Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan *mama*.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Apa kakak percaya ketikan Neira?" lanjut Pricilla
"Justru aku ragu dengan itu, hingga aku berada di sini" jawab Arga dan menatap bola mata Ricill yang sudah berkaca kaca dan
tes tes tes, cairan bening itu menetes
"A-aku tidak meminta siapapun percaya padaku kak hiksss " menjeda ucapan nya karena dadanya sudah sesak
" Ta-tapi ku mohon bisakah kakak dan kak Rez-a memandang ku berbeda, dari penilaian di luar sana hikss hiksss" Lanjut nya dengan suara parau
Arga segera berdiri dari kursi dan menghampiri Ricill dan segera mendekap nya, dengan aksi itu suara tangis Ricill semakin terdengar jelas, beberapa kali Arga menenang kan nya dan mengatakan semua akan berlalu.
Beberapa saat kemudian saat tangisan Ricill mulai terkontrol, Arga perlahan lahan melepaskan pelukannya, sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang ingin ia sampaikan ke Ricill tapi sepertinya waktunya belum tepat.
Braaak
Benda jatuh di sudut ruangan membuat Ricil dan Arga menoleh ke arah timbul suara.
"Amooooyyy" teriak Ricill dan menghampiri Amoy alias Balita nya, Arga ikut mendekat penasaran proyek apa yang di buat Amoy ini hingga membuat barang mamanya berhamburan, anak kecil memang seaktif itu jika anda mempunyai anak balita dan dia anteng anteng saja sudah di pastikan ada proyek yang ia kerjakan.
"Amoy, ini bouquet pesanan orang nak, kenapa kamu acak acak lagi ya tuhaaan" padahal jejak air mata di pipi Ricill masih ada, tapi ia tetap lanjut mengomeli anaknya, dan si pelaku hanya duduk dan menunduk seperti tahu jika dirinya melakukan kesalahan.
Ricill sibuk memungut dan memilah milah beberapa bouquet buatan nya yang masih bisa di selamat kan, Arga ikut jongkok tapi tidak membantu Ricill tapi mengajak Amoy bercerita.
"Halooo ,nama kamu siapa"
Amoy hanya merespon dengan tatapan seperti ingin menangis, melihat itu Arga segera menggendong nya dan menjauh dari Ricill ,mungkin anak ini takut mendengar teriakan marah Ricill pikir nya.
Tidak berselang lama, Ricill mendekati Amoy yang berada di gendongan Arga, tiba tiba Ricill memberi cubitan di salah satu paha Amoy hingga Anak itu menangis dan memeluk leher Arga, dan perlakuan itu membuat Arga kaget dan membentak Ricill
"Ricill, lepaskan tangan mu itu" bentak Arga
Seketika Ricill melepaskan cubitannya dan merosot kan tubuh nya ke lantai, dan menenggelamkan muka di antara kedua lututnya, karena terbawa emosi ia sampai melukai anaknya dan ia sangat menyesali itu.
Sedangkan Arga sudah seperti seorang Ayah yang bingung harus memenangkan siapa dulu anak atau istrinya.
Arga memilih menenangkan Amoy setelah Amoy sudah tenang, ia menghampiri Ricill yang masih menyembunyikan muka diantara kedua lutut nya.
"Ricil, maaf aku membentak mu"
"Amoy, ayo minta maaf ke mama nya" sambung Arga dan di angguki Amoy
"ma-ma, inta maaf nda akal lagi, anji" Amoy meminta maaf dan menyentuh kepala Ricill seperti memeluknya dan seketika Ricill mengangkat kepalanya dari kedua lututnya dan memeluk sayang Amoy dan berucap
"Maafin mama juga ya Amoy, mama sayang Amoy "
"Amoy uga ayang ma ma" jawaban Amoy membuat air mata Ricill semakin sulit di kendalikan.
Arga melihat pemandangan yang membuat dirinya tersentuh.
"Kaak Arga, maaf kamu harus menyaksikan ini semua " Ricill beralih ke Arga
"Gak jadi masalah, tidurkan Amoy dulu, lalu kita lanjut bicara, aku tunggu di sini" Arga memaklumi
...----------------...
Di sisi lain Neira sedang menikmati makanan mewah yang terhidang di hadapan nya di salah satu resto yang terkenal, malam ini ia keluar bersama keluarga suaminya menghabiskan waktu bersama, saat ini Neira menerima banyak cinta dari orang orang sekitarnya bahkan orang yang mengenal nya lewat media sosial, bisa di bilang sekarang ini Neira sudah menjadi selebgram dan topik teratas pencarian di berbagai Aplikasi populer akibat kutipan salah satu video nya yang mencurahkan ketidak beruntung nya di media sosial dan tiba tiba dirinya fyp dan memiliki lumayan banyak followers hingga berbagai brand kecantikan dan fashion menjadikan nya Brand Ambassador adapun yang antri untuk endorse berbagai barang lain nya.
Banyak pengunjung lain di restoran ini mengenal Neira bahkan ada beberapa tak segan meminta nya berfoto bersama, hingga Neira merasa sudah di atas awan, terkenal, uang, terpandang, dan hidup mewah
Dengan modal mencari sensasi, tanpa berfikir bahwa ia menghancurkan mental kakaknya yang terpenting ia dapat pujian dan dukungan seperti,
"Nei semangat, kamu hebat,tuhan memberkati mu"
"Nei tidak hanya cantik tapi juga baik hati"
"Dibalik rasa sakitmu Nei, tuhan mempersiapkan yang lebih baik untuk mu"
"Nei, kami berada di pihak mu"
Itu hanya sebagian ketikan fans Neira, bahkan ada salah satu fans Neira memuji nya melebihi malaikat, tapi berbeda dengan akun milik Pricilla yang harus menutup kolom komentar nya dan jadikan akunya privasi, karena sudah tidak sanggup melihat ribuan caci maki menghampiri nya,
Beragam komentar Netizen begitu memuji muji idola nya dan menyerang pihak sebelah dengan umpatan kasar tanpa tahu cerita sebenarnya, ini fakta di dunia Maya.
...----------------...
Arga masih berada di kost Ricill, mungkin sudah 15 menit menunggu Ricill yang sedang menidurkan Amoy di balik dinding triplek itu, Arga sambil menunggu ia menghampiri barang yang di tumpahkan Amoy tadi, terlihat berbagai bouquet ada yang sudah jadi ada juga masih perlu di rangkai.
"Mungkin kegiatan nya ini membuat jari-jari nya terluka" gumam Arga
Entah mulai darimana Arga bertanya ke Ricill siapa suaminya, kemana perginya, dan apa kerjaan nya hingga harus dirinya sendiri mengurus anak, dan nyambih kerja bouquet seperti ini.
Arga hanya membayangkan nya saja sudah cukup lelah, lalu apa kabar Ricill yang harus menghadapi itu setiap harinya, apalagi namanya di dunia Maya sedang tidak baik-baik saja.
Tidak berselang lama Ricill sudah keluar dan melihat Arga sedang memegang salah satu bucket nya.
"Kurang rapih ya kak?" Ricill bertanya karena melihat Arga menatap bouquet buatan nya.
"Eeh, Amoy udah tidur" Arga balik bertanya dan meletakkan lagi bouquet itu ketempat nya.
Ricill mengangguk dan mendekati bouquet di depan Arga dan mengambil beberapa yang belum selesai, ia berencana menyelesaikan nya tapi sebelum itu ia bertanya ke Arga
"Kaaak, kita bicara sambil aku kerjakan ini ya" sambil mengangkat salah satu bouquet setengah jadi
"Pemesan nya udah mau ambil besok" lanjut nya
"Silahkan, katakan kalau mau bantuan" kata Arga
"Benarkah" di respon dengan begitu girang nya oleh Ricill dan ia segera membuka salah satu laci dan mengambil satu cutter dan menyerahkan ke Arga
"Hihihi kakak lo yang menawarkan bantuan "menyerah kan barang yang dia pegang ke Arga sambil cekikikan
Mereka berdua sudah mulai membuat bouquet bunga mawar, Ricill menyusun bunga bunga nya dan Arga bantu memotong tangkai tangkai nya.
"Katakan apa yang kakak ingin tanyakan?" ucap Ricill
"Gak jadi, kapan kapan saja, kurasa sekarang waktunya tidak pas" kata Arga, karena ia berfikir dengan pemandangan yang ia lihat tadi sudah menguras energi Ricill, bagaimana jadinya jika ia bertanya yang ada di pikirannya ternyata membuat Ricill tambah tekanan, jadi ia tidak ingin mengungkit dulu.
"Apakah kakak ingin tahu soal Amoy?" ucapan Ricill membuat Arga tersentak kaget, karena jujur itu salah satu pertanyaannya tapi takut jadi Boomerang untuk nya dan tekanan untuk Ricill.
TBC
Jangan lupa like,komen,vote