NovelToon NovelToon
My Wife Is Arumi

My Wife Is Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Keluarga / Romansa / Mantan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Mungkin berat bagi wanita lain menjalankan peran yang tidak ia inginkan. Tetapi tidak dengan Arumi yang berusaha menerima segala sesuatunya dengan keikhlasan. Awalnya seperti itu sebelum badai menerjang rumah tangga yang coba ia jalani dengan mencurahkan ketulusan di dalamnya. Namun setelah ujian dan cobaan datang bertubi-tubi, Arumi pun sampai pada batasnya untuk menyerah.

Sayangnya tidak mudah baginya untuk mencoba melupakan dan menjalani lagi kehidupan dengan hati yang mulai terisi oleh seseorang. Perdebatan dan permusuhan pun tak dapat di hindari dan pada akhirnya memaksa seseorang untuk memilih diantara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Pulang Awal

Bab 7. Pulang Awal

Pernikahan yang awalnya di kira akan menjadi neraka baginya, ternyata tidak membuatnya menderita. Meski harus membersihkan rumah sebesar itu sendirian, Arumi mengerjakan semua tugasnya dan mulai terbiasa.

Dua bulan sudah Arumi menyandang status sebagai istri Dimas Prasetya. Melayani Dimas sesuai perjanjian dan menerima gaji sesuai yang di janjikan oleh Dimas.

Hidup Arumi dan keluarga perlahan mulai naik. Meski tidak sebaik dulu saat sang ayah memiliki usaha, setidaknya mereka tidak kekurangan dan sudah terlepas dari hutang. Bahkan Arumi mulai bisa menabung sedikit setelah, 70% dari gajinya ia berikan kepada orang tuanya.

Tidak pernah kekurangan makanan, tidak terbebani pekerjaan yang menuntut target. Selama tinggal bersama Dimas, hidup Arumi damai dan tentram meski raut wajah dingin tidak pernah mencair di hadapannya. Dan wanita itu pun mulai terbiasa. Karena meskipun Dimas sedingin kutub utara, suaminya itu masih memperlakukan dirinya selayaknya manusia dan memberikan perlindungan dan kenyamanan untuknya.

"Oh, kamu sudah mau berangkat? Mau minum kopi?" Tanya Arumi ketika melihat Dimas berjalan menuju ke dapur dimana ia sedang berdiri membuat sarapan.

"Ya."

Jawab Dimas singkat sambil menarik kursi meja makan dengan mata tertuju pada layar handphonenya.

Arumi dengan cekatan segera membuat kopi untuk Dimas. Meski tidak tahu selera kopi yang di minum oleh suami dinginnya, Arumi membuatkan kopi tersebut dengan rasa tidak terlalu manis juga tidak terlalu pahit.

Arumi meletakkan kopi dengan perlahan di depan Dimas. Juga dua potong sandwich yang tadi ia buat untuk sarapan mereka.

Dimas hanya melirik sekilas sandwich yang diberikan oleh Arumi, kemudian kembali berselancar dengan handphonenya.

"Aku tidak tahu, kamu suka atau tidak dengan sandwich. Tapi tidak buruk untuk mengisi perut dari pada hanya secangkir kopi yang masuk. Kalau tidak enak, biar kan saja. Nanti biar aku yang memakan sisanya."

"Kenapa? Apa di dapur ini kehabisan bahan makanan?"

"Oh, bu.. bukan begitu. Hanya saja, aku tidak mau membuang-buang makanan. Di luar sana, ada orang yang kesusahan mendapatkan makanan. Jadi, aku ingin lebih mensyukuri dengan apa yang ada, dan tidak menyia-nyiakannya."

Ucapan Arumi sesaat mengingatkan Dimas akan kenangannya kepada Renata. Dulu saat bersama Renata, mantan kekasihnya itu tidak pernah memperdulikan makanan seperti Arumi. Jika tidak mau, ya tetap tidak mau. Jika tidak habis, ya tinggal di buang sesuka hati saja.

Dimas mengambil sepotong sandwich buatan Arumi dan memakannya perlahan. Arumi memperhatikan suaminya itu, dan tersenyum dalam diamnya.

"Kau sendiri tidak makan? Apa menatap ku bisa membuatmu kenyang?" Ucap Dimas tanpa menoleh dan hanya memperhatikan layar handphonenya sembari mengunyah sandwich perlahan.

"Eh, emm... Aku juga mau makan." Jawab Arumi canggung.

Wanita itu pun lalu mengambil sandwich bagiannya dan mulai mengunyahnya perlahan. Suasana pun kembali hening seketika. Hanya suara kecil mengunyah saja yang terdengar di antara mereka.

Setelah menghabiskan kopinya, Dimas pun berangkat ke kantor. Namun siapa sangka, sandwich buatan Arumi ia habiskan tanpa sisa.

***

"Ibu Arumi di ceraikan oleh mantan suaminya karena mantan suaminya itu berselikuh dengan kekasihnya. Ibu Arumi menikah dengannya, oleh perjodohan ke dua orang tua mereka. Lalu, orang tua Ibu Arumi di tipu oleh sahabatnya dan meninggalkan hutang yang sangat banyak. Ibu Arumi bekerja untuk menanggung keluarganya. Ayah beliau juga sakit-sakitan karena hutang yang mereka tanggung. Tetapi, hutang yang tadinya sulit untuk di bayar itu belum lama ini sudah dilunasi. Kabarnya ada seseorang yang membantu keluarga Ibu Arumi. Hanya itu, informasi yang bisa saya dapatkan Pak."

"Hmm...."

"Apa saya perlu mencari tahu siapa orang yang membantu Pak?"

"Tidak perlu. Sepertinya aku bisa mengira siapa orangnya."

"Baik Pak."

"Lalu, tolong tangani pertemuan dengan pihak pemasaran Jaya Makmur siang nanti, karena aku ada urusan lain."

"Baik Pak. Kalau begitu, saya permisi."

Arif sang asisten pun pamit meninggalkan ruangan atasannya.

"Hmm, jadi karena hutang kau mau menerima pernikahan ini. Yah, pernikahan ini memang cara yang cepat untuk melunasi hutang. Tapi masa pernikahan ini akan berakhir tahun depan nanti. Begitu aku menghentikan kontrak dengan Wisnu, gugatan cerai pun akan masuk ke Pengadilan Agama."

Dimas berbicara sendiri pada angin sambil menatap keluar jendela di lantai tertinggi gedung itu. Pandangannya jauh ke depan, perasaan berkecamuk saat sepintas kenangan lama terlintas di kepalanya.

Bukan rasa rindu atau pun mencintai yang hadir dalam hatinya. Namun rasa sesak yang di penuhi kekecewaan dan kebencian yang menumpuk di hatinya.

Seketika rasa pusing melanda di kepalanya. Dimas memutuskan untuk pulang saja dan beristirahat di rumahnya.

"Rita, tolong cansel semua jadwal saya hari ini. Konsultasikan lagi dengan Arif, yang mana bisa dia handle untuk hari ini." Ucap Dimas menelpon sekretarisnya.

"Baik Pak. Jika Pak Arif tanya Bapak kemana, saya harus jawab apa ya Pak?"

"Aku pulang untuk beristirahat di rumah."

"Baik Pak."

Dimas lalu menutup teleponnya dan melangkah keluar ruangan. Para karyawan menunduk hormat ketika anak pemilik perusahaan melintas di depan mereka. Dimas tetap santai dan dingin dan terus melangkah menuju mobilnya yang terparkir rapi di depan pintu lobi gedung tersebut.

Dasi di leher ia kendurkan, jas di badan ia lepas dan meletakkannya begitu saja di kursi samping kemudi. Dimas pulang dengan menyetir sendiri mobilnya. Sang asisten tadi sudah ia perintahkan untuk bertemu dengan klien mereka.

Begitu tiba di depan gerbang rumah, satpam segera menyambut dengan membukakan pintu pagar rumahnya.

Arumi yang sedang duduk di sofa depan balkon, segera beranjak menuju balkon dan melihat siapa yang datang begitu terdengar suara mobil memasuki halaman rumah itu.

Melihat sosok Dimas yang keluar dari dalam mobil, kening Arumi berkerut karena tidak biasanya Dimas pulang di jam seperti saat itu.

Arumi lalu berdiri menatap tangga, menunggu Dimas yang akan muncul dari sana. Begitu Dimas muncul, mereka berdua saling menatap sesaat sebelum akhirnya Dimas memalingkan muka, acuh kembali kepada Arumi.

"Kenapa tiba-tiba pulang? Apa kamu sakit?"

Arumi memberanikan diri untuk bertanya. Sejujurnya ia sendiri merasa sedikit khawatir dengan prilaku yang tidak biasa dari Dimas itu.

"Tidak usah cemaskan aku. Aku hanya sedikit sakit kepala."

"Apa kamu terbiasa minum obat? Atau mau aku pijitkan? Walau tidak bersertifikat, tapi kata Ayah dan Ibuku pijatan ku sangat enak."

Dimas melirik Arumi dengan tatapan meragukan. Lalu menggelengkan kepala dan melangkah menuju kamarnya.

"Tolong kamarnya jangan di kunci. Aku cuma mau memastikan saja kamu baik-baik saja. Takutnya ada apa-apa, aku pasti menjadi orang pertama yang di jadikan tersangka."

Langkah Dimas terhenti sesaat, dan tersenyum getir tidak menyangka Arumi sampai jauh berpikir demikian. Lalu lelaki itu kembali melangkah memasuki kamarnya dan menutup pintu itu. Tetapi, ia tidak menguncinya sesuai permintaan istrinya.

Aku pasti sudah gila menuruti dirinya, batin Dimas menegur dirinya.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
harusnya pak hasan memberi inpo pada dimas
💜Bening🍆
inginku menjambak org🙄 tutor dong jambak online tokoh dlm novel😏
hari ini apes bener arumi.. bertemu org2 ##$$@## dpt tlp dr pamannya yg juga sama2 ##$@##$🙄
suka dgn gaya rumi yg tdk mudah memperlihatkan kelemahannya pd lawan bicara yg pd nyebelin itu..meski dlm hatinya remuk redam... pasti berat bagi rumi dlm situasi yg spt ini.. semangat arumi... semoga semua masalah cpt berlalu n kamu bisa hidup dgn lbh baik kedepannya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalo takdirnya justru dimas tak dgn keduanya bagaimana?
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
merebut..?? bahkan kalian yg memberi kesempatan utk masuk dn ada diposisi arumi ini sekarang
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
lah kamu sendiri yg memberi kan posisi itu pada Rumi,jadi jangan harap Kemabli🙄
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kirim pesan aja Arumi,biar rindu mu terobati
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kenapa gak ajak saja arumi
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kamu pantas rum bersama Dimas
Liana CyNx Lutfi
Apakah dimas memang sengaja dibkin sibuk sama ayahnya biar gk ketemu arumi
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
emangnya posisi kursi yg bisa disingkirkan 😤
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
udh mulai ada ancaman nih dari Renata,,,
💜Bening🍆
susah ini... dah lg dimas sibuk sampe lupa kabar2.. arumi lg kondisi ngedown minder dgn posisinya sbg istri dimas eh nongol si renata...
💜Bening🍆
boleh slepet si renata gak🙄🙄
kamu yg ninggalin dimas... tp sekarang malah gk tau malu minta balikan... maksudmu piye? jgn takut arumi lawan aja itu si renata.. bkn kamu yg salah.. dia yg ninggalin dimas jd jgn kepengaruh sama renata...
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalopun harus mengingat, kamu duluan yg ninggalin dimas
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalimantan belum ya, mana tau mampir rumah othor
LaQuin On/Off🦋: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
sadar diri sadar posisi lebih baik rum
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
kan .kan... penasaran mom😤😤😤
kpn up nya
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
pasti Renata nih yg minta ketemuan
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
astga jomblo abadi/Facepalm/
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
ciee kangen berat juga ya Dimas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!