Kisah seorang gadis muda nan lugu yang berprofesi sebagai guru TK ditakdirkan bertemu dengan seorang duda beranak satu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duel
Di saat Nathan keluar hendak mencari keberadaannya Kenes, pundaknya ditepuk Elang.
Nathan menoleh dan langsung tercengang, "Elang?" Nathan langsung mengenali wajahnya Elang karena, dia telah melihat banyak sekali foto-fotonya Elang yang masih tersimpan di ponsel lamanya Kenes dan ponsel itu masih ia simpan.
"Saya rasa, kita perlu berbicara empat mata, tuan Nathan Rajaswa"
"Oke! masuklah ke mobil" Nathan mendahului Elang masuk ke mobil.
Setelah memasang sabuk pengamannya, Elang langsung berucap, "kita bicara di taman yang tidak jauh dari sini saja, tuan"
"Aku akan turuti permintaanmu ke taman tapi setelah aku menemukan istriku. Aku akan mencari istriku terlebih dahulu"
Elang menoleh ke Nathan dan tersenyum, "Kenes sudah saya antarkan pulang ke hotel"
"Maksudmu?" Nathan melirik Elang sambil mengemudikan mobilnya.
"Saya tadi mengajak Kenes keluar sebentar untuk membicarakan soal hubungan kita dan......"
Ciiiiitttttttt........Nathan mengerem mendadak mobilnya di pinggir jalan lalu melepas sabuk pengamannya lalu mencengkeram kerah bajunya Elang sambil menggeram penuh kecemburuan.
Elang tersenyum tipis lalu menepis kasar tangannya Nathan yang memegang kerah bajunya.
"Apa yang kalian bicarakan? katakan!" ucap Nathan dengan mengeraskan wajah dan mengepalkan kedua tangannya.
"Kenes masih sangat mencintai saya, Kenes berjanji setelah satu tahun menikah dengan anda, dia akan terbebas dari anda, dia akan bercerai dengan anda dan menikah dengan saya" ucap Elang dengan santainya.
"Kamu bohong, Kenken nggak akan ngomong seperti itu, kamu bohong!" Nathan menggertakkan giginya.
"Saya tidak bohong. Anda bisa bertanya sama Kenes. Kenes akan menceritakan cerita yang sama karena, Kenes itu gadis polos yang tidak pernah bisa berbohong. Bahkan dia pun bilang kalau dia belum mengijinkan anda menjamahnya dan selamanya dia tidak akan mengijinkan anda menjamahnya karena, Kenes bertekad akan menjaga kesuciannya untuk saya, hanya untuk saya" Elang menyeringai penuh kepuasan di depannya Nathan.
Nathan langsung mendaratkan bogem mentahnya ke wajah tampannya Elang karena api cemburu di dalam dirinya menjadi semakin besar mendengar kata kalau Kenes akan menjaga kesucian Kenes hanya untuk Elang.
Elang mengusap sudut bibirnya dan kembali menyeringai, "saya minta anda jangan macam-macam sama Kenes! dia hanya milik saya seorang dan anda hanyalah seorang penjaga, penjaga calon istri saya, tidak lebih"
"Keluar kamu! kita duel" Nathan langsung membuka pintu mobilnya dan melompat turun. Elang pun dengan gagah mengikuti langkahnya Nathan dan bersiap untuk berduel dengan Nathan.
"Camkan baik-baik kata-kataku sebelum kamu masuk UGD dalam keadaan tidak sadarkan diri! Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun merebut Kenken dariku! dia istriku dan selamanya akan menjadi istriku, kau dengar itu hah?! Se...la...ma....nya!!" Nathan berucap sambil mengepalkan kedua tinju dan berjalan pelan mendekati Elang.
"Cih! Anda begitu egois. Anda juga memiliki seorang kekasih bukan? namun anda juga ingin memiliki Kenes? apa Kenes itu sebuah mainan? apa anda tidak pernah menghargai perasaannya Kenes, anda telah menduakannya, anda paham itu? hah?! dan Kenes tidak pernah mencintai anda, Kenes hanya mencintai saya, dasar brengsek!" Elang memekik kesal ke arah Nathan.
Bughhh.....dengan gerakan super cepat, Nathan memukul rahangnya Elang hingga membuat Elang terjengkang beberapa langkah. Elang pun dengan kecepatan kilat melesat maju membalas serangannya Nathan namun sepertinya Nathan lebih lihai teknik bela diri daripada Elang. Dengan santai Nathan berhasil menepis semua serangannya Elang.
Mereka mundur untuk mengambil napas dan Nathan menertawakan Elang, "cih! bocah kemarin sore berani melawanku. Kau nggak akan mungkin menang" Nathan kembali melesat dan beberapa detik kemudian dia berhasil melumpuhkan Elang bertepatan dengan tangannya Dion yang menarik Nathan untuk melepaskan Elang.
"Tuan apa yang tuan lakukan? tuan mau membuatnya mati?" Dion mendekap tubuhnya Nathan dari belakang.
"Lepaskan aku Dion!" ucap Nathan.
"Dia sudah pingsan, tuan. Kalau anda memukulimya terus dia akan mati. Nggak! saya nggak akan melepaskan anda" ucap Dion.
Nathan langsung menyikut perutnya Dion dengan keras dan dia berhasil melepaskan diri dari Dion. Dia kemudian berucap, "bawa dia ke rumah sakit! aku masih harus pergi ke suatu tempat" ucap Nathan sembari melangkah masuk kembali ke dalam mobilnya.
"Tuan! tuan mau ke mana?!" teriak Dion namun Nathan tidak menggubrisnya dan langsung melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan Dion dan Elang.
Dion mengusap wajahnya dengan kasar sambil berkacak pinggang. Dia kemudian mengangkat tubuhnya Elang dan memasukannya ke jok belakang mobil lalu dia bawa ke rumah sakit.
Nathan menuju ke makam istrinya. Istrinya memang berasal dari kota S dan nenek Anjani memakamkan istrinya Nathan di kota itu karena, Nathan tidak menginginkan istrinya dimakamkan di kota J.
Sesampainya di makam, Nathan berdiri cukup lama di depan batu nisan mewah yang bertuliskan, Denisa Rajaswa. Di depan nisan itu, Nathan seolah bercermin, dia melihat kembali dirinya di masa lalu yang selalu memperlakukan Denisa dengan dingin, tidak pernah bersikap lembut, dan lebih buruknya, dia sering berganti-ganti cewek membawanya ke rumah hanya untuk menyiksa perasaannya Denisa.
Nathan ambruk di atas pusaranya Denisa. Dia menangis sejadi-jadinya di atas pusara itu. Begitu inginnya dia memeluk Denisa bukannya Pusaranya. Air mata terus keluar dari kedua mata lentiknya Nathan.
Nathan mengusap pusara itu, "maafkan aku Denisa! maafkan aku! aku membencimu, aku melampiaskan dendamku ke kamu padahal kamu nggak bersalah, bahkan papa kamu pun juga tidak bersalah. Aku baru tahu hari ini semua faktanya. Aku menyesal telah menyakitimu, aku sungguh menyesal membuatmu tersiksa selama menjadi istriku hingga sampai kamu menghembuskan napas terakhirmu" Air mata Nathan terus berderai.
"Aku bahkan tidak pernah menjengukmu, tidak pernah menaruh bunga mawar putih kesukaanmu di sini. Aku juga menolak anak kita. Nenek memberi nama Arga ke anak kita sayang, Arga anak yang kuat sesuai dengan namanya, Arga juga anak yang lembut sama seperti kamu, dia juga baik hati, polos, dan suci mirip denganmu" Nathan mengusap air matanya lalu mengusap pusara Denisa.
"Aku sebenarnya mencintaimu. Jauh di lubuk hatiku aku sebenarnya mencintaimu tapi indahnya warna cinta di hatiku tertutup warna hitam dendamku. Andai aku tidak memiliki dendam, kita pasti hidup bahagia saat ini membesarkan putra kita. Terima kasih untuk perjuanganmu melahirkan putra kita" ucap Nathan dengan sangat lirih. Segala penyesalan telah menusuk hatinya dengan begitu dalam kala itu membuat Nathan tidak bisa bernapas lega.
"Aku sudah menikah lagi sayang. Istriku sekarang ini bernama Kenes Satrio. Dia imut, manis, polos, lugu, dan rasa masakannya sama persis dengan rasa masakanmu. Dia juga baik hati mirip denganmu. Entah kenapa setiap kali aku melihat istriku, aku selalu teringat kamu, seolah kamu terlahir kembali di tubuhnya Kenes" ucap Nathan.
"Aku berjanji sayang, aku akan menyayangi istriku, aku akan menjaganya sebagai penebusan dosa-dosaku atas perlakuan burukku sama kamu dulu. Aku juga akan merawat papa kamu, papa kamu sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini dan aku akan mulai membuka diri sama Arga. Aku akan menerima Arga, putra kita. Aku akan mulai belajar mengenalnya, menyayangi, dan mencintainya" ucap Nathan.
Dion menunggu sampai Elang siuman lalu dia berkata, "aku sudah bayar semua biaya adminstrasi pengobatanmu juga obat-obatannya. Aku pamit dan semoga cepat pulih"
"Bisakah saya meminta anda memberitahukan Kenes kalau saya di sini? kalau anda tidak menuruti kemauan saya, saya akan membayangi si Nathan brengsek itu terus menerus" keseriusan terdengar di ucapannya Elang.
"Kamu kan bisa menelepon ponselnya non Kenes" sahut Dion.
"Beberapa hari ini ponsel Kenes tidak aktif sejak terakhir kali saya meneleponnya dan yang mengangkat telepon kala itu, suaminya Kenes. Ya! sejak itu saya nggak bisa menghubungi ponselnya Kenes lagi" ucap Elang.
Pantas aja ponselnya nona ganti. Pasti yang lama disembunyikan sama tuan biar non Kenes tidak berhubungan lagi dengan Elang. Batin Dion.
"Kak Dion?"
"Aaa, iya baiklah! aku akan bilang sama non Kenes kalau kamu dirawat di sini. Aku permisi dan aku sarankan jangan kau usik tuan Nathan setelah ini kalau kamu tidak ingin hancur. Kamu akan kalah melawan tuan Nathan" ucap Dion serius.
"Semua tergantung kak Dion. Jika Kenes tidak menjenguk saya maka saya bisa bertindak nekat melawan Nathan" Elang menggeram kesal.
"Baiklah, aku akan minta non Kenes kemari. Aku pamit dulu" Dion kemudian melangkah pergi meninggalkan Elang.
Sesampainya di kediamannya Nathan, Dion langsung mengatakan kalau Elang sakit di rumah sakit swasta terbesar di kota itu dan Elang mencari Kenes.
"Aku nggak boleh menemuinya lagi karena, itu tidak etis" kata Kenes.
"Tapi jika nona tidak menjenguknya maka akan ada perang dunia, nona" ucap Dion.
"Kenapa bisa begitu?" tanya Kenes.
"Elang menemui tuan Nathan lalu mereka duel dan Elang kalah. Elang terluka cukup parah dan jika nona tidak menemuinya, Elang akan balik menyerang tuan Nathan dan akan timbul perselisihan baru yang tidak akan ada habisnya" Dion berucap lalu menghela napas panjang.
"Mereka benar-benar gila" gumam Kenes.
"Iya mereka gila karena, anda" sahut Dion.
"Kalau Elang aku bisa paham dia bersikap seperti itu karena memang kami saling mencintai dan aku tahu kalau Elang sangat mencintaiku tapi mas Nathan? kenapa mas Nathan bersikap seperti itu? mas Nathan kan tidak mencintaiku?" Kenes melempar sorot mata penuh tanda tanya ke Dion.
Dion hanya bisa mengangkat kedua bahunya lalu berkata, "lebih baik kita ke rumah sakit sekarang, sebelum tuan Nathan balik, nona. Saya akan mengantar anda"
Kenes akhirnya dengan sangat terpaksa menuruti sarannya Dion untuk segera ke rumah sakit menjenguk Elang.
Mampir juga dong di novel aku
"Pernikahan impian"
Makasih
salam dari Sekretaris Pilihan Milik Ceo Tampan
ditunggu feedbacknya 👋
salam dari Sekretaris Pilihan Milik Ceo Tampan
Sehat, bahagia & semakin sukses ya 🥰
Semangaaaatt ⭐❤️❤️❤️❤️❤️⭐
Sehat, bahagia & sukses selalu ya 🥰
Semangaaaatt ⭐❤️⭐❤️⭐❤️⭐