NovelToon NovelToon
Chaostic Enigma

Chaostic Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.

ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps - 07

[Pelabuhan]

Situasi semakin mencekam, Herry mengorbankan nyawanya untuk melindungi rekan-rekannya

"Apa yang dia lakukan.?" tanya Klain

Namun Alice hanya terdiam tak berkata apapun. Matanya mulai memerah, seakan ingin menangis disana.

"Herry cepat naik kesini, kita masih bisa menghalau serangan jarak jauh mereka." teriak Klain.

Namun Herry hanya tersenyum dan bergumam sendiri.

"Bodoh, dengan pasukan kita sekarang, apa yang bisa kita lakukan. Pergi dan kembalilah kesini untuk membalaskan dendam Tuan kita."

SWOOSH. satu kesatria mulai menyerang Herry.

TRANG, KLANG KLANG KLANG.

Herry pun bertarung seorang diri melawan para kesatria disana. dan ribuan prajurit kerajaan, masih melepaskan panah api ke arah kapal.

SRAK. tubuh Herry mulai terkena goresan, SRAK SRAK, dan semakin banyak goresan. Mungkin tubuhnya tidak akan bertahan lama, tapi tekadnya membuat pikiran dan tubuh bergerak dengan sendirinya.

Dengan gaya bertarung Herry, ia masih bisa mengimbangi kesatria Elite. Dan di sela pertarungan Herry melawan satu kesatria, kesatria lain mulai bergerak menyerang ke arah kapal.

Namun tiba-tiba. BRARSSS.

Sebuah api kenyerang ketiga kesatria itu sampai terpental kesamping.

"Ha? Tuan Gerald.?" sahut Herry

Para kesatria pun terkejut melihat Gerald tiba-tiba datang sambil menggendong seorang bayi.

"Kenapa kau disini, pergilah bersama dengan yang lainnya, aku akan membantu kalian sebisa mungkin." kata Gerald.

"Tidak mungkin itu terjadi Tuan. aku akan berjuang bersama Anda sampai titik darah penghabisan."

"Situasi kita tidak menguntungkan"

Lalu, Leo pun sampai disana. ia melihat Gerald sedang menggendong putranya. Dan Gerald menatap Leo dengan amarah.

"Dia menggendong putranya.? jadi, apa yang dilakukan Sella disana. Jangan-jangan, dia sudah membunuhnya." kata Leo dalam hati.

"Sialan, serahkan Duke padaku, dan kalian semua serang Herry dan bunuh dia." perintah Leo pada kesatria.

Tak pikir panjang, keempat kesatria itu pun langsung melesat menyerang Herry secara bersamaan.

SWOOSH, TRANG TRANG.

"Uharrg" tentu itu membuat pertarungan tidak seimbang. bahkan sesekali Herry terkena pukulan dan goresan di tubuhnya.

Gerald mulai gelisah, karena dia himpit oleh tiga pilihan, harus menyelamatkan bawahannya, menyelamatkan bayinya, atau menyelamatkan dirinya sendiri.

"Hebat sekali kau sekarang, punya wewenang perintah atas kesatria kerajaan." kata Gerald.

"Jenderal, ah mungkin mantan Jenderal. Aku menyerahkan seluruh hidupku, hanya untuk mengabdi kepada kerajaan, bukan mengabdi kepada seorang Duke. Jadi Anda jangan salah paham, yang aku lakukan sekarang adalah untuk melindungi kerajaan dari pemberontakan."

SUING. aura Gerald mulai keluar. tangan kanan memegang senjata, tangan kirinya menggendong bayinya.

"Tidak kusangka, ternyata Anda berhasil menyelamatkan putra Anda. Tapi aku tidak akan membiarkan warisan darah seorang Duke, hidup di atas tanah Neverland. Jadi inilah akhir dari keluarga Duke."

SUTT. Leo mengarahkan pedangnya kepada Gerald. dan dalam kondisi terancam, sebuah barrier keluar menyelimuti tubuh Rudy.

Pertarungan pun terjadi disana. SLASH TRANG TRANG TRANG.

Dengan kondisi Gerald yang belum stabil, itu sangat menguntungkan bagi Leo, apalagi disisinya hanya ada Herry dengan luka parah.

Para prajurit kerajaan tidak berani ikut campur dalam pertarungan itu, mereka hanya melangkah mundur dan menunggu hasil akhirnya.

Pertarungan disana sangat sengit, dan kapal mulai menjauh dari daratan. Kondisi Gerald dan Herry semakin memprihatinkan, tapi begitu, pihak musuh juga mengalami luka yang cukup serius.

"Apa kau masih bisa bertahan.?" tanya Gerald

"Huh huh, Tentu saja aku masih bisa bertarung Tuan. Anda tenang saja, sebelum semuanya hancur lebur, aku akan tetap bertahan."

"Kalau begitu, susahkan sedikit kekuatan untukku." kata Gerald.

"Apa maksud Anda Tuan.?"

Gerald pun memberikan Rudy kepada Herry. Itu membuat Herry sangat terkejut.

"Tidak Tuan, kita akan pergi dari sini bersama-sama." kata Herry.

"Herry, kondisi ku mulai kritis, bahkan pandanganku mulai kabur, kakiku bergetar cukup kencang hanya karena aku berdiri. Situasi di sini tidak meguntungkan kita, dan aku masih punya satu harapan." kata Gerald.

Gerald memberikan sebuah liontin kepada Rudy, lalu Ia berdiri di depan Leo dan keempat kesatria Elite kerajaan.

"Tapi Tuan....

"Aku akan mengulur waktu untukmu. Dan gunakan waktu itu untuk menyusul yang lainnya. Aku bertaruh harapan padamu, selamatkan nyawa Rudy, jangan ceritakan ayahnya sebagai pemberontak, Sembunyikan identitasnya untuk melindungi nya. Berikan kehidupan yang layak dan damai, jangan biarkan dia pergi ke tempat peperangan. Aku sangat percaya dengan kalian, jadilah ayah menggantikanku Herry, dan Alice bisa menjadi ibunya, rawat dia sebaik mungkin."

SUUT. ia mengarahkan pedang ke arah Leo, bahkan Leo sendiri sudah sulit untuk berdiri. Kondisi keduanya benar-benar parah, tapi yang tidak di untungkan adalah, keempat kesatria Elite masih berdiri tegap dan siap membunuh kapan pun.

"Bersiaplah, jika aku menyerang, segera pergi dari sini. Ini adalah perintah terakhir ku." kata Gerald

Herry hanya terpaku melihat Gerald berdiri di depannya. Angin malam mulai berhembus kencang, api kebakaran mewarnai kondisi kota. Ini adalah pertarungan terakhir untuk Gerald.

WOSSH. Gerald pun langsung menyerang Leo disana. "HOAAAA"

Herry, langsung menaiki perahu kecil dan langsung mendayungnya. Dalam hati, Herry mengingat sesuatu yang tidak pernah ia lupakan.

....

"Apa kau tidak punya tempat tinggal.? ikutlah bersamaku."

"Kau harus berlatih dengan keras, di medan perang, tidak ada seorang pun yang akan menyelamatkan mu, kecuali dirimu sendiri."

"Aku percaya padamu Herry, karena kau adalah anak didikku, aku sudah menganggapmu sebagai adik kandungku sendiri."

Lalu, dalam ingatan lainnya, saat Gerald menyendiri karena kematian istrinya.

"Tuan, sebaiknya Anda keluar sebentar, jangan biarkan kesedihan itu membuat Anda melupakan segalanya."

"Terimakasih Herry, kau benar, aku masih punya Rudy, aku masih punya kalian, keluargaku yang masih ada."

....

Herry mengingat itu sambil melihat Gerald bertarung seorang diri disana.

SRAK SRAK, TRANG.

Dalam pertarungannya, Gerald berhasil menumbangkan 2 kesatria. Namun begitu, setiap waktu berjalan, semakin dalam luka yang ia derita. Gerald terlalu memaksakan tubuhnya.

SLASSH, SRAKK.

"Aargh"

Pandangannya mulai kabur, tubuhnya mulai gemetar, bahkan sepertinya ia sudah tidak sanggup menahan rasa sakit di tubuhnya.

"ini adalah jalan yang aku pilih, aku sudah menjalani hidup cukup lama. Dan aku yakin, generasi selanjutnya akan mewarisi tekadku. Aku tidak menyesal, aku sangat bangga dengan diriku sendiri. Sejauh inikah aku melangkah.?"

WOOSH, BRAKK. Gerald menendang perut kesatria disana. Bahkan dalam kondisinya yang sekarang, ia berhasil menumbangkan 4 kesatria seorang diri.

"Mereka belum mati." Gerald berjalan dengan sempoyongan.

"huh huh huh."

Leo bersiap-siap untuk menyerang, dan aura Gerald mulai keluar lagi, itu bisa membuat tubuhnya akan lumpuh total.

WOOSSH.

Gelombang kejut kekuar dari dalam tubuh Gerald. Setiap langkahnya, auranya semakin kuat. Bahkan mampu melumpuhkan ratusan prajurit kerajaan.

"Uhuk" Keempat kesatria mulai bangkit lagi.

Dalam bayangan nya, ia melihat sosok putih turun dari atas langit. Sosok yang sangat ia cintai sedang menjemputnya.

"Terimakasih Anna, apa kau akan menjemputku.? hm, aku rasa Rudy akan baik-baik saja. Dan aku sudah tenang untuk meninggalkan dunia ini. Terimakasih kau sudah hadir dalam hidupku. Aku benar-benar sangat mencintaimu."

Dalam sekejap mata, Awan pun berkumpul, dan tak lama setelahnya. Tombak raksasa kedua di tarik oleh Gerald dari atas langit.

"Apa dia sudah gila.? tombak kedua itu bisa membunuh jiwanya." kata Leo dengan terkejut.

WONG WONG. SWOOSH.

Tombak itu pun turun dengan sangat cepat. Dan dengan cepat juga, para kesatria, prajurit dan Leo. Membuat sebuah Barrier secara bersamaan. Barrier itu lebih kuat dari sebelumnya.

"AAAAARRRG" teriak Leo menahan serangan tombak itu.

DRMMM. Bahkan tanah yang ia injak, mulai retak kebawah. kapal dan bangunan sekitar, mulai terbakar hanya karena efek dari tombak raksasa.

Eden pun tiba-tiba datang dan membantu membuat Barrier disana.

"Dia benar-benar ingin menghancurkan seisi kota. sialan kau Gerald." teriak Eden.

Di kejauhan, Herry meneteskan air matanya sambil memeluk Rudy. "Selamat tinggal Tuan Gerald"

Dan di atas kapal, Alice menangis melihat situasi di pelabuhan. Lalu Klain hanya bisa menundukkan kepalanya. Para prajurit mulai menjatuhkan senjatanya satu persatu. Suasana menjadi duka, kesedihan menyelimuti mereka.

Tapi takdir sudah di tetapkan. Perjalanan Gerald tidak akan berhenti begitu saja. Generasi berikutnya, akan melanjutkan tekad itu.

....

1
azizan zizan
kurang faham...alurnya seperti kalut aja.. mau ngomong bodoh ya memang bodoh alurnya.. mau ngomong tolol ya memang watak mcnya...mau ngomong goblok emang goblok si athornya...
Adam Erlangga: Novel ini dibuat bukan untukmu. 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!