ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis yang dikenal bar-bar dan suka membaca novel. Tiba-tiba bertransmigrasi ke novel yang ia baca dan parahnya lagi tak hanya Zena yang bertransmigrasi melainkan keluarganya juga?.
Bagaimana kehidupan mereka setelah tahu mereka bertransmigrari?.
Yu mampir yuu
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaaa
😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
SELAMAT MEMBACA
"Lagian Mel bunda kamu juga polos banget, mau aja dimanfaatin manusia dugong itu dan kamu yah awas aja kalau sampe kepincut dugong itu." peringat Bunda kepada suami nya dengan terus mengeluarkan nama-nama hewan di mulut nya.
********
Keesokan harinya keluarga itu berada diperjalanan untuk pulang. Setibanya di rumah mereka melihat seorang wanita yang sedang bersantai dia adalah Lea, ia sedang memakan cemilan tanpa menyadari kedatangan Zeana dan keluarga. Ya Lea adalah adik tiri bunda Zeana yang tak tahu diri itu.
"Ekhem." suara itu membuat Lea terkejut.
"Loh kalian udah pulang? Baru aja aku mau jenguk kalian." ucap nya gugup karena terus ditatap tajam oleh Zeana dan keluarga.
"Ayo ayo masuk!." ajak Lea yang dibalas tatapan tajam oleh bunda Zeana.
"Idih disuruh masuk, inikan rumah gue bukan rumah lo." gerutu bunda Zeana.
"Ayo duduk!." titah Lea yang sudah duduk di sofa.
"Bi tolong bikinin minuman ya." lanjut nya menyuruh bi Sumi membuatkan minuman untuk Zeana dan keluarga.
Setelah kepergian bi Sumi Lea tiba-tiba mengucapkan sesuatu yang membuat Zeana dan keluarga terkejut.
"Oh iya kak surat penceraian kalian sudah keluar." ucap Lea yang tak mau basa basi.
"Maksudnya?!." ucap Melinda kaget.
"Loh kamu gak tau Mel kalau bunda dan ayah kamu itu mau cerai. Terus ayah kamu mau nikah sama tante." ucap Lea kelewat santai.
"Idih idih najisnye." tembal Zeana membuat Lea terkejut. Pasalnya Zeana ini jarang sekali berbicara, apa lagi berbicara kasar.
"Maksud lo apa?." ucap Renal yang menyambung ucapan Zeana.
"Kalian lupa atau pura-pura lupa? Aku ini kan lagi hamil anaknya abang ipar." ucap Lea santai yang tak menyadari jika bunda Zeana seperti ingin menerkam siluman dugong satu ini.
"Mana buktinya?." ucap Melinda.
"A-ada kok buktinya." balas Lea gugup.
"Mana surat penceraian itu." ucap sang ayah membuat Lea langsung pergi mengambil surat itu dengan semangat.
"Ayah apaan sih?!, ayah mau pisah sama bunda gitu?." kesal Bunda.
"Udah ikutin aja alurnya Bun." ucap Melinda menenangkan sang Bunda.
"Bener tuh Bun." timpal Zeana.
"Ini." ucap Lea. Menyodorkan surat penceraian yang sudah ia ambil dari dalam kamar.
Setelah membaca surat penceraian akhirnya Gilang sudah membuat keputusan. "Kita tes DNA kalau benar itu adalah anak saya." ucap ayah mutlak membuat Lea panik seketika.
"Ke-kenapa harus tes DNA? Kan emang udah jelas kalau ini anaknya kamu bang." balas Lea gugup.
"Kenapa kamu gugup?." tanya bunda Zeana tajam.
"Gu-gugup? Enggak kok a-aku gak gugup." balas Lea terbata-bata.
"Gak gugup katanya? Ngomong aja kaya orang gagap gitu, ketauan banget bohongnya." batin bunda menggerutu, ingin rasanya ia menjambak nenek sihir itu.
Saat suasana menegang tiba-tiba datang seorang pria yang membuat suasana itu semakin menegang.
"Sayang." ucap pria itu kepada Lea.
"Loh bang Reza?!." ucap Melinda terkejut. Membuat Reza pun ikut terkejut pasalnya ia tak menyadari kehadiran mereka.
"Ka-kalian?!." gugup Reza.
"Oh jadi kalian ini pacaran?." tanya Ayah Zeana.
"Berarti anak yang kamu kandung bukan anak saya tapi anak pria ini kan?." lanjut nya.
"G-gak kok bang, ini anak nya abang." ucap Lea gugup.
"Udahlah sayang, jujur aja anak yang kamu kandung itu anak kita bukan anak bang Gilang." ucap Reza yang tak sadar mengungkapkan semuanya.
"Srekk!!."
Suara itu mengalihkan pandangan mereka. Ya suara itu adalah suara sobekan surat penceraian yang disobek oleh Gilang yang tak lain adalah ayah Zeana.
"Semua sudah terungkap silahkan pergi dari rumah ini dan jangan kembali lagi ke rumah ini. Oh ya, untuk kamu Reza jaga kekasih kamu ini jangan sampai menjadi pengganggu rumah tangga orang lain juga." ucap ayah datar dan tajam membuat Lea dan Reza tak bisa berkutik. Hingga akhirnya mereka pergi dari rumah.
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.
❤️🔥😘😚
semangat nulisnya😍😍😍😍
aku lanjut baca ya...
" Ya udah kalau udah puas ayo pulang ".
Yang benar :
"Yaudah, kalau udah puas ayo pulang."
tanda titik harusnya masih ada dalam tanda kutip yah Kak, terus kata "Yaudah" itu masih satu kata, kalau ditulis "Ya udah" kesan dan dibacanya jadi kayak "Iya" dan "udah" beda kak. Kalau bisa pakai pengggunaan tanda baca ( , ) (.) dan (!) dengan benar untuk memperjelas intonasi nada dan bikin pembaca gak pusing bacanya 😄
Mungkin bisa lebih baik kalau :
Setelah sampai di ruang tamu, Zena langsung terkejut karena....
"Abang!!!!"