Siapa aku? aku adalah Yu Zhao seorang anak 12 tahun yang dianggap sebagai sampah klan yang tidak bisa berkultivasi.
Mendapatkan warisan Dewa Pedang dan menjadi pendekar pedang terhebat sepanjang zaman tersebut.
Bagaimanakah alur ceritanya? Kita lihat dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyvaldo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHP 8. PERJALANAN KE KOTA EMBUN
"Baik yah" kata Zhao.
Pagi hari tiba matahari sudah mulai menyinari kota Dameng. Zhao dan keluarga sudah selesai makan pagi dan sudah siap untuk berangkat.
"Apa tidak ada yang ketinggalan, nak?" tanya Ibu Zhao
"Sudah bu sudah Kupersiapkan semua" jawab Zhao
"Apakah kau tidak berangkat besok saja" tanya ibunya kembali.
Yu Ming yang melihat istrinya berupa untuk mencegah Zhao agar tidak pergi menggelengkan kepala dan berkata, "sudahlah ling'er biarkan biarkan Zhao pergi kau jangan terlalu khawatir" kata Yu Ming pada istrinya
Qing Linling yang mendengar ucapan Yu Ming menggelengkan kepala, "bagaimana aku tidak khawatir Zhao'er adalah putra kita satu satunya" kata Qing Linling.
Zhao dari tadi ditahan ibunya supaya tidak jadi pergi akhir nya membuka suara, "sudahlah bu putra mu akan baik-baik saja lagian aku hanya pergi 6 bulan saja setelah itu aku akan kembali dengan selamat" ucap Zhao meyakinkan ibunya
Qing Linling akhirnya menghela nafas pasrah karena tekad putra nya tersebut sudah bulat dan akhirnya ia mengizinkan dengan berat hati.
Zhao akhirnya berangkat untuk berpetualang sebelum pergi ia meminta ayahnya untuk mendaftarkan nya di turnamen kota Dameng agar saat ia pulang tidak harus capek-capek mengantri,
"yah tolong daftarkan aku di turnamen kota agar aku tidak perlu mendaftar sendiri" kata Zhao
Ayahnya hanya mengangguk tanda kalau ia mau untuk memenuhi permintaan putra nya.
Setelah itu Zhao pamit dan langsung berlari, "sampai jumpa" kata Zhao sebelum keluar dari gerbang rumah.
....
Didepan gerbang kota,
Zhao yang sudah keluar dari rumah nya sekarang telah berada di gerbang keluar kota. Zhao diminta i tanda pengenal oleh penjaga gerbang.
"Tolong tanda pengenal!" kata penjaga gerbang A
Zhao langsung memberikan tanda pengenal klan Yu.
"Eh bukan kah kau adalah sampah klan Yu?" kata penjaga gerbang B
"Hahaha, ternyata kau adalah sampah klan Yu yang sangat terkenal karena tidak berkultivasi itu memang pantas disebut sampah" kata penjaga A yang meminta i tanda pengenal pada Zhao tadi
Memang mereka tidak bisa melihat kalau Zhao sudah bisa berkultivasi karena Zhao menyembunyikan aura kultivasinya dengan teknik yang diajarkan oleh ayahnya sebelum ia berangkat tadi. Jika gelang penekan kultivasi hanya bisa menekan aura kultivasi hingga 2 tingkat berbeda dengan teknik yang diajarkan oleh ayah Zhao karena teknik tersebut membuat penggunanya tidak memiliki aura kultivasi sama sekali seperti yang dilihat oleh penjaga gerbang tetapi, teknik tersebut memiliki kelemahan jika orang tersebut mengeluarkan aura kultivasi nya yang sesungguhnya maka teknik tersebut tidak berfungsi lagi.
Zhao yang di hina oleh penjaga gerbang tadi tidak memperdulikannya dan langsung keluar untuk segera pergi ke kota Embun. Kota Embun sendiri bersebelahan dengan kota Dameng tetapi kedua kota tersebut dibatasi oleh hutan yang cukup berbahaya karena terdapat banyak beast liar yang berkeliaran didalam hutan meskipun mereka yang paling tinggi berada diranah pejuang, mereka cukup menyulitkan bagi kultivator diranah raja.
Setelah Zhao keluar dari kota Dameng dan melewati beberapa desa kecil diluar kota Dameng akhirnya ia sampai di hutan pembatas antara kota Dameng dan kota Embun.
"Huh akhirnya sampai di sini aku harus cepat-cepat karena waktu untuk sampai di kota Embun sekitar seminggu" kata Zhao dan langsung masuk kedalam hutan tersebut.
3 hari ia berlari dan sesekali ia beristirahat untuk makan. Saat sampai di tengah hutan ia mendengar suara pedang saling beradu.
"Seperti nya ada yang bertarung" kata Zhao langsung berlari menuju sumber suara tadi dan setelah sampai ia mengintip dibalik pohon ternyata, suara tersebut berasal dari dua wanita yang berumur sekitar 17 tahun melawan 7 bandit yang memakai pakaian berwarna hitam.
Mereka berdua terdesak karena kalah jumlah tetapi meskipun terdesak mereka tidak menyerah dan berhasil menyarangkan beberapa goresan pedang di tubuh para bandit.
"Nona muda, lebih baik kalian menyerah dan ikutlah kami untuk bermain sebentar" kata salah satu bandit tersebut sampai air liur nya keluar karena kecantikan kedua wanita tersebut.
"Tidak, kami tidak akan pernah mau, lebih baik kami mati dari pada menyerahkan kehormatan kami pada bandit br*ngs*k seperti kalian" kata salah satu wanita tersebut yang bernama Xu Liu
Para bandit yang mendengar kata-kata Xu Liu menjadi sangat marah, "bajingan, sudah diberi muka tapi tidak mau, anak-anak bunuh mereka" kata pimpinan bandit tersebut.
Kedua wanita tersebut pasrah jika ajal mereka menjemput, tetapi saat mereka menutup mata mereka mendengar teriakan kesakitan dari salah seorang bandit, dan ketika membuka mata mereka berdua sangat kaget ketika tubuh seorang bandit terbelah menjadi dua dan mereka juga melihat seorang pemuda 13 tahun berdiri dengan gagah memegang pedang yang bersimbah darah.
" A.. apa yang terjadi" kata mereka berdua bersama
Tidak hanya kedua wanita tersebut yang terkejut tetapi pimpinan dan para bandit juga terkejut tetapi pimpinan bandit tersebut langsung marah.
"Beraninya kau membunuh anggota bandit gagak hitam" kata pemimpin bandit marah
"... " Zhao tidak menjawab.
"Anj***g, kubunuh kau bocah" kata pimpinan bandit,
"kalian semua cepat serang dia!" perintah pimpinan bandit
Para bandit gagak hitam akhirnya maju, pimpinan bandit tersenyum seakan para bawahannya bisa membunuh Zhao dengan mudah, tetapi kenyataannya berbeda jauh para banditlah yang dibantai oleh Zhao.
Slashhh!
Slashhh!
akhhhh
slashhh
akhhh
Teriakan-teriakan para bandit terdengar disertai suara anggota tubuh yang terpotong, pimpinan bandit gagak hitam yang tadi sangat sombong sekarang nyalinya menciut ketakutan
Kedua wanita tersebut juga takut karena anak 13 tahun yang sangat tampan membunuh tanpa merasa bersalah bak reinkarnasi dewa kematian.
Slashhh... akh...
Suara bandit terakhir dan tewas dengan kepala terpisah. Pimpinan bandit yang melihat itu langsung berbicara, "tuan muda jika kamu melepaskan aku, aku akan menja.. " slash... sebelum dia selesai berbicara kepala nya sudah lepas dari tubuh.
Setelah Zhao membunuh pimpinan bandit ia langsung mengambil cincin ruang para bandit dan melihat isinya ada senjata, koin, kitab dan beberapa pil, ia pun memindahkan isi tersebut ke cincin ruang nya
"Lumayan, ada 3.680 koin emas dan 2.600 koin perak tambahan" gumanya setelah itu dia mendatangi kedua wanita tadi yang masih melamun.
"Hai, apa kalian tidak papa" tanya Zhao
Karena pertanyaan Zhao akhirnya mereka berdua sadar dari lamunannya, "kami tidak papa tuan muda" jawab Xu Liu sopan
"Terima kasih tuan muda" kata teman Xu Liu
"Perkenalkan saya Xu Liu dan dia Li Xue kami berasal dari kota Embun" kata Xu Liu mengenalkan diri
"Zhao, Yu Zhao dari kota Dameng" balas Zhao
Setelah berkenalan mereka bertiga akhirnya menuju kota Embun bersama karena Zhao takut kalau mereka berdua mengalami kejadian seperti tadi.
Di perjalanan Xu Liu bertanya pada Zhao,"tuan muda apakah kau punya kekasih"
Zhao tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala nya.
Xu Liu di perjalanan banyak bertanya tentang Zhao dan kebiasaan Zhao
Zhao hanya menjawab pertanyaan Xu Liu dengan dingin dan cuek karena itu adalah sifat alami Zhao ia hanya bersikap manja pada keluarganya dan acuh pada orang lain.
Di perjalanan Zhao sering dihadapkan dengan beast liar tetapi beast tersebut memiliki kultivasi dibawah emas jadi dengan mudah Zhao menyingkirkan nya.
4 hari kemudian,
Zhao dan kedua wanita tersebut sudah keluar dari dalam hutan, sebenarnya ia hanya perlu waktu tiga hari untuk sampai di luar hutan karena ia bersama kedua wanita tadi akhirnya sedikit lebih lambat karena sering beristirahat.
....
Gerbang kota Embun,
Terlihat 3 pemuda berjalan menuju gerbang kota Embun yaa mereka adalah Yu Zhao, Xu Liu dan Li Xue. mereka diminta tanda tanya pengenal oleh penjaga gerbang tadi setelah dicek akhirnya mereka bisa masuk kedalam kota Embun.
Didalam kota Embun,
Banyak pasang mata yang melihat kearah rombongan Yu Zhao. Tatapan mereka seperti sedang bertemu idolanya.
"Hei.. hei.., lihat bukan kah itu nona Liu putri walikota dan kecantikan nomor 1 dikota Embun" kata seorang pejalan kaki
"Benar, itu adalah nona Liu kecantikan nomer 1" kata pejalan kaki lainnya
"Andai nona Liu mau menjadi istriku, aku adalah pemuda yang sangat beruntung" kata seorang pemuda berharap.
"Huss, jangan terlalu berharap kudengar kalau nona Liu dijodohkan dengan salah satu bangsawan kaya kota Embun ini" kata temannya mengingatkan.
Teriakan demi teriakan terdengar sepanjang mereka bertiga berjalan.
"Apa benar kau putri walikota" tanya Zhao pada Xu Liu
"Yah bisa dibilang begitu" jawab Xu Liu sambil senyum berharap kalau Yu Zhao tertarik dengannya.
"Oh," jawab Zhao cuek