selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaniya dan Vina
Vina muncul di tengah-tengah kesibukan toko buku, senyum lebar menghiasi wajahnya saat dia mengucapkan salam,
"Assalamualaikum, Niya! Wah, menang banyak toko lo hari ini, ya?" Suaranya yang ceria sedikit meredakan ketegangan yang dirasakan Kaniya.
Kaniya tersenyum sedikit, masih terlihat sedikit kewalahan dengan situasi toko yang ramai.
"Apanya yang menang, Vin? Aku agak susah ini karena belum terbiasa," jawabnya dengan nada yang sedikit lelah.
Vina tertawa dan langsung menawarkan bantuan,
"Ya elah, sini gue bantuin! Gue mau cari buku yang gue mau dulu deh, nanti baru gue bantuin Lo." Kaniya mengangguk, rasa lega sedikit muncul di hatinya.
"Oke, Vin, makasih ya!" Katanya dengan senyum yang lebih lebar.
Vina kemudian pergi mencari buku yang dia inginkan, meninggalkan Kaniya untuk mengatur toko yang semakin ramai. Namun, dengan bantuan Vina, Kaniya merasa sedikit lebih lega dan bisa menghadapi situasi yang ramai dengan lebih baik. Suasana toko yang biasanya sunyi dan tenang kini berubah menjadi riuh dan bersemangat, dengan Vina yang menjadi sumber energi positif di tengah-tengah kesibukan.
Saat mereka berdua akhirnya bisa beristirahat
"Vin, makasih banyak ya udah bantuin aku hari ini," kata Kaniya dengan senyum yang tulus.
Vina tersenyum dan menjawab dengan nada yang santai, "Yeee, biasa aja, kallek! Lo pucet banget, Lo! Lo sakit?" Dia memperhatikan wajah Kaniya dengan mata yang penuh perhatian.
Kaniya menggelengkan kepala, "Gak kok, mana ada sakit. Cuma perut aku aja yang mules nih," jawabnya dengan nada yang santai.
Vina mengangguk, "Oh, mungkin karena banyak pikiran atau apa. Lo harus makan yang banyak, ya?" Dia menawarkan saran dengan nada yang peduli.
Kaniya tersenyum, "Iya, mungkin. Nanti aku cari makanan yang enak, deh." Dia merasa sedikit lebih baik dengan kehadiran Vina yang selalu membuatnya merasa lebih santai.
"Yaudah, Vin, ayo kita makan enak hari ini! Bentar, ya, aku siap-siap tutup toko dulu," kata Kaniya sambil mulai membereskan toko.
Vina tersenyum dan mengangguk, "Oke, Niya! Gue tunggu di depan, ya. Jangan lupa bawa dompet, kita gak mau kelaparan!" Dia beranjak ke depan toko, menunggu Kaniya selesai menutup toko.
Kaniya tersenyum dan mengangguk, "Iya, Vin! Gue siap!" Dia bergegas menyelesaikan tugasnya, tidak sabar untuk menikmati makanan enak bersama Vina.
Saat Kaniya bangun, Vina melihat bercak darah di rok Kaniya. "Niya, Lo haid ya?" tanya Vina dengan nada yang peduli.
Kaniya sedikit terkejut, "Baju Lo berdarah, Niya! Kata vina
Ya ampun, Vin, aku lupa hari ini hari periode aku," katanya dengan nada yang sedikit panik.
Vina tersenyum dan menenangkan Kaniya, "Gak apa-apa, Niya. Gue ada pembalut di tas. Lo ganti dulu, ya?" Dia menawarkan bantuan dengan nada yang peduli.
Kaniya mengangguk, merasa sedikit lega dengan bantuan Vina. "Iya, Vin. Makasih ya." Dia mengambil pembalut dari Vina dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah Kaniya keluar dari kamar mandi, Vina bertanya, "Niya, Lo mau tetap makan siang seperti rencana tadi atau Lo lebih baik istirahat dulu?" Dia memperhatikan Kaniya dengan mata yang peduli.
akhirnya Vina dan kaniya berencana pulmg kerumah masing masing,karna Kaniya mengatakan perut nya semakin keram,kaniya sudah biasa memang perutnya keram saat haid,tapi tetap tidak tertahan kan sakit nya jika dibawa beraktifitas
...MAKASIH BANYAK YA YG UDAH NGELIKE DAN KOMEN CERITA NYA AKU,MAKIN SEMANGAT BUAT UPDATE CERITA NYA...