Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi untuk Gwen
Gwen tidak akan menyerah, dia berusaha meninju samsak lagi walaupun masih ditertawakan oleh anggota lainnya.
"Dia hanya mengandalkan tampangnya saja," komentar Ruby yang tidak menyukai Gwen.
Trevor yang mendengar itu jadi tidak suka. Awalnya dia ingin menghajar Gwen karena gadis itu membuat dirinya merasakan perasaan aneh dan Trevor harus membuang waktunya untuk mencemaskan gadis lemah itu.
"Kalian semua keluar!" perintah Trevor dengan nada arogannya yang membuat suasana langsung hening.
Semua tidak bisa membantah, mereka keluar dari tempat latihan menyisakan Gwen dan Trevor di sana.
Bug! Bug!
Gwen terus memukul samsak dan tidak peduli dengan sekitarnya sampai dia merasakan perutnya disentuh dari belakang yang membuatnya berjingkat.
"Akh!" pekiknya tanpa sadar.
"Perutmu harus tegak! Lenganmu sangat lemah, kau harus sering berlatih," ucap Trevor yang masih berada di belakang Gwen.
Gwen melakukan instruksi dari Trevor itu dan mulai meninju samsak dengan sekuat tenaga dengan tehnik baru.
"Lumayan," komentar Trevor saat suara keras mulai terdengar dari samsak yang dipukul Gwen.
Bruk!
Tiba-tiba tubuh Gwen ambruk karena kelelahan dan itu membuat Trevor berdecak sebal.
"Hanya itu kemampuanmu? Kau harus menjadi wanita tangguh, Gwen," ucap Trevor sambil memasang sarung tinju ke tangannya. "Sekarang lawan aku!"
"A--apa?" tanya Gwen terbata.
Trevor merenggangkan otot lehernya dan bersiap mengajari Gwen bertarung. Dia mengulum senyumnya saat melihat Gwen berdiri walau badannya bergetar.
"Tenang saja, aku tidak akan memukul wajahmu!" ucap Trevor berusaha membujuk Gwen supaya menyerangnya.
Gwen mencoba memasang kuda-kuda untuk menyerang Trevor secara otodidak. Setiap serangan tentu saja Trevor bisa menangkisnya dengan mudah.
Sampai tubuh Gwen terhuyung ke belakang karena Trevor yang memukul perutnya.
"Aku pasti akan bisa mengalahkanmu!" ketus Gwen yang merasa kesakitan.
"Aku tunggu!" balas Trevor dengan santainya.
Dan hari demi hari yang dilakukan Gwen adalah berlatih bela diri, menembak bahkan memanah. Dia belum mendapatkan misi apapun karena baru masuk ke dunia mafia. Dia hanya bisa jadi pesuruh saat anggota lainnya membutuhkan sesuatu.
Sampai tanpa terasa setahun berlalu, Gwen sudah mulai terbiasa sekarang. Dia akan melakukan pekerjaannya terlebih dahulu kemudian berlatih dan terus berlatih karena dia harus mendapatkan sebuah misi.
Kalau Gwen bisa mendapatkan misi dan berhasil, dia bisa meminta sesuatu pada Trevor.
"Aku harus bisa," gumam Gwen sambil melihat berita di internet mengenai Carol yang sekarang menjadi artis yang tengah naik daun. Gwen bertekad akan menghancurkan karir Carol.
Trevor tak acuh, dia terus mengawasi perkembangan Gwen selama ini apalagi saat dia tahu siapa sebenarnya Gwen setelah Dozer melaporkan informasi yang dia dapatkan mengenai gadis itu. Trevor memang sengaja tidak memberikan misi apapun pada Gwen agar gadis itu tumbuh dengan ambisi besar dalam dirinya.
"Sepertinya sudah saatnya Gwen mendapat misi," ucap Trevor pada Neil saat mereka dalam perjalanan menuju markas utama.
Selama setahun ini, Trevor memang sering berpindah-pindah dari markas satu ke markas lainnya. Selain melakukan misi, dia memang sengaja menghindari Gwen yang terus meminta misi padanya.
"Panggil gadis itu ke kamar pribadiku," tambah Trevor lagi.
Neil mengangguk. "Baik, Bos."
Saat mereka sampai di markas utama, mereka disambut oleh anggota yang berada di markas itu. Trevor yang lelah langsung menuju kamarnya.
Sementara Neil bergegas mencari Gwen yang tengah mencuci piring di dapur utama.
"Gwen," panggilnya.
Gwen menghentikan pekerjaannya sejenak, dia tersenyum lebar melihat Neil yang mendekat padanya.
"Kau kembali bersama Trevor, 'kan?" tanya Gwen tanpa basa-basi.
"Sudah berulang kali aku bilang, panggil bos!" sahut Neil dengan gelengan kepala.
"Aku geli saat memanggilnya seperti itu," tambah Gwen tak mau kalah. Dia bersungut karena memang hubungannya dengan Trevor bukan seperti bos dan bawahan. Tapi anehnya Trevor tidak keberatan jika Gwen memanggilnya dengan nama. Justru lelaki itu suka.
"Bos, memanggilmu ke kamarnya!" ucap Neil yang membuat Gwen tanpa banyak kata lagi berlari ke kamar Trevor berada.
Gwen mengetuk pintu saat sampai dan suara bass Trevor dari dalam memintanya masuk. Saat Gwen membuka pintu, gadis itu melihat Trevor yang hanya memakai handuk melilit tubuh atletisnya, memperlihatkan otot-otot perutnya yang kencang.
Sepertinya Trevor baru saja mandi dan belum memakai baju.
"Cepat pakai bajumu sana!" ketus Gwen dengan sebal karena Trevor yang selalu kelewat percaya diri dan tidak pernah malu padanya seperti saat ini.
"Baiklah," jawab Trevor dengan santainya sambil membuka handuknya.
"Jangan di depanku juga!" teriak Gwen yang hampir saja melihat benda bergelantung di sana.
bkln lnjut thor d setiap judul2 mu
sukses n semngat💪💪