"aku pernah membiarkan satu Kalila merebut milik ku,tapi tidak untuk Kalila lain nya!,kau... hanya milik Aruna!"
Aruna dan Kalila adalah saudara kembar tidak identik, mereka terpisah saat kecil,karena ulah Kalila yang sengaja mendorong saudara nya kesungai.
ulah nya membuat Aruna harus hidup terluntang Lantung di jalanan, sehingga akhirnya dia menemukan seorang laki laki tempat dia bersandar.
Tapi sayang nya,sebuah kecelakaan merenggut ingatan Aruna,sehingga membuat mereka terpisah.
Akankah mereka bertemu kembali?,atau kah Aruna akan mengingat kenangan mereka lagi?
"jika tuhan mengijinkan aku hidup kembali, tidak akan ku biarkan seorang pun merebut milik ku lagi!"ucap nya,sesaat sebelum kesadaran nya menghilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aru_na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07.
Aruna meringis,dia merasakan sakit di seluruh tubuh nya,apalagi kepala nya,dia merasakan kepala nya sangat sakit.
"Aruna,bangun nak" Nani,ibunya Mega membangun kan nya. Semalam,saat Tante nya mencoba menyiksanya lagi,dia pun melawan dan kabur kerumah Mega.
"bibi,Aruna merasa akan mati"
"jangan mengatakan itu,kamu harus kuat".Aruna mengangguk,ibu Mega benar,dia harus kuat, untuk mewujudkan impian nya, meskipun dia tidak tau itu apa.
"bibi, bolehkan aku minta uang simpanan untuk membangun usaha?,aku tau Ami semakin ganas karena tidak memiliki uang"wanita paruh baya itu mengangguk paham.
...----------------...
Hari hari berlalu begitu cepat, sehingga hampir tiba waktunya Naila melahirkan,tapi dia yang sekarang sudah berjualan di depan rumah nya itu belum memiliki cukup uang, sehingga dia melahirkan di rumah saja hanya di temani Aruna dan dukun beranak.
Sedangkan ayah nya bener bener tidak ada kabar sama sekali.
"runa,Tante mu sudah melahirkan, cepat bayaran nya,saya tidak punya banyak waktu " dukun beranak itu terlihat sangat sombong,runa langsung memberikan uang nya sehingga perempuan itu langsung melenggang pergi.
Aruna kembali menemui Tante nya di dalam,dia melihat Tante nya tertidur sehingga tidak menggangu nya, sedangkan bayi nya tertidur di samping nya juga.
"run,kamu gak sekolah lagi hari ini, kenapa?"Mega yang baru saja pulang sekolah langsung menghampiri nya di kios.
"ami melahirkan,jadi aku harus menemani nya"
"Oya?, boleh aku lihat?"
"kamu pulang saja me,dari pada kena semprot dari nya nanti" Mega menggangguk,dia tau betul Naila seperti harimau kalau sedang mengamuk.
"ayah mu tidak pulang?"Aruna menggeleng sedih.
"aku tidak menyangka,ayah sejahat ini,meg"
"sudah,gak usah di pikirin. Oya, dikelas kita ada anak baru lho,tapi jutek banget orang nya,dia agak mirip kamu" Aruna terlihat penasaran,dia menatap Mega yang sedang bercerita.
"besok sekolah kan?"
"aku tidak tau,meg"
"ya sudah,aku pulang dulu" Aruna menatap kepergian sahabat nya itu, sudah empat hari dia tidak sekolah, menemani Tante nya setiap hari,tapi ada yang aneh, selama Tante nya sakit,tantenya itu selalu bersikap baik. bahkan saat melahirkan pun, Tante nya sempat berkata,dia akan berubah dan tidak akan jahat lagi.
"Aruna"panggilan itu membuyarkan lamunan Aruna,dia langsung menghampiri Tante nya yang berada di dalam.
"tolong bantu Ami membersihkan diri,"Aruna melakukan nya, melakukan apapun yang di inginkan tantenya,bahkan orang kampung mengatakan Aruna bodoh karena tetap bertahan hidup dengan macan betina itu.
Tapi tanpa mereka ketahui,yang ada di hidup Aruna sekarang hanyalah ami nya,bahkan orang yang dulu dengan senang hati membawanya kesini pun tidak ada kabar nya sama sekali.
"masih ada yang harus Aruna laku kan,Ami?"
"tidak, istirahat lah.tutup saja kios nya kamu sudah bekerja keras Aruna" ucapan Tante nya membuat Aruna terkesiap,dia tidak menyangka dipedulikan seperti ini.
"ami minta maaf,Ami janji akan berubah menjadi orang baik,maafin Ami,Aruna"wanita itu menangis terisak,dia sepertinya benar benar menyesal dengan perbuatan nya.
Aruna tidak berani berkata apa pun,dia masih takut dan sangat takut, sehingga dia hanya memperhatikan Tante nya itu yang terus menangis.
"Aruna, sekolah lah yang baik, jadilah anak yang berguna"
...----------------...
Hari hari yang Aruna jalani setelah kejadian itu, terlihat sangat bahagia.
Naila memperlakukan Aruna selayaknya anak sendiri,dia benar benar berubah, sehingga para warga pun di buat tidak percaya.
"run,kau fokus lah bersekolah,kios biar Ami yang jaga" ujar nya di suatu hari,saat pembeli begitu banyak.
Mereka memang sengaja kesana, untuk melihat anak nya Naila yang sudah lahir.
"anak h ar am"hina mereka.
"ho oh, kasian,ya?" mereka terus menatap bayi yang di tidur kan di atas kasur kecil yang usang di samping kios, karena memang teras rumah yang di jadikan kios oleh mereka.
"terimakasih Buk,simpati nya"Naila tersenyum,dia terus fokus melayani pembeli.tidak peduli dengan kata kata mereka,meski menyakitkan,tapi Naila menanggapi nya dengan tersenyum.
Sedangkan Aruna sudah berangkat kesekolah seperti biasa, dengan berjalan kaki.
"hai,kenalin,aku Kalila"seorang gadis seusia nya datang menyapa,dia menjulurkan tangannya.aruna mejabat tangan itu, tangan yang lembut khas orang kaya.
"Aruna,"jawab nya, membuat lawan bicara nya itu tersenyum,tapi ada seutas senyum licik tersungging dari sudut bibir nya.
"aku menyukai mu, bisa kah kita berteman?", Aruna hanya mengangguk,lalu tersenyum.
"run,tumben itu cewek baik sama orang, seperti nya cuma sama kamu doang deh" Mega menghampiri,dia terus memperhatikan gadis itu.
"sudahlah,biarin aja. Oya,ada kiriman gak?"
"ada,kamu butuh?,aku akan mengambilnya untuk mu"
"sangat butuh me,kami harus membeli banyak keperluan untuk Anara"
"Anara?, siapa yang memberi nama nya?"
"aku, bagus tidak?"Mega mengangguk, mereka terlihat berbicara tentang bayi itu dengan bahagia.
Sedangkan orang yang berada di bangku sampingnya, terus melirik mereka dengan tatapan tajam, tidak ada keramahan sama sekali.
"Aruna,kau penyebab aku di buang,jadi kau harus membayarnya" sebuah dendam sudah melekat pada diri Kalila, sehingga dia tidak bisa sedikit pun meninggalkan niat buruk nya itu.
Bel pulang berbunyi,Aruna dan Mega langsung berjalan cepat menyusuri jalanan yang sudah sangat banyak orang nya, mereka akan mengambil uang untuk Aruna.
Tapi seseorang ternyata mengikuti mereka,dia adalah Kalila.
"hai Aruna, maaf.aku mengikuti mu,aku hanya merasakan kesepian karena orang tua ku bahkan tidak ada yang peduli pada ku, mereka lebih memilih bekerja dan menitipkan aku pada bibik di kampung ini, pembantu dirumah kami" dia menangis tersedu sedu.
Aruna sudah tiba dirumah nya,dia baru menyadari ternyata ada Kalila di belakang nya.
"tidak apa apa,kau bisa tinggal di sini"Aruna mempersilahkan Kalila masuk,dia tidak menyadari bahaya sedang mengintai nya
"siapa,run?"Tante nya yang mendengar suara orang diluar langsung menghampiri,dia melihat gadis yang sangat mirip Aruna itu.
"kamu siapa?"Naila tidak ramah sama sekali,dia kembali pada mode nya,macan betina.
"maaf Tante,aku Kalila,bolehkah aku menginap disini malam ini?,aku sangat menyukai Aruna" dia berbicara sangat lembut, sehingga tidak ada yang menyangka niat buruk nya,tapi tidak bagi Naila,dia tidak menyukai anak itu sedikit pun.
"pulang saja,kau punya rumah kan?",Kalila menangis,dia menceritakan semua kisah pilu nya, berusaha membuat Naila kasian,tapi Naila tidak peduli sama sekali.
"hei,kamu.kamu kan anak orang kaya,sudah hidup senang,tapi tidak bersyukur. Rumah kami tidak muat menampung beban lagi" Naila menarik tangan Aruna,dia membawa Aruna kedalam, meninggalkan Kalila yang masih berdiri di depan pintu dengan mengepalkan tangannya.
"jangan terlalu percaya sama orang, siapa pun itu" ujar Naila,membawa anak nya ke pangkuan dan menyusui nya.
"tapi Ami..."
"tidak ada tapi tapian Aruna,kamu itu lupa ingatan, andai kamu bisa mengingat,Ami tidak akan merasa takut,kau bisa berteman dengan orang baru, siapa pun itu" Naila ingin sekali Aruna mengingat kembali semua nya,dia sudah tidak perduli dengan masa lalu nya lagi,dia sudah banyak berubah.
"baik Ami". Aruna menghela nafas berat,dia langsung masuk kedalam mengganti baju nya dan memulai pekerjaan nya membantu ami nya.