NovelToon NovelToon
THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:287
Nilai: 5
Nama Author: Yenbi Author

Kematiannya sia-sia. Hidup barunya menyebalkan. Tapi semuanya berubah saat dia mendapatkan Sistem yang aneh.

Kang Ji-Ho, seorang karyawan lelah yang mati secara mengenaskan, bangkit di tubuh Ling Feng, seorang bangsawan muda pemalas dari klan yang terhina. Dunia Murim yang kejam menertawakannya. Namun, Ji-Ho datang dibekali sebuah sistem unik yang memberinya kekuatan dengan satu syarat: Jangan kerja keras!

[Tugas: Tidur Siang 4 jam. Reward: +10 Qi Murni] [Tugas: Nikmati Semangkuk Sup. Reward: Seni Beladiri 'Telapak Tidur Berdarah']

Dengan kekuatan barunya dan sifat aslinya yang kejam dan tak kenal ampun, Ji-Ho memutuskan untuk mengubah segalanya. Aturannya sederhana:

1. Klan ini tidak tunduk pada siapa pun.
2. Langgar perintahku, mati.
3. Bersekongkol dengan musuh, mati bersamaan mereka.

Dia merekrut orang-orang terbuang yang ditakuti dunia—seorang pembunuh gila, seorang gadis racun, seorang pandai besi penghancur—dan membangun kekuatan yang membuat seluruh dunia Murim gemetar ket

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenbi Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Klan yang Dibangun di Atas Reruntuhan dan Kemalasan

Kereta kembali ke markas Klan Ling dengan lambat, digerakkan oleh kuda yang seolah-olah memahami kemalasan tuannya. Ji-Ho tidur nyenyak sepanjang perjalanan, tubuhnya secara pasif menyerap dan mengkonsolidasikan tingkat cultivation barunya yang melonjak drastis.

Xiao Mei duduk diam, tetapi pikirannya tidak tenang. Dia "melihat" gelombang kejutan yang menyebar ke seluruh wilayah seperti riak di kolam. Takdir Klan Chen telah padam secara tiba-tiba dan mengerikan, digantikan oleh kabut ketakutan dan ketidakpastian yang tebal. Dan di pusat semua itu, takdir Tuan Mudanya bersinar dengan kegelapan yang intens, seperti lubang hitam yang dengan rakus menelan semua cahaya di sekitarnya.

Saat mereka tiba, suasana di Klan Ling sangat berbeda. Kepala Pelayan Lin dan sisa-sisa anggota klan sudah menunggu dengan wajah campuran aduk antara takut, tidak percaya, dan harapan yang tertahan. Kabar tentang pemusnahan Klan Chen telah sampai lebih cepat daripada kereta mereka, disebarkan oleh para pelayan yang melarikan diri dan pedagang yang melihat pemandangan mengerikan dari kejauhan.

"Tuan Muda! Selamat datang kembali!" Kepala Lin membungkuk begitu dalam sampai hampir menyentuh tanah, suaranya gemetar.

Ji-Ho menguap lebar, menggeliat keluar dari kereta. "Lin. Kau terima segelnya?"

"Ya, Tuan Muda! Beberapa orang dari Klan Chen... eh, mantan Klan Chen, sudah datang menyerahkan dokumen kepemilikan dan kunci gudang harta. Mereka... sangat kooperatif." Lin masih tidak bisa mempercayainya. Klan yang telah mengganggu mereka selama puluhan tahun, lenyap dalam satu sore.

"Bagus. Urus semuanya. Aku tidak ingin diganggu dengan hal-hal sepele seperti administrasi," perintah Ji-Ho sambil berjalan malas menuju kamarnya. "Dan Lin."

"Ya, Tuan Muda?"

"Jika ada yang mencoba mencuri atau membangkang, bunuh. Jangan laporkan padaku. Itu mengganggu tidurku."

"U-Understood, Tuan Muda!"

Perekrutan orang-orang "OP" yang terbuang mulai berjalan dengan sendirinya. Nama Ji-Ho—atau lebih tepatnya, Ling Feng yang kejam—menjadi magnet bagi mereka yang telah dikucilkan oleh dunia Murim.

Orang pertama yang datang adalah seorang pria berperawakan besar dengan lengan seperti batang pohon dan wajah yang ditutupi bekas luka bakar. Bau bara api dan logam melekat padanya.

"Namaku Tie Dan," gumannya, suaranya berat seperti besi yang bergesekan. "Aku mendengar kau membunuh Chen Lao-dog dengan satu pukulan. Benarkah?"

Ji-Ho, yang sedang berbaring di sofanya, membuka satu matanya. "Dan?"

"Chen Lao-dog merusak forge-ku. Membunuh muridku. Aku ingin balas dendam. Tapi sekarang kau sudah melakukannya. Jadi aku berhutang budi." Tie Dan menatapnya dengan mata sederhana tapi berisi tekad baja. "Aku adalah pandai besi. Terbaik di wilayah ini. Tapi mereka bilang senjata buatanku terlalu... haus darah. Tidak suci. Kau terlihat seperti orang yang tidak peduli dengan 'kesucian'."

Ji-Ho tersenyum. Ini menarik. "[Sistem, scan dia.]"

[Scanning... Tie Dan. Bakat: Forging Jiwa Terkutuk. Mampu menanamkan emosi negatif dan bahkan fragmen jiwa ke dalam senjata, menciptakan senjata iblis yang memiliki kemauan sendiri. Tingkat Cultivation: Baja 5 (Tersembunyi). Status: Dikucilkan oleh Persatuan Pandai Besi Murim.]

"Sempurna," kata Ji-Ho. "Kau diterima. Bangun forge di sini. Buatkan aku senjata yang bisa membunuh musuh selagi aku tidur. Bahan-bahan dari gudang rampasan Klan Chen, ambil semuanya."

Tie Dan mengangguk, tatapan respect sekilas terlihat di matanya sebelum dia berbalik dan pergi dengan langkah berat.

Orang kedua yang datang bahkan lebih aneh. Dia muncul di sudut kamar Ji-Ho tanpa suara, seperti bayangan yang mewujud. Seorang pria kurus dengan pakaian hitam dan mata yang sama sekali tidak memiliki emosi.

"Kau membunuh 147 anggota Klan Chen termasuk 4 tetua dan kepala klan dalam waktu 8 menit," ucap pria itu dengan suara datar. "Efisien. Aku menghargai efisiensi."

Ji-Ho tidak terkejut. Xiao Mei sudah membisikkan padanya tentang "bayangan berdarah" yang mendekat.

"Dan kau adalah?"

"Mereka memanggilku Wu Ming. 'Tanpa Nama'. Aku adalah pembunuh. Guild Pembunuh mengucilkanku karena... terlalu antusias dalam pekerjaanku." Ada kilauan kegilaan singkat di matanya yang datar. "Mereka bilang aku tidak membunuh, tapi memotong-motong. Mereka tidak mengerti seni."

[Scanning... Wu Ming. Bakat: Pembantaian Berirama. Memiliki kecepatan, ketepatan, dan kegilaan yang luar biasa dalam membunuh, seringkali memasuki keadaan 'trance' berdarah. Tingkat Cultivation: Baja 7 (Tersembunyi). Status: Dicari oleh Guild Pembunuh 'Bayangan Senyap'.]

"Guild Pembunuh itu nantinya akan mengganggu kemalasanku karena kau ada di sini, bukan?" tanya Ji-Ho.

"Mungkin," jawab Wu Ming.

"Kalau begitu, tugas pertamamu. Jika ada utusan dari Guild itu yang datang, pastikan mereka tidak pernah kembali. Jangan biarkan mereka menggangguku. Kau bisa semenyenangkan yang kau mau dengan mereka," kata Ji-Ho sambil menguap.

Senyum tipis yang mengerikan muncul di wajah Wu Ming untuk pertama kalinya. "Dengan senang hati, Tuan Muda." Dia membungkuk dan menghilang kembali ke bayangan.

Dalam waktu seminggu, Klan Ling yang tadinya sepi dan sekarat telah berubah. Suara palu Tie Dan membahana dari forge baru yang dibangunnya. Wu Ming menjadi penjaga bayangan yang tak terlihat, dan beberapa calon anggota lain yang aneh dan berbakat mulai berdatangan, tertarik oleh reputasi Ji-Ho yang kejam dan kebijakannya yang tidak konvensional.

Xiao Mei menjadi mata dan telinga Ji-Ho. Dia bisa "melihat" niat jahat dan pengkhianatan dari kejauhan, memungkinkan Ji-Ho untuk memusnahkan masalah sebelum masalah itu benar-benar muncul.

Suatu sore, saat Ji-Ho sedang menikmati semangkuk buah yang dibawakan oleh pelayan baru—seorang gadis yang bisa berbicara dengan angin dan mendengar gossip dari jauh—sebuah pesan resmi tiba.

Ini bukan dari klan kecil, tapi dari Aliansi Murim setempat, organisasi longgar yang mengatur hubungan antara berbagai klan dan sekte di wilayah tersebut.

Kepala Lin membawa gulungan kertas itu dengan wajah nervous. "T-Tuan Muda... ini dari Aliansi Murim Sungai Azur. Mereka... meminta penjelasan atas tindakan kita terhadap Klan Chen. Mereka menyebutnya 'tindakan biadab yang mengacaukan keseimbangan'. Mereka meminta... eh, memerintahkan Tuan Muda untuk menghadap ke markas mereka untuk diadili."

Suasana ruangan langsung berubah. Tie Dan berhenti memalu. Wu Ming bayangannya tampak lebih pekat. Xiao Mei memiringkan kepalanya.

"Api kemarahan yang sombong," bisik Xiao Mei. "Mereka memandang rendah kita."

Ji-Ho menyelesaikan buah terakhirnya dengan tenang. Dia mengambil gulungan itu dan, tanpa membaca, merobeknya menjadi dua.

"Lin," katanya.

"Y-Yes, Tuan Muda?"

"Ambil kertas dan kuas. Tulis balasan untuk Aliansi Murim Sungai Azur yang terhormat itu."

Lin buru-buru mengambil perlengkapan.

"Tulis begini," kata Ji-Ho, suaranya dingin dan datar. "Klan Ling tidak tunduk pada dunia Murim manapun. Urusan kami adalah urusan kami sendiri. Jika Aliansi berani mengirim satu orang pun untuk 'mengadili' atau mengganggu kami, kami akan menganggapnya sebagai deklarasi perang. Dan perang dengan kami tidak akan berakhir dengan perundingan. Itu akan berakhir dengan pemusnahan total. Pilih dengan bijak."

Dia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan nada paling malas namun paling menakutkan, "Dan tolong sampaikan pada ketua Aliansi bahwa dia mengganggu waktu camilanku. Itu adalah pelanggaran yang tidak bisa diampuni."

Kepala Lin menulis dengan tangan gemetar, tetapi di hatinya, ada kebanggaan aneh yang mulai tumbuh. Klan ini mungkin dipimpin oleh monster, tapi setidaknya mereka bukan pecundang lagi.

Ji-Ho berbaring kembali. Pesan itu akan dikirim. Dan dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Lebih banyak gangguan. Lebih banyak pertumpahan darah.

Tapi itu tidak apa-apa. Itu hanya berarti lebih banyak reward dari sistem, dan lebih banyak waktu tidur yang terjamin di masa depan.

Dunia Murim mulai memahami bahwa ada kekuatan baru yang bangkit, dan kekuatan ini tidak bermain dengan aturan mereka. Kekuatan ini hanya punya satu aturan: Jangan ganggu Tuan Mudanya yang sedang istiraha

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!