Figuran Gendut

"nona. Apa yang ingin anda lakukan dengan tumbuhan pewarna ini?"

Saat ini Helena sedang berada di dalam kamar nya bersama Noulan. Dengan tanaman bernama Klaurzoe di tangan nya dan beberapa tanaman lain nya.

"tanaman ini akan merubah penampilan ku. Aku akan mengganti warna rambut ku dengan warna lain. Jadi aku perlu bantuan mu untuk melakukan nya". Jawab Helena dengan santai nya dan mengabaikan raut terkejut dari Noulan.

Gadis pelayan itu tidak pernah mendengar bahkan melihat orang-orang di kerajaan ini yang mengganti warna rambut mereka. Ini pertama kali nya dia mendengar ide tersebut.b

"apa anda yakin nona. Dan apa itu benar-benar akan berhasil?".

Naulan menatap ragu dengan ide gila dari majikan nya ini. Wanita yang menjadi majikan nya ini memang selalu saja memiliki gebrakan terbaru. Belum lagi majikan nya ini terlihat gigih dalam mencapai sesuatu. Terlihat dari hasil usaha nya yang sekarang berhasil.

Pertama kali Noulan bertemu Helena wanita itu memiliki wajah yang cantik walaupun terlihat gendut. Dan sekarang wanita yang sedang meracik beberapa tanaman itu kini terlihat mengagumkan. Tubuh nya yang dulu gendut kini menyusut.

"tentu saja Nou!! Kau meragukan ku?. Jika kau tidak percaya maka lihat bukti nya setelah ini! Arthur akan mengajak ku pergi ke pesta besar dan aku tidak ingin mengecewakan nya dengan berpenampilan jelek". Helena memberikan alasan tersebut demi menutupi alasan yang sesungguhnya.

Helena ingin mengubah warna rambut nya agar dia tidak di kenali. Dan dia akan memulai kehidupan baru nya dengan nama Helena Tristan. Itu akan memudahkan nya untuk balas dendam.

"selamat tinggal Helena Blaxton. Istirahat lah dengan tenang serahkan kehidupan mu pada ku! Aku akan membalas kekejaman keluarga mu dan memberikan kau keadilan". Batin Helena yang saat ini sudah memegang ramuan mengubah warna rambut yang sudah selesai dia buat.

Kini Noulan membantu Helena mengoleskan ramuan tersebut pada rambut hitam milik Helena. Dengan perlahan da teliti Noulan akhirnya menyelesaikan tugas nya.

"lalu nona selanjutnya apa?"

"bungkus kepala ku dengan handuk dan aku akan membiarkan nya semalaman. Besok pagi kau tolong aku untuk membersihkan nya".

"baiklah Nona!! Saya sungguh tidak sabar menunggu hari esok" ujar Noulan yang kini sedang membalut kepala Helena dengan handuk seperti perintah wanita itu.

Setelah selesai Helena membuka sebuah kotak kayu yang berada di bawah meja rias nya. Mengeluarkan sebuah botol yang berisi cairan berwarna pink.

"ambil lah. Sebagai hadiah". Helena menyerahkan botol tersebut ke tangan Noulan.

"ini adalah produk baru yang aku buat. Cairan itu bagus untuk rambut mu. Aku menyebut nya kondisioner!"

"kondisioner??" tanya Noulan yang bingung dengan kata yang pertama kali dia dengar itu.

"hah. Aku lupa kau pasti tidak mengerti. Kondisioner adalah sebuah cairan yang mampu membuat rambut mu lembut dan juga harum. Pakai lah saat kau selesai keramas dengan shampo kemudian bilas dengan air".

"nona terlalu baik pada ku. Setiap kali anda membuat produk baru anda selalu memberikan nya secara gratis kepada ku".

"karena kau bagian dari dari keluarga ku! Aku sudah menganggap mu sebagai adik ku Nou".

Noulan yang mendengar ucapan dari Helena merasa terharu dan hampir meneteskan air mata. Pasal nya wanita itu hanyalah seorang pelayan rendah yatim piatu yang di selamat kan Arthur di perdagangan budak 6 bulan yang lalu. Menjalani kehidupan yang keras terkadang membuat Noulan hampir lupa bagaimana rasa nya mempunyai seorang saudara yang menyayangi nya.

"sudah malam. Pergi lah tidur, besok jangan lupa membantu ku".

"baik nona saya akan selalu membantu anda". Ujar Noulan yang kini keluar dari kamar Helena sambil menggenggam botol kondisioner yang di berikan majikan nya itu.

"nona aku akan selalu mendukung mu walaupun itu harus mempertaruhkan nyawa ku". Gumam Noulan sambil berjalan menuju kamar nya.

...****************...

Malam ini adalah malam di mana raja merayakan ulang tahun nya. Setelah itu besok nya pria nomor satu di kerajaan Brimstone itu akan membuat sebuah festival di kota Windstar selama dua hari berturut-turut.

Di kediaman milik Damian pria itu masih saja menekuk wajah nya kesal dengan informasi yang di berikan oleh Ravel.

"apa maksud mu Ravel!! Mencari informasi seperti itu saja kau tidak mampu?".

"tuan penjagaan di mansion milik tuan Arthur terlalu ketat. Dan juga tuan Arthur menyembunyikan identitas kekasih nya. Bahkan para pelayan di tempat itu juga tutup mulut tentang keberadaan lady tersebut".

Damian yang mendengar penjelasan itu kini memegangi kepala nya yang sedikit pusing. Pasal nya beberapa hari yang lalu dia dan juga Ravel mengintrogasi Daisy tentang siapa yang membeli jahe dari desa nya. Dan jawaban wanita itu hanya seorang pelayan yang masih muda dan juga cantik. Bahkan Daisy tidak tau siapa dan di mana pelayan itu tinggal.

"tidak berguna!!! Aku yang akan pergi mencari tau sendiri! Siap kan kereta kuda kita akan pergi ke istana untuk melihat siapa kekasih Arthur!"

Sementara itu di kediaman milik Arthur. Helena sedang bersiap-siap untuk pergi ke istana. Wajah wanita itu tampak cantik dengan make up tipis hasil racikan nya dan juga bibir wanita itu terlihat segar dengan lipstik berwarna merah. Rambut wanita itu yang dulu nya berwarna hitam kini berubah menjadi blonde sangat cocok dengan kulit nya yang putih dan juga bersih.

"nona!!! Anda sungguh terlihat sangat cantik. Apalagi gaun ini begitu indah. Tuan Arthur pandai memilih gaun untuk kekasih nya!". Ucap Noulan yang kini tanpa sadar mengatakan hal tersebut.

"apa maksud mu Nou!! Aku bukan kekasih Arthur!! Jika ada orang yang mendengar nya dan menyampaikan hal itu pada Arthur bagaimana cara aku menjelaskan nya".

Noulan menundukkan kepala nya merasa bersalah namun hanya untuk beberapa saat saja. Dan wanita itu kembali mengangkat kepala nya dan menatap wajah Helena dengan senyuman.

"nona. Seluruh penghuni mansion yang mengatakan hal itu. saya juga mendengar jika Britney mendengar langsung tuan Arthur mengakui anda sebagai kekasih nya di saat dia mendapatkan tamu beberapa hari lalu".

"sudah lah. Mungkin saja itu bukan aku".

"mungkin Arthur sudah bertemu dengan Alisa dan jatuh cinta pada nya. Makanya dia mengatakan memiliki kekasih. Huh jika itu benar aku tidak akan membiarkan nya!" . Batin Helena yang tidak terima dengan hal tersebut.

"nona.. Ayo kita segera turun. Tuan Arthur pasti sudah menunggu".

Helena dan Noulan kini berjalan di tangga menuju lantai bawah. Dengan anggun wanita dari dunia modern itu berjalan menuruni satu persatu anak tangga. Arthur yang berada di bawah menatap Helena dengan tatapan kagum dan juga terpana. Telinga Arthur kini hampir memerah saat Helena tersenyum manis ke arah nya.

"Arthur?? Apa kau baik-baik saja?" tanya Helena yang kini sudah berada di hadapan pria itu yang masih diam seribu bahasa.

"Arthur!!"

"ah iya ada apa?".

"kau baik-baik saja?".

"ya.. Ya. Aku.. Aku baik-baik saja".

"kau terdiam sejak tadi dan telinga mu memerah. Apa kau demam?".

Tangan Helena kini bergerak ke arah kening Arthur dan menyentuh nya dengan perlahan. Wanita itu ingin memeriksa suhu tubuh pria itu. Jika Arthur memang demam maka tidak perlu hadir di acara tersebut.

Namun berbeda dengan Arthur saat ini. Tangan lembut Helena yang kini menyentuh kening nya membuat detak jantung pria itu menjadi tidak normal.

Dengan segera Arthur menangkap tangan Helena dan menggenggamnya dengan erat namun tidak menyakiti wanita itu. Mata Arthur kini menatap dalam mata Helena yang entah kenapa tadi menghipnotis diri nya.

"aku tidak sakit. Penampilan mu saat ini yang membuat ku hampir terserang penyakit jantung. Kau terlihat sangat cantik".

Noulan hampir saja terkekeh melihat kedua orang itu. Arthur dan Helena benar-benar terlihat seperti pasangan yang sangat serasi di mata nya.

"apa nona masih tidak percaya dengan apa yang ku katakan tadi?"