NovelToon NovelToon
Dosenku Suamiku

Dosenku Suamiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Contest / Beda Usia
Popularitas:151.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Asni J Kasim

Info!!!! Ini lanjutan dari Novel Istri Nakal Dokter Aziz.

🍁Fadila & Farhan🍁👫

Fadila Annisa Zakri, di hari ulang tahunnya yang ke 18 tahun, dia mendapatkan kado istimewa. Fadila tiba-tiba di lamar oleh pria yang bernama Farhan Aqmora Ahman. Farhan adalah Dosen sekaligus asisten di Laboratorium tempat di mana Fadila kuliah.

Farhan sudah cukup umur, tapi umurnya tidak menjamin kedewasaannya. Pria itu menjadi tegas setelah mendapatkan nasehat dari orang terdekatnya.


Apakah Farhan bisa terus tegas? Atau dia akan kembali menjadi pria yang dibimbing oleh istrinya.

Mari simak kisah romantis mereka 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

Tak terasa, waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Angin bertiup riuh di luar, langit nampak gelap hingga bintang-bintang tak nampak satupun. Di dalam rumah blok A2/1, tepatnya di ruang keluarga. Fadila berbaring berbantal paha suaminya. Tentu saja sang pemilik paha empuk itu sudah memberinya izin. Sementara si pemilik paha sedang sibuk membaca buku cetak Anatomi Fisiologi Manusia. Kedua pasangan yang baru menikah satu hari satu malam itu nampak akur dan tidak malu-malu. Keduanya bersikap layaknya pengantin lama.

"Jangan gerak-gerak, nanti burung gagaknya bangun" gurau Farhan tersenyum.

"Hahahaha. Burung gagaknya nakal sih" balas Fadila semakin menggeser kepalanya di paha suaminya.

Farhan terkekeh. "Dia nggak nakal kalau bukan teman halalnya. Dia hanya akan nakal pada teman halalnya" ujarnya.

Fadila kembali terkekeh. "Om, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Fadila serius.

Farhan menunduk membalas tatapan istrinya. Tatapan mereka beradu satu sama lain. Dan keduanya tidak ada yang mau memalingkan wajah. Terlebih Fadila, wanita yang sudah tahu perasaan suaminya. Ingin sekali dia membuat suaminya olahraga jantung.

"Tanya apa?" tanya Farhan. Berusaha untuk bertahan menatap istrinya sekalipun dalam benaknya pria itu sudah tak sanggup beradu tatapan dengan sang istri.

"Apa Pak Irwan punya kekasih?" tanya Fadila masih menatap lekat manik mata suaminya.

"Belum. Kenapa kamu menanyakan itu?" tanya Farhan mengeryitkan keningnya.

"Nggak. Hanya tanya saja" balas Fadila. Lalu dengan isengnya ia mengedipkan sebelah mata kanannya dan memberi kiss hanya sebatas kiss lewat udara.

Farhan yang pada dasarnya orangnya humoris, pria itu berpura pura pingsan sesaat. Kemudian membuka mata dan tersenyum lebar sembari memegang dada nya. Farhan tidak jantungan tapi jantungnya sejak tadi berolahraga. Keisengan istrinya mampu membuat pria itu tersenyum bahagia dengan detak jantung yang tidak lagi normal.

"Jantungku lari maraton, Fadila. Bagaimana ini? tolong berikan aku obat. Sungguh, aku tidak berbohong" ujar Farhan dengan senyumnya yang menggoda.

Fadila tertawa terbahak-bahak. Wanita itu bangun dari tempat ternyamannya. Dengan isengnya, ia mendekati suaminya dan mendaratkkan ciuman singkat di bibir seksi sang suami.

Degh!! Farhan menelan saliva nya. Jakunnya terlihat naik turun. Dia pria tulen dan tentunya normal. Tentu hal yang baru saja dilakukan Fadila membuat jiwa kelaki-lakiannya Farhan ingin lebih.

"Boleh membalas?" tanya Farhan serius namun dianggap candaan oleh istrinya.

Fadila mengangguk lalu mengedipkan mata kanannya. Wanita itu kembali mendekati suaminya dengan niat menjahili atau sekedar mengajaknya bercanda gurau. Mendapatkan suami yang bisa diajak bercanda gurau tentu membuat Fadila merasa seperti mendapatkan dua hadiah, yaitu suami dan teman bergurau.

Farhan tersenyum sumringah. Dia yang berencana membalas ciuman istrinya, berusaha mengumpulkan keberaniaannya. Ini kali pertama pria itu akan mencium bibir wanita. Tanpa izin kedua kalinya, Farhan menarik tenguk istrinya hingga jarak mereka hanya beberapa senti saja.

"Boleh?" tanya Farhan lagi. Pria itu tidak mau melakukannya jika istrinya keberatan atau terpaksa.

Fadila tertegun. "Sepertinya Om Farhan sedang tidak bercanda. Aku izinkan saja, toh aku ini istrinya. Sudah kewajibanku melayaninya" batin Fadila. Kemudian mengangguk memberi izin pada suaminya.

Farhan tersenyum setelah mendapatkan lampu hijau dari istrinya. Ia pun mulai menjalankan aksinya. Hanya sebatas ciuman, bukan lainnya. Pria itu juga tahu larangan melakukan hubungan suami istri saat istri sedang haid.

"Om ganas sekali!" ketus Fadila saat Farhan tak memberinya peluang untuk beristirahat.

"Hahahahaha" tawa Farhan pecah. "Ayo kita tidur, besok ada jam mengajar, pagi jam 8" jelasnya.

"Om, boleh aku bermanja?" tanya Fadila bergelayut di lengan suaminya.

"Jangan sungkan untuk bermanja-manja padaku. Aku suamimu, tempatmu berkeluh kesah" balas Farhan mengingatkan.

"Karena Om mengizinkan aku bermanja maka tolong gendong aku ke kamar" pintanya tersenyum. Farhan tersenyum lebar, ia pun menggendong istrinya dan membaringkannya di tempat peraduan. Dan ia pun mengambil tempat di sisi istrinya.

"Selamat tidur, istriku" ucap Farhan.

"Selamat tidur suamiku" balas Fadila lalu tidur menyandarkan kepalanya di dada suaminya. Hal itu membuat Farhan bahagia. Setidaknya Fadila menerimanya sebagai suami dan tidak sungkan bermanja-manja padanya. Dengan sikap Fadila yang begitu, maka hubungan mereka akan selalu harmonis sekalipun Fadila belum mencintai Farhan.

.

.

.

.

Fadila menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya. Dan tak lupa menyiapkan menu sarapan pagi untuk mereka berdua. Roti tawar yang diolesi selei nanas, ditemani teh panas itu sudah cukup sebagai penjanggal lapar.

"Om, jam berapa Om pulang ke rumah?" tanya Fadila yang sementara duduk di bibir tempat tidur. Menatap suaminya yang sedang berdiri menghadap cermin yang berukuran besar. Terlihat Farhan sedang mengancing satu persatu kancing kemejanya.

"Jam 11:40 AM" balas Farhan.

"Owww. Boleh aku minta uang?" tanya Fadila.

"Boleh. Berapa?" balas Farhan disusul pertanyaan yang bisa membuat Fadila senang.

"Seratus ribu. Aku mau ke pasar membeli sayur dan ikan. Untuk menyiapkan makanan sebelum aku ke kampus. Aku ke kampusnya siang setelah shalat dzuhur" balas Fadila menjelaskan secara detail.

"Ambil saja sendiri. Ada dompet di atas nakas samping tempat tidur" titah Farhan.

Fadila menghela napas pelan. Wanita itu belum pernah membuka dompet laki-laki. Bahkan dompet Papa dan Kakaknya pun belum pernah Fadila geledah. "Aku nggak berani, Om" ujarnya cemberut.

"Kalau udah jelek jadi nggak perlu cemberut. Nanti tambah jelek" ledek Farhan tersenyum kecil. Gemes sih melihat istrinya cemberut tapi sifat jahilnya kembali lagi.

"Kenapa laki-laki selalu berkata seperti itu!" ketus Fadila. "Lagian aku juga cantik. Hanya mata para pria saja yang buram" sambungnya membanggakan diri.

"Kamu cantik kalau tersenyum. Dan tambah kelihatan jelek kalau cemberut. Udah, dua itu saja" jelas Farhan menghampiri istrinya.

"Mau dapat pahala nggak?" tanya Farhan sambil mengambil dompetnya.

"Tentu saja mau. Siapa juga yang mau masuk neraka" balas Fadila dengan enteng.

"Tutup matamu" titah Farhan.

"Boleh merem nggak?" tanya Fadila bernegosiasi.

"Nggak boleh" balas Farhan tanpa ekspresi lalu mengeluarkan satu lembar uang seratus dari dalam dompet.

Fadila memejamkan mata. Mengikuti perintah suaminya. Sementara Farhan tersenyum lalu mencium sekilas bibir istrinya yang merona. Bibir yang belum tersentuh air namun sudah diolesi lipstik warna nude.

Fadila terbelalak. "Apa ini yang dinamakan dapat pahala" gumam Fadila masih tak percaya.

"Tentu saja. Kamu akan mendapat pahala lebih kalau kamu sendiri yang berinisiatif" jelas Farhan tersenyum.

"Dasar modus! Bilang saja mau dicium tiap kali berangkat kerja!" sindir Fadila.

"Hahahaha. Itu kamu tahu. Lagian kita berdua sudah berjanji untuk belajar mencintai satu sama lain. Dan inilah cara awal untuk menghadirkan cinta" jelas Farhan.

"Kenapa harus belajar lagi. Bukankah Om sudah mencintaiku. Lalu apa lagi?" tanya Fadila.

"Aku tidak mau cintaku bertepuk sebelah tangan jadi kamu wajib belajar mencintaiku" balas Farhan menekan kalimat terakhirnya. Lalu keluar dari kamar.

Fadila mengulas senyum lebar kemudian menyusul suaminya ke luar dari kamar. Keduanya duduk di meja makan dan mulai menyantap sarapan pagi yang seadanya. Setelah sarapan, Farhan pamit ke kampus dan tak lupa mencium puncak kepala istrinya. Sementara Fadila membalasnya dengan menyalami tangan suaminya.

"Hati-hati suamiku. Jangan genit di kampus. Banyak CCTV berjalan di sana" kata Fadila tersenyum. Lalu melambaikan tangannya pada sang suami.

"Iya istriku. Seluruh tubuh ini hanya untukmu seorang. Tidak akan ada ruang untuk wanita lain selain istriku yang cantik jelita" balas Farhan menggoda.

"Aduh! Sepertinya aku harus menemui dokter THT" canda Fadila yang berhasil membuat Farhan tertawa lepas.

1
Redmi Lima
suka ceritanya lucu
Charisya Amelia Adhinata
sangat bagus benget semoga author sehat selalu ya bisa bikin novel yang sangat menarik
Rosmi Yanti Yanti
lanjut
Sery
kapok lu surlin
Sery
Mpok netizen+62
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Be___Mei
sesal kemudian tiada berguna surlin 🥲🥲🥲🥲 sering-seringlah berkirim doa agar hima tenang di alam sana
Be___Mei
😭😭😭😭 kau menaruh bawang di sini kak asni!!
Be___Mei
😭😭😭 ya Allah niko, yang sabar ya,

Farhan oh Farhan,kau suami idaman.kalo suamiku......jangankan masak, rebus air aja bisa di hitung dengan jari lima 🤣
Satriya Bagus
buat surlin dan aini hidup dalam penyesalan yang mendalam thorrr
dan buatlah niko tuk tinggal bersama dengan pak asiana thorr 🙏✌
faridah ida
sediih yaa kalo percintaan seperti pak Surlin...
semoga Niko dan Ummu tidak seperti ke dua orang tua nya ...
semangaatt Niko ....💪💪💪
Satriya Bagus: lebih kasian niko karna keegoisan surlin dan juga aini
total 1 replies
faridah ida
sabar yaa Niko .. apa yang kamu alami Fadila juga , beda nya Niko lebih beruntung bisa merasakan ada nya seorang ibu ,..
kalo Fadilah dari bayi ,ibu Amrita sudah tidak ada ...
Satriya Bagus
kasian niko thorrr
berharap surlin segra tau kebenarannya tentang isi hatinya ibunya niko 🙏✌
Asni J Kasim
5 episode baru aku baca 😆😆. Mau tunggu Adila tobat 😂😂
Be___Mei
beruntungnya fadila, dia punya suami yang sangat baik seperti farhan, dan satu lagi keberuntungan fadila, saat hamil selera makannya begitu bagus 🥰🥰🥰 tidak seperti aku 🤣 saat hamil cerewetnya sampe mau di tendang ke planet Pluto 😅😅
Be___Mei: kwkwkwk di tabung ada dulu bab jena nya kak 😂😂😂 mungkin 2/3 bab lagi akan ada jalan untuk jena bertemu pria pujaanya.entah itu dewa, rio atau agam 🤭
Asni J Kasim: Hooh 🤣🤣. Mau mampir di Jena tapi takut darting 😫😫😫
total 6 replies
Be___Mei
cintanya di charger dong 🤣🤣🤣 kalo sudah 100% kalian mau ngapain???? 🤭🤭🤭
Be___Mei: jan lupa undangan buat jena yak 🤣🤣
Asni J Kasim: Mau buat resepsi ulang 🤣🤣
total 2 replies
Be___Mei
idih!!! cowok kok mau kasar sama cewek 😖😖😖😖
faridah ida
duuuhh jarang jarang ini suami seperti Farhan di suruh beli apa aja sama istri mauu... suami idaman ..👍👍🤗🤭
faridah ida: 😄😄😄 bisa aja athorr ini ...😁😁
Asni J Kasim: Alhmdulilah, suamiku tipe pria yang seperti Farhan 😁. Saat makan pun, suami duduk di bagian air karena dia nggak suka kalau aku banyak minum tapi makan sedikit 🤣🤣. Jadi kalau aku makan, dia hanya siapin air segelas dan berkata "Setelah makan baru minum banyak" 🤣🤣
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like 👍👍👍👍👍
Elisabeth Ratna Susanti
hadir 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!