy"

"Iya dehh, terserah paduka"

Cowok itu tersenyum simpul, tangannya bergerak mengusap rambut Okta hingga membuat jantung perempuan itu nyaris lepas.

"Bye, calon istri"

Okta masih berdiri disitu sembari melambaikan tangannya sampai mobil Vano tidak terlihat lagi. Hati perempuan itu bergetar, ini sih definisi keberuntungan seumur hidup dia pakek semua dalam sehari.

"Gue mau married sama artis, arghhhhhh"

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga ini awal yang baik buat kalian berdua dan gunakan lah sebaik mungkin biar ga ada dusta diantara kalian 🤭!!!!!!
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
akan kah Okta ngasih kesempatan kedua buat vano
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kenapa harus pura² pdhl gak enak lho.....
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pertemuan yang mengharukan antara vano dan okta
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
papamu aja bisa menemukan Okta,,,
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
seharusnya km sadar apa yg salah dari dirimu vano,,knp Okta memilih pergi darimu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hilang tanpa jejak tuh si okta
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
prnh ngerasain juga sih pas putus eh malah masih sayang🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
inilah karma untuk Vano
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
semakin ada kemajuan nih di hubungan Alex dan Okta.
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴: Alex dan Kiara
total 1 replies
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Sedih banget... masih sempat²nya pas mau pergi Okta masih ngingat Vano.
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
astagah.... 😳😳😳
bener itu amp hamidun🤔
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kl ga ada rasa cocok gmn mo tertarik 🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
mungkin irfan gak bisa move on tuh makanya terus gangguin kamu
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Aku kok jd kasihan juga yah sama Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!