Ini mengisahkan seorang permaisuri terkenal tangguh yang mampu membantu rajanya melawan musuh di medan perang bernama Violetta.
Setelah membantu sang raja berjaya permaisuri malah di khianati dan dibunuh oleh suami yang dia sayang.
Setelah mati sebuah keajaiban muncul. Dia hidup kembali dalam tubuh wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07
"Istirahatlah Az sayang, Sidney dan Yuki akan mengantar dan menemanimu di kamar milikmu. Kakek harus pergi sekarang juga." ucap Samuel lalu mengecup kening cucu kesayangannya itu.
"Baik kakek, Hati-hati dan ingat untuk tidak terlalu lelah. Kakek sudah cukup berumur untuk bekerja terlalu keras." ucap Az pada Samuel.
"Makanya kau harus segera pulih agar dapat mengambil alih tugas kakek di perusahaan. Dengan begitu, kakek yang sudah tidak muda lagi ini dapat menyerahkan segala beban tanggung jawabnya pada cucu tunggalnya." saut Samuel seraya tersenyum pada cucu perempuan satu-satunya itu.
Az hanya tersenyum canggung menanggapi ucapan dari kakeknya itu. Bagaimana mengambil alih? Sedangkan dia masih harus belajar untuk beradaptasi dengan keadaan lingkungan baru dengan hidup barunya itu.
Samuel keluar dari mansion besar itu dan Az diantar oleh Yuki dan Sidney untuk beristirahat di dalam kamarnya.
"Mari nona muda, kami akan mengantar nona ke dalam kamar pribadi nona." ajak Yuki dengan lembut dan dengan senyuman manis ke arah Az.
"Hm ayo, aku sudah mengantuk lagi. padahal aku sudah banyak tertidur di rumah sakit dan di mobil tadi." saut Az sambil mengeluh.
"Itu hal wajar jika nona mengantuk setelah meminum obat. Kemungkinan mengantuk adalah efek dari obat yang nona minum." saut Yuki masih dengan lembut sedang Sidney hanya mengikuti mereka melangkah ke arah kamar dengan wajah datarnya.
Az terkagum-kagum melihat dekorasi dari kamarnya yang berpadu warna pink, krem dan gold. Tempat tidur king size berwarna krem dengan seprei berwarna pink soft terletak persis di tengah ruangan itu.Di sebelah kanannya ada jendela kamar besar yang langsung mengarah ke laut luas di luar sana.
"Apakah anda suka dengan dekorasi dari kamar anda nona muda?" tanya Yuki.
"Hm aku suka." jawab Az.
"Seluruh isi dan dekorasi dari kamar ini adalah hasil kerja keras dari tuan besar sendiri. Beliau yang mempersiapkan semua ini sendiri untuk nona muda." jelas Yuki.
"Sangat bagus. Ya sudah aku ingin mandi dulu lalu tidur. Aku sudah merasakan seluruh tubuhku lengket karena keringat." keluh Az.
"Baik nona muda. Aku akan menyediakan air hangat dalam bak mandi untuk nona muda." saut Yuki.
"Sidney...! " panggil Yuki.
"Ya?" tanya Sidney.
"Bantu siapkan handuk mandi buat nona muda dan siapkan pakaian tidur untuk nona muda." perintah Yuki dan Sidney hanya mengangguk dengan wajah yang masih sama yaitu, datar tanpa ekspresi.
Yuki melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang terletak di sebelah kiri kamar Az. Sedangkan Sidney melangkah menuju lemari untuk mengambil handuk mandi untuk Az.
"Handuk mandi masih tersimpan rapih di dalam lemari karena kami tidak tahu pasti kapan nona muda akan datang. Jadi, kami menyimpannya di dalam lemari agar tidak kotor karena debu." ucap Sidney sambil menyerahkan handuk mandi pada Az.
"Hm." Az hanya berdehem menanggapi penjelasan dari pelayannya itu.
Setelah Az selesai dengan mandinya, dia lalu tidur. Az menjalani hari demi hari di dalam mansion itu dengan jadwal ketat dari Samuel hingga dia dinyatakan benar-benar pulih dari trauma fisik dan psikis dari kecelakaan yang telah dia lalui sebelumnya.
Hari ini Az dapat bernafas lega karena, dokter sudah menyatakan bahwa dia telah pulih total yang artinya dia sudah tidak harus menjalani jadwal ketat kakeknya lagi.
Tapi, baru saja Az menghela napas lega, dia lagi-lagi harus pasrah menjalani jadwal lain yang sudah diatur untuk dirinya.
"Ini jadwal apa lagi?" tanya Az saat Yuki menyerahkan selembar kertas berisikan jadwal ketat setiap harinya.
"Ini adalah jadwal pelatihan untuk anda nona muda." jawab Yuki.
"Pelatihan?" beo Az tidak paham.
"Ya pelatihan untuk persiapan dan bekal anda sebagai pewaris utama dan satu-satunya keluarga Berza." jawab Yuki lagi.
"Mengapa harus sebanyak ini jadwal yang harus aku jalani?" keluh Az lagi sambil memajukan bibirnya kesal.
"Karena untuk menjadi pewaris utama sebuah keluarga yang masuk dalam daftar keluarga terkaya anda harus siap dalam segala hal agar tidak dapat di tumbangkan atau di hancurkan dengan mudah. Resiko memegang kekuasaan di tangan kita sangat besar karena, akan ada banyak orang iri yang akan siap untuk menghancurkan kita. Jadi, selain kemampuan dalam berbisnis, tuan besar ingin nona muda untuk menjalankan latihan fisik untuk meningkatkan kemampuan beladiri nona muda."jelas Yuki.
"Itu agar nona muda dapat melindungi diri nona sendiri dan juga orang-orang yang nona muda sayangi." ucap Sidney menambahkan penjelasan Yuki.
"Aku tidak merasa keberatan mengenai latihan fisik yang ada pada daftar ini. Hanya saja, latihan yang lain terutama latihan kepribadian apakah itu juga harus aku jalani?" keluh Az tidak henti.
"Itu juga sangat penting nona muda. Aturan sopan dan pantas di kalangan atas yang akan nona muda masuki nanti setelah nona muda mengambil alih kekuasaan tuan besar nantinya sangat jauh dari aturan sopan dan pantas pada kalangan yang nona muda jalani selama ini." jawab Yuki yang masih sabar menjawab setiap pertanyaan dari nona mudanya itu sambil membantu membereskan perlengkapan yang akan dibutuhkan oleh Az hari ini.
Hari ini adalah hari pertama Az akan menjalani semua pelatihan baik pelatihan untuk mengelola perusahaan, bergaul dengan kolega bisnis dan latihan beladiri Az harus jalani.
Samuel sudah memanggil beberapa orang pelatih profesional untuk membimbing Az. Sedangkan di sampingnya, Yuki serta Sidney masih tetap akan selalu bersama dengan Az untuk memastikan keamanan dari nona muda mereka itu.
"Semua sudah siap nona muda. Ayo kita sudah di tunggu oleh pelatih." ajak Yuki.
"Memangnya kita akan kemana untuk berlatih?" tanya Az.
"Bukankah di mansion ini kita juga dapat berlatih?" tambah Az lagi-lagi bertanya sebelum Yuki maupun Sidney menjawab pertanyaannya yang sebelumnya.
"Tuan besar ingin nona muda dapat memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri dulu sebelum memiliki kemampuan yang lain. Maka, hari ini kita akan berlatih untuk menggunakan senjata. Nona muda akan berlatih di lapangan tembak milik keluarga Berza tidak jauh dari mansion ini." jawab Sidney membuat Az bersemangat.
Karena, walau bagaimana jiwa yang bersemayam dalam tubuh Az saat ini adalah Violetta yang memiliki jiwa petarung sehingga dia sangat bersemangat saat Sidney mengatakan dia akan berlatih beladiri.
Az atau lebih tepatnya Violetta sangat tidak sabar untuk berlatih jenis pertarungan di zaman yang sekarang dia tempati. Yang sudah pasti akan sangat berbeda jenis pertarungannya dengan jamannya dulu.
"Baiklah, ayo kita berangkat aku sudah tidak sabar untuk berlatih agar menjadi lebih kuat." seru Az penuh semangat.
jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote, like dan komen setelah membaca.
bikin calon yg lebih tangguh dr devan utk az
malah gila