NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Romansa / Gangster / Office Romance
Popularitas:109.3k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.

Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.

"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."

Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.

Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.

Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.

Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawanan Cinta 27

Kriiiiiiing

Alarm yang disetel oleh Melky pada ponselnya berbunyi dengan sangat nyaring. Ia pun segera bangun dan langsung mandi. Namun, ada yang aneh pagi ini. Dia tidak melihat keberadaan Xeena.

"Wes mangkat po (udah berangkat kah)? Tapi motore masih ada di depan rumah. Kenapa Xeena belum ada suarane?"

Melky merasa ada sesuatu yang tidak beres. Tanpa menunda, ia pun segera menuju ke kamar temannya itu.

Tok tok tok

"Xeen, kamu belum bangun po? Xeen, ini udah jam 6 lho, nanti kamu telat,"ucap Melky sambil mengetuk pintu kamar Xeena.

"Ughh Mel,"jawab Xeena lirih.

Melky mengerutkan alisnya mendengar suara Xeena yang ia rasa tidak baik-baik saja itu.

Dan benar saja, ketika Melky masuk ke sana, dia bisa melihat wajah Xeena yang pucat. Keringat nampak membasahi kulit wajah temannya itu.

"Xeen, kamu kenapa?" tanya Melky. Dia langsung memeriksa suhu tubuh Xeena dengan cara menempelkan telapak tangannya pada kening Xeena.

"Ya ampun, kamu panas banget Xeen,"pekik Melky.

Melky berlari keluar kamar untuk mencari obat. Di rumah, Melky memang selalu sedia obat-obatan. Paracetamol dan asam mefenamat, dua jenis obat itu tak pernah absen dari persediaan kotak obatnya.

"Xeen, minum ini dulu. Aduh tapi kamu belum makan. Bentar, masih ada roti tawar kayaknya. Makan dulu dikit buat landasan minum obat."

Meskipun enggan, tapi Xeena menuruti apa yang diminta oleh Melky. Beberapa gigit roti tawar meluncur ke perutnya, setelah itu ia pun meminum paracetamol yang diberikan oleh Melky.

"Kamu istirahat aja, aku bakalan bilang ke Bu Santi kalau kamu sakit,"ucap Melky. Dia harus mengabari Bu Santi secepat mungkin. Melky tidak ingin Kepala HRD menganggap Xeena membolos.

"Huh, syukurlah. Bu Santi ngerti."

Melky keluar dari rumah, dia lebih ingin membelikan makanan untuk Xeena. Dia tidak mungkin meninggalkan Xeena bekerja tanpa ada makanan sama sekali di rumah. Kondisi Xeena yang tengah tidak sehat sebenarnya membuat Melky khawatir. Dia ingin menjaga temannya itu, tapi tentu saja dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Setelah 15 menit berlalu, Melky kembali dari luar sambil membawa makanan untuk Xeena. Namun betapa terkejutnya dia ketika melihat Deny sudah ada di depan pintu rumahnya.

"Bajingan sialan!" umpat Melky kesal. Dia tidak menyangka bahwa Deny benar-benar kukuh. Dan sialnya lagi, saat ini Xeena ada di rumah dengan kondisi sakit.

"Kenapa kamu di sini? Bajingan, awakmu (tubuhmu) bahkan bau miras."

Meski tampilan Deny sudah rapi, tapi ternyata bau minuman beralkohol itu masih menempel di tubuhnya. Entah dia yang kurang bersih dalam membersihkan tubuhnya atau Melky yang memang memiliki penciuman tajam.

"Ck! Aku mau ketemu Xeena. Kamu ngapusi (bohongin) aku. Ngomong kalau Xeena ndak di sini. Nyatanya, dia ada di sini. Buktinya adalah motor itu. itu motor Xeena kan? sekarang dimana dia, aku pengen ketemu. Aku mau bicara," ujar Deny.

Pria itu benar-benar menggebu-gebu sekarang ini. Mengetahui wanita yang dicarinya ada di rumah ini, tentu saja Deny semakin tidak sabar untuk bertemu dengan Xeena.

"Ojo lancang kamu, Den. Aku ndak akan biarin kamu buat ganggu Xeena lagi. Kamu sama Xeena ki udah END, jadi please lah, mbok jangan nguyak-uyak (ngejar-ngejar) Xeena lagi. Eling Den, semua yang terjadi antara kamu dan Xeena adalah berkat dari kesalahanmu sendiri."

Melky begitu tegas kepada Deny. Sebisa mungkin dia ingin melindungi temannya itu dari pria hidung belang macam Deny.

Tak!

"Biarin aku masuk, aku harus ketemu Xeena!"

"JANGAN HARAP!!!"

Ketika Melky hendak masuk rumah, Deny menahan pintu agar Melky tak segera menutupnya. Keduanya sedikit terlibat saling tarik menarik pintu.

tap tap tap

"Ughh Mel, ono opo (ada apa) ribut-ribut gini?"

"Xeena!"

Deny dan Melky bersamaan memanggil Xeena. Melky tampak khawatir melihat Xeena yang begitu pucat. Sedangkan Deny, dia mengerutkan alisnya, mencoba menelaah terkait apa yang terjadi pada mantan kekasihnya itu.

"Kamu sakit, Xeen? Ayo kita ke rumah sakit. Ya ampun, kamu panas banget."

Deny selangkah lebih cepat dari pada Melky. Tapi Melky tidak akan tinggal diam. Dia tidak mau jika Xeena di sentuh sedikit saja oleh Deny.

Plak!

Dengan keras, Melky menampik tangan Deny ketika menyentuh Xeena. Dia lalu menarik Xeena dan membawanya dalam pelukannya.

"Lepaskan tangan mu itu, Den. Jangan pernah berani nyentuh Xeena!"

"Ojo egois kamu, Mel. Xeena lho lagi sakit. Dia harus dibawa ke dokter."

"Ya, aku tahu tapi dudu karo koe ( bukan dengan kamu)!"

Biarlah Melky dikata egois atau apa. Tapi dia paling banyak tahu bagaimana hancurnya hati Xeena ketika Deny berkhianat. Maka dari itu Melky tidak bisa membiarkan Deny mengambil kesempatan sekecil apapun terhadap Xeena.

Tapi, Deny juga tidak menyerah semudah itu. Alhasil, Xeena menjadi rebutan antara Deny dan Melky. Adu mulut pun tak terelakkan sehingga menimbulkan sedikit suara gaduh di rumah itu.

"Ada apa ini?"

Doeeeeng

Melky terkejut bukan main ketika melihat ke sumber suara. Dia yakin dirinya tidak salah bahwa sekarang ini yang muncul di rumahnya adalah orang nomor satu di SJ Grup.

Jeremy Suryoprojo, ya pria itu yang sekarang ada di sana. Dia bergegas datang ke rumah Melky setelah mendapat laporan dari Maman. Dengan kecepatan penuh, akhirnya Jeremy benar-benar sampai di rumah ini. Maman tidak terlalu spesifik menjelaskan keadaan rumah Melky. Ia hanya berkata ada pria yang datang, dan terjadi keributan.

"Pak Jeremy?" gumam Melky lirih.

Bagaimana bisa Pak Jeremy ada di rumahnya? Itu lah yang muncul pertama kali di kepala Melky.

Sedangkan Deny, dia hanya bisa menatap dengan penuh tanya. Dia tidak tahu siapa Jeremy, maka dari itu dia hanya diam sambil mencoba memahami situasinya.

"Kamu Melky kan, ada apa ini?"

"Iya Pak betul, saya Melky. Anu Pak, Xeena sakit. Tapi saya sudah izin sama Bu Santi tadi untuk Xeena."

Jeremy sedikit terhenyak melihat kondisi Xeena. Wajah Xeena nampak sangat pucat. Ia pun berjalan mendekat, dan dengan mudahnya mengambil Xeena dari Melky dan Deny.

"Aku yang akan bawa Xeena ke rumah sakit. Dan kamu Melky, ikut aku,"ucap Jeremy. Dalam gendongannya, Jeremy bisa merasakan bahwa tubuh Xeena sangat panas.

"Baik Pak!"sahut Melky. Satu sisi di otaknya penuh dengan pertanyaan tentang kedatangan Jeremy. Akan tetapi di sisi lain dia sangat bersyukur karena bukan Deny yang sekarang membawa Xeena.

"Tunggu, siapa kamu berani-beraninya menggendong pacarku," pekik Deny. Dia tidak terima melihat Xeena disentuh oleh pria lain.

"Heh, jangan ngimpi deh Den. Pacar? Pacar dari Hongkong. Inget Den, kamu udah jadi mantan. Em a en te a en, MANTAN! Jadi jangan mengaku-ngaku,"sahut Melky cepat, dia sungguh tidak senang dengan Deny yang masih belum move-on dari Xeena.

"Dan sebaiknya kamu cepetan minggat dari rumah ku!" imbuh Melky.

Jeremy tersenyum lebar, dia tak harus menggunakan tenaganya untuk pria itu karena ada Melky yang melakukannya. Sedangkan Xeena, dia tidak tahu menahu dengan apa yang terjadi. Kepalanya sangat berat, tubuhnya begitu lemah dan dia hanya sangat pasrah dengan keadaan itu.

"Ayo Mel, cepet ikutin aku."

"Ah iya, Pak. Siap!"

TBC

1
Damar Pawitra IG@anns_indri
manteman, Bab 72 dari jam 9 tadi nyangkut. mohon ditunggu. gak tahu ni NT up beberapa hari ini syulit sekaleeee
GiZaNyA
bisa2nya seorang anak lebih dewasa pemikirannya daripada orang tua nya... ckckck...
Esther Lestari
sik gak sadar ae Sangaji....malah mabuk2an saiki.
Rita
yg penting kmu sdh mengingatkan sbgai anak
Uba Muhammad Al-varo
Iyo Yo Sangaji edan......
Srie Handayantie
kan hukum tabur tuai itu ada makanya skrg kejadian gak enak mulai dari persatu muncull dikehidupan sangajii .
partini
wis ngono ko ya ga sadar opo Sampai mau modiaarrr baru sadar ,,
Rita
iya bener
GiZaNyA
semoga Jeremy imannya sekuat itu yaa biar gak minta "DP" dulu.. 🤣🤣
GiZaNyA
tenang aja Do... calon suami Mbak mu itu wong sugih nderbolo... ngga akan susah cari kerjaan buat kamu.. 😁😁
GiZaNyA
emang bener deh Aldo kamu gak tinggal sama ortu mu... mana ada orang tua yang kaya orang tua mu.. 😅
Azahra Rahma
kalau aku cinta duitmu mas 🤭,,itu kalau aku ya
Azahra Rahma
Aldo gantiin xeena jadi ob aja di kantor jeremy
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
bener Aldo yg dikatakan Jeremy kamu kuliah yg bener nanti bayarnya dngn kamu bekerja di perusahaan Jeremy 😁😁
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kerja di tempat Jeremy aja Aldo
Uba Muhammad Al-varo
sabar iya Jeremy, nggak lama kok, kuliah nya Xeena aja sebentar lagi, semangat.... semangat.... semangat.....
Uba Muhammad Al-varo
Sangaji belum juga kamu sadar akan kehilangan anak2 mu, tinggal nunggu penyesalan terdalammu
Srie Handayantie
ada yaa yg begitu orang tua tuhh, lebih mementingkan diri sndiri dripda anaknya 🙈
Srie Handayantie
uhh makin so sweet aja kalian tuhh , sabarr yaa bang jerem jgn terlalu buru2 😅
Retno Palupi
sabar mas jer ada Aldo lhoo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!