Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian
Milea melesat keluar dari tempat persembunyiannya. Ia menutup gubuk tempatnya menyekap.Tommy dengan sebuah mantra yang membuat mata awam tak dapat melihatnya.
Ia tahu, jika para warga telah mencari keberadaan prianya. Maka ia akan mmebuat sebuah perlawanan.
Wanita itu melesat ditengah hutan damar. Ia merubah tubuhnya menjadi seekor belalang, dan pastinya tidak akan terdeteksi oleh para warga, sebab saat ini, mereka terfokus pada babirusa.
Ia terbang diantara pepohonan damar. Tubuhnya yang kecil dan warnanya yang dapat berkamuflase dengan dedaunan, sangat menguntungkan baginya.
Belalang itu menempel diantara dedaunan, lalu memperhatikan empat ekor babirusa berukuran sangat besar yang saat ini ditunggangi oleh Gaba' Rama, Ma-Lek dan dua orang lainnya.
Mereka meletakkan wortel didepan babirusa, yang dipasang sebagai alat pengendali untuk hewan itu menuju arah yang diinginkannya.,
Sementara itu, Milea menunggu dari atas pohon damar. Saat Gaba' Rama melintasinya. Ia terbang melesat, lalu menuju pada seorang pria yang berada diurutan paling belakang, dan dia adalah Ma-Lek.
Milea masuk ke dalam hidung sang pria, lalu menyusup dengan cepat, dan menuju organ tubuhnya dengan cepat.
Sssssssrrrk
Pria itu mendadak sakit. Lalu membeliakkan matanya. Ia tak lagi dapat mengendalikan babirusa yang ditungganginya, lalu membuat gerakan tak terkendali, dan akhirnya hewan berkaki empat itu melesak masuk ke dalam jurang, bersama Ma-Lek yang ikut bergelinding.
Gaba' Rama menghentikan babirusa, lalu turun dan melihat Ma-,Lek yang sudah masuk kedalam jurang.
Namun, hal yang paling mengejutkan, tubuh pria itu terlihat menyemburkan darah pada bagian dada kirinya.
Itu tandanya, jika Ma-Lek telah diserang oleh Suanggi. "Hah! Apakah ia tidak memakai coral sebagai pelindung?" gumamnya dengan rasa khawatir yang sang besar.
Sedangkan kedua pria lainnya, juga menghentikan tunggangan mereka, lalu berlari menuju tepian n
Jurang, dan melihat tubuh Ma-Lek yang sudah tergelincir kedasar jurang yang cukup curam.
"Hah! Kenapa ia juga diserang oleh Suanggi? Bukankah ia memakai pelindung coral?" tanya pria yang satunya. Wajah pucat membias diwajah mereka.
Niat untuk menangkap Suanggi dan mencari keberadaan dokter Tommy justru membuat nyali mereka menciut.
Dengan mata kepala, mereka menyaksikan tubuh Ma-Lek habis tinggal tulang belulang saja.
"Kita harus kembali. Aku takut, jika ia menyerang desa, saat kita mencarinya." pria mundur kebelakang, dan tanpa permisi, ia beranjak dari tempatnya, dan meninggalkan Gaba' Rama yang saat ini terkihat sedang membaca mantra untuk melihat wujud Suanggi saat ini.
Sedangkan rekan satunya mengekori jejaknya. Mereka memilih pulang, mengikuti kata hati.
"Kita tinggalkan saja kampung ini, kita pergi menyeberangi lautan, sebab Suanggi tidak bisa menyeberang laut, karena iblis yang menguasai laut lebih kuta," ucapnya dengan penuh penegasan.
Ia tak lagi perduli dengan perburuan mereka terhadap Suanggi, sebab, menyelamatkan diri dan juga keluarga, adalah hal yang paling utama.
Keduanya meninggalkan Gaba' Rama, lalu pergi dengan menunggangi babirusa yang saat ini pasti sudah kelelahan.
Sementara itu, Gaba' Rama memejamkan kedua matanya, ia merapalkan mantra yang saat ini ia tujukan kepada sosok belalang didalam tubuh Ma-Lek, dan sedang menggerogotinya.
Wuuuuussss sebuah desiran angin melesat dengan cukup kencang, disertai suara desingan yang melengking, akibat sebuah benda tajam, yang tak lain adalah parang salawaku, dan terdengar bagaikan sebuah baling-baling pesawat terbang, sedang melesat menuju tubuh Ma-Lek yang mana sudah tak lagi bergerak.
Sosok belalang yang menyadari kedatangan musuhnya, langsung melesat pergi, dan parang salawaku menghantam tubuh Ma-Lek, hingga mematahkan tulang rusuknya.
traaaaaaaang
Parang itu mebelah dua tubuh sang pria yang sudah tak lagi bergerak. Sedangkan Milea tersenyum menyeringai, lalu terbang meninggalkan raga Ma-Lek yang sudah tidak bernyawa.
Pria itu kembali membaca mantra, ia akan mengambil kembali parang salawaku miliknya, dan parang itu tidak mengenai sasarannya, dan membuat Gaba' Rama bergumam kesal.
Parang itu melesat, dan kembali kepadanya. Ia menghela nafasnya dengan berat, terlihat raut wajah kecewa terlintas disorot matanya.
Ia menangkap gagang parang dengan tepat, Kemudian kembali memantrainya.
Akan tetapi, ia melihat bayangan kedua puterinya terdapat pada parang salawaku yang sedang pegangnya.
"Hah! Tidak!!" pekiknya dengan suara tertahan. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali pulang, sebab sosok itu sudah mengancam keluarganya.
"Tidak akan kubiarkan kau datang menyentuh puteriku!" ia menunggangi babirusa dengan perasaan yang campur aduk.
Ia terus merapalkan mantra dan doa, untuk keselamatan puterinya.
Sedangkan Milea sudah melesat terlebih dahuku, dengan kepakan sayapnya yang cukup cepat, hingga membuatnya dengan dapat mudah.
Ia tiba disebuah rumah yang pintunya tertutup, bahkan jendela pun tidak ada yang tebuka.
Saat para pria yang memburu Suanggi meninggalkan rumah, mereka berpesan pada istri dan anak mereka, untuk menutup semua pintu dan juga jendela..
Didalam rumah panggung itu, terdapat dua orang gadis kecil yang sedang bermain dengan canda dan tawa.
Hingga seekor belalang berusaha untuk menerobos masuk kedalam rumah.
Akan tetapi, sebuah penghalang yang tidak dapat ditembus olehnya, berusaha membuat tubuhnya terpental.
Wuuuuuuuussssh
Ia merasa seperti tersengat, namun tak ingin berpatah semangat. Ia terus mencobanya, lalu memanggil ratusan jin dari alam kegelapan, untuk membantunya.
Sebuah kepulan asap hitam tiba-tiba muncul diudara. Semakin lama, kepulan itu semakin membesar dan mirip seperti suara desingan sayap binatang serangga.
Mile a menggerakkan jemari tangannya, lalu melucuti pakaiannya sendiri dan me atap dendam pada penghuni rumah tersebut.
Kepulan asap hitam itu, mmebuat pagar ghaib yang dibuat oleh Gaba Rama harus mengalami kebocoran, dan membuat tubuh Milea yang dalam wujud belalang, tersenyum seringai.
Ia menerobos masuk, lalu menuju pada dua gadis kecil yang sedang ditinggalkan oleh ayahnya, yang berburu untuk membunuhnya.
"Ayahmu memburuku, maka aku memburu anaknya," gumamnya dengan senyum yang puas.
Ia melesat turung, sembari merubah tubuhnya menjadi satu sosok ular kobra Jawa yang memperlihatkan taringnya.
Sssssstttss
Suara desisan ular berbisa tinggi sedang menuju kepada keduanya.
Saat bersamaan, menegakkan tubuhnya, lalu mematukkan taringnya pada tubuh gadis kecil berusia empat tahun itu.
Sang gadis kecil tak merasakan hal fisik, saat taring itu menembus betisnya.
Setelah puas menyuntikkan bisanya, akhirnya gadis itu merasa mual, pusing, dan tiba-tiba pingsan, lalu tak sadarkan diri, dan terjatuh ke lantai
Sang kakak menatap heran. Ia mencoba membangunkan sang adim, tetapi tak ada sahutan. "Dik, bangunlah. Kalau ngantuk pindah ke kamar saja," ia mencoba mengguncang tubuh sang gadis kecil yang tak juga bergerak.
"Dik, ayo bangun, kita pergi kekamar," ia terus mengguncang tubuh tersebut, dan tak ada sahutan, semua terasa sepi, hingga ia melihat sesuatu bergerak didalam perut adiknya.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣