Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MOVE 07
Jam istirahat berbunyi gauri enggan untuk bangkit dari duduknya gauri memilih untuk titip roti dan air mineral pada queta dan pramita entah kenapa rasanya malas sekali dirinya untuk pergi dari ruangan kelas ini, begitu pula dengan arta, arta memilih duduk di samping gauri dan memainkan handphone miliknya.
"kenapa lu gak ke kantin?"tanya arta memecahkan keheningan
"males"jawab gauri sembari meletakan kepalanya.
"btw mau gw mau tanya kelas abhaya agrata balini dimana? Lu pasti kenal dong?"tanya arta dengan nada penasaran
"gak"jawab ketus gauri yang membuat arta menganggu paham
"lu ABK?"tanya arta tepat di telinga gauri dan membuat gauri mendorong wajahnya menjauh dan mengangkat kepalanya
"bukan urusan lu, tolong tau batas"jawab gauri dengan tatapan yang tak perduli itu
"ternyata dia masih sama dasar gila laki laki gila"batin gauri dengan tatapan dingin dan datar
"boleh juga nih cewe,baru pertama kali gw di cuekin cewe selain tata cuman dia yang berani cuekin gw"batin arta sambil tersenyum
"emaa tadaa aku bawain roti bakso sama mineral buat kamu"kata queta yang tiba tiba datang membuat ke dua pemuda dan pemudi itu menatap ke sumber suara.
"nih seperti biasanya,bakso urat tampa mie dengan bakso kecil 6 buah dan tidak terlalu pedas"sambung queta dan membuat gauri tersenyum sekilas melihat tingkah queta layaknya orang paduan suara.
"makasih"jawab gauri sambil menatap ke arah queta dan pramita
"kamu arta kamu gak ke kantin??"tanya pramita yang sadar akan kehadiran arta
"hem kayaknya nanti ajah"jawab arta dan di anggukan oleh pramita
"kita makan dulu yaa arta"kata queta sambil menyantap mie ayam bakso miliknya
"ya silahkan makan"jawab arta dengan senyum di wajahnya.
Tiga perempuan menikmati makanannya dengan sedikit obrolan namun gauri hanya fokus makan dan mendengarkan pembicaraan queta dan pramita yang sedikit membuat otaknya pening.
"btw kalian kenal abhaya?"tanya arta memecahkan keheningan
"ouh kak abhaya kita kenal sih tapi sebatas ngerti informasinya ajah orangnya gak pernah tau"jawab queta sambil mengunyah mie ayam di mulutnya
"dia gak pernah keluar kelas?"tanya arta kembali mengintrogasi queta
"hmm kalo itu aku kurang tau sih cuman yang aku tau dia itu orangnya bener bener misterius banget jarang ada yang bisa ketemu sama dia selain temen kelasnya. Dia bisa masuk kelas paling akhir biasanya juga dia pulang paling akhir sampe bener bener sekolah sepi atau sebelum semua keluar dia udah keluar duluan"jelas queta dan menganggukan kepalanya
"kamu tau darimana?"tanya pramita dengan nada yang penasaran
"aku kan suka ngeliatin motor kesayangannya yang warna hitam itu aku pernah sekali liat dia naik motor itu pas mau pulang aku pulang terakhir karena harus ngurus berkas di tu gila itu keren banget dia idola aku banget helm hitam sepatu hitam baju hitam celana hitam motor hitam naik motor kawasaki ninja h2r itu bener bener gila si keren "ucap jawab queta sambil membayangkan kalo dirinya juga sama seperti abhaya.
"terus yang aku denger juga dia kalo masuk sekolah itu jarang banget tapi dia selalu ngerjain tugas dari guru dengan baik sama dia itu bisa absen di sekolah 2minggu lamanya gak masuk sekolah tapi dia ngerjain semua tugas tugas dia juga selalu peringkat kedua setelah gauri tapi kadang peringkat ketiga karena gauri,kak abhaya sama antares selalu saingan cuman sekarang karena antares lulus lebih awal jadi saingannya cuman dua"sambung queta dengan menatap gauri dan tersenyum.
"kelas dia dimana?"tanya arta
"kelas kak abhaya ada di atas kelas unggulan ke 2 di ips 2"jawab queta dan di anggukan oleh arta
"tapi tunggu kenapa kamu tau abhaya??"tanya queta penasaran dan penuh curiga
"ouh aku tau sekolah ini karena aku gak sengaja liat sosial media abhaya dan aku juga salah satu idola dia di area anak motor"jawab arta sambil gugup dan menggaruk tengkuknya
"ouh iya si emang dia tuh cewe multitalenta apa ajah bisa tapi sayang ya dia harus meninggal"kata queta sedih dan menghentikan makannya
"kalo gitu gw cabut dulu ya"jawab arta meninggalkan tiga perempuan di mejanya
Arta bergegas kekelas ips 2 melihat sekita dan tak ada informasi yang dapat dia dapatkan hanya saja dia menemukan seorang wanita yang duduk paling belakang dengan mata yang sembab membuat arta berjalan mendekatinya.
"permisi"sapa arta dengan nada yang ramah
Zishya menoleh dan mengamati wajah pria di hadapannya membuatnya semakin menangis dan memeluk pria di hadapannya dengan nafas terengah engah dan tersedu sedu
"tata gw kangen"teriak zishya di pelukan arta sambil memukul lengan arta
"Excuse me tapi saya bukan tata yang anda maksud"jawab arta membuat zishya melepas pelukannya dan memejamkan matanya
"tapi wajah lu semuanya mirip"ucap zishya dengan nada yang pasrah dan kembali duduk di tempatnya
"siapa tata?? Mantan dia kah?"batin arta sambil menatap bingung zishya
"di sini benar kelas ips 2?"tanya arta dan di anggukan oleh zishya
arta kembali melihat sekeliling tak ada yang mencurigakan lalu dirinya duduk tepat di bangku milik abhaya arta mencoba membuka laci dan melihat selembar kertas dengan kode 9104 membuat arta melotot dan mencoba mencari hal lain namun hanya ada kode 9104 membuat arta segera bangkit dan meninggalkan zishya yang masih menangis.
Arta keluar kelas dan pergi ke atas balkon menelepon seseorang untuk membahas apa yang dirinya dapat di laci meja abhaya
"gw dapet kode 9104"
"nice cari tau lagi kalo perlu lu cari tau tempat tinggal dia"
"gila lu ya gw baru berapa hari di sini sabar lah"ucap arta dengan nada yang sedikit emosi
"gw tunggu"
Sambungan telepon terputus membuat arta berteriak kesal dan menendang angin meluapkan emosinya.
Di sisi lain gauri hanya menatap kosong papan tulis yang putih bersih sambil menerka nerka ada apa sebenernya yang terjadi selama dirinya tak ada dan kenapa semua tidak berjalan sesuai rencana awalnya
"argk kenapa jadi gini sih" kesal gauri sambil memukul meja dengan emosi mengusap wajahnya dengan kasar
"gw harus cari tau sendiri kenapa mereka hadir kembali dan sebenernya mau apa mereka"ucap lirih gauri sembari bangkit dan pergi meninggalkan kelas
Gauri pergi menjauh dari sekolah ya gauri memilih ke tempat kosong yang dari luar cukup tidak nampak layak untuk di tempati namun di dalamnya cukup layak bahkan lebih dari kata layak.
"gw harus cepat cari informasinya"kata gauri mengotak atik komputer di hadapanya dan segera mencari apa yang ia inginkan.
"Sagara kenapa nama ini yang jadi tujuan utama? Bukan prama? Apa yang terjadi sebenernya?"ucap gauri sambil mengusap wajahnya dan mencoba mengakses informasi
"apa apaan ini akses tidak ada?? Sialan jadi mereka menutup akses okey kalo itu yang kalian mau"sambung gauri dan segera mencoba membobol akses dengan matang dan menerima setiap resikonya.
1 jam hampir berlalu gauri tidak sama sekali berhasil masuk ke dalam akses web tersebut membuat gauri kesal dan membanting vas tepat di sampingnya
"argk sialan bajingan kau lihat saja aku tidak akan pernah melepaskan dirimu"teriak gauri dan bangkit meninggalkan ruangan itu dan kembali masuk ke dalam sekolah melalui pintu samping
Gauri berjalan menuju kelasnya dengan emosi membara namun seseorang memanggilnya membuat langkah kakinya terhenti dan menatap ke arah suara
"kerjain tugas gw besok anter ke kelas gw"kata vira dengan angkuh
"nih sekalian punya kita juga"sambung rhea salah satu sahabat vira
"kerjain?"tanya gauri sambil menaiki kedua alisnya dan mengetuk dagunya dengan jari telujuknya
"iya kerjain ini"jawab rhea sambil menarik tangan gauri dan meletakkan buku buku mereka di atas tangan gauri
brukkk
"ups sorry"kaya gauri sambil melempar semua buku yang di berikan dan membuat ketiga wanita di hadapanya terkejut
"kerjain sendiri"sambung gauri dan meninggalkan ketiga wanita di hadapanya
"tunggu mau kemana lu"kata vira sambil menarik tangan gauri dan memaksanya untuk berlutut mengambil semua buku
"ambil ngapain liatin kita"sambung risha membuat gauri bangkit dan menatap ketiganya dangan tatapan yang datar
"ambil? Punya tangankan ambil sendiri butuh yang jauh?"tanya gauri sembari menggeser buku mereka dan menendang nya hingga jauh ke depan membuat ketiganya mengepalkan tangan dan kesal
"ambil nanti keburu terbang tambah jauh"sambung gauri sambil tersenyum penuh kemenangan
"lu ya bener bener"kata vira mengangkat tangannya untuk memberikan pelajaran untuk gauri namun gauri lebih sigap dan melayangkan tampar dari tangan vira untuk rhea yang berada di sampingnya membuat rhea terkejut kesakitan begitu juga risha dan vira
"next time jangan ringan tangan gak bagus"ucap gauri sembari membating tangan vira dan mulai menjauh namun sebelum benar benar pergi gauri menghentikan langkahnya dan menatap wajah vira
"lupa mulai sekarang kerjain tugas kalian sendiri jangan manja kalo buka ratu sebenernya"ucap gauri dan melangkah meninggalkan tiga perempuan yang mengepal kesal kepada gauri dan mengambil buku buku yang di tendang oleh gauri.
Bersambung
