NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

"Namanya siapa?" tanya Gavindra, seorang pebisnis muda, pemilik pabrik skincare sedang menatap intens pada seorang gadis yang merupakan karyawannya. Tiba-tiba saja bagian dari tubuh bawahnya menegang saat menatap gadis itu.

Sebuah moment yang sudah lama tak dirasakan oleh Gavindra merasakan gairahnya bangkit setelah dikhianati oleh sang kekasih. Dan ia pastikan bahwa perempuan itu akan menjadi incarannya.

Gadis itu bernama Jasmine Putri salah seorang tim content spesialist di perusahaan Gavindra. wajahnya cantik, postur tubuhnya tinggi, dan kepiawaiaannya public speaking menarik perhatian Gavindra yang baru menginjakkan kakinya di perusahaan ini.

Selama ini perusahaan miliknya dihandle oleh sang kakak, dan sekarang sang kakak harus pindah ke Singapura mengikuti sang suami, otomatis Gavindra mengambil alih posisi sang kakak itu.

Bagaimana kisah mereka? ikuti kisahnya yang penuh gelora dan di luar nalar. happy reading.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BABAK BARU

Hujan deras mengguyur di jumat malam. Jasmine sudah bersiap tidur, AC sudah disetting suhu normal, di luar sana begitu mencekam ditambah petir yang terus menyambar. Baru saja memejamkan mata, Jasmine dikagetkan dengan suara bel. "Mampus, siapa yang bertamu?" gumam Jasmine khawatir. Ia menyibakkan kelambu kamar, melihat siapa gerangan yang memencet bel.

Jasmine mengerutkan dahi, dari postur tubuh sepertinya Jasmine familiar. Tapi siapa, bel terus terdengar. Jasmine berniat membiarkan saja. Takut juga, apalagi daerah perumahannya ini sepi.

Dering ponsel Jasmine berbunyi, kaget juga. Rasanya seperti diteror saja, apalagi suasananya mencekam pula. "Bos?" gumam Jasmine melihat nomor yang tak disimpan itu. Sekali lagi Jasmine mengabaikan. Namun, ponselnya kembali berbunyi berupa notif chat. "Harusnya aku blokir sih kemarin," ketus Jasmine namun membuka pesan itu juga.

Tolong buka. Aku sudah di depan rumah kamu.

Jasmine melongo, nekad sekali dia. Pesan kembali masuk.

Aku akan menunggu sampai kamu membukakan pintu.

Jasmine tak peduli. Ia tak berniat membalas. Pikiran buruk dan tindakan brutal Gavindra masih teringat jelas. Di kantor saja ia berani apalagi di rumah, mana Jasmine tinggal sendiri lagi. Ia pun memutuskan untuk tidur saja.

Mata tak kunjung terpejam, ia kembali menyibakkan kelambu, dan Gavindra masih berada di situ. Sisi manusianya pun berjalan, terpaksa ia mengambil payung dan segera membukakan pagar. Gavindra tersenyum melihat Jasmine mengizinkan ia masuk. Saat pagar terbuka, Gavindra masuk mobil dan memaksukkan mobilnya ke dalam garasi rumah Jasmine, lalu mengekor gadis itu.

"Silahkan bersih-bersih dulu, kamar mandi di pojok sana, saya ambilkan kaos milik bapak kemarin," ujar Jasmine tak ada ramah-ramahnya. Gavindra mengangguk, dia tak boleh gegabah mumpung Jasmine sudah mempersilahkan dirinya masuk.

"Min, setelah mandi aku mau bicara tentang keputusanku!" ucap Gavindra menghentikan langkah Jasmine yang hendak masuk ke kamar. Ia hanya mengangguk tanpa menoleh pada bosnya.

Jasmine menunggu kehadiran Gavindra di ruang tamu, rumah minimalis jelas saja jarak antar ruangan sangat dekat. Gavindra keluar dengan wajah segar. Mengenakan kaos yang sempat dipakai Jasmine tempo hari.

Gavindra kemudian duduk di depan Jasmine. Gadis itu hanya diam dengan wajah yang sangat tidak bersahabat. "Silahkan, apa yang akan anda sampaikan!"

"Aku siap kita menikah, sesuai permintaan kamu kita menikah siri!"

Jasmine kaget, tak ada bayangan sama sekali si bos akan memilih solusi ini. Padahal beberapa hari ini, bos terlihat menjauhinya, seolah tak mau memperpanjang peristiwa itu. Tapi malam ini, Jasmine dibuat mati kutu.

Ia yang menawarkan, ia juga yang kalang kabut. "Maksudnya?"

"Saya sudah konsultasi dengan rekan yang kerja di KUA, menjelaskan bahwa kamu sudah tidak ada keluarga yang bisa dijadikan wali nikah, sehingga aku mengajukan pernikahan siri kepadanya. Apalagi dia tahu kondisi orang tuaku yang tak bisa serta merta menerima menantu sembarangan. Aku pun beralasan aku tidak kuat menahan hasratku padamu. Besok pagi mereka akan hadir, dan aku sudah menemui Pak RT di perumahan ini."

Jasmine melongo, tak bisa berkutik sama sekali. Ternyata otak Gavindra bekerja dengan sangat sistematis. Semua sudah dipersiapkan sedemekian rupa hingga pernikahan itu terjadi.

Tepat jam 7 pagi, beberapa undangan yang sudah dihubungi Gavindra hadir, bahkan Pak RT perumahan ini pun sudah datang. Memang Pak RT hanya tahu kalau Jasmine mengontrak rumah ini dan tidak tahu keluarga Jasmine.

Pernikahan dadakan itu terjadi begitu saja. Jasmine rasanya masih seperti mimpi. Dia yang enggan menikah, nyatanya dia malah terjebak dalam pernikahan siri dengan bos. Jelas ingin marah, namun ia juga turut andil Gavindra sampau memilih keputusan ini.

Gavindra mengajak Jasmine ke puncak setelah tamu nikah mereka pulang. Mereka akan membicarakan pernikahan ini secara detail. Mau bagaimana pun pernikahan mereka sah di mata agama.

"Kenapa gak di sini saja?" pintanya sedikit memaksa.

"Kamu bisa memastikan tidak ada temanmu yang datang? Bukankah kamu mengatakan pernikaha. Ini hanya kita berdua yang tahu, termasuk mereka yang hadir."

Lagi-lagi Jasmine hanya diam, ternyata melawan bosnya ia kalah. Sekali lagi Jasmine terpaksa menurutinya. Ia pun membawa baju seadanya saja.

Saat Jasmine packing, tiba-tiba Gavindra masuk dan langsung memeluk tubuhnya dari belakang. Jasmine jelas berontak, namun bisikan. Gavindra menghentikan pemberontakan Jasmine.

"Aku sudah menuruti keinginan kamu, please turuti kemauanku sejak awal. Berkawan dengan Elang," bisik Gavindra sensual di telinga Jasmine.

Gadis itu memejamkan mata, dirinya sudah dewasa. Pelukan dan hembusan nafas Gavindra di area sensitifnya sangat mempengaruhi kinerja otak Jasmine untuk berpikir mesum. Ia terbuai.

Tidak mendapat pemberontakan lagi, Gavindra segera membalikkan badan Jasmine, menatap wajah polos nan yau gadis itu. Bibir tipis dan tampak ranum itu menjadi tujuan Gavindra.

Ia melumat pelan bibir Jasmine, namun tak puas juga. Kemudian melumat hingga keduanya terjerembab ke ranjang. Ciuman itu semakin panas. Jasmine yang sejak awal ingin menolak, ternyata lemah juga. Ia sangat menikmati ciuman ini. Bohong kalau tidak terpancing, sungguh memabukkan hingga tangan Gavindra membuyarkan imajinasi nakal Jasmine.

"Kenapa?" tanya Gavindra tak terima aktivitasnya dihentikan. Si Elang sudah ingin masuk saja, ia tak mau mem-PHP bagian inti tubuhnya itu.

"Di puncak saja!" ucap Jasmine kemudian mendorong tubuh Gavindra, dan segera keluar kamar. Gavindra menatap si Elang dengan wajah frustasi. Ia harus sabar menunggu lagi. Hufh.

Di dalam mobil tak ada pembicaraan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Otak Jasmine sedang berpikir untuk membuat perjanjian pernikahan antara dirinya dan Gavindra.

Kurang lebih 3 jam perjalanan, mereka sampai di sebuah villa. Gavindra menemui seseorang yang mungkin pegawai villa atau penjaga Jasmine sendiri tak peduli. Begitu masuk villa, Gavindra langsung menarik tangan Jasmine menuju kamar.

Jasmine menghela nafas berat, sebentar lagi ia akan melepas keperawanannya. Kutukan apa yang ia peroleh sampai melewati jalan hidup seperti ini.

Benar saja, Gavindra menatap wajahnya dengan penuh hasrat. Ia mencium kembali Jasmine dengan sangat mesra. Decapan terdengar sangat merdu di telinga keduanya. Bahkan Jasmine sampai mengalungkan tangannya di leher Gavindra. Ia terlena juga. Tangan bos ganteng itu sudah tidak bisa dikondisikan, begitu aktif menjamah aset kembar Jasmine.

"Pelan-pelan," ujar Jasmine sedikit takut. Ia belum pernah terjebak dalam situasi ini, ingin berteriak, ingin kabur, merasa bodoh dan merasa menjadi perempuan hina. Namun ia bisa apa sekarang, pria yang berada di atasnya ini adalah suaminya. Berhak atas seluruh tubuh Jasmine. Kalau saja para pria yang pernah ditolak akan menertawakannya. Bahkan bisa menyebut Jasmine perempuan murahan.

"Maaf," barulah Gavindra menurunkan ritme percintaan. Mula meremas bagian depan Jasmine lembut, hingga Jasmine yang sejak tadi takut, tiba-tiba merasakan sensasi luar biasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Gavindra tersenyum bahagia, Jasmine bisa menerimanya, dan yakin sekali setelah ini Elang akan masuk ke dalam sangkar yang ia inginkan.

"Ssh!" desah Jasmine saat tangan Gavindra sibuk di area bawahnya. Bibir Jasmine ia gigit dengan mata terpejam rapat. Ia sangat malu tanpa sehelai benang pun, Gavindra sudah melucutinya. Bahkan mulut Gavindra begitu nyaman mengulum pucuk pink secara bergantian.

Tubuh Jasmine semakin menggelinjang kala Gavindra mulai menggesekkan si Elang. Jasmine sempat melihatnya sebentar, sedikit takut namun Gavindra menenangkan dan mengatakan bahwa akan baik-baik saja.

Haruskah Jasmine percaya pada ucapan pria ini? Ouh tentu tidak. Apanya yang baik, Jasmine dibuat merintih kesakitan setelahnya, tangisan Jasmine pun tak ia hiraukan, melanjutkan perjalanan sesuai nalurinya memasuki sarang Elang sebenarnya.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
gojam Mariput
pengen Jasmine & Gavindra bersatu, tapi konflik mereka berat bgt ....
nunggu otornya aja deh.
banyak kejutan tiap bab nya, seru, tegang , penasaran
ditunggu lanjutannya thor
Lel: ok...masalah hati tidak boleh dipaksa
total 1 replies
gojam Mariput
huh gavindra....
mumet kan, lagian elang Mulu yg difikirin
Lel: biar tahu rasaaaa
total 1 replies
gojam Mariput
ya ampun Jasmine , dalam bgt ya luka hati mu, sampe diluar logika tindakan yg kamu lakukan.
Lel: banget
total 1 replies
gojam Mariput
ayo lanjut thor
gojam Mariput
ngakak aku Thor baca part ini.
Lel: gak jelas emang si bos
total 1 replies
gojam Mariput
bos sedeng
gojam Mariput
wah ada yg baru....
aku hadir thor
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!