NovelToon NovelToon
Menuju Sukses Bersama Ayahku

Menuju Sukses Bersama Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:807
Nilai: 5
Nama Author: Monica Wulan

seorang anak perempuan bercita-cita untuk sukses bersama sang ayah menuju kehidupan yang lebih baik. banyak badai yang dilalui sebelum menuju sukses, apa saja badai itu?

Yok baca sekarang untuk tau kisah selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monica Wulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap

     Tujuh orang warga memasuki tempat ngaji Ustadz Khalid, diikuti Ustadz Khalid sendiri dan pak kades. Di luar, Arkan berusaha menyusup masuk untuk mengalihkan perhatian atau bahkan merusak CCTV, namun usahanya gagal. Beberapa warga lain yang menunggu di luar menahannya dengan tegas. Arkan meronta-ronta, namun warga tetap teguh pendiriannya.

       Di dalam ruangan, Ustadz Khalid mulai memeriksa rekaman CCTV. Ia memutar rekaman dari sore hari saat para warga menyerahkan padi kepada Pak Ramlan. Mereka menyaksikan bagaimana warga satu per satu menaruh karung-karung padi di halaman rumah Pak Ramlan. Suasana hening, semua mata tertuju pada layar monitor.

Tiba-tiba, semua orang tersentak. Pada rekaman tersebut, terlihat dua orang yang bersembunyi di balik rumah Pak Ramlan. Mereka mendekati tumpukan padi, dan dengan licik menaburkan sesuatu ke beberapa karung padi. Awalnya, warga saling berbisik, menebak-nebak siapa dua orang misterius tersebut.

     " Astagfirullah Siapa mereka, ya?"

"Aku nggak kenal."

   "Kok pakai penutup wajah?"

"Kayaknya… aku… aku rasa…"

Namun, ketika kamera CCTV memperlihatkan wajah kedua orang tersebut dengan lebih jelas saat mereka tertawa licik setelah menaburkan sesuatu ke padi, semua orang terdiam kaget. Kedua orang tersebut adalah Arkan dan Zulaikha!

"Astaghfirullah!" Ustadz Khalid berteriak, suaranya penuh dengan kekecewaan. Ia tidak menyangka bahwa Arkan, yang selama ini terlihat baik-baik saja, ternyata dalang di balik semua ini.

"Pak Arkan?! bu Zulaikha?!" teriak beberapa warga, suara mereka penuh amarah. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka merasa dikhianati oleh Arkan dan Zulaikha, yang selama ini dianggap sebagai warga desa yang baik.

   "Brengse3k!" teriak Pak Usman, wajahnya memerah menahan amarah. "Mereka yang merusak padi! Mereka juga yang memfitnah Pak Ramlan!"

"Dasar orang jahat!" Bu Aminah ikut berteriak, suaranya penuh kemarahan. "Mereka tega sekali! kenapa Mereka tega menghancurkan nama baik Pak Ramlan?!"

   "Harus dihukum mereka!" teriak warga lain, suaranya penuh amarah. "Mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka!"

"Benar pak, Mereka harus membayar ganti rugi!" teriak warga lainnya, suaranya semakin keras. "Mereka harus diusir dari desa ini!"

    Suasana di dalam ruangan menjadi kacau. Amarah warga memuncak. Mereka mengecam tindakan Arkan dan Zulaikha yang sangat keji dan tidak terpuji. Mereka merasa dikhianati dan dipermalukan. Mereka berteriak-teriak, menuntut keadilan. Arkan dan Zulaikha telah melakukan kesalahan yang sangat besar, dan mereka harus siap menerima konsekuensinya. Kebohongan dan kejahatan mereka telah terbongkar. Mereka tidak akan bisa lagi lari dari hukuman.

     Warga yang keluar dari tempat ngaji langsung menyerbu Arkan dan Zulaikha. Mereka menarik paksa Arkan dan Zulaikha ke tengah kerumunan. Arkan dan Zulaikha berusaha melawan, berteriak-teriak membela diri, namun warga sudah sangat marah. Mereka mengepung Arkan dan Zulaikha, hujatan dan makian memenuhi udara.

"*Usir mereka dari desaa pak kades... "*

"Huuu dasar pasangan iblis"

"*Nggak nyangka ya mereka tega sama keluarga sendiri*... "

Pak Mukhlis, selaku kades berusaha mengamankan mereka dengan sigap berusaha menenangkan warga. Ia meminta warga untuk tenang dan mendengarkan penjelasan terlebih dahulu. Setelah berhasil meredakan amarah warga sedikit demi sedikit, Pak Mukhlis mendekati Arkan.

"Arkan," kata Pak Mukhlis, suaranya tegas namun tenang. "Jelaskan! Kenapa kamu melakukan ini? Kenapa kamu tega merusak padi dan memfitnah Pak Ramlan?"

Arkan masih berusaha membantah, mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Namun, Ustadz Khalid menunjukkan rekaman CCTV di ponselnya. Rekaman tersebut memperlihatkan dengan jelas bagaimana Arkan dan Zulaikha menaburkan racun ke tumpukan padi.

Warga yang belum mengetahui kejadian sebenarnya, terkejut melihat bukti tersebut. Mereka semakin marah kepada Arkan dan Zulaikha. Arkan terdiam, tidak bisa lagi membantah. Kebohongan dan kejahatannya telah terungkap.

Tiba-tiba, Pak Ramlan maju ke depan. Ia menatap Arkan, adiknya sendiri, dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada rasa kecewa, sedih, dan sedikit amarah di sana.

"Arkan," kata Pak Ramlan, suaranya terdengar berat. "Jawab aku. Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Kita saudara, kenapa kamu tega menghancurkan hidupku?"

Arkan menatap Pak Ramlan, wajahnya datar tanpa menunjukkan penyesalan. "Aku tidak ingin melihatmu lebih tinggi dariku mas," jawab Arkan, suaranya dingin dan tanpa emosi. "Aku iri padamu. Semua orang memujimu. Semua orang menghargaimu. Aku tidak suka itu. !"

"*Astaghfirullah*.. "

Pengakuan Arkan membuat warga semakin terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa motif di balik kejahatan Arkan adalah rasa iri yang begitu besar terhadap kakaknya sendiri. Mereka tidak menyangka bahwa Arkan memiliki sifat yang begitu kejam dan tidak berperasaan.

Rasa iri yang membutakan mata hatinya telah membuatnya melakukan tindakan yang sangat merugikan orang lain. Mereka tidak menyangka bahwa di balik wajah yang tampak ramah, tersimpan rasa iri yang begitu besar. Mereka semakin geram dan mengecam tindakan Arkan yang sangat tidak terpuji.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Pak Kades, usir saja mereka! Mereka telah mencoreng nama baik desa kita!” teriak seorang warga, suaranya ditimpali teriakan-teriakan lain yang tak kalah keras. Wajah-wajah penuh kemarahan dan kecewa memenuhi ruangan. fitnahan Arkan dan Zulaikha yang hampir menghancurkan reputasi Pak Ramlan yang selama ini dikenal jujur.

Zulaikha memeluk lengan Arkan erat-erat, air matanya berlinang. “Pak Kades, kami mohon… jangan usir kami. Kami… kami khilaf. Kami berjanji akan berubah,” lirih Zulaikha, suaranya bergetar. Arkan mengangguk, wajahnya pucat pasi.

Pak Kades Muhlis mengangkat tangannya, meminta kesunyian. “Saya mengerti kemarahan kalian. Namun, kita juga harus bijak. Pak Arkan dan Zulaikha adalah warga desa kita. Sebelum mengambil keputusan, mari kita cari solusi yang adil,” kata Pak Kades dengan suara tenang namun tegas. Ia menatap Arkan dan Zulaikha.

“Jika kalian berdua tidak ingin diusir, kalian harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan. Kalian harus mengganti kerugian padi Pak Ramlan dan warga lainnya.”

Hening sejenak arkan tertegun. Ia tahu, kerugian yang ditimbulkan sangat besar. Ia menghela napas panjang. “Pak Kades… saya… saya tidak punya uang banyak pak ,” jawabnya, suaranya hampir tak terdengar.

Seorang warga tua, Pak bejo, bersuara, “Lalu bagaimana kerugian kami? Atau Motor barumu itu Arkan Jual saja! Itu bisa menutup sebagian kerugian!”

Suara-suara lain ikut bersahut, “Betul! Jual motornya! Jangan pura-pura miskin!” Arkan mengepalkan tangannya. Ia sangat kesal, namun ia menahan amarahnya.

“Baiklah,” kata Arkan, suaranya berat. Ia menatap wajah-wajah penuh amarah di hadapannya. “Saya akan menjual motor saya. Tapi, saya mohon… beri saya waktu. Saya akan bekerja keras untuk melunasi sisa kerugian.”

Pak Kades mengangguk. “Baiklah, pak Arkan. Saya beri kamu waktu seminggu. Jika dalam seminggu kamu belum melunasi kerugian, maka keputusan pengusiran akan tetap berlaku.”

Suasana masih tegang, namun sedikit demi sedikit, amarah warga mulai mereda.

"*Akkhgg sial kenapa aku yang rugi... seharusnya mas ramlan yang ada di posisi ini*!! "

••Jangan Lupa Like dan Ikuti ya biar author semangat. Semoga yang like dan ikuti rezekinya lancar aamiin ❤

1
caca
cocok deh adik kakak nggak beres thor
caca
astagah ampunn bik otak mu
caca
bik zulaika sumpah ngeselin /Panic/
Proposal
Bagus Kaka🌟💫, jangan lupa mampir karyaku juga yaa🥰🙂‍↔️
Titus
Karakternya juara banget. 🏆
Monica Wulan: makasih kak udah mampir di cerita baruku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!