NovelToon NovelToon
Pengganggu

Pengganggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Penyesalan Suami / Berbaikan / Romansa Perdesaan
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Setting Latar 1970

Demi menebus hutang ayahnya, Asha menikah dengan putra kedua Juragan Karto, Adam. Pria yang hanya pernah sekali dua kali dia lihat.

Ia berharap cinta bisa tumbuh setelah akad, tapi harapan itu hancur saat tahu hati Adam telah dimiliki Juwita — kakak iparnya sendiri.
Di rumah itu, cinta dalam hati bersembunyi di balik sopan santun keluarga.

Asha ingin mempertahankan pernikahannya, sementara Juwita tampak seperti ingin menjadi ratu satu-satunya dikediaman itu.

Saat cinta dan harga diri dipertaruhkan, siapa yang akan tersisa tanpa luka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

"Masss!" pekik Wita ketika turun dari mobil dan berjalan menghampiri suaminya.

"Wita? Kamu sendiri yang kemari. Tumben?"

"Karena aku rindu dengan mu."

Wita menggamit lengan Bimo sambil memperlihatkan wajah cerianya. Seketika rasa lelah Bimo hilang ketika melihat istri cantiknya itu.

Dengan menggunakan mobil, Wita datang bersama supir keluarga Darsuki untuk membawa makan siang bagi Bimo dan para pekerja yang sekarang ini tengah memanen kelapa.

Sebenarnya Wita jarang sekali ke perkebunan. Dia yang memiliki kulit sensitif tidak ingin digigit serangga. Karena pasti kulitnya akan memerah dan itu berlangsung beberapa hari.

Maka dari itu Bimo merasa sedikit heran dengan istrinya yang datang sekarang ini.

"Kamu sungguh tidak masalah datang kemari. Nanti kulit kamu merah-merah lagi lho," ucap Bimo khawatir.

"Tak apa, Mas. Aku akan masuk ke mobil setelah ini. Ah iya, Mas makan di mobil saja bersama ku ya," pinta Juwita.

Bimo tentu setuju, dia menganggukkan kepala dan langsung memenuhi apa keinginan Juwita. Ia sungguh kecintaan dengan wanita itu. Apapun yang diinginkan Juwita sebisa mungkin akan dipenuhinya. Dia juga tidak mempermasalahkan setiap Juwita mengeluh karena baginya itu terasa menggemaskan.

Greb

Bukannya menyiapkan makanan untuk sang suami, Juwita malah memeluk Bimo. Beruntung Bimo sudah melepaskan jaket yang ia pakai untuk mengawasi para pekerja sehingga tubuh Juwita tidak bersinggungan dengan debu dan sejenisnya.

"Kenapa hmmm?" tanya Bimo. Sudah mengenal Juwita sejak kecil dan juga menikah selama 2 tahun, tentu Bimo sudah paham betul dengan sikap Juwita.

"Entahlah, aku merasa ada yang sedikit tidak nyaman saja di rumah,"ucap Juwita masih dengan memeluk Bimo.

"Apa ini karena gadis miskin itu?" jawab Bimo sambil melerai pelukan Juwita. Dia menatap ke dalam mata istrinya. Dan tanpa Juwita mengatakan jawabannya, Bimo sudah bisa mengerti.

"Kamu mau aku melakukan apa terhadap dia? Apa perlu ku buat agar dia keluar dari rumah?" tawar Bimo. Ya dia memang akan melakukan apapun untuk wanita itu, bahkan jika harus mengarungi lautan pun akan dia lakukan.

Juwita menggelengkan kepalanya. Dia menolak usulan dari sang suami.

"Tidak perlu sampai begitu, aku memang tidak menyukainya karena sepertinya Bapak dan Ibu lebih menyukainya dari pada aku. Padahal kan aku lebih dulu dari pada dia. Tapi aku akan mencoba akrab dengannya saja. Siapa tahu kita bisa dekat kan. Mungkin dia akan pergi dengan sendirinya kalau tidak nyaman."

Sebuah seringai muncul di bibir Bimo ketika mendengar ucapan Juwita. Ia langsung tahu dan paham dengan makna yang tersirat dalam ucapan itu.

"Istriku memang hebat,"ucap Bimo.

Juwita tersenyum, dia lalu merangkul leher Bimo dan melabuhkan ciuman pada bibir itu. Tentu saja Bimo menyambut dengan senang hati. Dia meraih pintu mobil dan menutupnya secara perlahan.

Ciuman itu berubah menjadi semakin panas. Gairah Bimo muncu dan memuncak. Dia tak lagi tahan dengan keinginan miliknya dibawah sana yang sudah meronta-ronta dan berharap segera dibebaskan.

"Mau melakukannya di sini?" tanya Bimo. Wajahnya sudah dipenuhi kabut gairah.

"Tidak masalah, bukankah kita bisa merasakan sensasi yang berbeda,"jawab Juwita. Dia sudah melepaskan kancing bajunya satu persatu. Bimo pun tersenyum lebar. Setiap kali Juwita seperti ini, Bimo selalu gelap mata. Dia langsung melepaskan celananya dan segera melepaskan sesuatu yang tertahan di sana.

Mobil itu bergerak mengikuti irama dari gerakan si pemilik yang saat ini ada di dalamnya. Suara desahann dan eranggan ditahan sebisa mungkin agar tidak ada orang yang mendengar. Namun bodoh jika mereka berdua menganggap bahwa apa yang dilakukan tidak ada yang tahu. Dengan mobil yang bergerak saja sudah bisa membuat orang yang melihatnya paham bahwa di dalam pasti sedang melakukan sesuatu.

Eughhh

Aaaah

Mereka berdua mendapatkan puncak kenikmatan dan segera mengakhirinya. Baik Juwita maupun Bimo bergegas mengenakan pakaian mereka masing-masing. Setelah itu, Bimo baru makan siang. Dia makan siang sembari tersenyum.

"Makan siang terbaik,"ucapnya singkat.

"Kamu bisa saja, Mas. Ya sudah kalau begitu, setelah ini aku langsung pulang ya?" sahut Juwita. Bimo pun mengangguk. Sebenarnya dia tidak rela melepas Juwita begitu saja, dia masih ingin merengkuh tubuh sang istri, namun itu jelas tidak bisa.

"Tunggu aku nanti malam, ok?"

"Iya Mas, aku pun masih mau lagi."

Makan siang usai. Juwita pun kembali ke rumah bersama sang supir. Dan sesampainya di rumah dia langsung masuk ke kamar untuk mandi. Dia merasa sangat puas bisa melampiaskan rasa kesalnya dengan bercinta bersama Bimo.

Ya Juwita merasa kesal karena Asha yang baru sehari mejadi menantu tapi sudah diberikan tanggung jawab pekerjaan untuk membantu mengelola pembukuan. Dulu dirinya butuh waktu setengah tahun dulu baru diminta.

"Apa hebatnya gadis itu sih, kenapa sepertinya Bapak dan Ibu begitu perhatian kepada dia? Padahal dia hanya gadis desa dari keluarga miskin yang banyak berhutang pada keluarga ini."

Sembari menyisir rambutnya di depan cermin, Juwita terus saja bicara sendiri menumpahkan rasa kesalnya. Ia lalu mematut dirinya, menatap pantulan tubuhnya di depan cermin itu.

"Aku bahkan lebih cantik dari dia. Tubuhku lebih bagus juga. Aku yakin Adam tidak akan tergoda dengan dia."

Entah mengapa Juwita pun seolah tidak ingin melihat hubungan Asha dan Adam berkembang. Padahal dia sendiri sudah memiliki Bimo. Seharusnya dia melepaskan Adam agar Adam bisa mendapatkan cintanya.

Akan tetapi tindakan Juwita kepada Adam seolah dia tidak rela dan tidak ingin jika adik iparnya itu lepas darinya. Tujuan apa sebenarnya yang ingin digapai oleh wanita ini.

Setelah berganti pakaian, merias wajahnya, dan memastikan bahwa tampilan dirinya sempurna, Juwita pun keluar dari kamar. Dia menghampiri Asha yang sedang berada di ruang belajar. Ketika dia pergi untuk mengantarkan makan siang, iparnya itu ada di sana, dan hingga saat ini pun Asha masih betah di sana, belum beranjak.

"Kamu tidak istirahat dulu kah, Sha. Dari tadi kamu di sini, apa tidak pegal bokong mu itu,"ucap Juwita sambil tersenyum manis.

Asha pun membalas senyuman dari kakak iparnya itu dengan senyuman pula. Hatinya sedikit berdesir mendapat perhatian dari Juwita. Dalam hati Asha yakin kalau mereka sungguh bisa berhubungan baik sebagai sesama ipar. Meski ia tahu bahwa Adam menyukai Juwita, tapi Asha berharap tidak akan bermusuhan denga iparnya itu.

"Aku tadi sudah istirahat kok, Mbak. Sudah makan siang juga bersama Bapak, Ibu dan Mas Adam. Terimakasih ya Mbak, sudah mengkhawatirkan aku."

Asha mengucapkan terimakasih dengan sangat tulus. Dia benar-benar senang dengan perhatian Juwita.

"Ah begitu, ya sudah kalau sudah istirahat. Lanjutkan lagi pekerjaan mu Sha, aku pergi dulu. Aku tak mau mengganggumu."

"Baik, Mbak."

Juwita tersenyum simpul lalu melenggang pergi meninggalkan Asha yang kembali sibuk. Tapi setelah berbalik, senyuman itu sirna dan berubah menjadi datar.

TBC

1
Dew666
👍👍👍👍👍
Esther Lestari
pikiranmu hanya soal harta saja Bimo
Vie
hadir kak...walaupun agak telat dateng nya....🤭🤭🤭
dewi rofiqoh
Jadi orang jangan kemaruk to Bimo! Padahal orang tua mu berusaha adil untuk kedua putranya
Dwi Agustina
#pikirannya
Dwi Agustina
MashaAllah ikirannya hartaaaaa saja🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
marie_shitie💤💤
preeeettttt lah sungguh membangongkan
GiZaNyA
yaelah gitu amat si Bimo.. kemaruk... masa semua usaha bapaknya mau dia kuasain...
partini
itu anak Bimo ?
Dew666
👍👍👍👍👍
dewi rofiqoh
Adam cenut-cenut asha dari semalam gk bisa tidur 🤭🤭
GiZaNyA
duhhhh kasiannya si Adam... mau tidur tapi istri sangat menggoda iman pas tidur.. pengen langsung nerkam juga gaenak... jadi ngeronda di kasur deh... berakhir tidur di masjid.. 🤣🤣
dika edsel
kurang tidur jadi ngantuk.. kurang makan jadi laper trs klo kurang duit jadi apa bestieeeeee.....????
marie_shitie💤💤
kasihan bgt sih km JD tersiksa
marie_shitie💤💤
kurang kata istri kyknya ka Juwita adalah istri mas Bimo
Esther Lestari
Adam gak bisa tidur Sha tadi malam, gara2 kamu peluk tanpa sengaja. makanya sekarang dia ketiduran di masjid😄
Dewi kunti
hal wajar nggih,bukan wajah🙈🙈🙈
dewi rofiqoh
🤣🤣🤣Kepancing si adam..
Dam.. Asha ingin kamu menyadari rasamu dulu ya...
GiZaNyA
wahahaha... emang enaakkk kena prank istri sendiriii... ?? asli puas banget.. 🤣🤣🤣
Esther Lestari
kelamaan Dam jadinya gatot😂.
Goda terus Sha, kalian kan sudah sah suami istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!