NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Celestia yang sudah kembali bernafas tetap mendapatkan penanganan terbaik dari Dokter di kediaman Marquis Alodina sesuai permintaan Putra Mahkota.

“Dia kelelahan, dan terlalu memaksakan diri. Aku sudah mengobati para pemilik kekuatan suci yang pulang dari pembasmian sejak beberapa tahun silam, tetapi kondisi Mereka tidak separah wanita ini. Apa Dia gila memakai semua kekuatan suci nya ? Dia harus menunggu kekuatan Suci nya terisi lagi.”

“Berapa lama waktu yang di butuhkan sampai kekuatan suci nya kembali ?”

“Mungkin satu minggu ? Bisa juga lebih lama. Tetapi ada cara yang lebih masuk akal. Dia mendapat donor kekuatan suci dari pemilik kekuatan suci yang lain. Tetapi Anda tau sendiri kan seberapa sedikit nya para pemilik Kekuatan suci di kekaisaran ini ? Setau Saya, semua pemilik kekuatan suci Kembali dalam keadaan tidak sadarkan diri. Walau yang paling parah adalah dua orang. Wanita bertopeng ini, dan juga Diana.”

Dokter pun meninggalkan ruangan untuk memeriksa para kesatria ataupun pemiliki kekuatan suci yang lain.

Di dalam ruangan tersisa Putra Mahkota, Putra Grand Duke Perch, Ricard dan Aurora.

“Hahh... Walau satu minggu tertidur pun tidak masalah, Tia. Kau membuat raga Ku lemas karena tidak bernafas dalam rengkuhan Ku untuk sesaat.” Cetus Aurora yang sudah luruh di lantai.

“Aku juga merasakannya,” sambung Putra Mahkota dalam benaknya.

“Aurora, sebaiknya Kita membersihkan diri. Karena bau badan akan membuat keadaan pasien tambah parah.” Saran Ricard dan mendapatkan sebuah anggukan dari Aurora.

“Kau benar, tetapi Ricard... Tubuh Mu mengeluarkan aroma yang lebih menyengat dari Ku.” Sindir Aurora dan berakhir di kejar oleh Ricard.

Kini tersisa dua orang.

“Maaf...” tutur Enzo

“Untuk apa ?”

“Karena kurangnya kemampuan, Aku malah membuat wanita itu hampir meregang nyawa. Wanita yang Kau sisipkan perasaan spesial.”

“Kalau semua yang terjadi bisa di pilih oleh Kita sendiri, kerajaan Eames tidak mungkin ada di keadaan seperti ini Enzo. Aku sungguh berterimakasih karena memiliki Kesatria terbaik di sisi Ku. Haahh, Kita yang turun dalam pembasmian dengan tidak memiliki para pemilik Kekuatan suci berlevel tinggi saja sudah merupakan sebuah keberuntungan jika pulang dengan pasukan yang tidak tewas.”

“Aku akan membersihkan diri, Kau juga lakukan lah hal yang sama. Hidung pasien akan tersiksa dengan adanya Kita di sini.”

Untuk sementara Mereka pun meninggalkan Celestia sendiri di dalam kamar.

Klek

“!” Calista langsung membuka kelopak mata dan mengambil posisi duduk.

“Pemeriksaan berdasarkan pengalaman para pemilik Kekuatan suci di kerajaan Eames ini tidak bisa di samakan dengan kondisi tubuh ini. Aku butuh pengetahuan lengkap tentang Kekuatan suci... Bagaimana dengan Kerajaan Fern ? Tidak.. Itu buang-buang waktu jika harus pergi ke sana.”

Sringg..

Celestia mencoba mengeluarkan kekuatan sucinya dan bisa merasakan dengan jelas bahwa Kekuatan suci di dalam tubuhnya berangsur-angsur membaik.

“...Untuk sekarang, Aku harus memeriksa kondisi Diana.” Cetus Celestia dan keluar dari kamar nya. Para pelayan yang di sibukkan dengan urusan dapur tidak mungkin menaruh perhatian pada Celestia.

...***...

Di kamar yang di tempati para pemilik kekuatan Suci sebelum terjun ke pembasmian...

Aurora yang mandi dengan cepat sudah berdiri di samping Dokter yang sudah selesai memeriksa kondisi Diana.

“Kondisi nya ?”

Dokter menggeleng pelan kemudian menjawab, “Untuk kerajaan Eames yang tidak dikaruniai kekuatan suci secara melimpah, kasus seperti ini sering terjadi.”

“Kasus apa ?”

“Hilangnya kekuatan Suci secara permanen. Mulai sekarang Diana tidak bisa ikut lagi dalam pembasmian karena sudah menjadi manusia biasa.”

“Coba lakukan pemeriksaan sekali lagi, pasti masih ada harapan—”

“Tidak perlu.” Potong Diana yang sudah membuka mata namun tidak bisa menggerakkan tubuh sedikit pun. Otot-otot tubuhnya dalam proses beradaptasi dengan struktur kekuatan suci yang tiba-tiba raib.

“Apa maksud Mu ?”

“Aku paling mengetahui kondisi tubuh Ku, dan sesuai kata Dokter, Aku tidak memiliki Kekuatan suci lagi. Aku tidak merasakan aliran hangat itu di dalam tubuh Ku lagi.”

Takh

Aurora meninju tepat di samping bantal kepala Diana dan berucap, “Apa-apaan sikap Mu ini ? Bukankah Kau sangat ingin berjasa dan menarik perhatian Putra Mahkota ? Kalau tanpa kekuatan suci, itu arti nya Kau akan pulang ke kampung halaman dan—”

“Aku tahu! Aku tahu jelas apa yang akan terjadi dengan keadaan tubuh ini.” Sang Dokter sudah keluar karena tidak mau terlibat lebih jauh dalam pertengkaran. “...Kesatria Aurora, kenapa sekarang Kau terlihat tidak suka dengan fakta ini ? Padahal beberapa saat yang lalu Kau menodongkan pedang pada Ku.”

“Kenapa Kau tiba-tiba memiliki kepribadian yang berbeda ? Akan lebih baik kalau Kau berteriak dan menyalahkan orang lain lagi! Akan lebih baik kalau Kau merasa tidak melakukan kesalahan apapun! Dengan begitu... Dengan begitu Aku bisa membenci Mu! Tapi...”

 “...Tapi jika Kau bersikap seperti ini, Aku jadi tidak bisa membenci Mu!”

“Kalau begitu Aku minta maaf.”

“Ughh, Kau sangat menyebalkan! Kau bahkan tidak memberikan celah untuk bisa di benci sampai akhir!”

“Aku juga tidak tahu.. Kesatria Aurora, Kalian semua melihat mata Tia yang bercahaya saat menyembuhkan Putra Grand Duke kan ? Katakan pada Ku, apa yang Kau rasakan ?”

“Hanya merinding untuk sesaat.”

“Ternyata itu respon orang biasa. Tetapi bagi Kami yang memiliki kekuatan Suci, debaran jantung Kami meningkat, ada kehangatan yang mengalir dari tatapan nya, ada perasaan haru lantaran bertemu dengan sesuatu yang sangat Kami rindukan padahal baru pertama kali dilihat. Dan saat melihat itu, semua perasaan tidak suka pada nya sirna! Seolah telah di lahap oleh atensi itu...Atensi yang bercahaya itu....”

“Kau membuat Ku Frustasi—”

Klek

Tiba-tiba jendela terbuka dan masuk satu sosok berpakaian serba hitam, laki-laki.

“Permisi Nona cantik, tetapi Aku harus membunuh teman Mu yang terbaring itu.” Ucapnya sambil mengeluarkan pedang.

“HAH?!” Aurora memang memakai pakaian biasa karena seragam kesatria nya di cuci, tetapi Dia tidak menyangka akan bertemu dengan pembunuh bayaran yang menganggap dirinya sebagai wanita lemah.

“Bagus... Bagus sekali... Setidaknya Aku punya target untuk melampiaskan kekesalan Ku.” Tutur Aurora sambil mengeluarkan pedangnya yang tertutup selimut.

“Kau... Seorang kesatria ?”

“Umm.. Kebetulan Aku menjabat sebagai komandan divisi utama setelah Ricard.”

Trangg!!

Bunyi pedang yang bertemu bersahut-sahutan menghiasi ruangan. Tidak butuh waktu lama bagi Aurora untuk membereskan nya. Mungkin sekitar lima menit.

“Aku akan menginterogasinya bersama Kesatria yang lain di kamar sebelah. Aku akan datang lagi beberapa jam lagi, selamat beristirahat dan maaf mengganggu pendengaran Mu.”

Sreett sret sreett

Klek

Aurora yang menyeret pembunuh bayaran dengan gampang itu sudah meninggalkan ruangan. Meninggalkan Diana seorang diri yang mencoba untuk tidur agar bisa bergerak dan tidak perlu merepotkan kelompok Kesatria saat pulang nanti. Namun..

Klek

Pintu terbuka, Diana kembali membuka mata dengan satu alis yang terangkat, “Apa Kesatria Aurora kembali lagi ?” Pikirnya dan mendengar langkah kaki yang semakin mendekat. Iris mata Diana langsung terbuka lebar saat pemilik dari mata yang menghancurkan ego nya tengah berdiri di samping ranjang dan menunduk, memberikan semua atensi pada nya saat ini.

“...Tia ?” Ucapnya dengan nada tertahan.

...***...

...Jangan lupa like dan komen Guys♥️ Thank you so much juga buat Kamu pembaca setia yang selalu rajin ngasih Like, makasih banget lohh♥️ Aku jadi semangat ngetik tiap hari Karna kamu🫠♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!